Lokasi kota yang dilihat oleh Azazel jauh lebih baik daripada sebelumnya, di sana orang-orangnya terlihat bahagia.“Dengan luas kota sebesar ini pastinya yang memimpin adalah orang yang memiliki wewenang yang tinggi!”Dari kejauhan ada kereta yang sedang melintas, para prajurit berjaga di sekitarnya.Azazel berdiri di atas bangunan untuk melihat luas kota.“Jadi di sini masih dipimpin oleh seorang raja! Hmm.....”Dia penasaran dengan seseorang yang mengendarai kereta itu, dia ikuti hingga berada di depan gerbang istana.“Kalau dari sini aku tidak akan mampu melihat siapa yang ada di dalamnya!”Azazal menggunakan skill sneak yang bisa membuatnya seperti ninja yang bergerak dengan cepat, tapi skill ini memiliki kekurangan. Semua orang akan mampu melihat dirinya kalau tidak berada di tempat bersembunyi, hanya hawa keberadaannya saja yang tidak diketahui oleh orang lain.Dari balik menara pengawas, Azazel berdiri. Semua orang sekarang sedang fokus untuk menyambut sosok yang ada di dalam
Perjalanan pun dimulai, mereka yang memiliki latar belakang berbeda tidak terlihat saling menyapa walau itu adalah hal yang terkesan normal.“Lihat dua orang yang berbeda dari kelompok kita, mereka memiliki wajah yang menyeramkan! Apakah mereka juga menginginkan hadiah yang besar dari quest ini?” tanya seorang pria yang merupakan pemimpin dari dua temannya.“Yeah, kelihatannya mereka ini sedang mengincar sesuatu, aku yakin kalau mereka tidak akan mau melepaskan kesempatan emas ini!”“Jangan bersikap bodoh kalian berdua, kemungkinan mereka juga memiliki masalah ekonomi di dalam kehidupan sehingga mau melaksanakan quest ini!”“Itu terserah mereka berdua, tapi kalau mereka hanya bisa menjadi beban, akan aku bunuh!”Ketiga orang ini sudah mempersiapkan diri dalam melakukannya.Azazel mendengar apa yang dibicarakan oleh mereka, dia hanya bersikap tenang demi menghilangkan pengertian kalau dia adalah sosok yang kuat.Melihat tingkah orang bodoh seperti mereka adalah sesuatu yang terkadang n
Federic dengan bangga menebas satu monster yang hendak menyerangnya, dua rekannya melakukan pertarungan dengan baik.Hanya dalam waktu yang singkat saja mereka bisa mengalahkan monster yang ada di depan mata.“Bagus, sekarang bagaimana dengan kondisi mereka....” Matanya membesar setelah melihat kondisi yang terjadi di antara mereka.Azazel dan Kamo sudah selesai dalam membunuh para monster yang ada di depan mata.“Sejak kapan mereka melakukannya?” tanya rekan wanita Federic.“Yang benar saja, dua orang ini sepertinya memang bukanlah petualang lemah, mereka bahkan tidak menggunakan kemampuan yang bisa kami lihat!” Federic tersenyum dengan wajah yang tegang.Kamo sendiri saja tidak dapat mempercayai apa yang dilakukan oleh Azazel. “Orang ini tadi....”Dia tidak terlalu serius dalam memperhatikan bagaimana Azazel bertindak, kemampuan yang digunakan Azazel sangat cepat. Dia menggunakan kemampuan tersebut hingga tidak dapat dilihat oleh mata.“Apakah mereka melihat pergerakanku tadi?” Aza
Tampak seperti biasanya, hari yang cerah dengan suasana yang nyaman. Mereka terus melangkah dengan perasaan yang tenang, jauh berbeda dari suasana kemarin yang mencengkam dan kemudian ada monster yang muncul. Kini semuanya jauh lebih tenang dan lebih bersahabat.Klien di dalam kereta juga sedang bosan melihat pemandangan yang hanya hutan dengan pepohonan yang tinggi. “Aku ingin segera kembali, di sana aku bisa makan enak dan melakukan semua hal yang sudah diriku tinggalkan!”Di dalam otaknya ada hal yang selalu dilakukannya yaitu bercinta dengan para pelayan yang pada dasarnya adalah budak.Tubuhnya sekarang ini benar-benar tidak sabar dalam melakukan hal tersebut.Mata Azazel menyipit tajam. “Tampaknya mereka masih belum menyadari bahaya yang sedang datang!” Dari kejauhan hawa membunuh seekor monster sedang bergerak dengan kecepatan tinggi, dan monster itu kemudian telah muncul di depan mata mereka.Dengan sangat mengejutkan monster tersebut keluar dari atas bukit, suara kakinya saa
