Share

Bab 15

Author: Zamrud
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Hendra malah sama sekali tidak menatap Sisca.

Wajah tampan yang memukau dengan aura tenang seakan-akan tidak bisa dipengaruhi oleh apa pun.

Billy yang ikut Hendra datang untuk acara bisnis pun menetralkan suasana dengan berkata, "Jangan bahas hal-hal yang nggak menyenangkan itu. Eh, kebetulan sekali, Sisca, ayo nyanyi."

Joni memainkan jarinya sambil berkata, "Dengar kabar Nona Sisca adalah siswi tercantik di jurusan penyiaran Universitas Aroha. Nggak hanya wajah yang cantik, bahkan suaranya juga merdu, kurasa suaranya bisa menyenangkan kita. Hari ini, kalau suaramu bisa menghibur Pak Hendra dan menandatangani kontrak ini, maka Sisca, utangku denganmu sudah lunas."

Joni adalah orang yang lugas.

Sisca langsung bertanya, "Kalian mau dengar lagu apa?"

Joni berkata, "Hari ini Pak Hendra adalah pihak pertama, jadi kamu pilih dulu."

"Aku terserah."

Hendra tidak tertarik terhadap hal ini, dia pun tidak menanggapi Joni dengan sopan.

Billy buru-buru berkata, "Seingatku dulu di acara sekolah Sisca pernah nyanyi lagu bahasa Inggris dengan judul 'You and I', lagu itu bagus sekali. Bagaimana kalau nyanyi lagu itu saja?"

You and I ....

Sisca langsung tercengang.

Namun, Joni terus mendesak, "Ayo nyanyi, Sisca."

Sisca berdiri di panggung pendek samping, lalu meletakkan biola di bahu kirinya. Melodi awalan yang indah bak sinar bulan yang masuk ke dalam ruangan.

Sebuah cahaya terang menyinari Sisca di panggung pendek.

Sisca memakai terusan putih dengan lengan bergelombang, terlihat seperti nona muda yang anggun seperti dulu.

Hendra ingat pertama kali bertemu dengannya adalah saat dia bermain biola.

Akan tetapi, dulu Sisca main biola di halaman rumah. Demi membuatnya menjadi wanita terkenal, Adrian mencarikan guru musik terbaik.

Kalau Sisca salah memainkan satu nada, maka Adrian akan memukulnya karena Adrian sangat keras terhadapnya.

Di saat itu, ayah angkat Hendra, Philip Setiawan adalah sopir Keluarga Limanta.

Philip membawa Hendra yang baru masuk Universitas Aroha untuk tinggal di rumah Keluarga Limanta sementara waktu. Namun, baru saja masuk ke vila, Hendra langsung melihat Adrian yang sedang menegur Sisca.

Saat itu, Sisca masih umur 12 tahun, tapi dia terus dimarahi oleh Adrian hingga menangis karena tidak bisa bermain biola dengan bagus.

Pada akhirnya, Sisca selalu main dengannya dan memanggilnya Kakak Hendra ....

Namun, tidak lama Adrian pun tahu kalau Sisca terlalu dekat dengan anak sopir, jadi dia langsung mengusir Hendra dan memerintah Sisca untuk tidak boleh berhubungan dengan Hendra lagi.

Sebelum bertemu dengan Hendra, Sisca selalu mematuhi omongan Adrian.

Akan tetapi, Sisca malah tidak menurutinya dan Hendra pun menjadi satu-satunya alasan Sisca memberontak di masa muda.

"All of those times, you were here with me, my eyes weren't shut, but I didn't see. How was I blind to your touch."

"Your smile, your cares."

"All my feelings ... were just not meant to be."

"Now here I am."

"All at once, alone ...."

Lagu yang indah diikuti dengan melodi biola yang anggun terdengar sangat menenangkan.

Sebenarnya suara Sisca bukan suara gadis yang sangat manis, melainkan suara yang sangat jernih. Ketika dia bernyanyi, suaranya dapat menggambarkan kata-kata dengan lebih berat sehingga lagu ini terdengar seperti aliran air deras yang jernih dan dalam.

Sisca menyanyi sambil mengintip ekspresi Hendra dari sudut matanya.

Kenapa Billy menyuruh dia menyanyikan lagu ini?

Arti dalam lagu ini terlalu sensitif.

Arti lagu ini secara singkat adalah ....

Selama ini kamu selalu ada di sisiku.

Meskipun aku tidak memejamkan mata, tapi aku tidak melihat apa pun.

Kenapa aku begitu buta hingga tidak merasakan sentuhanmu.

