Suatu pagi yang indah di Taman Alam Surgawi, Author yang sedang menikmati teh panas dan roti bakar dikagetkan dengan munculnya tokoh utamanya Candaka dan Zhu Fei."Kak Author, kenapa porsi Bab Pendekar Naga Biru lebih banyak dari Bab Ksatria Naga Phoenix yang hanya update 1 Bab perhari? Kadang juga tidak update, banyak Readers yang kesal kak", protes Zhu FeiBelum sempat Author menjawab, Candaka langsung nyeletuk. "Sudah bagus kamu masih di-update. Sudah sering muncul juga di Pendekar Naga Biru, masih saja protes. Drago lagi terkagum-kagum sama kamu, lagi bertarung saja bicarain kamu terus"Author hanya menghela nafas melihat pertengkaran 2 tokoh utamanya ini. "Kalau kalian ribut-ribut terus, nanti aku kirim ke Dusun Sentani saja di dimensi lain biar tahu rasa!""Dusun apa itu Author?", tanya mereka serempak"Itu Dusun Angker. Sampai sekarang saja update nya masih tersendat-sendat. Kalian mau jadi tokoh utama di sana bareng Claudia? Dia saja tidak banyak protes", jawab AuthorCandaka d
# Naga Raksasa Bersayap #Pertarungan Candaka melawan Drago tampaknya masih berlanjut. Naga Api andalan Drago berhasil dikalahkan oleh Candaka dengan susah payah menandakan tingkat ilmu silat dan magis Drago yang sudah setingkat dewa. Drago juga mulai mengakui kehebatan Candaka sebagai Pendekar Naga Biru karena dengan ilmu silat yang masih belum setingkat dewa bisa mengimbangi seluruh jurus silatnya yang berbalut magis.“Sekarang aku akan kembali ke wujud asliku untuk melawanmu Pendekar Naga. Jika kamu memang Pendekar Naga Biru sejati, pasti kamu tidak akan kesulitan melawan wujud nagaku”, kata Drago yang mulai bersiap berubah menjadi naga raksasa.Pertarungan yang semula diwarnai rasa benci berubah menjadi pertarungan yang saling menaruh hormat. Namun pertarungan tetap akan dilanjutkan karena belum ada pihak yang kalah atau menang. Tentu saja Drago berusaha memenangkan pertarungan ini agar Candaka tidak lagi ikut campur dengan urusannya. Candaka juga berusaha mengalahkan Drago untuk
Kota Kegelapan masih kacau balau saat Candaka memasuki kota ini. Pertarungan seakan tidak ada habisnya padahal sudah berlangsung selama berjam-jam. Masih tidak tampak pihak yang kalah ataupun pihak yang menang. Saat Candaka memutuskan memasuki pertarungan melawan Pasukan Kegelapan tiba-tiba ada sosok bayangan yang berusaha menyerangnya dari belakang dengan serangan yang sangat berbahaya.Candaka segera memiringkan tubuhnya untuk menghindari serangan mematikan ini. Serangan sosok ini sangat cepat dan bertenaga membuat Pendekar Naga ini kewalahan menghindarinya. Sosok ini tidak memberinya kesempatan bernafas sama sekali. Serangan demi serangan gencar dilakukan dengan gerakan yang sangat cepat. Bahkan Candaka tidak bisa melihat siapa sosok yang menyerangnya.Pendekar Naga Biru ini segera mengeluarkan Jurus Naga Buta yang bisa mendeteksi gerakan cepat yang bisa diperlambat dengan penglihatan Naga Buta ini. Benar saja, tampak olehnya sosok yang berjubah dan memakai penutup wajah, bahkan so