Satu pukulan berkekuatan besar akan segera dilepaskan, lapisan energi di dalam tangan sang monster benar-benar terlihat jelas. Tidak akan lama lagi Azazel hancur akibat pukulan tersebut.“Inikah akhir dari kehidupanku yang sederhana?” tanya Azazel dengan nada yang seolah meremehkan apa yang akan dilakukan oleh monster tersebut.Orang-orang sudah yakin kalau Azazel pasti mati, terkena pukulan bertubi-tubi seperti tadi tidak akan mungkin mampu untuk menyebabkan dia selamat.Kaboom...Sebuah ledakan muncul begitu saja, asap menyebar hingga menutupi pandangan mata mereka.“Bagaimana? Apakah dia bisa selamat dari kondisi tadi?” tanya Federic yang masih menahan kesadarannya demi melihat hasil dari hal yang terjadi.Dan, semua orang memang harus dikejutkan oleh penampakan sang monster yang bertubuh kekar tiba-tiba tumbang.“T-Tidak mungkin, bukankah dia tadi harusnya yang terkena serangan mematikan dari monster tersebut?” Kamo melotot hebat.“Huh... ternyata tepat pada waktunya!” Azazel tida
Suasana di malam yang dingin mendadak semakin dingin akibat kabut misterius yang muncul, mereka semua yang ada di sana menjadi heran dengan kemunculan kabut tersebut.“Apa ini? Apakah akan terjadi hujan?” tanya Federic dengan nada bingung, dia melihat ke arah Azazel. “Pria itu masih saja bersikap tenang, apakah ini bukan pertanda masalah?”Azazel sudah menyadarinya, ini hanya sebuah strategi yang digunakan oleh Kamo dan rekan-rekannya yang ada di sana.Federic mulai melihat sekelilingnya menjadi kabur, kemudian dia tidak sadarkan diri, kabut tersebut mengandung efek khusus yang mampu digunakan untuk menyebabkan seseorang menjadi tidur.“Apa aku harus juga tidur akibat kabut ini?” Azazel melihat semua orang sudah jatuh ke dalam pengaruh kabut ini, akan tetapi tubuhnya yang telah dilapisi oleh energi khusus tidak terpengaruh sama sekali.“Hmm....”Tidak beberapa lama kemudian orang-orang yang melakukan semua ini muncul, mereka berjumlah 7 orang dengan wajah menyeringai. Kamo juga ada di
Federic dan Azazel sudah sampai di lokasi, dari kejauhan mereka melihat bangunan itu ada cahaya lampu. Di depan pintu ada seseorang yang sedang berjaga.“Sekarang bagaimana?” tanya Federic.Mata Azazel hanya menyipit, dari aliran energi yang digunakan olehnya meluncur sebuah serangan.Crash...Secara singkat saja serangan tersebut berhasil menembus leher sang penjaga.“Bagaimana mungkin dia bisa melakukan ini?”Kamo yang sedang menikmati sake menjadi risi dengan suara yang aneh berasal dari balik pintu.“Kau mau ke mana?” tanya dari seorang pria.“Aku ingin memeriksa keadaan di luar!”Kamo kemudian membuka pintu, di sana suasananya begitu sunyi, dan hanya ada seorang pria yang berjaga di depan pintu seperti biasanya.“Oi, apakah kau mendengar sesuatu?”Merinding sosok yang ada di depan Kamo mendengar teguran tersebut.“T-Tidak....” Federic sebenarnya merasa kesal harus menjalankan peran ini, tapi ini adalah demi keberhasilan dari misi penyusupan yang dilakukan.“Baiklah, kalau kau men
“Alasanku menjadi orang lemah memang sudah menjadi sebuah hal yang wajar, aku tidak pernah menganggap diriku ini adalah yang terkuat, dan aku juga muak kalau harus bertemu dengan orang yang memiliki sikap egois yang tinggi seperti dirimu yang akan selalu beranggapan kalau kehidupan orang lain akan memiliki kekuatan untuk menindas orang lemah! Aku tidak tahu kalau kau akan melakukan tindakan seperti ini, sederhananya aku beranggapan kalau perjalanan yang dilakukan ini tidak akan memberikan kengerian atau rasa bosan! Tapi, aku ternyata salah, kau adalah orang bodoh yang berani melakukan tindakan keji seperti ini!”Kamo masih saja tegang, di saat Azazel bercerita tentang apa yang terjadi, dia berusaha mencari cara untuk bisa lari dari kondisi tersebut.Namun, hal itu adalah hal yang tidak akan mungkin dapat dilakukan, sudah jelas kalau Azazel adalah sosok yang tidak akan mungkin bisa dihindari.“Bagaimana aku bisa lari? Apakah aku masih memiliki kesempatan untuk hidup? Tidak, aku ini ada
