Share

Bab 1760

Author: Arif
"Inilah yang membuatmu merasa dia nggak menghargaimu. Setelah mengerti perasaan putriku, aku segera mengundangmu makan malam. Aku harap Tuan Wira bisa mempertimbangkan kembali apa kamu bersedia menikahi putriku, Ainur?" Sikap Ramath sudah terlihat sangat jelas, dia memutuskan menjadikan Wira sebagai menantunya.

Wajah Ainur pun makin memerah.

Pandangan Wira samar-samar tertuju kepada Ainur. Hanya sekali tatapan saja, dia mulai berpikir dalam hatinya, 'Gadis ini menarik sekali. Padahal aku belum bicara apa pun, tapi dia sudah semalu ini. Dia memang berbeda dengan istri-istriku di rumah. Bagus juga kalau bisa membawanya pulang.'

Melihat Wira masih belum merespons, hati Ramath merasa sangat gelisah. Apakah Wira tidak menyukai Ainur? Putrinya memang cantik dan menawan, tetapi untuk masalah percintaan, perasaan lebih penting daripada kesan terhadap penampilan. Jika pembahasan pernikahan kali ini gagal, dia benar-benar akan sangat malu.

"Nona Ainur, aku punya sesuatu yang ingin kudiskusikan d
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1761

    Wira berpengalaman dalam menilai orang. Hanya dalam sekilas saja, dia bisa langsung tahu apakah orang itu sengaja mencari perhatian atau kebetulan jatuh. Ainur di depannya ini termasuk yang kebetulan jatuh.Ainur berbisik, "Nggak apa-apa ...."Setelah mengatakan itu, Ainur segera melepaskan diri dari pelukan Wira, lalu tanpa sadar menjaga jarak dan tidak berani menatap Wira lagi. Namun, sikapnya yang malu-malu ini malah membuatnya semakin menawan.Wira mengangkat bahu. Setelah memastikan tidak ada orang di sekitar, dia baru berkata sambil tersenyum, "Nona Ainur, aku mengajakmu keluar sebenarnya nggak ada maksud lain. Aku hanya ingin bertanya apa kamu benar-benar ingin menikah denganku atau kamu terpaksa karena nggak ingin membantah perintah ayahmu?"Mendengar perkataan itu, tubuh Ainur lansung membeku. Dia tidak menyangka Wira akan bertanya dengan begitu terus terang, sehingga dia tidak tahu harus bagaimana merespons pertanyaan Wira."Ini ...." Ainur ragu-ragu sejenak dan tetap tidak m

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1762

    "Nggak mau?" tanya Wira secara spontan saat melihat ekspresi Ainur yang aneh."Aku mau," jawab Ainur segera dengan suara pelan."Baiklah." Setelah berkata demikian, Wira meraih tangan Ainur dan pergi dari taman belakang.Ainur merasa detak jantungnya makin berdebar. Ini pertama kalinya tangannya digandeng oleh seseorang. Ternyata rasanya agak mendebarkan, tetapi lebih didominasi perasaan yang tidak nyaman.Kejadian di taman belakang mulai tersebar ke orang-orang di dalam aula. Setelah menepuk meja dengan semangat, Ramath langsung berdiri dan berkata, "Bagus! Bagus sekali! Ternyata mereka saling menyukai. Ainur sudah melakukan hal besar untuk keluarga kita. Sepertinya pernikahan ini akan berhasil!"Mendengar perkataan itu, Adanu dan Ainan juga tersenyum, kegelisahan di hati mereka akhirnya sirna.Ainun segera mendekati Ramath dan berkata sambil tersenyum nakal, "Ayah, lebih baik manfaatkan kesempatan malam ini untuk membuat mereka tidur bersama. Bukankah lebih baik kalau semuanya sudah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1763

    Wira masih terpesona oleh kecantikan Ainur. Harus diakui, gadis ini memberikan kesan yang berbeda dan sungguh menawan. Jika bukan karena akal sehatnya, Wira benar-benar ingin langsung mendorong Ainur ke tumpukan bunga.Saat ini, Ainur sudah tak berdaya dan tubuhnya juga sudah terkulai lemas dalam pelukan Wira. Namun, dia masih tetap menutup matanya dengan erat dan terlihat malu-malu.Wira mengelus telinga Ainur dengan lembut dan berbisik, "Baiklah. Aku yakin ayahmu sudah nggak sabar menunggu. Ayo kita kembali."Mendengar perkataan itu, ekspresi Ainur terlihat tak berdaya."Kenapa? Kakimu lemas?" tanya Wira sambil tersenyum. Namun, dia tidak menyangka Ainur malah menganggukkan kepala. Setelah tertawa terbahak-bahak, dia langsung menggendong Ainur dan melangkah maju menuju aula.Ainur juga tidak menyangka perilaku Wira akan begitu kasar, tetapi dia malah menyukainya. Selama perjalanan, para pelayan wanita dan pembantu yang melihat keduanya, langsung saling memandang dan berbisik-bisik. A