“Mari kita tuntaskan perlawanan sisa pasukan Drago ini”, ajak Candaka yang bergerak ke arah Human Warrior yang masih diladeni Trinity dan Zen.“Saudara Candaka. Kemana Drago? Tadi bukannya kalian saling bertarung?”, tanya Moghul“Aku tidak tahu saudara Moghul. Drago menghilang begitu saja setelah memperlihatkan wujud aslinya yaitu Naga Raksasa yang sangat menakjubkan”, jawab Candaka“Jadi Drago itu sebenarnya Naga, saudara Candaka?”, tanya Moghul“Naga Raksasa yang hebat. Sayangnya dia terjerumus ke dalam kejahatan. Aku yakin dahulunya Drago itu Naga yang baik hati. Pasti ada penyebabnya yang membuat dirinya seperti sekarang. Aku juga akan mencari penyebabnya”Saat Candaka tiba di depan gerbang kota, tampak Trinity dan Zen beserta Pasukan Bayangan Hitam sudah berhasil merobohkan Human Warrior tanpa ada satupun Human Warrior yang tewas di tangan mereka. “Aku ikuti permintaanmu Kak Candaka. Tidak ada manusia penghuni Kota Para Pendekar yang tewas, mereka hanya luka ringan saja. Nanti kit
Zhian hanya memerlukan waktu beberapa saat saja untuk membawa Candaka dari Kota Naga Biru menuju ke Pulau Mistis, padahal jika melalui perjalanan biasa akan memakan waktu bermingu-minggu lamanya karena letaknya yang sangat tersembunyi dari dunia luar. Belum lagi gelombang besar yang bisa menghadang kapal jika mendekati pulau ini.Kabut-kabut yang menyelimuti Pulau Mistis juga menyulitkan kapal untuk mencari lokasi yang tepat untuk menjatuhkan jangkar karena banyaknya karang-karang terjal di sepanjang pulau. Salah sedikit saja, kapal bisa tenggelam karena menghantam bebatuan yang tajam ini. Hal itulah yang membuat manusia jarang mendekati pulau yang mereka kenal sebagai Pulau Misterius ini.Candaka dan Zhian tiba di pantai Pulau Mistis ini dengan kondisi cuaca yang sangat buruk di pulau ini. Hujan turun dengan derasnya disertai petir yang menyambar-nyambar. Langit tampak hitam kelam diselubungi awan-awan hitam yang seakan hendak menelan langit. Laut juga mengganas dengan ombak besar ya
Pegunungan di Pulau Mistis yang mirip dengan pegunungan di dalam mimpinya akhirnya tampak jelas olehnya setelah Candaka berhasil melewati hutan yang gelap. Hanya dengan menyusuri padang rumput di kaki pegunungan, Candaka akhirnya tiba di pegunungan tempat Naga Hijau berada. Sesuai dengan mimpinya ada goa yang mirip dengan goa tempat Naga Hijau ini tinggal sebelumnya.“Selamat datang datang Pendekar Naga”, terdengar suara sambutan saat Candaka berhasil memasuki goa ini“Salam hormat Naga Hijau”, jawab Candaka sambil bergerak masuk"Silahkan masuk dan temui aku di ruangan tempat kamu bertemu denganku sebelumnya", terdengar suara Naga Hijau lagiCandaka terus menyusuri goa ini hingga sampai ke tempat Naga Hijau berada. Tampak Naga Hijau ini sedang menunggu kedatangannya dalam wujud gadis cantik yang masih muda sekali.“Halo..Selamat datang kembali. Ketemu lagi dengan Greenie di sini..hehehe”, sambut Naga Hijau ini ramah“Jadi mimpiku itu nyata ya? Aku pernah ke sini bertemu denganmu?”, t
# Naga Raksasa Api Biru # Candaka menunggu Zhian di dalam goa tapi gadis naga ini masih belum muncul juga untuk menjemputnya. “Apa Zhian sedang menungguku di pantai ya?”, pikirnyaTanpa menunggu lebih lama lagi karena hari juga sudah sore, Candaka keluar dari pegunungan tempat Naga Hijau berada sebelumnya.Pendekar Naga ini tidak menyadari ada yang sedang mengawasi dirinya dan mengikutinya menuju ke padang rumput di kaki pegunungan.Tiba-tiba terdengar pekikan yang kencang sekali. Pekikan Naga yang menyakitkan telinga Candaka. Pekikan yang menyayat telinga ini berasal dari Naga Raksasa yang terbang di atas padang rumput ini. Tubuh Kuning Emasnya berkilauan diterpa matahari sore.