Violet menghampiri Nadena, perlahan dia menyentuh kulit tubuh wanita ini dengan halus, kemudian membawa jari-jari tangannya melewati bagian sensitif yang menyebabkan sedikit desahan.“Ada apa dengan tubuhku ini? Aku terasa panas, dia pasti sudah melakukan sesuatu dengan diriku ini...”Napas Nadena sangat sulit untuk diatur, matanya semakin membesar setelah melihat wajah Violet mendekat.Bibir wanita itu terus mendekat seakan ingin menyentuh tubuhnya, tapi sebenarnya itu tidak benar, dia hanya berdiri di samping telinga Nadena.“Kau mau tahu apa yang akan terjadi dengan dirinya?”Pupil mata Nadena sekali lagi membesar, dia ingin berbicara untuk membuat Violet melepaskan tubuhnya, tapi percuma, dia tidak akan mungkin punya kesempatan seperti itu.Dengan tubuh yang sudah setengah terbuka seperti ini, dia tidak akan berharap kalau Violet akan memp
Kubah raksasa ini perlahan mulai mengecil hingga seukuran bola baseball.Zemius dan Mary mendekati kubah tersebut, masih mereka rasakan kekuatan magis dari dalam tubuh Azazel yang menyebabkan rasa enggan untuk mengambil kubah tersebut.“Apa yang akan kita lakukan dengan benda ini?” tanya Mary.“Tidak ada lagi, benda ini harus kita serahkan kepada Ratu Violet! Hanya dia yang akan mampu melakukan ini semua...”Mendadak Zemius menoleh ke arah belakang, matanya terpicing ke satu lokasi yang aneh.“Apa yang kau lakukan?”“Tidak, aku merasa kalau di sana ada musuh yang sedang mengintai...”Mary mencoba memastikan ucapan ini dengan menyebarkan energi sensor, meski dilakukan, tidak ada hal yang didapatkan olehnya, hanya sebuah keheningan di malam yang begitu dingin.Itu tidak sepenuhnya salah, memang di
“Kalau sudah sejauh ini, maka tidak akan ada waktu untukku berhenti di sini!”Whoosh...Dengan kecepatan tinggi, pedang Azazel menemaninya untuk bergerak. Menusuk targetnya saat ini dengan luka yang penuh kengerian.“Argh...”Darah menyembur keluar tanpa henti, percuma untuk John hentikan, semua itu berdasarkan energi kehampaan yang akan merusak jiwa seseorang.Crash...Ditariknya kembali pedang itu, perlahan bekas luka yang tercipta mulai mengucurkan darah tanpa henti.“S-Sial, kenapa kau mampu melakukan ini? Bukankah seharusnya kau mudah untuk kami kalahkan?”“Bagaimana mungkin makhluk rendahan seperti kalian mau mengalahkanku, seharusnya kalian lebih sadar diri dalam bertindak...”Dia menebar rasa takut terhadap tubuh John, matanya melihat wujud Azazel yang diselimuti jubah hitam
Kaboom...Hanya ledakan yang besar mengguncang lokasi itu, entah apa yang akan terjadi jika mereka tidak berada di dalam ruang dimensi yang dibuat Mary.“Jadi kekuatan yang digunakan oleh orang itu sangat berbahaya, bahkan di dalam ruang dimensi ini saja sudah memberikan dampak yang begitu besar...” John melihat ke arah Mary.Setiap kerusakan yang diterima oleh ruang dimensi akan ditransfer ke pengguna, tapi itu hanya sebesar 6 persen, itu terbilang sangat rendah, tapi jika serangan yang digunakan melampaui daya tahan ruang dimensi, maka aturan sudah tidak lagi berarti.Regar yang berhasil diselamatkan masih tidak percaya tetap bisa bernapas, dia melihat kedua rekannya yang berada di sana dengan sorot mata yang sama, mereka semua terkejut untuk mengetahui fakta mengerikan ini.Azazel sudah menatap ketiganya dari kejauhan, wajahnya tampak sangat marah atas semua ini.
