Nadena tidak dapat banyak berkata, dia berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk membuat Azazel menjadi mengerti mengenai masalah yang sedang dialami saat ini.
Di saat seperti inilah waktu bagi Azazel melihat sekitar ruangan tersebut, tidak bisa Azazel sangkal kalau Nadena kemungkinan memang seorang penyihir yang cerdas.
“Sudah berapa lama kau bersembunyi di sini?” tanya Azazel secara mendadak.
Nadena menoleh ke arah ruangan yang di tatap Azazel.
“Aku sudah berada di sini, mungkin lebih dari 80 tahun...”Tangan Azazel segera memegangi dagu, terdiam mencerna apa yang dikatakan oleh Nadena.“Kau pasti penasaran mengapa aku berada di sini dalam kurun waktu yang cukup lama...” celetuk Nadena yang tersenyum bangga.
Azazel terdiam sembari memandangi wajah wanita itu, sorot matanya yang semakin genit bisa membuat para p
Karena merasa tidak enak, Nadena menjauhkan lirikan matanya. Pembicaraan ini terasa sudah semakin menyimpang, dan kalau terus dilanjutkan, maka tidak akan menemukan kesimpulan apa-apa.Meski dia memberikan pengertian yang cukup banyak, itu tidak akan mampu membuat jiwa Azazel menjadi ingin menangani masalah ini.Untuk menaklukkan kekuatan yang begitu besar tentunya tidak akan mudah, dan kalau dia tidak meminta bantuan dari Azazel maka kesempatan semacam ini berkemungkinan tidak akan datang dua kali.“Aku sendiri cukup yakin kalau kau akan mampu mengalahkan para kaisar ini...” Obrolan dimulai lagi dengan nada yang sendu, mencoba membuat Azazel menjadi lebih mengerti akan kondisi seperti ini.Sikap Azazel masih tidak terpengaruh dengan hal ini, bagi Azazel tidak perlu ada campur tangan yang harus dilakukan.“Hal semacam ini seharusnya dibiarkan saja...&r
Azazel menjadi termenung dan memegangi dagunya, meski cerita itu tidak terlalu sempurna dengan yang dialaminya, tapi sedikit ada persamaan tentang kejadian yang terjadi.Dia sengaja diutus oleh suatu makhluk putih, kemudian disuruh untuk memberikan penghakiman terhadap makhluk dunia ini, tapi dia justru menganggap kalau ini hal yang merepotkan, hingga sekarang dia melakukan semua hal berdasarkan keinginannya daripada harus menuruti perintah makhluk putih itu.“Itu cerita yang cukup ambigu, dan kenapa hal seperti ini harus dipercaya?”Nadena mengangkat kedua bahunya. “Entah, aku tidak tahu persis dari mana cerita ini dapat menyebar, namun ini sudah menjadi legenda di berbagai tempat, dia bukan sosok yang dihormati atau dikagumi, tapi dianggap sebagai makhluk yang akan memberikan penghakiman sehingga membuat banyak orang ketakutan! Tapi, dikarenakan cerita ini sudah ribuan tahun berlalu dan hanya disampaikan oleh ora
Nadena membiarkan semua itu mengalir di dalam kepala Azazel, buku itu didapatnya sudah cukup lama, itu terjadi ketika dia masih menjadi bawahan Heiran.Di istana Heiran yang begitu besar, ada beberapa ruangan yang tidak diperbolehkan untuk para ajudan memasukinya.Nadena yang merupakan seorang penyihir tingkat tinggi punya perasaan haus terhadap pengetahuan, dia tentu saja mencoba menelusuri setiap tempat yang tidak boleh untuk diizinkan masuk.Namun, semua itu selalu saja ketahuan akibat energi sensor yang dipasang sangat kuat. Suatu ketika, di malam yang sudah cukup hening, tidak ada siapa-siapa di sana, kebetulan hanya ada beberapa orang yang ditugaskan untuk menjaga keamanan istana, dan itu adalah dirinya.Han menatap Nadena yang tampak sedang berjalan menuju pintu.“Kau mau ke mana, Nadena?” tanya Han yang punya sikap dingin, matanya mampu menyaksikan sifat
