Share

Bab 3088

Author: Arif
"Kamu ini benar-benar nggak tahu diri! Semuanya, kita hajar dia dan usir dia dari sini!"

Prajurit penjaga kota yang tadi langsung berteriak, takut Hayam akan menyinggung Trenggi dan membuat dirinya ikut terkena imbasnya.

Saat ini, Trenggi memiliki kekuasaan besar. Dia menjabat sebagai Jenderal Besar Kerajaan Nuala. Pengaruhnya tidak kalah dari Osman.

Terutama dengan kendali penuh atas kemiliteran Kerajaan Nuala, ini cukup untuk menunjukkan betapa besar kekuasaannya.

Namun, Hayam tidak menghiraukan prajurit itu. Setelah menendang prajurit itu ke samping, dia langsung berlari ke depan Trenggi.

Trenggi menatap Hayam cukup lama sebelum akhirnya mengernyit sambil bertanya, "Kamu mengenalku?"

"Benar!" Hayam segera mengangguk dan menyahut, "Aku tahu siapa kamu. Kamu Jenderal Trenggi yang terkenal itu, 'kan?"

"Mungkin Jenderal belum pernah melihatku, tapi aku pernah melihatmu dari kejauhan. Apa kamu mengenal Lucy?"

Hayam tidak langsung menyebut nama Wira. Bagaimanapun, nama Wira terlalu besar.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Kadek Binegare
ini mana lagi lanjutan nya woy
goodnovel comment avatar
Kadek Binegare
ko GK bisa diakses lagi lanjutan nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3089

    "Dari sini bisa kita lihat, sejak awal Pangeran Baris memang sudah punya ambisi besar. Semua yang terjadi dulu kemungkinan besar berkaitan erat dengannya. Aku khawatir, situasi ini jauh lebih rumit daripada yang terlihat di permukaan."Trenggi berkata dengan alis berkerut. Dahulu, meskipun dia memilih untuk tetap netral dan tidak campur tangan, dia tetap mengamati situasi dengan saksama. Dia baru bertindak setelah Wira dan Osman bersatu, tetapi tetap merasa ada sesuatu yang aneh.Semua jenderal utama tiba-tiba berpihak kepada Baris, bahkan bersedia mendukung seorang raja boneka. Itu terdengar konyol.Kalaupun Baris berhasil naik takhta, siapa sebenarnya yang akan menjadi penguasa di balik pemerintahan boneka itu?Kemungkinan besar, para jenderal itu pun tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikannya.Namun, kini semuanya menjadi jelas. Jika Baris memang dalang dari semua ini, segala sesuatu yang terjadi bisa dijelaskan. Semua hal yang mencurigakan pasti berkaitan dengannya. Dialah dal

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3090

    "Dua ratus ribu pasukan? Kalau aku membawa pasukan sebanyak itu untuk berperang, di dalam sini hanya akan tersisa 200.000 pasukan lainnya.""Pasukan tersebar di berbagai kota. Kalau Senia menyerang di saat itu, bagaimana cara Yang Mulia menghadapinya?”Trenggi mengerutkan kening saat berbicara. Mengalahkan Baris dan menyelamatkan Wira memang penting, tetapi ada hal yang lebih mendesak, yaitu bersiap menghadapi kemungkinan serangan dari Senia."Perkataan Jenderal Trenggi memang masuk akal. Hanya saja, kalau hanya membawa beberapa puluh ribu pasukan ke wilayah suku utara, itu jelas nggak cukup."Hayam menambahkan, "Menurut informasi yang dapat dipercaya, Baris memiliki 30.000 pasukan di tangannya. Dia juga telah merekrut Komeng, Bimala, serta Chaman.""Pasukan gabungan dari ketiga orang itu berjumlah lebih dari seratus ribu! Dengan demikian, total pasukan yang bisa digerakkan oleh Baris sudah mencapai sekitar 150.000!""Kita harus menempuh perjalanan jauh untuk bertempur. Kalau kita ngga

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3091

    Melihat Hayam berbicara dengan nada serius, Trenggi segera mengambil keputusan dan menoleh ke arah Osman. "Kalau memang seperti yang dikatakan Jenderal Hayam, sebaiknya aku langsung membawa 200.000 pasukan menuju suku utara!"Osman tampak ragu. Sementara itu, Hayam yang berdiri di sampingnya merasa sangat cemas. Situasinya sudah sangat mendesak, tetapi Osman masih terlihat bimbang. Namun, karena mereka meminta bantuan, Hayam tidak bisa terlalu memaksa.Melihat situasi itu, Trenggi ikut berbicara, "Yang Mulia, saat ini nama Tuan Wira telah mengguncang seluruh sembilan provinsi. Kita dan mereka punya hubungan yang saling bergantung. Kalau mereka jatuh, kita yang akan menjadi target berikutnya."Perkataan itu tampaknya berhasil meyakinkan Osman. Dia segera berkata, "Baiklah! Trenggi, dengarkan perintahku!"Trenggi langsung menangkupkan tangannya sebagai tanda hormat. Di sisi lain, Hayam tampak sangat bersemangat. Dari nada bicara Osman, tampaknya dia telah setuju untuk mengirim pasukan!"

