Home / Romansa / Perfect Mommy / Aku Yang Melakukannya

Share

Aku Yang Melakukannya

Author: Myafa
last update Last Updated: 2022-04-24 20:00:00

Cia menatap lekat wajah Noah dari kejauhan. Sesekali dia melihat Lora yang berada di gendongannya. Tak pernah Cia sadari jika keduanya begitu mirip. Bola mata biru yang begitu indah dari keduanya menjadi hal yang paling menonjol yang membuat mereka begitu mirip. Senyum Noah dan Lora pun tak kalah mirip. Keduanya bak pinang dibelah dua. Memang seolah tak bisa dielakkan jika orang akan mengira jika Noah adalah ayah dari Lora.

Ke mana selama ini dirinya? Itulah yang menjadi pertanyaan Cia selama ini. Dia tak menyadari sama sekali kemiripan itu, dan justru percaya dengan Noah yang mengatakan jika bisa saja mereka mirip karena banyak yang mengalaminya pada anak adopsi.

Tampak dari kejauhan Noah melambaikan tangan Lora. Menyapa mommy-nya yang berada jauh di sana. Senyum keduanya pun mengembang sempurna di wajah keduanya.

“Sayang,” ucap Noah ketika berhenti tepat di depan Cia.

Tepat saat Noah memanggil Cia, seorang pria yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
dwi...
sebenarnya El dan papa Felix ikut andil juga karena melarang Noah buat jujur sama Cia sebelum mereka nikah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perfect Mommy    Mempertahankan

    Semalaman Noah tidak bisa tidur. Dia memilih merokok dan menikmati kopi untuk mengusir penatnya. Sudah sejak lama Noah tidak merokok, terutama ketika anaknya lahir. Tak mau bawa nikotin yang menempel di tubuhnya terhirup oleh anaknya. Noah terus merutuki kesalahannya. Dia begitu menyesal karena telah melakukan banyak kesalahan dalam hidupnya. Termasuk dengan menyakiti orang yang begitu dicintainya. Andai waktu bisa diputar kembali Noah ingin memperbaikinya. Sayangnya, waktu terus saja berputar dan tak akan pernah kembali. “Bagaimana caranya aku menyakinkanmu jika aku benar-benar mencintaimu?” Noah menyandarkan tubuhnya pada sofa berbahan kulit yang terdapat di kamarnya. Melihat tempat tidur yang begitu sepi membuat Noah begitu sedih ketika hanya tinggal dirinya seorang saja yang ada di apartemen. Noah sadar, tumpukan kesalahan yang dilakukannya tak akan bisa dimaafkan begitu saja. Terlebih lagi ada hati yang begitu terluka denga

    Last Updated : 2022-04-24
  • Perfect Mommy    Kenapa Harus Dia?

    Freya berusaha menenangkan Cia. Isak tangis yang terdengar begitu menyesakkan, membuatnya bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Cia. Dia mengerti bagaimana luka yang dirasakan adiknya. “Kenapa harus dia?” tanya Cia yang masih tidak terima dengan kenyataan yang ada. Rasanya begitu sakit ketika mengetahui jika ternyata Noahlah yang melakukan semua itu. Saat Lora lahir, Freya sempat terkejut ketika melihat bola mata biru milik anaknya. Dia memang sudah yakin jika Ken bukan ayah dari Lora. Namun, yang tak pernah Cia duga adalah jika Noah adalah ayah dari Lora.Freya tidak bisa mengatakan apa-apa. Dia hanya bisa menenangkan adiknya yang begitu terluka. “Kenapa mereka yang begitu dekat dengan kita, yang harus menyakiti? Apakah mereka tidak sadar, jika mereka akan menyakiti lebih dalam dibanding orang lain.”Apa yang dilakukan Noah memang membuat Cia begitu terluka. Noah yang melakukan hal keji itu, bak penolong ketika menawarkan diri b