“Aku harus segera pergi dari sini...” Tangan Nadena sudah menggenggam buku-buku yang diperlukannya, dia menyembunyikan itu dari balik kain bajunya yang memang punya sihir khusus.Kembali menjadi bentuk asap, kemudian pergi keluar dari dalam ruangan. Matanya menelusuri setiap wilayah istana, dia tidak melihat ada tanda-tanda aneh, hanya tubuh pengganti yang terlihat terus berjalan tanpa tujuan yang jelas.“Bagus, tidak ada yang curiga...”Nadena dengan cepat menghentikan tubuh pengganti itu, mulai masuk melalui telinga, mulut, dan hidung. Kini dia sudah menyatu dengan tubuh itu secara sempurna.“Huh... aku tidak menyangka kalau malam ini akan menjadi hal yang cukup merepotkan...”Masih belum berakhir, Nadena tidak bisa menghela napas lega, terlebih dahulu dia harus pergi ke tempat Han berada.Dia mencoba untuk tetap tenang, langkah kakinya dibu
“Tidak mungkin, bagaimana bisa buku di sini hilang?”Itu buku yang berisi pengetahuan yang dibutuhkannya untuk merencanakan semua hal, namun sekarang rak itu telah menyisakan satu lokasi kosong.“Sial...”Heiran menyebarkan energi sensornya di seluruh area istana, bahkan dia juga meluaskan semua itu untuk mengetahui siapa saja yang berkemungkinan baru saja berada di istana.Satu vision menanggap benda aneh yang melesat pergi, itu seperti angin yang berhembus, sangat tipis sampai dianggap sebagai objek normal. Akan tetapi, di sini dia merasa kalau asap itu terlalu mencurigakan, ada aliran energi tipis yang menyertainya.“Jadi itu adalah bukti dari penyusup yang telah memasuki lokasi ini...”Tubuh Heiran dialiri energi yang besar, mengguncang tanah di istana. Para ajudan yang ada di lapangan menjadi bingung dengan kejadian ini.“Apa ini gem
Setelah terkena segel dari Nadena, Heiran untuk sementara tidak dapat bertindak.Segel yang digunakan bukan tingkat tinggi, ini hanya segel untuk melumpuhkan gerakan saja, namun eksistensinya masih cukup baik daripada segel yang memang bersifat untuk mengurung dalam jangka panjang.“Tuan Heiran...” Suara itu membuat Heiran menatap ke arah samping kanan, mampu dirasakannya kalau seseorang sudah hadir di sana.“Apa itu kau, Han?”“Iya, ini aku! Tapi, kami semua ada di sini, tadi kami mendengar suara ledakan jadi bergegas menuju lokasi ini...”“Begitu ya, aku sudah dijebak oleh seseorang, sihir ini tidak begitu kuat, dan aku akan bisa untuk melepaskannya dalam waktu satu jam, tapi aku ingin kalian segera menghancurkan segel ini...”“Serahkan kepadaku...” Salah satu ajudan, dan dia wanita bermata sipit denga
“Sama sekali aku tidak tahu, tapi kenapa hal semacam ini harus menjadi permasalahan yang begitu berarti?” tanya Nadena dalam hatinya, dia menganggap kalau yang dikatakan oleh orang di hadapannya terlalu berlebihan.Namun, di sisi lain dia merasa tidak berguna dan bodoh akibat hal semacam ini saja tidak diketahuinya.Wanita di hadapannya mulai beranjak dari sana, menunggu Nadena yang terdiam saja tidak akan membawa rasa senang.Kembali dia mengambil beberapa benda, dan diletakkan di atas kaca yang kemudian diidentifikasi isi dari benda tersebut.Benar-benar Nadena tidak pernah sangka akan bertemu dengan seorang manusia yang punya kebiasaan semacam ini, mereka yang berasal dari ras elf berkemungkinan untuk menggunakan sihir lebih baik daripada ras lainnya.Namun, sama sekali tidak pernah memikirkan kalau alam dapat dimanfaatkan untuk hal semacam ini, memang ada beberapa hal yang meng
“Namaku Larien, seorang manusia yang punya hobi cukup aneh bagi kebanyakan orang! Sejak kecil rasa cintaku terhadap alam semakin tinggi, aku juga rasanya jauh lebih nyaman bersama alam daripada harus berinteraksi sesama manusia! Di sini rasanya lebih nyaman dan mampu membuatku mempelajari hal-hal baru! Setelah cukup lama melakukan kegiatan ini, aku hari ini mendadak mendapatkan kejadian aneh, ada seorang perempuan dari ras elf pingsan di tengah hutan sepi! Aku pikir kalau dia akan menganggapku sebagai musuh...”“Uhuk... Uhuk...”Suara gaduh ini membuat konsentrasi Larien berhenti, dia menoleh ke arah pintu kamar Nadena. Bergegas dia mengetuk pintu beberapa kali.“Nona... apa kau tidak apa-apa?”Beberapa kali suaranya mencoba memanggil Nadena, namun tidak ada jawaban. Berikutnya inisiatif yang cukup ekstrem, dengan segera membuka pintu.Didapatinya waja