Senyumanmu? Perhatianmu?

Akan tetapi, semua cintaku tidak restui.

Sekarang aku di sini, mencurigai kenapa diriku bisa sampai di tahap ini ....

Kamu dan aku terlihat sangat berjodoh.

Kamu dan aku terus mengelilingi satu sama lain.

Bagaimana kita berdua tiba di ujung jalan?

Lirik lagu ini seakan-akan seperti pembelaan diri Sisca yang tidak bersuara.

Sisca takut membuat Hendra marah.

Saat Sisca menyanyi, suara dan emosinya tenggelam mengikuti melodi yang sudah menguasai semua pengendalian dirinya ....

Setetes air mata Sisca bersinar dan terjatuh di senar biola hingga hancur.

Lagu ini menarik kembali banyak kenangan indah dan sedih. Semua itu seperti sebuah film yang ditayangkan di dalam otak.

"Berhenti!"

Hendra tiba-tiba menghentikannya.

Sisca langsung tercengang, dia pun berhenti main biola.

Hendra berdiri sambil berkata dengan nada dingin, "Aku masih banyak kerjaan, aku pergi dulu. Kalau Pak Joni mau negosiasi kerja sama dengan Grup SY, bisa langsung hubungi Pak Billy untuk prosedur selanjutnya."

Setelah mengatakannya, Hendra pun langsung meninggalkan ruang VIP.

Joni sudah menebak kalau negosiasi ini tidak akan berhasil, lagi pula Joni juga tidak takut pada Hendra karena Perusahaan Holgan adalah perusahaan yang sangat kuat di Kota Mulo. Joni pelan-pelan berdiri melihat Hendra yang hendak pergi, tiba-tiba mengejek, "Apa Pak Hendra nggak mau bawa mantanmu untuk mengenang masa lalu?"

Joni sudah memeriksa latar belakang Hendra sebelum datang untuk menegosiasikan kerja sama bisnis.

Hendra memang membangun bisnis ini sendirian, dia memang orang yang hebat.

Akan tetapi, hal yang membuatnya merasa menarik adalah mantan pacar Hendra ternyata adalah mantan kekasihnya.

Hendra membelakangi Sisca sambil berkata, "Nggak ada yang perlu dikenang di antara kita."

"Bagaimanapun, Sisca adalah mantan kekasihku. Aku juga nggak ingin menyembunyikan dari Pak Hendra kalau aku ingin mengenang masa lalu dengannya. Pak Hendra ... nggak masalah, 'kan?"

Sebenarnya Joni tidak terlalu tertarik pada Sisca.

Namun, dia tertarik pada wanita yang pernah berhubungan tubuh dengan Hendra.

Sebenarnya kata-kata ini sudah cukup terus terang.

Hendra menjawab dengan nada datar, "Terserah."

Kata ini sangat sadis.

Wajah indah Sisca yang sedang berdiri di atas panggung langsung memucat.

Dia seakan-akan seperti barang tidak berharga yang dibuang untuk Joni.

Bayangan Hendra pun semakin lama semakin jauh dari pandangan Sisca ....

Related chapters

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 16

    Ruang VIP hotel.Billy juga berlari keluar setelah Hendra pergi.Sekarang hanya tersisa Joni dan Sisca berdua.Sisca bukan wanita bodoh, dia punya firasat buruk, jadi dia langsung mengambil biolanya dan hendak pergi, "Tuan Joni, aku pergi dulu."Namun, saat Sisca sampai di depan pintu, Joni langsung menaikkan dagunya agar kedua pengawal di pintu langsung menghalanginya.Joni tersenyum licik sambil berkata, "Apa Nona Sisca nggak dengar kalau Hendra sudah memberikanmu padaku?"Tangan Sisca yang sedang memegang biola pun langsung menjadi tegang.Sisca berusaha tenang dan berkata, "Tuan Joni, jangan bercanda lagi. Pak Hendra sudah bilang kalau aku adalah mantannya. Kalau memang sudah menjadi mantan, tentu saja Pak Hendra nggak berhak memberikan diriku kepada siapa pun.""Sisca, kamu jangan keterlaluan!"Suara Joni terdengar sedang main-main, tapi kata-kata yang diucapkannya bukanlah bercanda.Sisca menelan air liur dan menoleh menatap laki-laki itu, kemudian bertanya, "Tuan Joni, apa yang