    Last Updated : 2022-04-24
  • Perfect Mommy    Mengulur Waktu

    Cia berlalu ke kamarnya. Sekuat tenaga dia menahan tangisnya. Tak mau anaknya kembali melihatnya menangis. Cia menyusui Lora. Menemani anaknya itu sampai tertidur. Melupakan sejenak kesedihan yang dirasakannya. Dengan lembut tangannya membelai rambut Lora. Mendaratkan kecupan di sana. Sekali pun membenci ayah dari Lora, tetapi tetap saja cintanya untuk Lora tidak dihilangkan. Baginya, Lora adalah hasil perjuangannya yang harus dihargainya. Lora adalah alasannya bertahan hidup kala itu. Jadi kini Lora pula yang jadi alasannya bertahan juga dari kesedihan.Sekarang memang jam tidur Lora. Jadi wajar jika bayi kecil itu langsung tertidur pulas ketika sang mommy menidurkannya. Suara ketukan pintu terdengar. Cia hanya memutar kepalanya untuk melihat siapa yang ke kamarnya. Ternyata papa dan mamanyalah yang berada di balik pintu. “Sayang,” panggil Mama Chika pada Cia. Cia mengembuskan napasnya. Berusaha menahan sakit

    Last Updated : 2022-04-26
  • Perfect Mommy    Kesempatan

    Hari ini Cia akan pergi ke pengadilan. Berharap jika semua akan cepat selesai ketika dia datang. Tak akan banyak drama dan semuanya bisa segera usai. Cia memandangi wajahnya di depan cermin. Menguatkan dirinya yang akan pergi ke pengadilan. Bukan perceraian yang tak ingin dihadapinya, tetapi Noahlah yang sebenarnya tak ingin dihadapinya. Bagi Cia, masih terasa berat baginya bertemu dengan Noah. Terlebih lagi pria itu kini menjadi sumber kebenciannya. “Kamu sudah siap?” Pintu kamar yang terbuka membuat sang mama dapat masuk begitu saja. Dengan menggendong Lora, dia menghampiri anak bungsunya itu. “Iya.” Cia berdiri. Meraih tas miliknya yang berada di atas meja riasnya. Menguatkan dirinya yang akan menghadapi hari berat kali ini. Cia mengayunkan langkahnya keluar dari kamarnya. Menemui sang papa yang sudah menunggunya. Rencananya Papa Felix akan menemani anaknya ke pengadilan. Tak hanya Papa Felix, El, dan Freya pun juga ikut

    Last Updated : 2022-04-26
  • Perfect Mommy    Menerima Tawaran

    Suara ketukan pintu terdengar ketika Noah menikmati tidurnya. Semalam setelah lembur kerja, dia tertidur di sofa. Masih dengan pakaian kerjanya-lengkap. Padahal kemarin adalah hari Sabtu dan harusnya dia libur, tetapi sengaja Noah bekerja untuk mengisi kebosananyaMendengar suara pintu yang diketuk, membuat Noah mengerjap. Sambil masih mengembalikan kesadarannya, matanya melihat ke sekeliling. Noah baru mengingat jika semalam tidur di sofa. Pantas saja tidurnya terasa tidak nyaman. Suara ketukan pintu yang semakin kencang dan berirama membuat Noah bergegas berdiri. Berniat untuk membuka pintu. Ingin tahu siapa yang datang pagi-pagi sekali. Seingatnya, dia tidak punya janji dengan siapa pun kemarin. Noah membuka pintu. Alangkah terkejutnya dia ketika melihat siapa gerangan yang berada di depan apartemennya. Matanya yang tadinya masih sipit, seketika membola sempurna. “Kalian.” Noah tidak percaya jika yang datang adalah anak d

    Last Updated : 2022-04-26
  • Perfect Mommy    Tidak Akan Mengulang

    Sekali pun berada dalam satu rumah, tak banyak interaksi antara Noah dan Cia. Di kala Noah bermain dengan Lora, Cia akan memilih pergi atau mungkin mengerjakan sesuatu. Begitu seterusnya. Hingga tak ada saat mereka berdua. Namun, pagi ini saat Lora belum bangun, Cia harus berhadapan dengan Noah ketika keluar dari kamarnya. Berpapasan dengan suaminya itu, yang juga sedang melintas di kamarnya. “Lora belum bangun?” tanya Noah. “Belum.” Noah berlalu menuju ke dapur. Berniat membuat secangkir kopi. Dia membuka semua lemari untuk mencari kopi dan gula, tetapi entah ada di mana benda itu, tiba-tiba saja tidak ada. Seingatnya dia menaruh di tempat yang mudah dilihatnya. “Cari apa?” Melihat apa yang dilakukan Noah, membuat Cia tergelitik untuk bertanya. “Aku mencari gula dan kopi.” Cia langsung membuka lemari yang belum dibuka Noah. “Tempat gula, teh, dan kopi ada di sini,” ucapnya sambi