Violet menghampiri Nadena, perlahan dia menyentuh kulit tubuh wanita ini dengan halus, kemudian membawa jari-jari tangannya melewati bagian sensitif yang menyebabkan sedikit desahan.“Ada apa dengan tubuhku ini? Aku terasa panas, dia pasti sudah melakukan sesuatu dengan diriku ini...”Napas Nadena sangat sulit untuk diatur, matanya semakin membesar setelah melihat wajah Violet mendekat.Bibir wanita itu terus mendekat seakan ingin menyentuh tubuhnya, tapi sebenarnya itu tidak benar, dia hanya berdiri di samping telinga Nadena.“Kau mau tahu apa yang akan terjadi dengan dirinya?”Pupil mata Nadena sekali lagi membesar, dia ingin berbicara untuk membuat Violet melepaskan tubuhnya, tapi percuma, dia tidak akan mungkin punya kesempatan seperti itu.Dengan tubuh yang sudah setengah terbuka seperti ini, dia tidak akan berharap kalau Violet akan memp
Kubah raksasa ini perlahan mulai mengecil hingga seukuran bola baseball.Zemius dan Mary mendekati kubah tersebut, masih mereka rasakan kekuatan magis dari dalam tubuh Azazel yang menyebabkan rasa enggan untuk mengambil kubah tersebut.“Apa yang akan kita lakukan dengan benda ini?” tanya Mary.“Tidak ada lagi, benda ini harus kita serahkan kepada Ratu Violet! Hanya dia yang akan mampu melakukan ini semua...”Mendadak Zemius menoleh ke arah belakang, matanya terpicing ke satu lokasi yang aneh.“Apa yang kau lakukan?”“Tidak, aku merasa kalau di sana ada musuh yang sedang mengintai...”Mary mencoba memastikan ucapan ini dengan menyebarkan energi sensor, meski dilakukan, tidak ada hal yang didapatkan olehnya, hanya sebuah keheningan di malam yang begitu dingin.Itu tidak sepenuhnya salah, memang di
“Kalau sudah sejauh ini, maka tidak akan ada waktu untukku berhenti di sini!”Whoosh...Dengan kecepatan tinggi, pedang Azazel menemaninya untuk bergerak. Menusuk targetnya saat ini dengan luka yang penuh kengerian.“Argh...”Darah menyembur keluar tanpa henti, percuma untuk John hentikan, semua itu berdasarkan energi kehampaan yang akan merusak jiwa seseorang.Crash...Ditariknya kembali pedang itu, perlahan bekas luka yang tercipta mulai mengucurkan darah tanpa henti.“S-Sial, kenapa kau mampu melakukan ini? Bukankah seharusnya kau mudah untuk kami kalahkan?”“Bagaimana mungkin makhluk rendahan seperti kalian mau mengalahkanku, seharusnya kalian lebih sadar diri dalam bertindak...”Dia menebar rasa takut terhadap tubuh John, matanya melihat wujud Azazel yang diselimuti jubah hitam
Kaboom...Hanya ledakan yang besar mengguncang lokasi itu, entah apa yang akan terjadi jika mereka tidak berada di dalam ruang dimensi yang dibuat Mary.“Jadi kekuatan yang digunakan oleh orang itu sangat berbahaya, bahkan di dalam ruang dimensi ini saja sudah memberikan dampak yang begitu besar...” John melihat ke arah Mary.Setiap kerusakan yang diterima oleh ruang dimensi akan ditransfer ke pengguna, tapi itu hanya sebesar 6 persen, itu terbilang sangat rendah, tapi jika serangan yang digunakan melampaui daya tahan ruang dimensi, maka aturan sudah tidak lagi berarti.Regar yang berhasil diselamatkan masih tidak percaya tetap bisa bernapas, dia melihat kedua rekannya yang berada di sana dengan sorot mata yang sama, mereka semua terkejut untuk mengetahui fakta mengerikan ini.Azazel sudah menatap ketiganya dari kejauhan, wajahnya tampak sangat marah atas semua ini.
