“Apakah kamu yang melakukannya?” Suara sedingin es itu keluar dari bibir tipis Sean, sedingin angin Arktik.Haydn membenci semua hal tentang Sean sekarang, jadi dia mengejek Sean dengan mengangkat dagunya. "Ya. Apa yang akan kamu lakukan?”Sean menyipitkan matanya dengan sangat berbahaya saat dia melirik Haydn. Wajah tampannya terlihat tegang, dan dia tiba-tiba tersenyum. Jane merasakan sebuah kekuatan lembut mendorongnya ke samping; pada saat dia menyadari apa yang terjadi dan melihat ke atas, jantungnya hampir berhenti!“Aku mau melakukan apa?” Sean mendengus pelan, tubuhnya yang tinggi menghampiri Haydn sambil dia mencibir, melayangkan tinjunya pada Haydn. "Aku akan menunjukkannya sekarang!"Wajahnya dipukul dengan telak. Ekspresi Haydn berubah, tapi bukan untuk menghindarinya, da justru membalas dengan tinjunya sendiri… Buk!Pukulan mereka langsung bertemu. Haydn terpaksa mundur dua langkah dan hampir goyah. Tatapannya berubah. Dia tampak sangat waspada terhadap Sean. Tanganny
Sean menggendong Jane. Fisiknya yang ramping memberikan rasa kesepian dan kelelahan.Setelah mendudukkannya di kursi penumpang depan, Dos bergegas dan menawarkan untuk mengemudi. Sean melambaikan tangannya tanpa sepatah kata pun, dan Dos segera menghentikan langkahnya sebelum melangkah ke samping.Sosok kurus pria itu memutari bagian depan mobil. Dia membuka pintu kursi pengemudi, mengangkat kakinya, dan masuk.Bersandar di kursi mobil, Sean duduk untuk waktu yang sangat lama karena mobil tidak bergerak. Dia akhirnya mencengkeram setir, menyalakan mesin mobil, dan menginjak pedal gas. Dalam sekejap, deru mobil bergema di udara. Bibir tipis Sean terbuka dan tertutup untuk mengucapkan beberapa patah kata, namun tertutupi oleh deru mesin. Dia samar-samar bisa berkata 'Jane Dunn'.Jane berbalik dengan wajah yang bingung. "Anda bilang apa?" Deru mobil terlalu keras, oleh karena itu suara dalam dan rendah pria itu hampir tak terdengar.Sean tersenyum tipis. “Aku bilang, aku akan mengantarmu
“Sejak kapan aku harus mulai meminta persetujuanmu terkait hal-hal yang ingin aku lakukan? Hmm? ”Uno menggigil saat keringat dingin mengucur di dahinya. “Aku… Bos, kurasa tiga tahun telah berlalu sejak kejadian itu. Selain itu, daftar panggilan telepon seluler dan pesan teks Nona Rosaline telah membuktikan segalanya. Kita tidak punya alasan untuk membuang waktu menyelidiki fakta yang telah ada."Mata Sean dalam dan dingin. Matanya yang seperti elang tiba-tiba berubah dingin saat menatap wajah Uno. "Mengapa aku merasa kamu tidak ingin aku menyelidiki insiden itu?"Wus! Wajah Uno menjadi pucat. Tanpa banyak berpikir, lututnya jatuh ke tanah. “Bos, bukan itu maksudku. Aku hanya berpikir jika Anda... Anda telah berubah, Bos. Anda sekarang berbeda.”“Meskipun Nona Jane penyayang dan jujur pada Anda, Boss menjadi lembut hati karena dia. Tuan tua telah berulang kali menginstruksikan para bawahan jika sebagai pewaris keluarga Stewart, Anda tidak boleh berhati lembut seperti manusia biasa, B
