Sisca tiba-tiba berkata, "Minum saja. Lagi pula, vila Pak Hendra ada banyak kamar tamu. Mau berapa orang yang menginap pun nggak ada masalah."Saat mengatakan ini, nadanya tidak lagi membosankan seperti sebelumnya, ada perasaan di tatapan matanya yang sulit dideteksi.Vonny telah mengamatinya dan menangkap perasaannya ini.Vonny mengerutkan bibir merahnya, mengangkat segelas arak dan mengajaknya, "Bagaimana kalau Nona Sisca juga minum?"Saat minum, tentu saja akan lebih mudah mengungkapkan perasaan. Dengan cara ini Vonny akan lebih mudah menebaknya.Hendra menghentikannya dan berkata, "Dia alergi alkohol, nggak boleh minum.""Lupakan saja."Vonny menyerah.Sisca mengerutkan bibirnya dan berkata, "Nggak begitu juga. Ayo kita minum saja, Nona Vonny."Sebelumnya, Sisca memang alergi alkohol.Namun, entah kenapa, setelah beberapa kali terkena alkohol, meski masih alergi, tapi tidak separah dulu.Kalau minum satu gelas paling hanya badannya akan bentol-bentol dan gatal-gatal selama beberapa
Zayn biasanya terlihat seperti orang bodoh, tapi begitu serius, Zayn lebih kejam daripada orang lain.Meskipun mabuk, Nancy sedikit takut dengan tatapannya. Nancy berdiri dan pergi mencari Sisca dengan langkah gemetar.Zayn meraih pergelangan tangannya dan berkata, "Aku dengar kamu mau cerai denganku?""..."Sialan, dia sekarang sedang mabuk, mau bagaimana membahas perceraian?"Bicarakan setelah aku sadar saja."Nancy melepaskan tangannya tapi Zayn tetap berdiri di depannya.Tatapan matanya begitu dingin. "Setelah kamu mewawancarai Alan minggu lalu, kamu difoto oleh media sedang makan bersama Alam. Kakek memintamu untuk pulang lalu berikan penjelasan padanya."Penjelasan?Sehari sebelum wawancara, Nancy baru tahu bahwa orang yang diwawancarai adalah Alan.Kalau soal makan bersama itu hanya acara perpisahan!Nancy tertawa, dengan keadaan mabuk menunjuk ke hidungnya. "Kalau harus menjelaskan karena makan dengan lawan jenis, maka Pak Zayn harus menjelaskannya setidaknya delapan ratus kali
"Lihat dengan jelas, aku bukan orang miskin itu!"Nancy tersenyum.Siapa yang peduli jika dia miskin?"Yang penting tampan! Hei, pria tampan, mau aku sewa?""..."Nancy menghampiri dan berkata dengan serius, "Aku punya kartu ATM!"Nancy pergi mencari kartu itu di tasnya dan mengeluarkan isinya dalam keadaan berantakan.Mau mengambil kartunya sendiri untuk menyewanya?Pelipis Zayn bergerak-gerak dan nadanya begitu tegas. "Nona serius?""Serius, biar kuberitahu, suamiku cukup kaya, mana peduli dengan uang sekecil itu!""..."Zayn benar-benar kesal."Nancy!"Tangan putih Nancy terus memegang lehernya.Memegang dengan begitu erat seolah-olah bisa patah kapan saja.Nancy tanpa sadar membuka bibir merahnya dan berusaha bernapas.Orang ini mau membunuh?Nancy memutar dan berbalik untuk melepaskan diri dari kekangan.pria di atas kepalanya sudah menundukkan kepalanya dan menggenggam bibir merah yang ternoda oleh bau alkohol yang menyengat.Bukan hanya Alan yang bisa memaksa Nancy untuk bercium
Botol obat kecil itu jatuh ke lantai kayu dan berguling ke kaki Vonny.Vonny membungkuk untuk mengambilnya lalu melihat dengan jelas nama di botol obat ....Tablet paroxetine.Obat ini digunakan untuk mengobati berbagai jenis depresi, termasuk depresi disertai kecemasan, gangguan obsesif-kompulsif, gangguan panik dan fobia sosial, serta ... gangguan stres traumatis.Sisca mungkin benar-benar menderita PTSD, cukup parah sehingga memerlukan pengobatan.Di luar pintu terdengar suara langkah kaki.Kemudian terdengar suara Sisca dan Angel."Bu! Aku nggak bisa tidur sendirian! Temani aku!""Kalau begitu kamu ke kamarmu dulu. Ibu akan datang menemanimu setelah mandi, oke?""Ya!"Setelah itu, langkah kaki terdengar ke sini.Vonny tiba-tiba menjadi waspada.Vonny segera mengemas tas Sisca dan memasukkan obat ke dalam sakunya.Namun, sebelum sempat bersembunyi, Sisca sudah membuka pintu dan masuk.Keduanya bertemu!Sisca jelas terkejut. "Kenapa kamu ada di sini?"Vonny bertindak relatif tenang.