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 17

    Sisca tidak tahu apakah Hendra akan mengantarnya kembali ke sisi Joni.Tadi Sisca memukul kepala Joni menggunakan asbak, tidak tahu apa yang akan terjadi pada Sisca kalau dia ditangkap Joni.Di Kota Mulo, Joni adalah orang yang terkenal suka balas dendam.Terusan Sisca sudah dirobek oleh Joni hingga setengah paha dan tulang selangkanya kelihatan. Dia duduk di atas kaki Hendra dengan kedua tangan merangkul di leher Hendra sambil menciumnya dengan kuat.Hendra menahan pergelangan tangannya untuk menjauhkannya."Jangan tinggalkan aku," ujar Sisca dengan gemetar.Air mata Sisca yang menetes di bibir Hendra dan membasahinya.Seharusnya Hendra merasa puas melihat Sisca ditindas seperti ini.Namun, dia malah merasa sesak di bagian dadanya."Tok! Tok! Tok!"Seseorang mengetuk jendela mobil.Billy mengernyit sambil berkata, "Beraninya kamu mengetuk mobil Pak Hendra?""Maaf, Pak Billy. Aku melihat Nona Sisca naik mobil ini. Tadi Nona Sisca memukul kepala Tuan Joni, sekarang Tuan Joni sangat mara

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 18

    "Sisca."Hendra mendekati telinganya dan menyebutkan namanya dengan nada yang mesra sambil mengatakan kata-kata menyakitkan.Sisca pun tersenyum dengan sedih.Hendra menunduk dan Sisca mendongak menatap tatapannya yang menghina, lalu berkata, "Kalau malam ini aku nggak kabur, apa kamu akan merasa kasihan padaku?"Apakah Hendra akan berubah pikiran untuk menyelamatkannya?Meskipun hanya kepikiran saja ....Ekspresi Hendra menjadi sangat dingin, dia terus menatap Sisca tanpa mengatakan apa pun.Sisca sepertinya sudah tahu jawabannya, tapi dia masih tidak puas.Air matanya menetes dari sudut mata, Sisca bahkan dengan suara serak berkata, "Hendra, aku ingin tahu jawabanmu."Ada atau tidak?Lebih baik memberitahunya secara langsung agar Sisca tidak berharap lagi.Hendra tiba-tiba berkata, "Sisca, apa kamu tahu kalau aku sudah pernah mati satu kali. Eh, bukan, lebih tepatnya adalah aku sudah pernah mati dua kali. Apa kamu tahu kapan itu?"Pertama adalah ketika Sisca mengkhianatinya di pengad

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 19

    Sisca bahkan belum sadar apa yang terjadi, tapi selimutnya sudah dibuka lebar-lebar.Rasa dingin pun langsung menyelimuti seluruh tubuhnya.Seorang wanita dengan nada menghina berkat, "Kamu wanita yang menggoda Pak Hendra? Emang kamu secantik apa? Kamu hanyalah tisu yang dibuang setelah dipakai! Aku sudah banyak bertemu wanita seperti kamu."Sisca langsung duduk sambil menggunakan bantal menutupi badannya dan bertanya, "Kamu siapa?"Wanita itu duduk di sofa sambil memainkan kuku barunya, kemudian melirik Sisca dan berkata, "Aku adalah Kimiko Audrey, tunangan Pak Hendra."Kemarin malam ada wartawan mengambil foto Hendra menggendong wanita ke dalam hotel.Pagi ini, seluruh kota dipenuhi dengan berita ini.Kimiko sebagai tunangan formalitas Hendra tentu saja merasa sangat malu. Setelah diselidiki, Kimiko pun menemukan hotel ini, jadi dia langsung melampiaskan semua emosinya pada Sisca.Kimiko merasa sangat konyol terhadap Hendra yang terlihat tidak bernafsu dan dingin, biasanya kalau Kimi

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 20

    "Aku nggak mau tahu apa alasanmu, tapi memukul kepala Tuan Joni memang salahmu! Untung saja dia besar hati dan nggak mempermasalahkan masalah ini. Sisca, kamu segera pulang ke Kota Mulo dan meminta maaf kepada Keluarga Wijaya!"Minta maaf?Untuk apa Sisca minta maaf?Suasana hati yang sangat tertekan semalaman dan omelan Adrian yang tidak jelas, Sisca langsung menjawab dengan nada dingin, "Kembali ke Kota Mulo? Apa Ayah sudah lupa kalau dulu Ayah yang mengusir aku dari Kota Mulo? Sekarang malah menyuruhku kembali ke Kota Mulo untuk meminta maaf kepada Joni? Meskipun Joni memerkosaku, apa aku juga harus meminta maaf?"Adrian langsung tercengang, kemudian berlagak tidak ada yang terjadi sambil berkata, "Sisca, kamu salah paham. Tuan Joni menyukaimu, dia hanya gegabah sesaat. Siapa sangka pagi ini Tuan Joni datang melamar dan hanya memilihmu saja. Sisca, Tuan Joni bisa memilihmu adalah keberuntunganmu. Cepatlah kembali. Oh ya, jangan bawa anak luar nikahmu itu, kalau nggak pernikahan ini