    Last Updated : 2022-04-28
  • Perfect Mommy    Bukan Karma

    Semua orang yang memakan kue buatan Cia mengatakan jika kue buatan Cia begitu enak. Hal itu membuat Noah ikut senang. Dengan beberapa catatan dari orang-orang yang didapatnya, Noah pulang dengan semangat. Tepat saat masuk ke apartemen, aroma manis kembali tercium. Noah sudah menduga jika Cia sedang membuat kue lagi. Benar saja dari kejauhan, dia melihat Cia yang sedang asyik membuat kue di dapur. “Kamu sudah pulang?” Cia yang sedang berbalik untuk meletakkan kue, melihat suaminya yang baru saja datang. “Iya,” jawabnya seraya menghampiri Cia.“Lihat, aku mengumpulkan komentar mereka yang makan kuemu.” Noah menunjukkan kertas yang didapatnya. “Wah ... Coba aku lihat.” Cia begitu antusias ingin membaca komentar mereka yang makan kue miliknya. Cupcake begitu enak. Manisnya pas.Rasanya enak dan warnanya menarik. Ini cupcake yang terenak yang ada.Deretan pesan itu membuat

    Last Updated : 2022-04-28
  • Perfect Mommy    Akhir Kisah

    Di depan toko sudah begitu ramai orang. Cia tidak menyangka jika banyak yang begitu antusias dengan pembukaan toko baru Cia. Promo yang menarik memang membuat semua orang ingin mencicip kue dari toko Cia. Tepat di jam sepuluh, akhirnya toko dibuka juga. Cia membuka toko dengan memotong pita yang berada di depan toko yang sudah disiapkan. Hadir juga keluarga Cia. Semua datang untuk mendukung usaha Cia yang baru. Riuh tepuk tangan menyambut ketika pita dipotong. Semua begitu senang sekali akhirnya toko impian Cia dibuka juga. Para pengunjung pun langsung masuk memesan kue di dalam toko. Beberapa tester yang diberikan untuk pembeli pun di coba oleh mereka sebelum membeli. Para karyawan disibukkan dengan melayani pengunjung toko. Cia dan Noah pun juga ikut serta dalam acara ini. Mereka berdua saling membantu melayani para pembeli. “Selamat Sayang, akhirnya toko impian kamu jadi juga.”  Mama Chika yang sedang menggendong Lora, m

    Last Updated : 2022-04-28

Latest chapter

  • Perfect Mommy    TAMAT-Menyempurnakan Hidupku

    Hari ini Cia diizinkan untuk pulang. Beberapa keluarga ikut menjemput, beberapa yang lain menunggu di apartemen. Menyambut kedatangan Baby Nick. Di apartemen mereka sudah disambut oleh anak-anak yang memberikan sambutan selamat datang. Sungguh rumah begitu ramai. “Selamat datang.” Shera dan Freya menyambut Cia.“Terima kasih.” Cia begitu senang ketika melihat semua menyambutnya dengan meriah. Keluarga berkumpul merayakan kedatangannya. “Ayo, masuk.” Noah menuntun pelan tubuh Cia. Membawanya masuk ke apartemen.Lora, Kean, Lean, Rigel, dan Anka pun itu menyambut. Lima anak itu begitu riuh ingin melihat adik mereka. “Itu dedek aku.” Dengan bangganya dia memamerkan adiknya. “Mommy, mau lihat!” Kean yang tak sabar pun merengek. Cia yang duduk di sofa langsung diserbu anak-anak. Mereka begitu gemas melihat Baby Nick. Sayangnya, Lora begitu pelit. Setiap ingin memegang adiknya,

  • Perfect Mommy    Perjuangan Hidup Dan Mati

    Noah membawa istrinya ke Rumah sakit. Cia yang sudah merasakan sakit hanya bisa merintih kesakitan. Setelah sekian lama, kini Cia merasakan kembali rasa sakit ini. Jika dulu, dia malu-malu saat mencengkeram Noah. Kini dia dengan beraninya mencengkeram erat tangan Noah. Hingga membuat Noah kesakitan. Namun, Noah rela saja melakukannya. Yang terpenting dapat mengurangi sakit yang dirasakan oleh istrinya. Di ruang UGD para perawat langsung memasang jarum infus ke pergelangan tangan Cia. Memastikan cairan infus bisa masuk ke dalam tubuh Cia. Dokter Lyra yang dihubungi langsung datang. Dia memang sudah bersiap sejak pagi. Terlebih lagi keluarga Adion dan Maxton sudah berisik menghubunginya. “Air ketubannya sepertinya sudah pecah, Ra.” Mama Chika memberitahu. Dokter Lyra mengangguk. Kemudian memakai sarung tangan untuk mengecek sudah pembukaan berapa. Saat mengecek jalan lahir anak Cia, Dr. Lyra mendapati jika Cia sudah siap untuk melahirkan. D

