Di tengah suasana yang canggung, Hendra berkata tanpa mengubah ekspresinya, "Aku takut juga. Bagaimana kalau kamu memelukku saja?""..."Sisca dengan cepat memeluknya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Sisca memeluknya, matanya terus melihat sekeliling ruangan dan bertanya dengan suara yang lirih, "Apa kamu pernah berada di keadaan itu? Pernah bertemu sesuatu yang menakutkan?"Sisca pernah membaca diskusi semacam ini secara online, entah semua ini benar atau salah.Hendra menatapnya, mendekatkan bibir tipisnya dan berkata, "Ya, memang ada hantu wanita berambut panjang berpakaian merah berjalan mengelilingi tempat tidur di tengah malam.""!!!!"Sisca ketakutan dan dengan cepat menyusut ke dalam pelukannya. "Benarkah?""Ya, benar.""..."Menakutkan sekali.Sisca segera menarik kakinya ke luar selimut dan melingkarkan jari kakinya di atas seprai.Karena ketakutan dan marah, Sisca meraih lengannya erat-erat, mencubit otot-ototnya dengan ujung jarinya, memelototinya dan bertanya, "Hendra,
"Kamu bilang nggak perlu bertemu, jadi aku pergi. Aku bisa saja mengabaikan peraturanmu atau aku bisa bergegas mengganggumu. Bagaimanapun, kita sudah terjerat dengan cara yang nggak jelas sebelumnya. Meski nggak ada hasil, lalu kenapa? Saling menyeret saja! Meski ini sangat nggak bermoral dan nggak bertanggung jawab, tapi dari awal aku bukan orang yang baik. Bagaimana mungkin orang yang melakukan sumpah palsu bisa dianggap orang baik."Sisca menelan ludahnya dan melanjutkan, "Tapi sedikit moralitas yang tersisa mengingatkanku sepanjang waktu, jika nggak ada masa depan, maka jangan mengganggumu, jangan mencoba menggoyahkanmu lagi, jadi aku mencoba yang terbaik untuk menanggungnya. Aku jelas hampir selesai melakukannya, tapi di laut lepas, kamu bilang kita akan hidup dan mati bersama, aku pun percaya padamu, aku terpengaruh olehmu. Namun, sekarang, sepertinya kamu nggak mau bersamaku. Apa ini maksudmu?"Sisca bertanya dengan lugas, mengatakan semua dengan lantang.Hendra menatap mata mer
Hendra mengejek, "Apa kamu nggak peduli dengan kematian ibumu?"Hendra tahu yang terbaik dan tahu bagaimana memaksanya untuk menyerah.Semakin akrab satu sama lain, semakin baik mereka mengetahui di mana harus menusuknya.Sisca mana mungkin tidak membencinya, tapi terkadang, selalu ada lebih banyak cinta daripada benci.Sisca melihat bibir tipisnya, matanya perlahan bergerak ke atas untuk menatap matanya dan berkata kata demi kata, "Peduli. Jadi aku nggak pernah berniat memaafkan Bertha. Adapun kamu dan aku, kita tarik garis satu sama lain. Lagi pula, di antara kita, bukan hanya satu atau dua hari kita saling berhutang, kita berlarut-larut sampai kita nggak punya perasaan sama sekali. Saat itu, kamu nggak perlu memaksaku untuk pergi, aku akan pergi sendiri. Bagaimana menurutmu?"Hendra menatapnya dengan tatapan dingin. "Tapi aku nggak punya perasaan lagi padamu.""Yakin? Kamu nggak punya perasaan terhadapku, tapi kamu pergi ke laut lepas untuk menyelamatkanku? Kamu nggak punya perasaan
Sisca membuka bungkus lalu memegang pilnya. Sisca tidak marah sama sekali, malah bertanya, "Kamu yakin ingin aku minum obat ini ?"Hendra mengambil sebotol air mineral dari sampingnya, membuka tutupnya dan menyerahkannya padanya.Meskipun tidak mengatakan apa pun, tapi maksudnya sudah sangat jelas.Dengan hubungan mereka saat ini memang akan menjadi masalah jika Sisca hamil.Sisca bukan lagi gadis berusia delapan belas tahun, jadi tidak akan bersikap kekanak-kanakan.Sisca menelan obatnya, mengambil botol air mineral lalu meneguknya banyak-banyak.Hendra memandangnya dan berkata, "Aku anggap tadi malam kamu kehilangan kendali. Jangan lakukan hal bodoh seperti itu lagi."Sisca berdiri di depannya dan menatap langsung ke arahnya. "Aku memang terlalu senang melihatmu hidup tadi malam, jadi aku kehilangan kendali. Bagaimana denganmu? Kamu nggak pakai kondom karena kehilangan kendali?""Kamu yang minta, Sisca.""Kamu bisa menolaknya.""..."Jika Hendra bisa menolaknya begitu saja, apa mungk