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3092

    Sambil berbicara, Agha tiba-tiba mengeluarkan seekor merpati dari pelukannya. Di kakinya, terikat sepotong bambu kecil berisi pesan tertulis.Wira merasa lebih tenang dan memerintahkan dengan suara rendah, "Bacakan!"Sama seperti mereka, Wira juga diliputi kekhawatiran. Namun, sebagai pemimpin tertinggi, semua orang boleh panik, kecuali dirinya. Jika dia kehilangan ketenangannya, seluruh pasukan akan jatuh dalam kekacauan.Agha mengangguk, segera menarik kertas dari bambu itu dan mulai membacanya."Salam kepada Tuan Wira, Hayam akan melapor. Aku telah berhasil meminta bala bantuan dari Kerajaan Nuala sebanyak 200.000 pasukan. Saat ini, mereka sedang dalam perjalanan bersama Jenderal Trenggi menuju perbatasan. Diperkirakan akan tiba dalam 2 hari!"Dua ratus ribu pasukan, dua hari perjalanan. Kecepatan ini tidak bisa dianggap lambat.Wira tersenyum dan segera berdiri. "Bawa peta ke sini!"Mendengar ini, Nafis terlihat bersemangat dan segera mengambil peta, lalu membentangkannya di tanah.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3093

    Setelah mendengar perkataan Adjie, Nafis dan Agha langsung menoleh ke arah Wira. Meskipun rencana Adjie terdengar cukup baik, keputusan akhir tetap harus dibuat oleh Wira.Wira menatap peta, lalu tersenyum dan mengangguk sambil berkata, "Rencana ini cukup bagus, persis dengan yang kupikirkan. Apa sudah ada informasi tentang jenderal besar yang menjaga kota?"Nafis mengangguk dan menjawab, "Sudah kami selidiki. Namanya Kunaf. Kabarnya, dia diangkat langsung oleh Bimala. Sekarang setelah suku utara dikuasai oleh Baris dan kelompoknya, kemungkinan besar semua urusan juga ditangani oleh Bimala."Mendengar ini, Wira tetap mempertahankan ekspresi datarnya. Saat ini, dia belum bisa memastikan apakah Bobby masih hidup atau tidak. Hanya saja, kalaupun Bobby masih hidup, situasinya pasti sangat berbahaya.Namun, ini bukan saatnya untuk memikirkan hal itu. Wira menggeleng, lalu menatap peta dan berkata dengan perlahan, "Kita akan membagi pasukan menjadi 2. Saat menjelang fajar, Nafis akan ikut de

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3094

    Keduanya langsung mengiakan, lalu membawa perlengkapan mereka dan pergi.Setelah mereka pergi, Adjie berbisik, "Tuan, 500 orang melawan 1.000. Kalau kita bisa menanganinya dengan baik, kita pasti bisa membasmi mereka semua di sini."Wira tersenyum. Sebelumnya, dia masih memikirkan bagaimana cara menyerang gerbang kota saat fajar. Sekarang, setelah mendengar kabar bahwa musuh telah menyusup, dia akhirnya menemukan jawabannya.Beberapa saat kemudian, Wira bertanya, "Adjie, kamu tahu strategi menangkap pemimpin untuk mengalahkan pasukan, 'kan?"Mendengar ini, Adjie tertegun sejenak. Tentu saja dia tahu strategi tersebut. Dia seperti menyadari sesuatu. Matanya berbinar saat membalas, "Tuan ingin menangkap pemimpin mereka? Kalau itu berhasil, pasukan mereka pasti akan kehilangan arah dan hancur dengan sendirinya!"Wira tersenyum dan mengangguk, lalu berucap dengan suara pelan, "Atur 100 orang dan sembunyikan mereka di kegelapan. Aku sendiri akan memancing mereka. Kalau kalian menemukan pemi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3095

    Tak lama kemudian, obor mulai dinyalakan satu per satu.Di dalam hutan, Wira melihat cahaya obor yang menyala di kejauhan dan langsung tertegun."Apa yang dilakukan jenderal musuh ini? Kenapa dia menyalakan obor pada saat seperti ini?"Meskipun hari sudah gelap, cara terbaik untuk menangkap mereka seharusnya adalah dengan bersembunyi dalam kegelapan. Namun, musuh malah menyalakan obor, seolah-olah sengaja membocorkan posisi mereka sendiri.Adjie juga terkejut melihat tindakan aneh musuh ini. Setelah memastikan orang-orangnya sudah bersembunyi di tempat yang aman, dia mendekati Wira dan bertanya, "Tuan, apa yang dilakukan mereka? Menyalakan obor di saat seperti ini? Apa jenderal mereka nggak waras?"Wira tertawa kecil. Dia sendiri tidak menyangka musuh akan bertindak seperti ini. Setelah berpikir sejenak, dia berkata, "Haha ... jenderal mereka benar-benar menarik. Menyalakan obor di saat seperti ini, apa dia khawatir pasukannya mati terlalu lambat?"Namun, ada pepatah yang mengatakan ba

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3096

    Mengingat semua hal besar yang telah dilakukan oleh Wira, Latif merasa sangat bersemangat. Ini adalah pertama kalinya dia bertemu langsung dengan Wira.Latif segera menangkupkan tangan dan berkata, "Aku sudah lama mengetahui nama besar Tuan Wira. Hari ini, aku akhirnya bisa bertemu langsung denganmu. Ini benar-benar suatu kehormatan bagiku. Aku Latif, mohon ampuni nyawaku."Wira terkekeh-kekeh dan membalas, "Haha. Dengan cara pencarian seperti ini, kamu nggak takut Kunaf mengetahuinya dan memenggal kepalamu?"Saat berbicara, Wira menunjuk ke arah para prajurit yang masih memegang obor di kejauhan. Kini, dia sudah bisa menebak maksud Latif. Rupanya, dia sedang berusaha membantu Wira sebagai tanda persahabatan.Latif hanya bisa tertawa canggung dan berkata dengan suara rendah, "Jujur saja, aku nggak terlalu menyukai Kunaf. Lagian, dia nggak ada di sini. Dia nggak akan tahu apa yang sebenarnya terjadi.""Hari ini, ketika aku melihat Tuan berada dalam situasi sulit, aku ingin membantu sebi

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status