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1764

    Ainur juga mengerti kebersamaan sangat berharga. Lagi pula, sekarang dia sudah berkomitmen untuk bersama Wira seumur hidup, dia tentu saja ingin memberikan semua yang terbaik kepada Wira. Namun, tindakan ini memang kurang sopan."Hanya ini yang kamu khawatirkan ya?" tanya Wira sambil tersenyum."Tentu saja," jawab Ainur dengan segera.Ramath dan yang lainnya tidak berani menyela pembicaraan keduanya dan hanya bisa menunggu keputusan Wira. Namun, hati mereka merasa cemas karena ini adalah kesempatan yang bagus. Jika ingin membantu Wira, mereka harus melihat penampilan Ainur malam ini. Namun, Ainur malah menolak kesempatan yang bagus ini, jelas-jelas tidak masuk akal.Wira berkata dengan lembut, "Gadis bodoh, para kakak di rumah nggak peduli dengan hal seperti ini. Selain itu, mereka juga tahu kepribadianku. Meskipun malam ini aku menginap di sini, mereka juga nggak akan mempersulitmu setelah kamu sudah resmi menikah denganku. Setelah kamu bertemu dengan mereka, kamu akan mengerti. Merek

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1765

    Ainur segera menundukkan kepala dan tidak mengatakan apa pun lagi, tetapi dia tetap merasa sangat malu. Kata-kata Wira terlalu terus terang, hanya orang bodoh yang tidak mengerti maksudnya.Dalam sekejap, keduanya sudah keluar dari pintu kamar dan sarapan juga sudah siap. Daripada disebut sarapan, lebih tepatnya disebut makan siang karena dua jam lagi sudah tengah hari. Bagaimanapun juga, keduanya baru tertidur lelap saat sudah fajar. Karena itulah, mereka tetap merasa masih mengantuk meskipun sudah tidur sampai sekarang.Namun jika Wira tetap tinggal satu hari lagi, bukankah dia akan dianggap sebagai pemabuk dan penggoda wanita? Setelah mempertimbangkannya, Wira terpaksa bangun."Tuan Wira, apa tidurmu nyenyak semalam?" tanya Ramath sambil tersenyum saat melihat keduanya datang.Wira tersenyum dan menganggukkan kepala. "Tempat tidur Nona Ainur sangat nyaman, jadi tidur agak lama. Terima kasih atas undangan Tuan Ramath."Ramath segera melambaikan tangannya. "Tuan Wira hanya perlu menga

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1766

    "Aku curiga mereka pengikut organisasi tertentu. Mereka terus memamerkan ajaran mereka! Waktu aku menangkap mereka, mereka sedang berteriak-teriak di jalanan! Aku curiga ada seseorang di balik semua ini, makanya memberitahumu," ujar Biantara.Wira mengangguk dan sudah tiba di depan penjara. Dia melambaikan tangannya kepada beberapa sipir, lalu mereka membuka pintu untuk Wira.Wira berjalan ke hadapan orang-orang itu. Setelah mengamati sesaat, dia baru bertanya, "Siapa kalian?""Kami pengikut Aliran Kegelapan!" jawab salah satu orang itu. Kemudian, dia berdiri sambil menatap Wira dengan tatapan meremehkan dan berucap dengan kesal, "Aku tahu siapa kamu.""Kamu Wira, 'kan? Kini, Provinsi Lowala berada di bawah kekuasaanmu. Tapi, jangan sombong dulu. Sebentar lagi, wilayahmu ini akan menjadi milik Aliran Kegelapan. Ketika saat itu tiba, kamu juga akan tunduk kepada Aliran Kegelapan!"Sebelum Wira berbicara, Biantara yang ekspresinya tampak masam telah melayangkan tendangan ke dada pria yan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1767

    "Kami ...." Kedua orang itu saling bertatapan. Pada akhirnya, mereka hanya bisa berkata jujur, "Sebenarnya, rata-rata orang yang bergabung dengan Aliran Kegelapan kesulitan untuk menghidupi diri sendiri dan menentang adanya penguasa. Makanya, kami bisa berkumpul. Selain itu, ketua juga sangat dermawan dan merawat kami dengan baik ...."Ternyata begitu, Wira akhirnya memahami situasinya. Orang itu ingin menggunakan cara seperti ini untuk mendapatkan pengikut, tetapi ... apa tujuannya?"Sepertinya mereka hanya pengikut nggak penting, nggak perlu berbasa-basi dengan mereka lagi," ucap Wira sambil melambaikan tangannya kepada Biantara. Kemudian, keduanya sama-sama keluar dari sel."Kak Wira, kita nggak boleh diam saja. Aku curiga mereka punya niat jahat. Orang Aliran Kegelapan sudah tiba di sini, yang berarti mereka sudah mengincar kita," ujar Biantara dengan serius."Begini, aku akan membuat pengaturan nanti. Selain itu, aku akan mengutus orang untuk menyelidiki masalah ini nanti. Kita ha

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1768

    Orang yang berdiri di hadapan Wira tidak lain adalah Jihan yang sudah lama tidak ditemuinya. Wanita ini berdandan sebagai pria, mengenakan jubah yang terlihat elegan, bahkan memegang kipas di tangannya. Dia tampak seperti seorang pelajar.Wulan dan lainnya berdiri di samping Jihan. Mereka sepertinya sedang membahas rahasia wanita sehingga tertawa terbahak-bahak barusan. Pemandangan di dalam terlihat sangat harmonis.Meskipun begitu, Wira tetap memperhatikan situasi di sekitar. Banyak pengawal yang berjaga di sini, bahkan ada penjaga rahasia yang bersembunyi. Sepertinya, Jihan yang mengatur semua ini.Namun, tidak ada yang aneh dari hal ini. Bagaimanapun, Jihan yang sekarang bukan lagi Jihan yang dulu. Dia tentu harus lebih berwaspada, apalagi melintasi berbagai provinsi kali ini."Gimana seharusnya aku memanggilmu sekarang? Namamu atau Yang Mulia?" tanya Wira sembari melipat lengannya di depan dada dan duduk di kursi samping."Panggil namaku saja, nggak perlu sungkan-sungkan denganku.

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status