Home / Rumah Tangga / Pengkhianatan Istriku / Bab 20. Teganya Ibu

Share

Bab 20. Teganya Ibu

last update Last Updated: 2023-07-26 12:26:10

Bab 20. Sate Daging

Rasa letih terasa menyerangku setelah seharian dalam perjalan. Tujuan kami kini sudah sampai di hotel yang telah disediakan oleh para panitia.

"Naina, kita sudah sampai penginapan yang sudah disediakan panitia. Maaf, aku harus meninggalkan kalian di sini. Untuk dewan juri dan panitia menempatkan ruang berbeda. Juri dari luar kota ada di hotel VIP yang lain," ujar Aisyah.

Aisayah lantas mengambil koper, lalu berpamitan menuju hotel VIP para juri. Pertandingan ini bukan hanya dari daerah provinsi saja. Namun ada juga anak luar negeri seperti daerah Malaysia, Singapura dan juga Brunei. Negara tetangga juga diundang dalam perlombaan cerdas cermat tingkatan umur 8-9 tahun.

"Iya, Dek Aisyah. Terima kasih sudah mau menemani kami sampai tujuan," balasku mengulas senyum.

"Rafa, Mas Danu, Erik, saya pamit, ya?" lanjutnya. Aisyah langsung pergi meninggalkan hotel tempat kami menginap.

Aku mengangguk pelan. "Iya, Dek."

"Jaga diri kalian baik-baik! Kalau ada perlu hubungi saja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pengkhianatan Istriku   Bab 21. Pengemis

    Bab 21. Rela Jadi Pengemis"Rafa sakit, Dek Aisyah. Kami akan membawanya ke rumah sakit," jawabku cepat."Sakit apa, Mas Danu?" tanyanya lagi."Sepertinya, Rafa keracunan makanan, Dek. Tiba-tiba saja muntah-muntah. Badannya juga demam.""Apa? Keracunan? Kok bisa? Bagaimana ini terjadi?" mata Aisyah langsung melotot mendengar penjelasanku."Ndak tahu, Dek. Aku juga baru mengetahui kejadiannya tadi pagi ketika bangun jam empat.""Aisyah, katakan pada dewan juri agar menunda perlombaan. Salah satu peserta sedang sakit," ujar Naina."Baiklah, Naina. Akan aku katakan pada dewan juri. Aku hanya bisa membantu menunda beberapa jam saja. Selanjutnya, keberuntungan ada pada Rafa.""Aku mengerti. Secepatnya kami akan membawa Rafa kembali." Naina mengangguk, lalu segera naik ke dalam mobil.Kuda besi segera meninggalkan hotel menuju rumah sakit terdekat. Sementara, aku memangku Rafa. Memperhatikan dalam kegusaran. Mengingat butuh biaya besar untuk mengobati penyakit Rafa. Jakarta bukanlah Medan.

    Last Updated : 2023-07-26
  • Pengkhianatan Istriku   Bab 22. Racun

    Bab 22. Racun"Baiklah, Tuan. Jika itu maumu akan kuturuti. Kulakukan semua demi nyawa Rafa. Bagiku, Rafa adalah segala-galanya. Ku rela melakukan apa pun untuknya," ucapku lirih. Kucium kaki Tanaka sesuai kemauannya.Dengan mata yang berkaca-kaca aku bersujud, sembari mencium kaki pria bule itu. Walau rasa sakit terasa menyayat hati, tetapi semua rela kulakukan demi buah hatiku. Apalah arti penghinaan ini dibanding dengan nyawa Rafa."Ha ha ha!" Tanaka tertawa girang.Satu menit kemudian, dia menghamburkan uang itu ke lantai. Tanpa punya hati pria keturunan Jepang itu membuang uang, lalu memintaku mengutip dengan memakai mulut."Ambil uang itu sekarang dengan menggunakan mulut! Jika kau memang sangat membutuhkannya.""Baik.""Mas Danu, jangan lakukan itu! Kehormatan lebih penting dari uang itu," ucap Sakira menimpali."Apalah arti kehormatanku, Sakira. Jika nyawa Rafa tidak bisa diselamatkan, maka aku pun tak ingin hidup lebih lama lagi.""Mas Danu!" Teriak Sakira.Aku tidak menginda

