Aula konser dipenuhi dengan asap dan alarm kebakaran.Saat Hendra baru keluar, semua orang-orang di dalam pun berbondong-bondong keluar dari pintu darurat kecil.Namun, tidak ada bayangan Sisca dalam kerumunan ini.Kejadian kebakaran terjadi sangat tiba-tiba bahkan penyebabnya tidak jelas, tim pemadam kebakaran juga belum datang.Situasi di aula tiba-tiba menjadi sangat menakutkan.Semua orang terus berlari keluar, Hendra malah mau masuk ke dalam.Orang yang terdesak keluar pun mengomel ...."Dalam sudah kebakaran! Jangan masuk!""Apa yang kamu lakukan? Cepat keluar! Jangan ganggu jalan di sini!"Akan tetapi, Hendra malah mengabaikan mereka dan langsung berlari ke dalam sambil berteriak, "Sisca!"Akan tetapi, teriakan Hendra tidak mendapatkan balasan sama sekali.Kebakaran mulai terjadi di dalam aula.Saat Hendra berhasil masuk ke dalam aula, Sisca sudah pingsan di tengah api.Sebuah pistol diarahkan ke arah Sisca.Pistol segera ditembakkan!Hendra langsung berlari dan menghajar orang
Caleb menoleh dengan sedikit kebingungan.'Apa itu Hendra?'Caleb tidak yakin apa dirinya salah kenal orang.Ketika Caleb ingin mendekat untuk melihat dengan jelas, Sisca sudah didorong ke ruang pemeriksaan.Tenaga medis membawakan selembar nota kepadanya sambil bertanya, "Apa hubungan dengan pasien?""Aku kakaknya.""Kamu bayar dulu dan ambil antrian."Caleb buru-buru mendaftar dan membayarnya.Hendra pun sudah dibawa ke ruang operasi.....Dalam ruang VIP.Sisca pingsan karena dibius, ditambah lagi sudah menghirup asap yang tebal. Dengan kondisi paru-parunya yang bermasalah, akhirnya tanda-tanda sadar sudah muncul setelah infus beberapa botol.Sisca bangun pada keesokan paginya.Ketika dia membuka mata, sekeliling kasur dikelilingi oleh beberapa orang.Tuan Matthew sangat mengkhawatirkannya. "Hannah, bagaimana kondisimu sekarang?"Melihatnya sadar, Caleb pun berkata, "Aku panggil dokter dulu."Garry bantu menaikkan kasurnya Sisca.Setelah dokter datang dan melakukan pemeriksaan detai
Ruang VIP.Alex bergegas dari Kota Aroha datang ke Kota Sela. Dia tidak menyangka dalam satu hari Hendra sudah terluka hingga begitu parah.Namun, saat Hendra bangun, pertanyaan pertama yang ditanyakan adalah tentang Sisca."Bagaimana dengan Sisca?"Alex melihat bosnya dengan prihatin sambil berkata, "Pak Hendra, tulang punggungmu saja sudah mau patah. Bisakah kamu mengkhawatirkan kondisi dirimu sendiri dulu?"Kalau tulang punggung Hendra putus, maka ke depannya dia harus hidup dengan kursi roda.Untung saja lampu kristal di teater adalah kualitas yang murah dan bukan kristal asli, melainkan kristal palsu yang terbuat dari plastik, maka itu Hendra hanya terluka saja.Kalau yang terjatuh adalah lampu kristal asli, Hendra pasti sudah sekarat."Keluarga Ika merawatnya, dia pasti baik-baik saja.""Kamu pergi lihat dulu."Alex tidak ingin pergi. "Pak Hendra, Anda masih sedang infus."Nona Sisca hanya pingsan karena dibius, apa lagi yang bisa terjadi?"Hendra langsung berkata dengan tegas, "
"Dia sudah bersama dengan Caleb.""Nona Sisca baru kembali ke Kota Sela. Meskipun dia bersama dengan Caleb, itu juga barusan saja. Pak Hendra, kamu bisa merebut Sisca ...."'Rebut?'Hendra tersenyum sambil mencibir, "Kalau aku hanya menyukai Sisca, aku bisa merebutnya dengan cara apa pun. Tapi, sekarang aku bukan hanya menyukainya, Alex, aku nggak sanggup bertaruh lagi. Aku sudah pernah membuatnya ingin bunuh diri satu kali, aku nggak berani memaksanya lagi."'Kematian Cindy nggak berhubungan denganku, tapi berhubungan dengan Bertha.'Bertha adalah ibu kandungnya Hendra.Kematian Cindy langsung membuat Sisca kehilangan niat untuk hidup lagi.Bagaimana mungkin Hendra tidak merasa bersalah?'Aku nggak berani memaksanya lagi. Meskipun dia bersama orang lain, setidaknya dia memang hidup dengan tenang.''Setidaknya, aku masih bisa mengikutinya dari belakang dan melihatnya.'Alex pun berkata dengan tercengang, "Kalau ... kalau Nona Sisca benar-benar menikah dengan Caleb, apa Pak Hendra ...."