Dalam hal seperti ini, karena kesenjangan fisik, pria selalu menjadi pihak yang lebih ringan bebannya. Konsekuensi jika tidak mengambil tindakan, risikonya akan ditanggung sepenuhnya oleh wanita.Jika Sisca bersikap bodoh, maka lupakan saja, tapi jika Sisca tidak tahu cara melindungi diri sendiri dan menderita kerugian dari orang lain .... Saat memikirkan hal ini, tatapan mata Hendra menjadi suram.Hendra berharap seseorang akan merawatnya setelah kematiannya, tapi takut orang lain tidak dapat melakukan hal yang sama seperti dirinya.Sisca tetap diam dalam pelukannya.Hendra tidak mendapat jawaban, jadi menariknya dari pelukannya dan berkata, "Bicaralah."Nada suaranya dingin dan keras.Sisca memandangnya dengan bingung. "Tadi malam kamu bilang nggak akan bertanggung jawab. Kamu dan aku menyetujui hal semacam ini dan aku nggak mengganggumu. Jadi identitas apa yang digunakan Pak Hendra untuk memberitahuku hal ini? Ini? Kamu bukan pacarku dan kamu bukan suamiku. Dalam kapasitas apa kamu
Hendra mengangkat tangannya dan mengusap rambutnya. "Ya, aku nggak akan pergi. Aku akan pulang ke Cemara Praya bersamamu."Masih banyak hal yang perlu Hendra tangani di Grup SY.Adapun Sisca dan Angel, memang benar-benar membutuhkannya.Hendra berharap meski dirinya telah tiada, mereka akan tetap bisa hidup damai dan lancar.Sisca mengira Hendra sudah paham, memeluk pinggangnya, berkata sambil mengerutkan bibir, "Oke, aku percaya padamu sekali."Hendra pergi untuk check out.Setelah mandi, Sisca segera meninggalkan ruangan dengan membawa tas dan buku doanya.Di koridor hotel, Sisca melihatnya berjalan ke arahnya.Hendra benar-benar tidak pergi.Entah bagaimana, Sisca berlari tanpa memedulikan cedera pergelangan kakinya ke pelukannya dan menjatuhkan tas serta buku doa di tangannya.Hendra berkata, "Sisca?"Setelah merasakan kegelisahannya, Hendra mengulurkan tangannya dan berdiri seperti ini di koridor untuk memeluknya lebih lama.Sisca menenangkan diri dalam pelukannya, memegang kain k
"Ahem ... siapa yang kamu hina? Siapa yang lemah? Siapa yang menggendongmu saat menonton pertunjukan kemarin? Bocah cilik, sekarang sudah ada ayahmu, apa kamu sudah lupa dengan ayah angkatmu?""Ayah angkat, kenapa masih berdebat dengan anak-anak? Kamu lelah karena mengajakku bermain sepanjang hari kemarin. Bagaimana kalau ibu angkatku punya bayi?"Zayn terdiam.Nancy merasa malu. "Ahem."Angel benar-benar berani mengatakan apa pun.Namun, secara mengejutkan dia dan Zayn konsisten dalam hal ini. Mereka tidak berniat memiliki anak sejak menikah.Terlebih lagi ... perceraiannya sudah tertunda. Pada saat ini, kemungkinannya untuk memiliki anak semakin kecil.Sore harinya, Hendra dan Zayn mengobrol sebentar tentang bisnis, Angel ingin pulang untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya, jadi tidak tinggal untuk makan bersama.Keluarga beranggotakan tiga orang kembali ke Cemara Praya.Sesampainya di rumah, Hendra pergi ke ruang kerja untuk menangani pekerjaan yang terkumpul akhir-akhir ini.Angel pe
Hendra membaca setiap pesan yang dikirimkan Sisca padanya.Hendra juga mendengarkan pesan suara itu berulang kali.Selama delapan belas hari pergi, Sisca mengucapkan selamat malam padanya setiap malam.Hendra memandang Angel dengan sedikit rasa bersalah dan permintaan maaf di matanya. "Ayah mungkin nggak bisa melamar Ibu.""Kenapa? Apa Ayah nggak mencintai Ibu lagi? Apa Ayah jatuh cinta dengan bibi cantik lainnya? Akhir-akhir ini Ayah nggak pulang, apa Ayah bersama bibi lain?"Mata Angel melotot karena terkejut.Angel mendengar dari teman-teman sekelasnya bahwa ayahnya jatuh cinta dengan bibi cantik lainnya, jadi ayah dan ibunya tidak lagi menginginkannya.Di luar pintu ruang belajar, Sisca menjepit ujung jarinya ke telapak tangannya dan jantungnya menegang.Hendra berkata, "Nggak ada bibi lain. Apa yang terjadi antara ibumu dan Ayah nggak ada hubungannya dengan orang lain. Hanya saja ... Ayah mungkin nggak bisa mencintainya lagi.""Kenapa nggak mungkin? Ayah, aku nggak paham. Orang de
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!