Satu hal yang tidak dimengerti Jeluis, lawannya saat ini bukanlah seorang amatir, sosok yang sudah melakukan berbagai macam pertarungan berbahaya, bahkan berkali-kali menghancurkan wilayah dengan kekuatan penuh.Kalau dibandingkan dengan dirinya yang hanya menggunakan kekuatan saat ada dalam bahaya, Azazel justru jauh daripada hanya sekedar seorang kesatria dalam petarungan.Namun, dia adalah sang malaikat kematian itu sendiri.Dengan percaya diri Jeluis mengerahkan kekuatan untuk menyatukan tubuhnya kembali yang telah terpisah.Crash...Tapi, di saat itulah ada sebuah serangan yang begitu cepat, tidak sekali, melainkan...“Tidak, jangan bilang kalau dia akan melakukan serangan secara beruntun tanpa henti, bagaimana bisa aku memulihkan tubuh kalau dia tidak memberikan aku jeda...”Pola yang sama pernah Azazel gunakan, salah satu cara untuk membuat
Jeluis masih memandang dengan sorot tenang, dia seolah tidak menyimpan rasa takut terhadap sosok Azazel yang sudah menebar rasa kengerian.“Itu dia, ayo tangkap...”Sampai akhirnya keberadaan mereka sudah memancing para pengintai.Mata Azazel melirik ke arah orang-orang yang berdatangan untuk menangkapnya, tapi sebelum itu bisa dilakukan, mereka harus mengepung Azazel terlebih dahulu.“Kalian di sini tidak akan mampu mengalahkan dirinya!” Ucapan Jeluis tidak didengar oleh orang-orang tersebut, mereka masih terlalu percaya diri bahwa Azazel adalah orang yang akan mudah untuk ditangkap.Tanpa banyak pikir, mereka satu persatu mencoba menyerang Azazel.Crash...Dan, seperti itulah hal yang terjadi selanjutnya, dalam gerakan seperti cahaya, Azazel menabrak setiap orang yang ingin mendekatinya.Dari satu tubuh yang
“Bagaimana mungkin dia bisa melakukan ini...”Apa yang dilakukan oleh Jeluis sangat jauh dari dugaan Nadena, saat serangan yang hampir dilepaskannya, ternyata Jeluis memiliki kesempatan untuk mempersempit jarak dan kemudian mencekik lehernya.Tubuh Nadena diangkat oleh Jeluis, tenggorokannya benar-benar tercekik oleh cengkeraman kuat pria tersebut.“Lepaskan aku...”“Kalau kau mau lepas, kama aku akan melakukannya...”Dengan hempasan yang kasar, tubuh Nadena dilempar ke arah dinding, punggungnya terasa sakit, tapi itu sudah mengurangi mobilitasnya untuk melakukan tindakan.“Sial, kalau seperti ini, aku tidak akan mungkin mampu mempertahankan diri...”“Seharusnya kau tetap tenang, dan membiarkan aku menangkap dirimu...”Nadena tidak sudi dengan hal tersebut, walau sudah terlalu lelah dan kesulitan, dia masih tetap mencoba untuk berdiri, dengan berani bertumpu pada tongkat untuk memberikan pengertian kalau dia bukanlah gadis lemah.“Masih kau ingin menghadapiku?”Jawabannya sudah dipast
“Apa dia akan baik-baik saja, ya? Aku yakin kalau?”Mata Nadena segera menyipit tajam, dia merasakan seseorang yang sedang mendekat ke dalam kamar. Tidak, itu bukan energi dari dalam tubuh Azazel.Memang energi Azazel akan terasa jauh lebih mengerikan, tapi justru hal itulah yang membuatnya lebih mudah untuk dikenali.Dia mencoba memejamkan mata untuk mengidentifikasi lebih lanjut, wilayah ini sudah dipasang sensor khusus sehingga akan mempermudahnya untuk tahu siapa yang sengaja datang atau hanya sekedar lewat.Tentu semua akurasi ini tidak bisa seratus persen, harus ada pemikiran yang matang sebelum menganggap kalau itu memang tindakan musuh.Tap...Tapi, di sini justru orang-orang itu mendekat, lalu berhenti di depan pintu. Dirasakan ada tiga energi yang berdiri di depan pintu.“Apa yang akan mereka lakukan? Apakah sengaja untu
Pada akhirnya, Nadena tidak menemukan penjelasan apa-apa. Azazel memilih untuk tetap bungkam, selama di dalam perjalanan tidak ada perbincangan yang bisa mereka buka.Nadena juga khawatir kalau Azazel juga berpikir kalau dirinya masih bagian dari Heiran, entah itu akan menambah rumit permasalahan ini.Punggung pria yang tegap ini masih tidak menunjukkan tanda-tanda untuk roboh, matanya yang serius tetap mengarah pada hutan yang begitu luas.“Apa aku bisa bertanya sesuatu padamu...” Kata-kata ini sangat tidak bisa ditahan Nadena lagi, dan dia dengan sengaja menghentikan langkah kaki Azazel.Azazel tidak menoleh, hanya sedikit melirik ke arah belakang, namun itu tidak memberikan waktu untuk langkah kakinya berhenti.“Apa?”“Kau mempercayai orang bertopeng tadi?”“Tidak, aku tidak pernah mempercayai siapa pun, termasuk dirimu...” jawabnya dengan lugas.Merinding sekujur tubuh Nadena mendengarnya, hingga sejauh ini dia tidak percaya kalau Azazel masih menganggap dirinya sebagai orang asin