Dari dalam ruangan itu terjadi sebuah bentrokan, sampai gelombang kejut yang menghancurkan dinding, memuntahkan isi ruangan dengan dua orang yang menjadi penyebab hal ini terjadi.
Mereka mendarat di lapangan yang luas, menariknya tidak ada penjaga yang sampai terpancing untuk datang ke sana, mau bagaimana lagi, sebelum datang ke sana, Azazel sudah menggunakan kemampuannya untuk membuat orang-orang tertidur.
“Sial, bagaimana mungkin kau mampu menggunakan kekuatan semacam ini untuk mengalahkanku?” tanya pria tersebut dengan geramnya.
Azazel hanya berdiri dengan pandangan dingin, dia tidak banyak harus berkata.
Whoosh...Yang harus dilakukannya saat ini hanya perlu menerjang dengan seluruh kekuatan yang dimiliki.Crash...
Kemudian memisahkan energi jahat ini dari tubuh inangnya, hal itu pun berhasil, tampak terlihat kalau sosokKemudian dia kehilangan kesadaran, berubah menjadi butiran debu kecil yang dihembuskan angin hingga menghilang dari pandangan mata.Di bawah keheningan malam, Azazel hanya dapat merenung dengan peristiwa apa yang sudah terjadi, dia memandangi langit yang tampak begitu gelap.“Untuk hari ini semuanya akan berakhir, tapi apa memang semuanya sudah benar-benar berakhir!”Kejadian pada esok harinya, orang-orang di kota itu tampak kaget dengan bencana di lingkungan mansion.Bentuk ledakan dan banyak bagian bangunan yang rusak, untungnya tidak ada korban jiwa.Namun, masih itu meninggalkan bekas mengerikan, mereka mulai berspekulasi kalau tadi malam ada serangan monster kuat.Wali kota yang dirasuki oleh kekuatan itu tidak bisa banyak berkata, dia tidak ingin kejadian yang terjadi. Semua begitu cepat hilang, hanya sisa sakit kepala yang masih berdenyut. 
Gedebuk...Langsung tangan Azazel bertindak, dihempaskannya wajah Louse ke tanah. Bagi orang normal mungkin sudah mengalami cedera parah, uniknya Louse tidak mengalami luka apa-apa.“Tetaplah seperti ini jika kau ingin sadar!”Azazel mencoba menyalurkan energinya ke dalam tubuh Louse untuk mengetahui di mana titik sumber energi yang telah menguasai kesadaran gadis tersebut.Semakin dia susuri, tidak ada hal yang mencurigakan, memang ada aliran energi yang begitu pekat sampai dia yakin kalau itu bukanlah energi kehidupan yang berasal dari tubuh Louse.“Uh...”Mata Azazel melotot, di dalam kegiatannya ini, dia menyaksikan sosok makhluk mengerikan sedang menatapnya, dia seperti diusir untuk pergi dari sana.“Apa yang terjadi tadi? Jadi kekuatan yang mengendalikan gadis ini bukan berasal dari kristal, tapi melainkan dari orang yang pertama kali
Tidak dapat dimengerti Azazel, kenapa serangan itu dapat dilakukan, dia sudah yakin kalau kecepatan serangannya tidak akan mudah untuk ditangkis atau dihindari.“Hah... hah...”Meski sudah berhasil melakukan serangan, tetap saja dia tidak bisa mengatur energi secara benar. Wajahnya dipenuhi keringat dengan tubuh yang terengah-engah.“Sudah kuduga, ternyata kekuatan yang kau gunakan itu memerlukan energi besar!”Energi untuk regenerasi sama seperti melepaskan kekuatan berskala penghancur sempurna, jika tidak secara teratur digunakan, maka itu akan dapat untuk membuat kondisi penggunanya menjadi lebih buruk.Penggunanya bukan berarti akan tetap aman, semakin energi berkurang dan habis, maka kekuatan itu tidak akan lagi mampu melakukan regenerasi.“Diamlah, aku di sini masih sanggup untuk bertarung!”Azazel membuang nap
“Cih... aku tidak bisa menghentikannya!”Sudah bisa ditebak Azazel, apa yang akan terjadi setelah ini. Arah dari kristal itu terbang menuju ke satu tempat, dan lokasi itu merupakan tempat Louse berada.Mulut Louse kemudian terbuka lebar, dan perlahan kristal itu masuk ke dalam mulutnya hingga melewati tenggorokan.Swhungs...Hanya dalam beberapa detik saja kekuatan itu melakukan kontraksi terhadap tubuh Louse, energi meluap tidak terkendali.Angin terhempas ke berbagai arah, bahkan Azazel harus bertahan dengan segenap kekuatannya untuk tidak terhempas.“Kekuatan ini....”Ini lebih dahsyat dari sebelumnya, Azazel mampu merasakan perbedaan yang signifikan. Kristal itu tampak sudah menyatu secara sempurna dengan tubuh Louse, tidak ada terjadi perubahan yang aneh seperti dialami oleh pria sebelumnya.Bahkan Louse