    Last Updated : 2023-07-26
  • Pengkhianatan Istriku   Bab 23. Berjuang

    Neng Naina, ada apa?" tanyaku penasaran. Terlihat wajah Naina menegang melihat ke arah Rafa. Dia seperti orang yang sedang bingung."Aisyah mengirim pesan agar kita segera kembali ke hotel. Dalam waktu empat puluh menit kita harus segera sampai. Jika tidak, Rafa akan dianggap gugur. Panitia tidak akan mentoleransi peserta yang tidak disiplin," jelasnya dengan ekspresi gelisah.Tatapannya kini beralih pada jam tangan yang dikenakan di pergelangan tangan. Jantungku seolah berhenti berdetak. Di satu sisi kondisi Rafa masih lemah. Di satu sisi yang lainnya perlombaan tak mungkin ditunda walau keadaannya masih sakit.Hanya Tuhan yang Maha Baik bisa menolong hambanya. Aku berharap Rafa akan menang, tetapi itu tak mungkin. Keadaannya masih sangat lemah. Mungkinkah membawanya dalam keadaan sakit?"Tidak mungkin kita bisa sampai dalam waktu empat puluh menit, Neng. Melihat kondisi Rafa sekarang itu mustahil," ucapku bersedih.Bagaimana mungkin tiba di tempat perlombaan dalam waktu empat puluh

    Last Updated : 2023-07-26
  • Pengkhianatan Istriku   Bab 24. Tantangan

    Bab 24. Derita Orang MiskinSaat Sakira berteriak memanggil nama Rafa, Naina pun tak kalah terkejut. Melihat tubuh Rafa ambruk mengeluarkan darah segar dari hidung."Rafa!" panggil berlari.Para dewan juri, panitia dan juga penonton seketika menjadi panik. Ketika Rafa telah berhasil menyelesaikan soal jawaban. Tiba-tiba suara dalam ruangan perlombaan mendadak kisruh."Rafa, bangun, Nak! Jangan tinggalkan Ayah!" bisikku lembut sambil terisak.Wajah Rafa terlihat pucat dan dingin. Pun dengan kaki dan juga tangannya. Untuk sesaat Rafa bergeming. Sungguh, aku tidak tega melihat kondisinya yang seperti ini. Hati ayah mana yang tidak akan terluka. Bila buah hatinya sedang sakit."Rafa, bangunlah! Lihatlah semua penonton bertepuk tangan meriah untukmu," ujar Naina.Para awak media yang meliput menyorotkan kamera ke arah Rafa ang terbujur dingin. Aku tidak dapat menahan kesedihan dan membendung rasa sesak di dada yang hampir meledak. Penderitaan kami selalu datang bertubi-tubi. Seperti air ya

    Last Updated : 2023-07-26
  • Pengkhianatan Istriku   Bab 25. Tidak Punya Hati

    Bab 25. Tidak Punya Hati"Bagaimana dengan keadaan Rafa, Mas Panji?" tanya Aisyah gusar.Kutatap gadis berwajah cantik nan jelita di hadapanku ini dengan tersenyum."Alhamdulilah, Dek. Rafa baik-baik saja.""Syukurlah kalau begitu, Mas. Aisyah ikut senang dengarnya.""Iya, makasih, Dek Aisyah. Kamu sudah meluangkan waktu ke sini untuk berkunjung ke rumah sakit.""Sama-sama, Mas."Rencananya, Rafa akan dibawa pulang setelah dokter Tiara menyatakan sembuh. Kesehatan Rafa kian memperlihatkan kemajuan. Badannya sudah terlihat segar. Bahkan, wajah sudah tidak terlihat pucat. Dokter Tira membNainan resep untuk menebus obat Rafa di apotik depan yang ada di rumah sakit ini. Sebelum pulang aku terlebih dahulu harus menebus resep di apotek. Sementara, Aisyah dan Naina menunggu di ruang inap Rafa untuk menjaga.Aku berjalan melewati lapangan parkir untuk menuju apotek yang terletak di seberang rumah sakit. Kendaraan yang terparkir berjajar rapi memenuhi lahan parkiran. Sekilas mataku menatap mob