Jantung Sisca tiba-tiba berdetak semakin kencang. "Apakah dia sangat tinggi.""Sepertinya iya. Dia berbaring di lantai, aku juga nggak terlalu memperhatikannya. Saat itu kamu sudah pingsan, jadi aku hanya memikirkan mau membawamu ke rumah sakit."Caleb sedang menyetir melihat Sisca yang sedang berpikir, kemudian meliriknya dari kaca spion sambil bertanya, "Kamu mengenalnya? Atau kamu curiga ...."Sisca mengangguk sambil menjawab, "Iya, aku curiga itu Hendra.""Kalau begitu, coba telepon dan menanyakannya."Sisca ragu sesaat saat memegang ponselnya.Sebenarnya manusia lumayan dilema. Sisca berharap itu adalah Hendra, tapi dia juga berharap sebaliknya.Sisca bertanya, "Apa orang yang menyelamatkanku itu luka parah?"Caleb berpikir kemudian menjawab secara objektif, "Sepertinya lukanya lumayan parah. Saat itu, kebetulan petugas kebakaran masuk, jadi aku beri tahu mereka ada orang di dalam dan aku langsung pergi. Mungkin dia baik-baik saja."Sisca menghela napas panjang dan tetap menghubun
Caleb memang tidak ikut campur dalam masalah mereka, tapi dia bisa menyadari isi hati Sisca.Meskipun Sisca terus menghibur dirinya sendiri, aura kekecewaan dalam hatinya tetap saja tidak menghilang."Hutangmu dengannya memang sudah nggak terhitung sejak awal, maka itu disebut menjadi nggak jelas. Aku memang nggak merasa dia adalah pria yang cocok denganmu, tapi pelunasan hutangmu tergantung pada dirimu sendiri. Hannah, apakah terkadang kamu pernah bersyukur memiliki hutang, bahkan takut hubungan kalian akan berakhir kalau hutangmu lunas semuanya?"Sisca menunduk sambil tersenyum lebar, "Kak Caleb, apa kamu pernah belajar psikologis?""Meskipun aku nggak punya banyak pengalaman dalam cinta, kebersamaan kedua orang harus melalui persetujuan masing-masing. Kalau nggak ingin bersama, maka salah satu pihak harus cukup kejam untuk melepaskan. Kamu dan dia masih berhubungan nggak jelas sampai sekarang, itu berarti belum benar-benar melepaskannya. Kalau kamu memang sudah melepaskannya, untuk
Ketika Kristin mau menyentuh masker oksigen Sherine, pintu ruang ICU terbuka sekali lagi.Billy mengernyit sambil bertanya, "Apa yang kamu lakukan?""Oh, Kak, kamu sudah datang, ya. Aku lihat masker oksigennya miring, jadi aku bantu merapikan saja.Kristin mengatakan dengan ekspresi tidak bersalah dan nada yang polos.Billy berjalan ke samping tempat tidur memeriksa kondisi Sherine yang baik-baik saja, kemudian berkata kepada Kristin, "Keluarlah. Ke depannya nggak perlu datang menjenguk.""Ke depannya dia adalah calon pasanganmu. Apa salahnya aku menjenguk calon kakak iparku? Sherine juga keluargaku. Kak, kenapa kamu menjadi galak sekali sejak Sherine kecelakaan?"Kristin mengomel dengan suara yang kecil bahkan terdengar sedikit menyedihkan.Akhir-akhir ini Billy sangat kesal, dia juga tidak punya kesabaran untuk memperlakukan Sherine dengan sabar. "Dulu kamu terus menindasnya, dia juga nggak suka denganmu. Sekarang kamu menjenguknya, bukankah kamu sengaja membuatnya stres?""Aku mana
Namun, Kristin jelas-jelas mengambil 400 juta melalui perbankan internet cabang kartunya Billy.Billy mengernyitkan kening dan langsung menghubungi Kristin."Kamu pinjam 400 juta dari kartu kreditku?"Billy menanyakan dengan terus terang, bahkan nada yang dingin.Kristin dengan sedikit ketakutan berkata, "Kak, kamu sudah mengusirku dari rumah, sekarang aku juga belum ada pekerjaan. Aku nggak mungkin tinggal di jalanan, 'kan? Sekarang aku tinggal di rumah temanku, tapi nggak mungkin aku terus tinggal di sana. Anggap saja ini uang yang Kakak pinjamkan ke aku. Aku akan membayarnya setelah aku kerja."Sebenarnya Billy tidak memedulikan jumlah 400 juta ini.Billy merasa dia terlalu memanjakan Kristin. Jangankan 400 juta, Kristin bahkan pernah bertransaksi miliaran perhari menggunakan kartu Billy.Dulu Billy memanjakannya karena kedua orang tuanya meninggal terlalu awal, jadi Billy tidak pernah pelit terhadap adiknya.Namun, sekarang kelihatannya Billy terlalu membebaskannya. Dia mencoba mem
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!