Tings...Heiran yang telah menyaksikan sendiri bagaimana pertarungan kedua orang itu, benar-benar diaduk oleh rasa semangat.“Hehehehehe.... aku tidak menyangka kalau dia akan mampu menghadapi makhluk yang nantinya akan menjadi salah satu pion utama di dunia ini! Tapi, mau bagaimana lagi, dia sudah memperlihatkan semuanya, di sini dengan semua kekuatan itu, aku ingin melihatnya lagi...”Yang hadir sebagai ajudannya hanya dapat termenung, dan terus memperhatikan vision. Sejauh ini memang mereka tidak ada yang mempercayai kalau Azazel telah memusnahkan salah satu rekan mereka, dan kali ini menghadapi makhluk level tinggi.Dibandingkan dengan mereka, pasti menghadapi Azazel merupakan hal mustahil.Yang melihat tetaplah hanya seorang penonton, hanya orang yang beraksi dapat merasakan sensasi sebenarnya.“Cih... dia masih mempunyai kekuatan untuk menahan seran
Tampak begitu cemas Louse atas apa yang dilakukan Azazel tadi, meski wajahnya sudah cukup datar akibat tekanan energi yang mempengaruhinya, namun hal itu masih membuatnya merasakan kengerian dari serangan tersebut.Tangan Louse kembali terarah pada Azazel, kali ini dia mengerahkan energi cukup besar hingga menciptakan portal kecil yang memunculkan banyak kristal runcing.“Apa kau tidak punya kekuatan lain?” tanya Azazel yang kemudian mengibaskan sabitnya.Hal itu pun mulai menghantam seluruh kristal-kristal tersebut sampai hancur berkeping-keping, bahkan energi sabit yang sudah terlanjur meluncur tidak dapat untuk dihentikan.Tings...Dan, akhirnya dia harus menangkis lalu menghindar dari serangan tersebut.Berikutnya pergerakan Louse diikuti Azazel yang sudah berada di depan wajahnya, secara refleks dia ingin menahan serangan yang diberikan Azazel.Tings..
“Hmm... jika memang benar informasi ini, maka tidak akan lama lagi kerajaan ini akan diserang oleh para monster!” ucap uskup kerajaan.Mereka tidak perlu menyatakan apa-apa, sudah jelas jika permasalahan ini akan mengandung skala besar dan jauh lebih merepotkan.“Apa kita tidak bisa mengandalkan para petualang untuk mengatasi masalah ini?” tanya menteri kerajaan.“Sudah, tapi jumlah para monster dikabarkan besar, beberapa petualang bahkan langsung mengungsi ketika menyadari hal ini!” balas ketua pasukan kerajaan.“Cih... dasar tidak berguna...”Artinya tanpa bantuan para petualang, pihak istana harus melakukan sesuatu dengan permasalahan ini. Bisa saja hal ini diumumkan dengan kabar yang cukup besar supaya menarik perhatian para petualang, namun itu cukup berisiko.Dana yang dibutuhkan tidak sedikit, terlebih lagi p
Ucapannya memicu keheningan yang kemudian berubah menjadi kegaduhan, banyak yang tidak percaya dengan hal ini, tapi bagaimana pun kalau Guild master sudah muncul maka informasi yang terlontar adalah fakta.“Guildmaster, apa hal itu memang benar? Apa ada monster yang akan menyerang kota ini?” Seorang petualang mencoba memastikan kebenaran.Mengangguk Guild master mengenai hal tersebut, dan ini sudah bisa dipastikan tidak ada yang harus diragukan lagi.Semua memberikan berbagai macam ekspresi, namun yang paling banyak tentu keraguan tentang jumlah monster yang akan menyerang.“Jadi apa yang akan kita lakukan di sini?” Salah satu petualang rank tinggi ikut berkomentar, seorang perempuan berbadan tinggi, berambut biru, dan sorot pandang yang begitu tegas.“Nadia, kau ternyata ada di sini juga?”“Ya, aku baru saja sampai!”