  • Perfect Mommy    Nyidam

    Cia mengatur napasnya setelah keliling taman. Dilihatnya anaknya masih asyik bermain dengan daddy-nya, jadi dia harus menunggu lebih dulu. Perut Cia yang sudah mulai besar, membuatnya kesulitan untuk duduk. Kini usia kandungan Cia sudah mencapai delapan bulan. Dengan usia kandungan yang besar membuat Cia sulit bergerak. “Mommy.” Lora berlari menghampiri Cia. Cia mengulurkan tangannya. Membawa anaknya ke dalam pelukannya. “Dedek.” Lora mendaratkan kecupan di perut mommy-nya. Noah menghampiri anak dan istrinya. Ikut duduk di sebelah istrinya. Mengatur napas setelah lari mengejar anaknya. Pandangannya tertuju pada anak dan istrinya yang sedang bercengkerama. “Hari ini kamu jadi ke toko?” tanya Noah sambil membelai lembut perut Cia. Hari ini Noah libur, jadi dapat mengantar istrinya ke toko kapan saja. “Iya, aku mau mengecek dulu toko. Sekalian nanti pulang kita cari baju bayi.” “Bukannya sudah banyak yang kamu beli bersama dengan mama.” Noah yang

  • Perfect Mommy    Menjadi Kejutan

    “Lima, enam, cembilan.” Lora menghitung ketika sedang duduk manis di atas punggung daddy-nya. Daddy-nya yang sedang push up, naik turun dengan membawa Lora di atasnya. “Tujuh dulu, Kak.” Cia yang sedang memainkan ponselnya membaca beberapa artikel, beralih pada anaknya. “Ulang, Daddy.” “Jangan, Sayang, lanjutkan saja.” Noah yang sedang push up dengan tubuh Lora di atas punggungnya, tidak kuat jika anaknya mengulang lagi. Tadi dia meminta dua puluh hitungan, jika diulang, yang ada dua kali kerja. Bisa-bisa dia pingsan nanti. “Lalu belapa?” “Sepuluh.” Noah menurunkan tubuhnya. Kemudian mengangkatnya lagi. “Cepuluh.” “Sebelas … dua belas … tiga belas ….” “Cebelas … dua belas … tiga belas ….” Lora mengikuti daddy-nya yang berhitung. Sampai akhirnya sang daddy terkapar di lantai. Lora yang selesai berhitung begitu senangnya. Karena dia bisa naik di punggu

  • Perfect Mommy    Ciptakan Kebahagiaan

    Di depan cermin Noah mengikat rambut anaknya. Sebulan ini dia belajar mengikat rambut anaknya. Tak ada lagi ikatan miring yang membuat Lora menangis. Kini Noah bisa mengikat rambut anaknya dengan simetris. Cia yang mencatat seragam apa yang dipakai Lora setiap hari juga membuat Noah mudah untuk memakaikan pada anaknya. Sudah tak ada lagi drama Lora menangis pagi-pagi. Hal itu membuat Cia senang. Sebulan ini Cia tak henti-hentinya mual. Dia terpaksa ke toko setelah siang, saat tubuhnya kuat. Semua orang melarang Cia, tetapi dia merasa bosan terus berada di rumah. Suara bel yang terdengar membuat Cia yang sedang tidur langsung berangsur bangun. Dia tahu jika itu adalah kurir yang mengantarkan bubur buatan mommy Shea. Bubur dengan campuran udang dan kepiting. Rasanya benar-benar enak di mulut Cia. Hanya bubur itu yang bisa masuk ke perutnya. Karena makanan lain tidak sama sekali bisa masuk dan justru keluar lagi. Saat membuka pintu, ternyata bukan kurir yang da