    Last Updated : 2023-07-26
  • Pengkhianatan Istriku   Bab 26. Fitnah Dajjal

    Bab 26. Fitnah Dajjal"Bagaimana dengan keadaan Rafa, Mas Danu?" tanya Aisyah gusar.Kutatap gadis berwajah cantik nan jelita di hadapanku ini dengan tersenyum."Alhamdulilah, Dek. Rafa baik-baik saja.""Syukurlah kalau begitu, Mas. Aisyah ikut senang dengarnya.""Iya, makasih, Dek Aisyah. Kamu sudah meluangkan waktu ke sini untuk berkunjung ke rumah sakit.""Sama-sama, Mas."Rencananya, Rafa akan dibawa pulang setelah dokter Tiara menyatakan sembuh. Kesehatan Rafa kian memperlihatkan kemajuan. Badannya sudah terlihat segar. Bahkan, wajah sudah tidak terlihat pucat. Dokter Tira membNainan resep untuk menebus obat Rafa di apotik depan yang ada di rumah sakit ini. Sebelum pulang aku terlebih dahulu harus menebus resep di apotek. Sementara, Aisyah dan Naina menunggu di ruang inap Rafa untuk menjaga.Aku berjalan melewati lapangan parkir untuk menuju apotek yang terletak di seberang rumah sakit. Kendaraan yang terparkir berjajar rapi memenuhi lahan parkiran. Sekilas mataku menatap mobil F

    Last Updated : 2023-07-28
  • Pengkhianatan Istriku   Bab 27. Kejamnya Fitnah

    "Seret, guru munafik ini dan pria gembel itu! Kedoknya sebagai guru hanyalah topeng saja. Gembel itu sudah berzina dengan seorang wanita." Tanaka berteriak dengan antusias. Dia memprovokator para warga yang ada di sekitar daerah sini.Terbukti, beberapa warga yang tidak dikenal langsung naik darah. Mungkin saja mereka orang bayaran yang sengaja dibayar oleh Tanaka untuk menghasut."Cambuk mereka! Cambuk!" teriak salah satu pria yang berpostur tinggi menimpali. Sepertinya, dia adalah komando dari semua warga.Aku dan Naina diseret dengan paksa. Salah satu ibu-ibu menarik hijab Naina yang melekat di kepalanya. Para ibu-ibu yang lain ikut juga menyeret Naina. Kulihat mendung di wajah gadis cantik itu."Percuma pakai hijab kalau kau berzina," sela ibu dengan suara bariton.Hijab Naina dilepas, lalu injak-injak. Seolah mereka sedang menginjak sampah yang berbau."Astagfirullah, demi Allah tuduhan kalian itu tidak benar ini fitnah," ucap Naina terisak. Namun, tak ada satu pun dari mereka ya

    Last Updated : 2023-07-28
  • Pengkhianatan Istriku   Bab 28. Uang Tunai

    Bab 28. Uang TunaiSungguh, aku melihat ada hati yang terluka menyaksikan pernikahan ini. Dua insan yang baru saja meresmikan menjadi pasangan suami istri. Kulihat sudut mata Sakira seketika berembun di kelopak matanya. Baru kali ini, dia terlihat patah hati. Mungkin karena aku dulu adalah pria yang dia cintai.Bukankah di luar tak hujan? Mengapa ada guntur menggelegar? Lalu, dadaku terasa berdebar hingga sesuatu di dalamnya bergetar. Kuberanikan diri menatap Naina yang baru saja menjadi istri siri.Meski ayah mertua menikahkan kami lewat panggilan video, namun kami masih harus menikah lagi ulang saat nanti berada di rumah. Untuk menikah secara hukum dan resmi. Aku beruntung mendapatkan gadis secantik Naina. Bukan hanya parasnya yang ayu, tetapi hatinya juga lembut dan soleha.Berbeda dengan Sakira yang beberapa tahun saja menemani dalam perjalanan hidupku. Dalam mengarungi biduk samudra rumah tangga. Seorang istri yang sudah membNainan satu orang anak, tetapi ditinggalkan.Sakira men