Violet menghampiri Nadena, perlahan dia menyentuh kulit tubuh wanita ini dengan halus, kemudian membawa jari-jari tangannya melewati bagian sensitif yang menyebabkan sedikit desahan.“Ada apa dengan tubuhku ini? Aku terasa panas, dia pasti sudah melakukan sesuatu dengan diriku ini...”Napas Nadena sangat sulit untuk diatur, matanya semakin membesar setelah melihat wajah Violet mendekat.Bibir wanita itu terus mendekat seakan ingin menyentuh tubuhnya, tapi sebenarnya itu tidak benar, dia hanya berdiri di samping telinga Nadena.“Kau mau tahu apa yang akan terjadi dengan dirinya?”Pupil mata Nadena sekali lagi membesar, dia ingin berbicara untuk membuat Violet melepaskan tubuhnya, tapi percuma, dia tidak akan mungkin punya kesempatan seperti itu.Dengan tubuh yang sudah setengah terbuka seperti ini, dia tidak akan berharap kalau Violet akan memp
Kubah raksasa ini perlahan mulai mengecil hingga seukuran bola baseball.Zemius dan Mary mendekati kubah tersebut, masih mereka rasakan kekuatan magis dari dalam tubuh Azazel yang menyebabkan rasa enggan untuk mengambil kubah tersebut.“Apa yang akan kita lakukan dengan benda ini?” tanya Mary.“Tidak ada lagi, benda ini harus kita serahkan kepada Ratu Violet! Hanya dia yang akan mampu melakukan ini semua...”Mendadak Zemius menoleh ke arah belakang, matanya terpicing ke satu lokasi yang aneh.“Apa yang kau lakukan?”“Tidak, aku merasa kalau di sana ada musuh yang sedang mengintai...”Mary mencoba memastikan ucapan ini dengan menyebarkan energi sensor, meski dilakukan, tidak ada hal yang didapatkan olehnya, hanya sebuah keheningan di malam yang begitu dingin.Itu tidak sepenuhnya salah, memang di
“Kalau sudah sejauh ini, maka tidak akan ada waktu untukku berhenti di sini!”Whoosh...Dengan kecepatan tinggi, pedang Azazel menemaninya untuk bergerak. Menusuk targetnya saat ini dengan luka yang penuh kengerian.“Argh...”Darah menyembur keluar tanpa henti, percuma untuk John hentikan, semua itu berdasarkan energi kehampaan yang akan merusak jiwa seseorang.Crash...Ditariknya kembali pedang itu, perlahan bekas luka yang tercipta mulai mengucurkan darah tanpa henti.“S-Sial, kenapa kau mampu melakukan ini? Bukankah seharusnya kau mudah untuk kami kalahkan?”“Bagaimana mungkin makhluk rendahan seperti kalian mau mengalahkanku, seharusnya kalian lebih sadar diri dalam bertindak...”Dia menebar rasa takut terhadap tubuh John, matanya melihat wujud Azazel yang diselimuti jubah hitam
Kaboom...Hanya ledakan yang besar mengguncang lokasi itu, entah apa yang akan terjadi jika mereka tidak berada di dalam ruang dimensi yang dibuat Mary.“Jadi kekuatan yang digunakan oleh orang itu sangat berbahaya, bahkan di dalam ruang dimensi ini saja sudah memberikan dampak yang begitu besar...” John melihat ke arah Mary.Setiap kerusakan yang diterima oleh ruang dimensi akan ditransfer ke pengguna, tapi itu hanya sebesar 6 persen, itu terbilang sangat rendah, tapi jika serangan yang digunakan melampaui daya tahan ruang dimensi, maka aturan sudah tidak lagi berarti.Regar yang berhasil diselamatkan masih tidak percaya tetap bisa bernapas, dia melihat kedua rekannya yang berada di sana dengan sorot mata yang sama, mereka semua terkejut untuk mengetahui fakta mengerikan ini.Azazel sudah menatap ketiganya dari kejauhan, wajahnya tampak sangat marah atas semua ini.