  • Perfect Mommy    Tidak Akan Lengkap

    Papa Felix dan Mama Chika yang dihubungi oleh El, langsung bergegas ke Rumah sakit. Mereka begitu khawatir ketika mendengar anaknya sakit. Setelah tadi menghubungi Freya menanyakan di mana ruangan perawatan, mereka langsung menuju ke sana. Saat tiba di ruang perawatan tampak Cia terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Melihat Infus yang menancap di pergelangan tangannya, mereka merasa tidak tega. “Kenapa bisa sampai di sini?” Mama Chika yang masuk langsung menghampiri anaknya. Tangannya membelai erat rambut Cia. Wajah tuanya begitu tampak khawatir. “Aku tidak apa-apa, Ma.” Cia berusaha menenangkan sang mama yang terlihat panik. “Sebenarnya ada apa ini? Sakit apa hingga harus dirawat?” Papa Felix memang jauh lebih tenang, tetapi sebenarnya jauh lebih panik. “Cia tidak sakit, Pa, Ma.” Freya menatap mama dan papanya bergantian. “Dia hamil,” ucapnya tersenyum. Mama Chika dan Papa Felix terkeju

  • Perfect Mommy    Yang Ditunggu-tunggu

    Cia dan Noah pergi ke Rumah sakit. Sepanjang jalan Noah merasa tidak tega sekali melihat istrinya yang terlihat begitu pucat. “Masih mual?” tanya Noah menoleh sejenak pada Cia. “Masih.” Cia berusaha keras untuk menahan rasa mualnya itu. “Mau beli permen saja?” Noah terpikir permen bisa mengurangi rasa mual yang dirasakan oleh istrinya. “Boleh juga.” Noah membelokkan setir mobilnya untuk menuju ke supermarket. Membeli permen yang dapat mengurangi mual yang dirasakan oleh istrinya. Di dalam supermarket dia memilih beberapa permen, karena tidak tahu permen apa yang dapat meredakan mual yang dirasakan oleh Cia. Saat kembali ke mobil, dia memberikan satu kantung permen pada istrinya. Hingga membuat Cia keheranan. “Sebanyak ini kamu mau membuat gigiku sakit?” Cia membuka kantung berisi beberapa bungkus permen. “Aku tidak tahu mana yang dapat me

  • Perfect Mommy    Menurunkan Ego

    Noah dan Cia bersiap untuk acara peresmian perumahan tahap pertama. Lora yang diajak pergi tak kalah heboh. Ketika sang mommy sedang memakai alat pengeriting rambut, dia juga ikut-ikutan, meminta untuk membuat agar rambutnya juga keriting. Cia yang gemas pun menuruti permintaan anaknya. “Daddy, lihat lambut aku keliting.” Ketika Noah keluar dari kamar mandi, suara anaknya sudah menyambutnya. “Kenapa kamu cepat sekali dewasa, Daddy berasa semakin tua,” gerutu Noah. Dia yang melihat anaknya itu pintar sekali membuatnya takut anaknya tumbuh dengan cepat. Cia hanya tersenyum melihat suaminya yang kesal. Terlihat begitu mengemaskan ketika mendengar suaminya menggerutu. Noah, Cia, dan Lora yang sudah siap langsung berangkat ke tempat acara. Saat tiba di lokasi sudah ada keluarganya yang sudah berkumpul. Anak-anak juga ikut serta. Mereka ikut orang tua mereka untuk menghadiri acara. Had

  • Perfect Mommy    Menemukan Solusi

    Sesuai dengan rencana, akhirnya Papa Darwin dan Rylan kembali ke London. Lora yang melihat kepergian kakeknya menangis, hingga sulit sekali di tenangkan. Berteriak ingin ikut kakeknya.“Au ikut Glandpa.” Dia masih terisak ketika tadi sudah bergulung-gulung di lantai. Lora memang sering menangis, tetapi tidak seperti ini biasanya, dan kali ini Lora begitu tak terkendali. Cia yang melihat anaknya seperti itu hanya bisa menunggu hingga tenang. Mengamankan semua yang di sekitar yang kira-kira bahaya. Sampai saat Lora sudah tenang, dia membawa anaknya ke dalam pelukannya. “Au ikut Glandpa.” Kata itu yang terucap diiringi isak tangis. Cia terus mendekap erat anaknya. Menangkan anaknya itu. Sampai suaminya pulang sehabis mengantar papa dan adiknya, Lora baru saja tenang. Anaknya itu baru saja tertidur. Masih di dalam dekapan sang mommy. Perlahan Cia memindahkan anaknya itu ke tempat tidur. Agar sang anak lebih pulas lagi saat tidur. Noah yang melihat wajah anak

DMCA.com Protection Status