    Last Updated : 2023-07-28

Latest chapter

  • Pengkhianatan Istriku   Bab 93. Balasan Untuk Istri Pengkhianat

    Bab 93. Balasan Untuk Istri PengkhianatTak lama kemudian, Arga datang membawa surat kontrak CV Anugerah. Menyerahkan kepada Rani, dan mengalihkan tanda tangan padanya. Arga memberikan pena, lalu memintaku untuk tanda tangan."Ini surat pengalihan kontrak kerja dengan CV Anugerah, Rani. Kau boleh membacanya terlebih dahulu sebelum Danu menyerahkan padamu dan menandatangani surat kuasa," ucap Arga menyerahkan dokumen kepada Rani."Baiklah, Arga. Akan kuperiksa lebih dahulu sebelum ditandatangani Danu.""Kau adalah wanita licik yang menggunakan cara kotor untuk meraih kesuksesan," sarkas Arga."Memangnya kenapa jika aku melakukannya. Bukankah dia juga sama melakukan dengan cara curang?""Kau benar-benar wanita iblis, Rani," cibir Arga."Diam! Aku tidak meminta pendapatmu, Arga!" Bentak Rani. Seraya meletakkan dokumen di hadapanku."Tandatangani dokumen pengalihan ini, Danu!""Kau sudah berjanji akan membebaskan Aisyah bila aku memberikan dokumen pengalihan surat kontrak kerja itu, kan?

  • Pengkhianatan Istriku   Bab 92. Syarat

    Bab 92. Syarat"Sial!" Umpatku kesal. Rani langsung memutus sambungan telepon."Ada apa, Danu?" tanya Arga mengernyitkan dahi."Rani memintaku untuk datang sendirian ke gudang tua. Dia menyekap Aisyah, Arga.""Astaga! Kurasa perempuan itu sudah tidak waras, Danu.""Kita harus bagaimana ini, Arga.""Tenangkan dirimu, Danu. Aku akan berusaha untuk membantumu.""Baiklah.""Kau pergilah temui Rani. Bicarakan baik-baik dengan dia.""Oke, aku pergi dulu.""Jaga dirimu baik-baik, Danu!""Iya, Arga.""Den Danu, Mamang ikut, ya." Mang Dadang menyela, ketika aku akan masuk ke dalam mobil."Tidak usah, Mang. Sebaiknya Mang Dadang pulang saja jaga Kakek. Dan jemput Rafa di sekolah. Aku tidak mau terjadi sesuatu pada Rafa.""Baiklah, Den Danu. Mang Dadang akan jemput Rafa di sekolah. Den Danu hati-hati di jalan, ya!""Iya, Mang. Aku titip Rafa, ya!""Inggih, Den. Mamang akan jaga Rafa dengan taruhan nyawa."Aku mengangguk tanpa menjawab, lalu segera masuk ke dalam mobil. Melaju dengan kecepatan ti

  • Pengkhianatan Istriku   Bab 91. Dalang Penculikkan

    Bab 91. Dalang PenculikkanJantungku terasa berdetak kencang. Ketika mendengar suara teriakan Aisyah, sebelum menutup telepon. Sumpah demi Tuhan. Aku takut terjadi sesuatu pada Aisyah dan bayiku.Bentley hitam melaju dengan kecepatan tinggi. Menyalip beberapa mobil yang lewat. Walau mendapat sumpah serapah pada pengendara yang lain, tetapi Arga tetap tak peduli. Aku masih terus meminta agar pulang ke rumah.Sampai di rumah aku tak melihat siapa pun. Ketika masuk kakek hanya memandangku pongah. Memasuki halaman dengan napas ngos-ngosan."Danu, apa yang telah terjadi padamu? Kenapa kau masuk tanpa permisi ataupun mengucap salam. Seperti habis dikejar setan saja," ujar kakek menatap heran."Kakek, di mana Aisyah?"Aisyah?" kening kakek mengernyit."Iya, Aisyah.""Aisyah sudah pergi ke rumah sakit.""Siapa yang sudah mengantarkan Aisyah?""Si Dadang. Memangnya kenapa?""Kakek yakin Mang Dadang yang sudah mengantarkan Aisyah?""Ya tentu saja. Apa kau pikir Kakek ini sudah pikun? Tidak bisa