Satu hal yang tidak dimengerti Jeluis, lawannya saat ini bukanlah seorang amatir, sosok yang sudah melakukan berbagai macam pertarungan berbahaya, bahkan berkali-kali menghancurkan wilayah dengan kekuatan penuh.Kalau dibandingkan dengan dirinya yang hanya menggunakan kekuatan saat ada dalam bahaya, Azazel justru jauh daripada hanya sekedar seorang kesatria dalam petarungan.Namun, dia adalah sang malaikat kematian itu sendiri.Dengan percaya diri Jeluis mengerahkan kekuatan untuk menyatukan tubuhnya kembali yang telah terpisah.Crash...Tapi, di saat itulah ada sebuah serangan yang begitu cepat, tidak sekali, melainkan...“Tidak, jangan bilang kalau dia akan melakukan serangan secara beruntun tanpa henti, bagaimana bisa aku memulihkan tubuh kalau dia tidak memberikan aku jeda...”Pola yang sama pernah Azazel gunakan, salah satu cara untuk membuat
Jeluis masih memandang dengan sorot tenang, dia seolah tidak menyimpan rasa takut terhadap sosok Azazel yang sudah menebar rasa kengerian.“Itu dia, ayo tangkap...”Sampai akhirnya keberadaan mereka sudah memancing para pengintai.Mata Azazel melirik ke arah orang-orang yang berdatangan untuk menangkapnya, tapi sebelum itu bisa dilakukan, mereka harus mengepung Azazel terlebih dahulu.“Kalian di sini tidak akan mampu mengalahkan dirinya!” Ucapan Jeluis tidak didengar oleh orang-orang tersebut, mereka masih terlalu percaya diri bahwa Azazel adalah orang yang akan mudah untuk ditangkap.Tanpa banyak pikir, mereka satu persatu mencoba menyerang Azazel.Crash...Dan, seperti itulah hal yang terjadi selanjutnya, dalam gerakan seperti cahaya, Azazel menabrak setiap orang yang ingin mendekatinya.Dari satu tubuh yang
“Bagaimana mungkin dia bisa melakukan ini...”Apa yang dilakukan oleh Jeluis sangat jauh dari dugaan Nadena, saat serangan yang hampir dilepaskannya, ternyata Jeluis memiliki kesempatan untuk mempersempit jarak dan kemudian mencekik lehernya.Tubuh Nadena diangkat oleh Jeluis, tenggorokannya benar-benar tercekik oleh cengkeraman kuat pria tersebut.“Lepaskan aku...”“Kalau kau mau lepas, kama aku akan melakukannya...”Dengan hempasan yang kasar, tubuh Nadena dilempar ke arah dinding, punggungnya terasa sakit, tapi itu sudah mengurangi mobilitasnya untuk melakukan tindakan.“Sial, kalau seperti ini, aku tidak akan mungkin mampu mempertahankan diri...”“Seharusnya kau tetap tenang, dan membiarkan aku menangkap dirimu...”Nadena tidak sudi dengan hal tersebut, walau sudah terlalu lelah dan kesulitan, dia masih tetap mencoba untuk berdiri, dengan berani bertumpu pada tongkat untuk memberikan pengertian kalau dia bukanlah gadis lemah.“Masih kau ingin menghadapiku?”Jawabannya sudah dipast
“Apa dia akan baik-baik saja, ya? Aku yakin kalau?”Mata Nadena segera menyipit tajam, dia merasakan seseorang yang sedang mendekat ke dalam kamar. Tidak, itu bukan energi dari dalam tubuh Azazel.Memang energi Azazel akan terasa jauh lebih mengerikan, tapi justru hal itulah yang membuatnya lebih mudah untuk dikenali.Dia mencoba memejamkan mata untuk mengidentifikasi lebih lanjut, wilayah ini sudah dipasang sensor khusus sehingga akan mempermudahnya untuk tahu siapa yang sengaja datang atau hanya sekedar lewat.Tentu semua akurasi ini tidak bisa seratus persen, harus ada pemikiran yang matang sebelum menganggap kalau itu memang tindakan musuh.Tap...Tapi, di sini justru orang-orang itu mendekat, lalu berhenti di depan pintu. Dirasakan ada tiga energi yang berdiri di depan pintu.“Apa yang akan mereka lakukan? Apakah sengaja untu
Pada akhirnya, Nadena tidak menemukan penjelasan apa-apa. Azazel memilih untuk tetap bungkam, selama di dalam perjalanan tidak ada perbincangan yang bisa mereka buka.Nadena juga khawatir kalau Azazel juga berpikir kalau dirinya masih bagian dari Heiran, entah itu akan menambah rumit permasalahan ini.Punggung pria yang tegap ini masih tidak menunjukkan tanda-tanda untuk roboh, matanya yang serius tetap mengarah pada hutan yang begitu luas.“Apa aku bisa bertanya sesuatu padamu...” Kata-kata ini sangat tidak bisa ditahan Nadena lagi, dan dia dengan sengaja menghentikan langkah kaki Azazel.Azazel tidak menoleh, hanya sedikit melirik ke arah belakang, namun itu tidak memberikan waktu untuk langkah kakinya berhenti.“Apa?”“Kau mempercayai orang bertopeng tadi?”“Tidak, aku tidak pernah mempercayai siapa pun, termasuk dirimu...” jawabnya dengan lugas.Merinding sekujur tubuh Nadena mendengarnya, hingga sejauh ini dia tidak percaya kalau Azazel masih menganggap dirinya sebagai orang asin