Share

Bab 98.

Happy Reading.

"A-aku ada perlu sama Papa, boleh bicara sebentar," suara Serly terdengar begitu lirih, sikapnya tersebut mengundang tanda tanya di benak Fero.

"Boleh, di bawah saja ya, sekalian Papa mau ambil air minum ke dapur," Fero melangkah lebih dulu menuruni anak tangga, sedangkan Serly mengikutinya dari belakang, ia sangat cemas karena mulai berpikir negatif tentang respon Papanya nanti.

Kini, Ayah dan anak itu sudah duduk berhadapan di ruang keluarga. Yeah, hanya berdua, sebab Zeya masih marah dan enggan pulang ke sana.

"Ada apa, Ser. Katakan sama Papa," ucap Fero menatap putrinya yang duduk gelisah di hadapannya.

"Em, Pa ... Besok Ansel sama keluarganya mau ke sini," cetus Serly sangat berhati-hati, dadanya bergemuruh hebat, kedua tangannya sudah basah oleh keringat dingin.

Fero mengerutkan keningnya tanda tak mengerti dengan ucapan Serly barusan. "Ansel dan keluarganya mau ke sini? Buat apa?" cicit Fero mengulang perkataan Serly barusan. Walaupun ia sudah dapat menerka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status