  • Pengkhianatan Istriku   Bab 90. Mati Kutu

    Bab 90. Mati KutuSetelah kepergian Sakira, Jodi dalam pengasuhan ku. Walau kadang dia terlihat bersedih, lambat lain Jodi kembali ceria. Meski tidak seperti dulu lagi. Kadang, aku memergoki Jodi melamun. Memperhatikan teman-temannya bermain. Juga orang tua yang menggendong anaknya.Untuk menghilangkan rasa kesepiannya, Jodi didaftarkan di sekolah Paud. Mungkin dengan begitu dia sedikit melupakan kesedihan kehilangan ibunya.Tiga bulan kemudian, kasus kebakaran terungkap. Bukti-bukti mengarah kepada Rani. Polisi menemukan satu anting yang jatuh di dekat area halaman. Saat itu, pihak petugas menelpon. Memberi tahu penemuan barang bukti."Selamat siang, Tuan Danu," ucap Briptu Zidan."Selamat siang, Pak.""Kami menemukan barang bukti satu buah anting mutiara di halaman depan. Apakah ini milik korban?""Bukan, Pak. Sepertinya, aku mengenal pemilik anting ini.""Bisa Anda jelaskan siapa pemiliknya?""Anting itu milik mantan istriku. Aku sendiri mengenalnya karena itu hadiah ulang tahunnya

  • Pengkhianatan Istriku   Bab 89. Burung Gagak Hitam

    Bab 89. Burung Gagak HitamWajah Rani membeku seketika saat Tanaka berakhir di penjara. Mungkin dia juga tidak menyangka. Kalau aku adalah pemilik perusahaan Anugerah. Saat itu, usahanya untuk membuatku bangkrut sia-sia. Benar apa pepatah mengatakan, 'apa yang kau tanam itulah yang kau petik.'Tanaka telah memetik buah dari keserakahannya. Dia mendapatkan hukuman tujuh tahun kurungan. Terbukti melakukan tindak pidana. Kini, tinggal Rani yang masih gencar untuk menjatuhkan perusahaanku."Ingat, Danu. Aku pasti akan membalas dendam atas semua perbuatanmu. Kau telah membuat kakakku masuk ke dalam penjara. Rasakan pembalasanku nanti," ucap Rank dengan nada mengancam"Sadarlah, Rani. Balas dendam itu tidak baik. Jadilah dirimu sendiri seperti dulu. Aku suka Rani yang manis dan imut seperti bintang film India.""Cih! Najis!" Cemooh Rani.Aku menarik napas. Memijat dahi yang terasa sakit. Berkali-kali menahan dada yang sesak. Tidak kusangka secepat itu Rani berubah. Seolah beberapa tahun keb

  • Pengkhianatan Istriku   Bab 88. Kalah Telak

    Bab 88. Kalah Telak"Celaka, Danu. Pabrik kita yang meproduksi mei instans terbakar pada bagian Utara," ucap Arga pongah. Seketika datang dengan napas tersengal-sengal."Apa?""Tidak ada satu barang pun yang bisa diselamatkan dari sana. Semua telah ludes terbakar.""Apa yang terjadi di sana, Arga?""Menurut satpam penjaga kebakaran terjadi karena adanya korsleting listrik.""Kalau begitu ayo, kita segera melihat ke sana," ujarku."Ayo!"Arga mengikuti langkahku dari belakang. Kami segera menuju ke pabrik mie instan, yang beroperasi pada jam malam. Pabrik itu, tak pernah sepi karena terbagi menjadi dua sip. Ada karyawan yang masuk jam kerja pagi. Ada juga yang masuk pada jam enam malam hingga jam enam pagi. Semua berjalan normal ketika aktivitas para karyawan dimulai.Bentley hitam menuju ke arah pinggiran kota. Ketika aku dan Arga sudah sampai di tempat itu, seluruh pabrik telah ludes terbakar. Hanya tinggal sisa sedikit saja pada bagian pengemasan."Apa yang telah terjadi?" tanyaku p