"Apa yang kamu lakukan di sini?" Uno saat ini sedang mengobrak-abrik kotak dan lemari di salah satu kamar manor Stewart. Tuan Summers berdiri di depan pintu sambil memegang nampan di tangannya. Setelah menatap Uno dengan dingin sejenak, dia memanggilnya.Suara tiba-tiba itu sedikit mengejutkan Uno. Sepersekian detik kemudian, dia berbalik untuk melihatnya. "Oh itu kamu."Alis abu-abu Tuan Summers gemetar tanpa terasa. Sedikit demi sedikit, tatapannya bergerak ke bawah, akhirnya jatuh ke buku catatan di tangan Uno. “Apa yang ada di tanganmu?”“Oh, ini? Ini adalah direktori kelas Nona Summers, bukan?”“Mengapa kamu membutuhkannya?”“Tentu saja karena…” Uno hendak menjelaskan saat suara lain memanggil, “Cepat, Uno. Saudara-saudara menunggumu menyelesaikan sesuatu.” Dia mengangkat kepalanya dan melihat Dos sedang berjalan ke arahnya dan Tuan Summers.Uno tidak bodoh. Dia tidak ada janji dengan saudara-saudaranya, jadi bagaimana mungkin ada hal yang harus diurus? Dos sengaja ikut campur… Se
Di dalam ruang kerja remang-remang, Sean Stewart mempelajari laporan di depannya sambil berekspresi muram di wajahnya.“Ini… apa yang kamu temukan?” Tumpukan kertas tipis tidak membantu wanita itu mengubah kasusnya. Sebaliknya, itu lebih memastikan sifat jahatnya.Uno mengangguk. “Bos, sebenarnya tidak ada cerita rahasia dari kejadian tiga tahun lalu. Sekarang sudah tiga tahun. Tidak satupun ada yang terlibat langsung dalam hal ini mengetahui apa yang terjadi selain Nona Dunn.“Aku hanya bisa memulai penyelidikan dengan teman sekelas Nona Rosaline. “Ketiga orang dalam dokumen ini dulunya adalah teman sekamar Nona Rosaline. Berdasarkan ingatan mereka, sebelum kejadian tiga tahun lalu, Nona Rosaline terlihat sangat bahagia karena salah satu teman sekelasnya menggodanya dengan mengatakan dia sangat senang bertemu pacarnya.“Saat itu, Nona Rosaline mengatakan kalau Nona Dunn akan membawanya ke Nightlight Bar malam itu untuk mencari pengalaman.“Ketiga teman sekamarnya mendengar ucapannya.
Sean menyeretnya keluar dari lobi dan berlari ke arah mobil.“Lepaskan, lepaskan! Anda menyakitiku!" Sambil memegang bagian belakang pinggangnya, wanita itu berontak untuk melepaskan diri dari cengkeraman besi pria itu.Pria itu mengabaikannya saat dia memasukkannya ke kursi penumpang bagian belakang dengan kasar dan kemudian dia naik ke dalam mobil. Dos mengerti apa yang sedang terjadi dan bergegas untuk duduk di kursi pengemudi.Ada sebuah partisi di antara kursi depan dan belakang. Jane panik ketika dia mendengar suara mekanis partisi yang mulai naik.Jane tidak tahu bagaimana dia mendapatkan keberanian dalam dirinya. Mungkin karena dia sudah berada di dalam mobil dan Sean telah melonggarkan cengkeramannya. Jane melompat ke arah partisi yang terangkat dengan panik. “Dos, Dos, turunkan partisinya. Mengapa kamu menaikkannya? Turunkan... ”Dos merasa kesulitan. Dia berbalik untuk menatap pupil mata wanita yang mulai ketakutan itu. Wajahnya pucat pasi. Siapapun yang melihatnya akan melu
Selama dia menurut, Jane tak akan terluka. Kedengarannya sangat mudah… Kenapa dia tidak mau melakukannya?"Kamu tidak perlu pergi ke Storge lagi.""…" Kenapa? Wanita itu membuka dan menutup mulutnya beberapa kali, akhirnya tak jadi bertanya… Selama dia menurut, dia tak akan lagi terluka… "… Mm.""Serahkan proyek saat ini dan semua yang berhubungan dengan Storge kepada seseorang yang kamu percayai dan biarkan orang itu menanganinya... Si Vivienne itu mungkin kandidat yang bagus." Sean memberi 'saran'. "Tapi ..." 'Tapi, beberapa hal cukup sulit untuk ditangani, dan Vivienne tidak akan bisa menanganinya…' Dia tanpa sadar mencoba menjawabnya. Kata-kata 'Selama kamu menurut, aku tidak akan memperlakukanmu seperti itu lagi' bergema di benaknya. Jane dengan hati-hati menundukkan kepalanya dan menggigit bibirnya tanpa daya. 'Jangan melawan, Jane Dunn. Tidak berguna. Usahamu sia-sia. Kamu tak akan bisa bisa keluar dari kota ini jika dia menolak untuk melepaskanmu.'Jangan melawan. Rah