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 21

    Di saat ini, ponsel Hendra tiba-tiba berdering.Ini adalah panggilan dari Kimiko.Hendra mengangkat telepon sambil menatap pria dan wanita yang berbicara dengan bahagia, "Ada apa?""Pak Hendra, aku sudah membantumu mengusir wanita yang mengganggumu kemarin malam. Sekarang, dia nggak akan mengganggumu lagi. Kemudian, aku juga sudah meminta Kak Fay untuk menurunkan semua berita itu, jadi Pak Hendra nggak perlu khawatir lagi.""Oh? Bagaimana kamu mengusirnya?" tanya Hendra dengan serius.Kimiko mengira Hendra akan puas dengan aksinya kali ini, dia pun berkata dengan bangga, "Dia hanyalah wanita yang tertarik pada uang. Aku memberinya 2 miliar dan dia langsung janji tak akan mengganggu Pak Hendra lagi. Sisca memang wanita bodoh, jadi Pak Hendra jangan memedulikannya, ya."Setelah mendengarnya, tatapan Hendra langsung berubah menjadi sangat dingin.Hendra menjawab, "Bagus."Kimiko menjadi semakin semangat setelah dipuji, dia lanjut berkata, "Pak Hendra, malam ini kita ...."Sebelum Kimiko m

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 22

    Angel selangkah demi selangkah mendekat ....Cahaya di koridor sangat redup.Sisca menaikkan kepalanya, kebetulan bertatapan dengan sepasang mata Hendra yang sangat menjiwai, dia tiba-tiba jinjit dan mencium bibir Hendra.Meskipun Hendra tidak tersentuh sama sekali, Sisca tetap memegang wajah Hendra dengan kedua tangannya, kemudian menggerakkan ke arah yang lebih gelap sekaligus menutupi wajahnya sendiri.Di saat ini, Angel datang ke depan pintu, dia berusaha mendongak dan melihat ke dalam koridor. Untung saja dia tidak melihat apa pun, jadi dia pun langsung pergi.Sisca baru menghela napas panjang melihat Angel sudah pergi.Sisca yang berinisiatif mencium Hendra, tapi dia malah melamun.Hendra menatapnya tanpa mengatakan apa pun, dia ingin melihat apa yang direncanakan Sisca.Hendra terlalu cerdas, jadi Sisca pun terpaksa lanjut berakting agar Hendra percaya.Sisca pelan-pelan menciumnya sampai ke telinganya dan berkata dengan nada lembut, "Pak Hendra begitu memedulikan dokter itu? Ap

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 23

    Sesaat kemudian, Hendra menerima pesan lagi."Paman, kenapa kamu mengabaikanku? Bukankah kita sudah sepakat kalau aku ingat nomormu, aku akan mengenalkan wanita cantik untukmu?"....Hendra tidak tahu bagaimana membalasnya.Angel tidak menyerah, dia melanjutkan: "Paman, ayo balas! Kalau kamu balas aku, aku akan mengenalkan ibuku padamu!"....Ternyata ini tujuan Angel setelah mengirimkan pesan sebanyak ini.Hendra tentu saja semakin tidak memedulikannya.Mungkin saja ibu dari anak ini yang mengajarinya untuk mengirim pesan.Beberapa tahun ini Hendra sudah bertemu banyak wanita yang berinisiatif untuk mendekat.Hendra menyimpan ponselnya, kemudian menanyakan Alex yang sedang menyetir, "Apa kamu sudah mencari tahu yang kusuruh?""Oh, dokter laki-laki itu? Namanya Richard Nathaniel, dia adalah dokter paru-paru, Ada apa, Pak Hendra? Apa dia ... menyinggung Anda?"Alex bahkan melirik ekspresi Hendra melalui kaca spion tengah.Namun, Ekspresi Hendra tetap dingin dan datar seperti biasanya, d

Latest chapter

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 0973

    Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 0972

    Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 0971

    ......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 0970

    Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 0969

    Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 0968

    Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 0967

    Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 0966

    Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 0965

    Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!

DMCA.com Protection Status