  • Pengkhianatan Istriku   Bab 87. Iri Bilang, Bos

    Bab 87. Iri Bilang, BosAku pulang dengan raut yang gusar. Tidak disangka mereka berdua telah menipuku habis-habisan. Bagaimana Rani bisa setenang itu, pura-pura mencintaiku. Padahal, dia wanita pengkhianat.Sampai di rumah aku segera membuka jas, lalu melemparkannya asal. Aisyah yang melihatku kesal menatap heran."Mas, apa yang terjadi? Kenapa wajahmu seperti habis kalah judi?""Aku sedang tidak bercanda, Ais. Tolong tinggalkan aku sendiri. Aku tidak ingin diganggu.""Katakan kalau kamu punya masalah. Aku akan coba membantumu.""Tidak ada," jawabku ketus. Membuka dasi, lalu mencampakkan asal.Aisyah yang melihatku geram masih bergeming. Menatapku dengan pandangan heran. Mungkin dia sedang berpikir aku lagi punya masalah.Lama kami terdiam tanpa saling berbicara. Namun, Aisyah dengan sabar menungguku. Hingga emosi menjadi reda. Saat itu, dia kembali lagi sambil membawa segelas jus buah naga."Minumlah! Biar mood kamu bagus, Mas," ujarnya. Meletakkan gelas berisi jus buah naga di atas

  • Pengkhianatan Istriku   Bab 86. Rahasia Terungkap

    Bab 86. Rahasia TerungkapHatiku terasa mencelos. Ketika mendengar ucapan Sakira. Ada yang disembunyikan. Namun, Sakira tak ingin mengatakan ada rahasia apa antara Rani dan juga Tanaka. Jujur, aku merasa ketar ketir saat melihat mereka datang ke pesta pernikahan Naina. Bergandengan tangan layaknya pasangan kekasih.Berkali-kali kutarik napas. Untuk menghirup oksigen dalam rongga dada. Barangkali bisa mengurangi rasa sesak yang sedari tadi menghimpit. Mungkin dengan melonggarkan dasi bisa membuatku lebih rilex. Akan tetapi, tetap saja suasana hati terasa kaku. Seolah sedang mati rasa. Duduk salah berdiri pun juga salah."Danu, celaka dua belas!" ujar Arga. Tiba-tiba saja dia masuk ke dalam ruangan tanpa mengetuk pintu. Membuatku mengernyitkan dahi."Ada apa? Kenapa kau seperti melihat hantu, Arga?""Apa kau belum tau kalau perusahaan yang ada di distrik Selatan sudah diambil alih?""Maksudnya?""Para karyawan tadi menelponku kalua PT Adikarya sudah beralih tangan.""Beralih tangan?""I

  • Pengkhianatan Istriku   Bab 85. Talak Tiga

    Bab 85. Talak TigaDadaku terasa sesak. Bagaimana dihimpit batu besar. Ketika mendengar Rani meminta talak. Siang itu, selesai makan kami bertiga kumpul di ruang keluarga. Dengan disaksikan kakek dan Aisyah, aku menjatuhkan talak untuk Rani.Sebuah bukti baru yang kudapat dari nomor tak dikenal, telah mengirimkan foto-foto Rani bersama selingkuhannya. Rasa sesak di dalam dada memenuhi rongga paru-paru. Bagai ditimpa beban berton-ton. Sakitnya hingga ke tulang belulang."Rani, pikirkan baik-baik permintaanmu. Benar kamu ingin meminta talak pada Danu?" tanya kakek menatapnya."Iya, Kek. Keputusanku sudah bulat. Hari ini aku akan angkat kaki dari sini untuk selamanya. Aku langsung meminta talak tiga," jawab Rani tanpa ragu."Sudahlah, Kakek. Untuk apalagi Kakek membujuk wanita seperti dia. Wanita yang tidak pantas menjaga kehormatan dirinya, dia tidak pantas untuk dipertahankan," ucapku menyela."Sabar, Danu. Semua bisa kita selesaikan secara baik-baik. Tidak harus memakai kekerasan fisi

DMCA.com Protection Status