Mengapa dia ada di sini?Bagaimana dia bisa datang ke sini?Bagaimana Tuan bisa membawanya ke sini?Ini adalah tempat Rosaline dibesarkan. Wanita ini tidak diterima di sini!Rambut abu-abu kepala pelayan tua itu tergantung di dahinya, dan urat nadinya menonjol.Dia mencoba sebisanya untuk menekan amarah yang menderu di dadanya!Bagaimanapun juga, Tuan Summers adalah kepala pelayan tua Stewart. Selama beberapa generasi, mereka telah melayani keluarga Stewart. Pada saat ini, kepala pelayan tua itu mencoba yang terbaik untuk bertahan. Senar-senar di dalam kepalanya hampir putus, namun dia tetap mempertahankan sedikit akal sehat dalam dirinya. “Tuan, mengapa dia… 'Nona Dunn' ada di sini?”Ketika dia menyebut nama 'Nona Dunn', kepala pelayan tua itu hampir saja mengatupkan giginya saat dia menatap Jane dengan tatapan yang menakutkan dan dingin.Jane tetap duduk di kursi belakang. Dia juga tidak tenang.Jane menundukkan kepalanya bukan karena bersalah, tapi itu karena dia melihat le
Namaku Luka Stewart. Itu nama yang aneh, bukan? Seperti, 'look! A stew.'Kakek yang menamai aku. Selama bertahun-tahun aku sebagai seorang anak kecil, kakekku bukanlah orang yang baik.Selain itu, lihat saja nama yang dia berikan padaku. Dia memiliki nama yang sangat bagus, tapi dia memberiku nama yang aneh.Namun, setiap kali aku memprotesnya, dia selalu bilang jika itu adalah kesalahan Ayahku. Jika Ayah adalah seorang gadis, itu akan menjadi namanya. Lihat kan, Kakeklah yang memberiku nama begitu buruk, tapi dia terus menyalahkan Ayahku.Oh, aku lupa memperkenalkannya dengan benar. Nama kakekku adalah Sean Stewart. Rupanya, dia cukup memukau di masa mudanya. Nenekku adalah Jane Dunn. Kadang-kadang aku penasaran kenapa mereka berdua bisa bersama. Mereka benar-benar orang yang berbeda. Kakek dan nenekku bercerai sebelum ayahku lahir. Setelah bercerai, keduanya tidak pernah menikah lagi. Mereka mungkin seharusnya berpisah dengan damai, tetapi Kakek sama sekali tidak
Di rumah sakit, pintu bangsal terbuka tanpa suara. Kali ini, Dos tidak melaporkan kedatangannya di depan. Ketika Elior tiba dengan tergesa-gesa, dia langsung melihat wanita itu.Sebelum dia mengatakan apapun, Alora menariknya kembali ke koridor. Pintu terbuka dan tertutup lagi.Pria di tempat tidur berbaring miring, tertidur lelap.Tidak ada yang tahu apa yang dia mimpikan, namun kerutan di wajahnya menunjukkan bahwa dia tidak memiliki mimpi yang menyenangkan.Tangannya bertumpu pada selimut, cincin kawinnya masih melingkari jarinya.Wanita itu mendekatinya perlahan, akhirnya berhenti di depan ranjang rumah sakitnya.Matanya cerah dan jernih, tatapannya tertuju pada cincin di tangannya.Tidak ada yang tahu apa yang dia pikirkan juga.Jane hanya menatap cincin itu untuk waktu yang sangat lama, sampai dia dalam keadaan linglung.Setelah beberapa waktu, mata pria itu terbuka. Hal pertama yang dia lihat adalah orang dalam mimpinya.Sean tersenyum pucat. "Oh, aku bermimpi lagi."