“Naga Drago!..Ternyata benar kamu berada di Pulau Mistis”, teriak Candaka yang mengenali naga terbang ini, diiringi pekikan suara melengking tinggi naga ini lagi.Sambil terbang tinggi Naga Drago ini langsung menyemburkan api merah dari mulutnya ke arah Candaka. Dengan sigap Pendekar Naga ini menghindari sem
# Naga Raksasa Kebal Senjata dan Beracun # Hari sudah malam saat Naga Drago ini terbang pergi meninggalkan Candaka membuat Pendekar Naga ini kembali melanjutkan perjalanannya menuju pantai. Masih tidak tampak tanda-tanda munculnya Zhian yang akan menolongnya untuk membawanya keluar dari Pulau Mistis. Hanya terdengar olehnya bunyi deburan ombak yang masih jauh di depannya. Perjalanan di malam hari sangat melelahkan bagi Candaka yang harus melewati semak belukar yang uniknya kembali menutup setelah sebelumnya Candaka sudah menebas semak belukar ini untuk membuka jalan menuju pegunungan. Sekarang semak belukar tampak makin lebat dan seluruhnya menutupi jalan keluar menuju pantai, Hawa mistis sangat terasa di pulau ini membuat Candaka ingin bergegas meninggalkan Pulau Mistis ini. Sendirin di tengah kegelapan malam pulau yang cukup menyeramkan bukan hal yang menyenangkan baginya. Tidak ada tanda-tanda juga kalau Naga Drago masih berada di Pulau Mistis karena suasana sangat hening da
Salam Pendekar Naga, Terima kasih untuk semua pembaca yang telah mengikuti kisah Candaka dari awal hingga akhir ini. Semoga kisah Candaka bisa memuaskan sahabat-sahabat readers sekalian. Mohon maaf apabila masih ada kata-kata yang salah, atau beberapa kisah yang tidak berkenan di hati pembaca. Kemungkinan kisah Pendekar Naga Biru ini akan dilanjutkan ke Season 2, tapi tidak dalam waktu dekat. Penulis lagi menyiapkan spin off Pendekar Naga Biru mengenai kisah Gandar, Wu Tian, Xian Ling, Rinjani, dan lainnya dari awal agar lebih mudah mengikuti season 2 nantinya yang kemungkinan beberapa bulan lagi baru tayang setelah keseluruhan spin off Pendekar Naga Biru ini selesai. Sekali lagi terima lkasih sebanyak-banyaknya, author sampaikan ke seluruh pembaca Pendekar Naga Biru. Berkat dukungan dan semangat kalian, kisah ini bisa diselesaikan sampai Tamat. Apabila ada yang ingin ditanyakan, bisa mengikuti penuis di ... 1G : zhu.phi F* : zhu phi Salam semuanya ... ^-^ Jakarta, 31 Okto
Alam Kehampaan.Sebuah dunia yang tipis yang berada di antara Dunia Bawah dan Dunia Tengah."Kenapa kamu tidak mencariku, Kanda Candaka?" ujar gadis cantik yang berpakaian biru gelap, yang sedang menatap pernikahan Candaka dari jauh.Iblis Naga Biru yang sekian lama menghilang akhirnya mengembalikan ingatan Jayanti, tapi tidak dengan hawa iblis yang menyelimutinya."Tunggu pembalasanku Kanda, karena telah menelantarkanku! Teganya kamu tidak mencariku dan malahan menikahi perempuan lain!" seru Jayanti yang penuh kekecewaan.Wajah Jayanti yang cantik tidak seperti dahulu lagi yang ceria dan berseri-seri.Wajah gadis ini sekarang pucat dan dipenuhi aura kegelapan yang membuatnya tampak sedikit menyeramkan.*****Alam Kesunyian.Sebuah sunia yang terletak di antara Dunia Tengah dan Dunia Atas."Naga Hitam sudah menghilang! Sudah saatnya aku menguasai Kamandaria!' seru Naga Ashura yang menguasai Alam Kesunyian.Naga Ashura sudah dalam persiapan awal mengirim Naga Immortal memata-matai Naga