"Sisca, aku ingin mendengar kebenarannya."Nada suaranya begitu dingin dan tidak bisa dikritik.Sisca tersenyum lalu berkata, "Kamu mau benar-benar mendengar kebenaran? Kebenarannya sangat buruk, aku nggak mau mengatakannya."Ada beberapa hal yang setelah dikatakan tidak akan pernah bisa ditarik kembali.Sisca ingin berpura-pura bodoh.Namun, Hendra memaksanya berulang kali.Sisca menatapnya dengan tatapan memohon. "Kenapa? Masih ada enam hari lagi, jadi anggap saja kamu nggak tahu apa-apa. Setelah enam hari ini, kita akan kembali ke kehidupan masing-masing. Bukankah itu sudah cukup?"Kenapa harus memaksanya?Namun, Hendra tidak pernah bisa berpura-pura bodoh.Hendra menginginkan jawaban yang jelas, jawaban yang tidak ambigu.Hendra memandangi botol obat kecil itu dan tertawa. "Obat yang kamu sebutkan sebelumnya sebenarnya bukanlah obat pacu. Kalau kamu nggak minum obat ini, kamu nggak akan bisa dekat denganku sama sekali atau bahkan menjadi cobaan berat saat bersamaku.""...""Sisca,
Pingsan hingga membuat kepalanya berdarah mungkin karena menyaksikan kematian Cindy.Jika itu karena Cindy.Maka kemungkinan besar, Hendra tidak akan bisa membantunya.Karena kematian Cindy memang ada hubungannya dengan Bertha.Saat itu, secara tidak sadar, dia juga melindungi Bertha.Sisca dalam pelukannya sambil menangis tersedu-sedu.Tidak apa-apa jika ... tidak ada Adrian.Dengan begitu, Hendra tidak harus menjalani hukuman tiga tahun penjara dan ibunya tidak harus meninggal.Sisca tidak menjawab.Sisca perlahan mengangkat kepalanya dari pelukannya.Lalu melihat orang di depannya.Air mata dari matanya tidak bisa berhenti mengalir.Orang di depannya sungguh hebat. Sisca sudah merasakan hal itu sejak lama sekali.Namun, Sisca sangat yakin tidak akan pernah bertemu orang sebaik itu lagi.Hendra ... pernah mendapat nilai penuh darinya, semua kepolosan serta antusiasmenya diberikan pada orang di depannya.Sisca merasa sangat beruntung, tapi juga merasa sangat sedih.Sedih sekali sampai
Tidak ada lampu di kamar tidur, jadi keadaan memang sangat redup.Melalui cahaya yang masuk dari jendela, Sisca dapat dengan jelas melihat gelombang di bawah matanya yang gelap.Namun, raut wajah Hendra sangat tenang.Semakin tenang raut wajahnya, hatinya merasa semakin bersemangat.Tidak ada hal baik yang akan terjadi.Kata-kata ini, setiap kata, seperti belati tajam yang memantulkan cahaya dingin, membuat lubang besar berdarah di hatinya.Hendra tiba-tiba tersenyum. "Tiba-tiba aku menyesalinya."Menyesal karena menanyakan hal ini padanya.Menyesal karena mengetahui hal ini mustahil."Sisca, kamu harus berbohong padaku. Sekarang, aku lebih suka kamu berbohong padaku.""Sekali mengatakannya, pasti nggak akan bisa menariknya kembali. Kamu seharusnya nggak tanya padaku."Beberapa kata yang sudah dikatakan hanya mengandung kata-kata yang menyakitkan.Sebenarnya, berapa lama seorang pembohong bisa menipu tidak tergantung pada seberapa kuat kemampuan menipu si pembohong, tapi berapa lama or
Hendra berkata, "Kalau kamu ingin membawa pergi Angel, bawa saja. Aku akan meminta Alex membayar tunjangannya tepat waktu. Aku akan pergi ke Kota Sela saat ada waktu.""Dia sudah tinggal di Kota Aroha dan sekolah di sana. Mungkin tidak cocok baginya untuk dibawa ke Kota Sela secara tiba-tiba. Selain itu, dia punya sahabat, Si Gendut. Lupakan saja, aku saja yang datang ke Kota Aroha untuk bertemu dengannya.""Baiklah. Kamu mengasuhnya sendiri selama enam tahun dengan sangat menderita. Mulai sekarang aku akan mengasuhnya."Suaranya parau, terdiam sejenak lalu berkata, "Sisca, mulai sekarang kamu harus bahagia."Hendra tidak akan memaksanya melakukan apa pun lagi.Jika melihatnya mengingatkannya pada kenangan yang tak tertahankan, maka dia tidak akan mudah muncul di hadapan Sisca lagi yang hanya akan membangkitkan trauma di hatinya.Sisca mengangguk. "Kamu juga, berbahagialah. Kalau ada orang yang cocok, cobalah untuk mendekatinya."Sangat menyakitkan tapi memang harus melakukan ini.Sisc
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!