"Jane, Erhai bukanlah surga. Yang kau sebut sebagai kedamaian hanyalah pelarian," kata Alora dengan sungguh-sungguh.Alora seharusnya tidak mengatakan semua ini, tetapi dia melihat beberapa hal yang tidak dapat dilihat oleh orang-orang yang terlibat dalam sebuah masalah.Mungkin gambarnya selalu terlihat lebih jelas dari luar. Mungkin tidak.Meski begitu, Alora bisa melihat dengan jelas bahwa Jane ragu-ragu.Tiga tahun lalu, dia telah membantu Jane melarikan diri karena dia dengan tulus ingin Jane menjalani kehidupan yang damai sejak saat itu.Banyak hal berubah dalam tiga tahun.Alora juga sudah dewasa.Karena kedewasaan barunya inilah dia tidak pernah berhenti memikirkan pelarian Jane ini. Apakah dia benar membantu Jane melarikan diri tiga tahun lalu? Atau apakah itu sebuah kesalahan?Samar-samar, Alora mulai berpikir bahwa dia salah.Alora benar-benar ketakutan. Dia tidak mungkin berhenti melihat sekelilingnya. Dia menyaksikan orang-orang dan fakta-fakta yang ada.Selama t
“Jadi, hari ini kau datang ke sini untuk mendiskusikan lelaki tua itu denganku?" Pria di tempat tidur itu terkekeh, jelas terlihat ketidakpercayaan di sorot matanya. "Michael Luther, orang tua itu tidak takut meski aku sekarat. Dia memiliki cucu lain untuk mewarisi tahtanya."Ironisnya Michael tertawa.“Apa kau pikir aku harus kembali ke rumah Stewarts? Tempat kotor itu.”"Kau tidak menginginkan Stewart Industries?" Kata Sean dingin. "Kalau begitu, aku khawatir kau akan kecewa." "Stewart Industries, huh." Michael menyapu pandangannya ke arah Sean dan melihat ke luar jendela. "Stewart Industries adalah panci yang cukup manis, jadi kurasa aku menginginkannya. Maukah kamu memberikannya padaku?”"Jika tidak, apa kau akan mengambilnya dengan paksa?"“Jika kau yang memegangnya, pasti aku akan melakukannya.” Michael tidak berusaha menyembunyikan ambisinya. “Tapi jika kau mati, aku tidak akan mengambilnya darinya.”Sean menyipitkan matanya. “Yah, kau benar-benar setia pada perasaa
Michael Luther menerobos masuk ke Rumah Tuan Besar Stewart."Kau dalang dibalik ini semua kan?" Tanpa peringatan atau konteks apa pun, dia berteriak pada Tuan Besar Stewart, yang dengan diam menyesap tehnya."Kau datang entah dari mana dan kau hanya di sini untuk menunjukkan rasa tidak hormat pada kakekmu ini?" Tuan Besar Stewart meletakkan cangkir tehnya, wajah tuanya berubah menjadi kaku. "Kau yang menempatkan kepala pelayan Summers ke sana, bukan?""Kalau tidak, dia tidak akan pernah berani." "Apa maksudmu? Apa yang aku lakukan pada Summers?""Kau ada di balik kecelakaan Jane. Itulah yang ingin kuketahui. Benar atau tidak?" Michael berada di samping dirinya sendiri.Saat Tuan Besar Stewart mendengar nama Jane, ekspresinya langsung berubah menjadi masam. "Apa ini? Apa kau berani menentang kakekmu demi dia?" "Itu artinya ... kau mengakuinya."Michael mengepalkan tangannya, seluruh tubuhnya gemetar karena marah. "Apa yang Jane lakukan hingga menyinggung perasaanmu?""S