Iblis Naga Hitam benar-benar memenuhi janjinya untuk tidak mengacau di Kamandaria lagi. Kehidupan di negeri ini juga sudah berlangsung normal kembali. Candaka akhirnya setuju untuk menerima takdirnya sebagai Pendekar Naga Biru dengan menjadi Raja Kamandaria. Namun Candaka belum menjatuhkan pilihan siapa yang akan menjadi Ratu di Kamandaria, karena dia sudah berjani akan memperistri Rinjani, Alisha, dan Zhian. Seluruh negeri sedang dilanda kebahagiaan karena setelah sekian lama, muncul Pendekar Naga Biru yang akan memerintah di negeri ini dengan arif dan bijaksana. Canda dielu-elukan di seluruh negeri Kamandaria karena dianggap sebagai penyelamat yang akan membuat Kamandaria menjadi kerajaan yang berjaya lagi seperti dahulu. Penobatan Candaka untuk menjadi Raja Kamandaria masih sebulan lagi, tapi jalan-jalan di seluruh sudut Kota Naga Emas dihiasi oleh bunga berwarna-warni. Ada apa gerangan? Ternyata rakyat Kamandaria tengah menyambut pesta pernikahancalon raja dan ratu mereka n
Setelah menempuh perjalanan menembus gurun di Alam Surgawi Naga Hitam ini, Candaka tiba di sebuah goa besar di samping air terjun.Belum jauh kakinya melangkah memasuki goa besar, terdengar suara yang menyambutnya."Selamat datang, Pendekar Naga Biru! Sungguh suatu kehormatan dikunjungi oleh pendekar terskenal di Kamandaria!' "Naga Hitam, aku hanya ingin bertemu denganmu!" seru Candaka sebelum Naga Hitam ini menyerangnya. dengan tiba-tiba."Ada urusan apa kamu jauh-jauh ke sin?" tanya Naga Hitam dari balik goa besar."Aku ingin mengakhiri pertikaian kita dengan cara baik-baik!" ujar Candaka."Kita tidak pernah bermusuhan, Pendekar Naga Biru! Hanya saja, kita berada di pihak yang saling bertentangan!""Aku dengar, Naga Hitam akan kembali lagi ke Kamandaria setelah meningkatkan kekuatan di Alam Surgawi ini!" Candaka masih berusaha melangkah mendekati goa."Berhenti! Cukup langkahmu sampai di situ saja, Pendekar Naga Biru!"Seruan Naga Hitam dari balik goa besar membuat langkah Candaka
Zhian memang naga yang mempunyai kemampuan khusus yang jarang sekali dimiliki naga lainnya.Tidak salah kalau Master Lu Ming berusaha mengekang kemampuan gadis ini, karenna Zhian melampaui seluruh naga untuk kemampuan naganya.Alam Surgawi milik Zhian bahkan jauh lebih besar daripada alam surgawi naga lainnya.Hal unik yang baru diketahui oleh Zhian adalah kalau Alam Surgawi miliknya bisa terhubung dengan alam surgawi lainnya."Kita bisa pergi ke alam surgawi milik naga hitam dari alam surgawi milikku! Kamu siap, Candaka?" tanya Zhian."Aku siap, Zhian!" ujar Candaka.Tubuh Zhian dan Candaka lenyap seketika dari hadapan pendekar-pendekar aliansi pembela kebenaran."Semoga saja Candaka berhasil menemukan Naga Hitam!" ujar Wu Tian."Aku harap begitu sesuai ramalan Kitab Nirvana Surgawi, kalau Candaka akan mengalahkan Naga Hitam dan menjadi Raja Kamandaria yang bijaksana!" sambung Xian Ling."Aku akan menjalin kerja sama dengan Kamandaria apabila Candaka menduduki tahta kerajaan nantinya
Candaka yang mencaari ke seluruh pelosok istana tidak menemukan keberadaan Iblis Naga Hitam."Kemana Iblis Naga Hitam ini pergi? Kenapa tidak ada seorang pendekarpun yang berhasil memergoki kaburnya Iblis Naga Hitam? Lebih baik aku kembali untuk menanyakannya kepada Arkadewi!" ujar Candaka dalam hati.Namun Candaka tidak menemukan Arkadewi.Hanya ada Kanaya yang sedang tersenyum kepadanya."Kemana perginya Arkadewi?' tanya Candaka."Dia sudah pergi, Kak Candaka! Aku membiarkannya pergi!" ujar Kanaya."Kenapa kamu biarkan pergi, Kanaya?" tanya Candaka."Arkadewi memberitahukan lokasi bersembunyinya Iblis Naga Hitam sebagai ganti dibebaskannya dirinya.""Kamu tahu tempat bersembunyi Iblis Naga Hitam?" tanya Candaka."Kata Arkadewi, Iblis Naga Hitam pergi ke Alam Surgawi! Aku tidak tahu tempat apa itu, tapi kata Arkadewi kalau Kak Candaka mengetahuinya!" ujar Kanaya."Aku pernah pergi ke sana bersama Jayanti dan Kumalasari!" Teringat Jayanti membuat hati Candaka kembali bersedih."Di ma