Satu hal yang tidak dimengerti Jeluis, lawannya saat ini bukanlah seorang amatir, sosok yang sudah melakukan berbagai macam pertarungan berbahaya, bahkan berkali-kali menghancurkan wilayah dengan kekuatan penuh.Kalau dibandingkan dengan dirinya yang hanya menggunakan kekuatan saat ada dalam bahaya, Azazel justru jauh daripada hanya sekedar seorang kesatria dalam petarungan.Namun, dia adalah sang malaikat kematian itu sendiri.Dengan percaya diri Jeluis mengerahkan kekuatan untuk menyatukan tubuhnya kembali yang telah terpisah.Crash...Tapi, di saat itulah ada sebuah serangan yang begitu cepat, tidak sekali, melainkan...“Tidak, jangan bilang kalau dia akan melakukan serangan secara beruntun tanpa henti, bagaimana bisa aku memulihkan tubuh kalau dia tidak memberikan aku jeda...”Pola yang sama pernah Azazel gunakan, salah satu cara untuk membuat
Jeluis masih memandang dengan sorot tenang, dia seolah tidak menyimpan rasa takut terhadap sosok Azazel yang sudah menebar rasa kengerian.“Itu dia, ayo tangkap...”Sampai akhirnya keberadaan mereka sudah memancing para pengintai.Mata Azazel melirik ke arah orang-orang yang berdatangan untuk menangkapnya, tapi sebelum itu bisa dilakukan, mereka harus mengepung Azazel terlebih dahulu.“Kalian di sini tidak akan mampu mengalahkan dirinya!” Ucapan Jeluis tidak didengar oleh orang-orang tersebut, mereka masih terlalu percaya diri bahwa Azazel adalah orang yang akan mudah untuk ditangkap.Tanpa banyak pikir, mereka satu persatu mencoba menyerang Azazel.Crash...Dan, seperti itulah hal yang terjadi selanjutnya, dalam gerakan seperti cahaya, Azazel menabrak setiap orang yang ingin mendekatinya.Dari satu tubuh yang
“Bagaimana mungkin dia bisa melakukan ini...”Apa yang dilakukan oleh Jeluis sangat jauh dari dugaan Nadena, saat serangan yang hampir dilepaskannya, ternyata Jeluis memiliki kesempatan untuk mempersempit jarak dan kemudian mencekik lehernya.Tubuh Nadena diangkat oleh Jeluis, tenggorokannya benar-benar tercekik oleh cengkeraman kuat pria tersebut.“Lepaskan aku...”“Kalau kau mau lepas, kama aku akan melakukannya...”Dengan hempasan yang kasar, tubuh Nadena dilempar ke arah dinding, punggungnya terasa sakit, tapi itu sudah mengurangi mobilitasnya untuk melakukan tindakan.“Sial, kalau seperti ini, aku tidak akan mungkin mampu mempertahankan diri...”“Seharusnya kau tetap tenang, dan membiarkan aku menangkap dirimu...”Nadena tidak sudi dengan hal tersebut, walau sudah terlalu lelah dan kesulitan, dia masih tetap mencoba untuk berdiri, dengan berani bertumpu pada tongkat untuk memberikan pengertian kalau dia bukanlah gadis lemah.“Masih kau ingin menghadapiku?”Jawabannya sudah dipast
“Apa dia akan baik-baik saja, ya? Aku yakin kalau?”Mata Nadena segera menyipit tajam, dia merasakan seseorang yang sedang mendekat ke dalam kamar. Tidak, itu bukan energi dari dalam tubuh Azazel.Memang energi Azazel akan terasa jauh lebih mengerikan, tapi justru hal itulah yang membuatnya lebih mudah untuk dikenali.Dia mencoba memejamkan mata untuk mengidentifikasi lebih lanjut, wilayah ini sudah dipasang sensor khusus sehingga akan mempermudahnya untuk tahu siapa yang sengaja datang atau hanya sekedar lewat.Tentu semua akurasi ini tidak bisa seratus persen, harus ada pemikiran yang matang sebelum menganggap kalau itu memang tindakan musuh.Tap...Tapi, di sini justru orang-orang itu mendekat, lalu berhenti di depan pintu. Dirasakan ada tiga energi yang berdiri di depan pintu.“Apa yang akan mereka lakukan? Apakah sengaja untu
Pada akhirnya, Nadena tidak menemukan penjelasan apa-apa. Azazel memilih untuk tetap bungkam, selama di dalam perjalanan tidak ada perbincangan yang bisa mereka buka.Nadena juga khawatir kalau Azazel juga berpikir kalau dirinya masih bagian dari Heiran, entah itu akan menambah rumit permasalahan ini.Punggung pria yang tegap ini masih tidak menunjukkan tanda-tanda untuk roboh, matanya yang serius tetap mengarah pada hutan yang begitu luas.“Apa aku bisa bertanya sesuatu padamu...” Kata-kata ini sangat tidak bisa ditahan Nadena lagi, dan dia dengan sengaja menghentikan langkah kaki Azazel.Azazel tidak menoleh, hanya sedikit melirik ke arah belakang, namun itu tidak memberikan waktu untuk langkah kakinya berhenti.“Apa?”“Kau mempercayai orang bertopeng tadi?”“Tidak, aku tidak pernah mempercayai siapa pun, termasuk dirimu...” jawabnya dengan lugas.Merinding sekujur tubuh Nadena mendengarnya, hingga sejauh ini dia tidak percaya kalau Azazel masih menganggap dirinya sebagai orang asin