Selama tiga hari berikutnya, orang itu tidak mengambil satu langkah pun ke dalam rumah.Tres dan Cuatro berdiri di depan pintu seperti sepasang dewa pelindung tanpa ekspresi.Tempat tinggal sebelumnya sedikit banyak hancur, jadi Jane kembali ke Stewart Manor. Jauh di dalam Manor, dia tidak bisa mendengar burung atau mencium bau bunga. Kepala pelayan itu juga sangat profesional, dan segalanya telah diatur untuk Jane. Selain Tres dan Cuatro, tidak ada siapa-siapa yang Jane bisa dia ajak bicara. Tidak, bahkan Tres dan Cuatro tidak berbicara dengannya.Adapun kepala pelayan keluarga, dia selalu bersikap sangat sopan dengan Jane setiap kali mereka bertemu.Telinganya sekarang praktis tidak berguna, mulutnya hanyalah hiasan.Beberapa pelayan di sekitar rumah tampak familier, sementara yang lain tampak baru. Tidak masalah. Tidak peduli siapa yang melihatnya, mereka hanya akan mengangguk dengan hormat dan kemudian berjalan mengelilinginya.Satu-satunya orang yang tidak keberatan dia
Hari pengoperasian transplantasi sumsum tulang Jason sudah dekat.Jason sudah ganti baju dengan baju bedah. Nyonya Dunn menemaninya."Jangan gugup, Jason. Semuanya akan baik-baik saja." Nyonya Dunn menghibur. Meski begitu, putranya tetap diam.Saat dia menatap pipi kurus putranya, dia mengutuk Jane di dalam hatinya lagi."Jika bukan karena orang baik hati yang cocok denganmu, si bocah Jane hampir membuatmu terbunuh."Jason tampak tersinggung."Bu! Hentikan!""Hah? Ada apa denganmu?"Ibu merasa kasihan padamu. Kenapa kamu membentakku?""Bu, jangan bicara tentang Jane seperti itu.""Kenapa tidak boleh? Dia bahkan tidak peduli dengan anggota keluarganya sendiri."Nyonya Dunn membenci putrinya ini dari lubuk hatinya.Meskipun telah diklarifikasi jika dia memang salah mengira kalau Jane bukan anaknya, Nyonya Dunn tetap bersikap bias terhadap putrinya. Bagaimanapun, dia telah membesarkan putranya dan berada di sisinya sejak dia masih kecil, jadi dia lebih dekat dengan putranya.
Hari-hari berlalu. Pria itu hendak memasak semua makanannya. Ketika Sean pergi bekerja, dia akan membawa wanita itu, menjaga dia dalam garis pandangannya sepanjang waktu. Mereka tampak seperti pasangan yang manis dan penuh kasih.Tatapan orang lain terlihat iri saat mereka melihat Jane.Seiring waktu, semua orang di sekitar tahu.Seseorang menghela nafas. 'Jane Dunn dari keluarga Dunn akhirnya berhasil. Dulu ketika dia mengejar Sean, dia adalah orang yang sangat gigih.'Yang lainnya menyerocos. Jane akhirnya mendapatkan apa yang diinginkannya.Suatu akhir pekan."Aku ingin melihatnya.""Siapa?""... Kakakku."Sean mengedipkan matanya. Meski begitu, dia tetap menjaga raut mukanya."Kamu tak perlu mengkhawatirkan Jason."Sikapnya santai sekali.Jane mengepalkan tangannya. Setelah beberapa saat .… "Kondisinya tidak terlalu bagus. Aku ingin bertemu dengannya.""Apakah aku tidak memperlakukanmu dengan cukup baik?" Pria itu sangat yakin jika Jane mencoba melarikan diri darinya
Jane akhirnya terbangun. Saat dia sadar, ruangan itu redup. Dia bangkit dan berjalan ke ruang tamu. Jane tidak terkejut melihat pria yang sedang duduk di sofa di bawah cahaya hangat menonton TV.Di ruang tamu, volume TV disetel paling rendah seolah Sean khawatir akan membangunkan Jane jika terlalu berisik.Langkah kaki ringan terdengar dari koridor. Pria itu berbalik untuk melihat.Mereka bertemu pandang.Emosi keduanya tidak meningkat secara drastis. Mereka seakan sudah lama menjadi suami istri. Sepertinya mereka juga saling mengerti tanpa perlu berkata-kata. Tak satupun dari mereka merusak kedamaian yang aneh ini.Seolah-olah ... mereka hidup tenang bersama.Pria itu berdiri, berjalan ke konter bar, menghangatkan kembali piringnya, dan meletakkannya di konter bar.Wanita itu berjalan dalam diam, lalu duduk untuk makan.Seakan tidak pernah ada ikatan benci dan cinta di antara mereka, seperti tidak ada kenangan yang menyakitkan di antara mereka.Siapapun pasti mengira suasanan