# Pendekar Pulau Nirvana vs Pendekar Tongkat Sakti # Gayatri alias Bai Ling alias Pendekar Tongkat Sakti memiliki hawa iblis naga hitam yang kini berusaha menguasai Alisha."Sebaiknya kamu tidak melawan, agar hawa iblis ini bisa leluasa memasuki tubuhmu! Biarkan saja hawa iblis ini menguasai tubuhmu, makakmau akan hidup abadi dan juga merasakan energi yang luar biasa!" seru Gayatri."Aku tidak sudi diperbudak iblis! Aku bukanlah dirimu, Gayatri!" sahut Alisha."Kalau kamu melawan terus, tubuhmu akan hancur oleh hawa iblis ini! Tentu bukan ini yaang diinginkan oleh Candaka!' seru Gayatri lagi."Tahu apa kamu tentang Candaka!" ujar Alisha yang masih bergelut melepaskan diri dari belenggu hawa kegelapan."Aku tahu Candaka akn meenjadikanmu sebagai salah satu istrinya! Dahulu saat mengenal Caandaka, aku tidak menyangka kalau dia akan banyak disukai oleh gadis-gadis cantik!" ujar Gayatri."Kenapa kamu berpaling dari Candaka? Bukannya Candaka sangat menyayangimu, Gayatri!" ujar Alisha."
Selangkah lagi Candaka akan sampai ke istana kerajaan tempat Iblis Naga Hitam berada.Rinjani sedang bertarung dengan Isyana untuk mengurangi penjagaan terhadap Iblis Naga Hitam.Pendekar-pendekar lainnya masih belum tiba di istana, karena masih sibuk bertarung dengan pengikut Iblis Naga Hitam."Iblis Naga Hitam, keluarlah!" seru Candaka ke dalam aula istana kerajaan."Kamu memang hebat, Candaka! Aku sudah meremehkanmu! Seharusnya kamu kulenyapkan saja dari dulu!" seru suara wanita dari dalam aula istana."Dasar wanbita berhati licik!" seru Kanaya yang memang menyimpan dendam terhadap Arkadewi yang tidak diketahui sebabnya."Kenapa Iblis Naga Hitam tidak berada di dalam aula istana ini? Kemana dia pergi?" pikir Candaka yang tidak melihat sosok yang diincar seluruh pendekar aliansi termasuk dirinya."Naga Hitam sudah pergi, Candaka! Dia tidak sebodoh itu menunggu kalian di dalam istana ini!" seru Arkadewi yang masih saja bisa berkata sombong padahal sudah diambang kekalahan besar."Kem
Candaka dan kawan-kawan meninggalkan Alisha untuk bertarung dengan Gayatri, sedangkan mereka tetap berusaha masuk ke dalam istana. Jalan sempit melingkar berakhir di sebuah aula yang cukup sempit untuk seterusnya ke jalan sempit melingkar lagi. "Jangan lari kamu, pembunuh!" teriak sebuah bayangan putih yang melesat kencang ke arah mereka, terutama ke arah Rinjani yang terkejut juga dengan serangan tiba-tiba ini. Candaka langsung menyerang dengan telapak tangannya yang mengeluarkan sinar merah yang tepat mengenai tangan penyerang Rinjani ini. Bayangan putih ini terpental oleh serangan jurus naga merah Candaka. "Kamu lebih memilih pembunuh ibuku ini daripada diriku, Candaka!" seru bayangan putih ini memperlihatkan wujudnya berupa Iblis Seribu Wajah alias Isyana Mukti. "Isyana! Asmawati tewas karena ulahnya sendiri yang hendak mencelakakan kami! Tidak ada hubungannya dengan Rinjani!" seru Candaka. "Wanita ini membunuh ibuku dengan keji, dan kamu masih membelanya, Candaka? Sampai s