Share

Tawa yang Terpendam

Author: Atria
last update Last Updated: 2024-11-07 21:23:06

Beberapa minggu berlalu sejak Sari mulai bekerja di rumah Adrian. Kini, ia sudah mulai hafal dengan rutinitas dan keinginan majikannya. Meski Adrian tetap dingin dan jarang berbicara banyak, ada beberapa kejadian kecil yang membuat Sari mulai merasakan kenyamanan di rumah besar itu.

Suatu pagi, Sari sedang sibuk menyapu lantai ruang tamu ketika Adrian muncul dengan wajah datar khasnya. Pagi itu, penampilannya terlihat lebih santai. Ia hanya mengenakan kaus polos dan celana panjang, tidak seperti biasanya yang selalu rapi dengan setelan jas. Melihat penampilan Adrian yang sedikit berbeda, Sari sedikit terkejut.

“Oh, pagi, Tuan,” sapa Sari dengan ramah, meski masih merasa canggung setiap kali harus berinteraksi dengannya.

“Pagi,” jawab Adrian singkat sambil melirik ke arah meja kopi yang belum dibereskan.

Sari segera mengerti dan bergegas merapikan meja itu. Namun, karena tergesa-gesa, tanpa sengaja ia menjatuhkan cangkir kopi yang tersisa di atas meja. Cangkir itu pecah, dan tumpahan k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pembalasan sang Putri Pewaris   Ketulusan di Balik Senyuman

    Pagi itu, suasana di rumah Adrian sedikit berbeda. Biasanya, setiap pagi, Sari sudah bangun lebih dulu, menyiapkan sarapan dan membereskan rumah sebelum majikannya bangun. Namun, hari ini, Sari tidak terlihat di dapur, dan tak satu pun pegawai tahu ke mana perginya. Bu Mirna, pengurus rumah tangga yang lebih senior, tampak gelisah karena Sari biasanya jarang absen tanpa alasan.Adrian, yang sudah siap untuk berangkat kerja, melangkah ke dapur dan melihat Bu Mirna sedang memasak sendirian. Ia mengerutkan dahi, merasa ada yang aneh. "Bu Mirna, Sari ke mana? Biasanya dia yang menyiapkan sarapan."Bu Mirna tampak ragu sejenak sebelum menjawab, “Saya juga tidak tahu, Tuan. Sepertinya Sari tidak ada di kamar sejak subuh tadi.”Adrian terdiam sejenak, merasakan kekhawatiran yang tak biasanya muncul. Ia tak tahu sejak kapan kehadiran Sari di rumah ini jadi begitu penting baginya. Tanpa pikir panjang, ia memutuskan untuk mencari tahu keberadaan Sari. Adrian memanggil sopirnya dan meminta diant

    Last Updated : 2024-11-07
  • Pembalasan sang Putri Pewaris   Perasaan yang Tak Terbendung

    Sore itu, hujan turun dengan deras, membuat seluruh penghuni rumah besar Adrian memilih untuk tinggal di dalam. Sari, yang baru saja selesai mengelap jendela ruang tamu, menatap tetesan air yang mengalir di kaca. Ada perasaan tenang yang muncul setiap kali hujan turun. Bagi Sari, hujan mengingatkannya pada suasana di kampung, tempat ia tumbuh dengan segala kesederhanaannya. Adrian, yang biasanya menghabiskan waktu sore dengan menonton berita di ruang kerjanya, tiba-tiba muncul di ruang tamu. Ia melihat Sari berdiri memandang jendela dengan tatapan melamun. Tanpa sadar, Adrian melangkah mendekat. “Kenapa suka melihat hujan?” tanyanya, membuat Sari tersentak. Sari langsung menoleh dan tersenyum malu. “Eh, Tuan. Maaf, saya nggak sengaja melamun. Saya hanya suka suasana hujan. Rasanya tenang.” Adrian mengangguk, matanya masih tertuju pada Sari. “Kamu selalu menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana ya, Sari?” Sari tersenyum dan mengangguk. “Hidup sederhana memang seperti itu, Tua

    Last Updated : 2024-11-08
  • Pembalasan sang Putri Pewaris   Dilema Cinta yang Terpendam

    Hari hari berlalu dengan perasaan baru yang mengisi hati Adrian dan Sari. Mereka saling tahu bahwa ada sesuatu yang istimewa di antara mereka, namun tak ada satu pun yang berani mengungkapkannya lebih dalam. Meski Adrian sudah menunjukkan perasaannya, Sari tetap diliputi keraguan. Statusnya sebagai seorang pembantu membuatnya tak yakin akan masa depan perasaan mereka. Di sisi lain, Adrian mulai berpikir lebih serius tentang bagaimana ia bisa membawa hubungan ini ke tahap yang lebih jelas. Pagi itu, Sari sibuk menyiapkan sarapan di dapur ketika Bu Mirna, kepala pelayan rumah, memperhatikannya dengan tatapan curiga. Belakangan ini, Bu Mirna sering mendapati Adrian dan Sari berbicara akrab, dan nalurinya sebagai pelayan senior membuatnya merasa ada sesuatu yang berbeda. Meski dia tak ingin terlalu ikut campur, rasa penasarannya makin membesar. “Sari, akhir-akhir ini kamu sering bersama Tuan Adrian ya?” tanya Bu Mirna tiba-tiba. Sari tersentak. Ia berusaha menutupi kegugupannya dengan

    Last Updated : 2024-11-08
  • Pembalasan sang Putri Pewaris   Ketegangan di Antara Perbedaan

    Sejak malam itu, ada sesuatu yang berbeda dalam hubungan antara Sari dan Adrian. Kedekatan mereka semakin terasa, meskipun masih tertahan oleh sekat yang tak kasat mata. Tak ada yang berubah dalam rutinitas pekerjaan Sari di rumah Adrian, namun perasaan yang mengalir di antara mereka mulai mengubah dinamika setiap momen yang mereka lewati bersama.Setiap kali mereka berpapasan, ada sekilas senyuman yang hanya dimengerti oleh mereka berdua, sebuah kehangatan yang mungkin tak akan mudah dimengerti orang lain. Bagi Sari, Adrian bukan lagi sekadar majikan; ia adalah seseorang yang memberikan arti baru dalam kehidupannya yang selama ini sederhana. Di sisi lain, Adrian merasa Sari adalah bagian dari hidupnya yang selalu ia cari, kebahagiaan yang muncul dari kesederhanaan yang tak pernah ia temukan sebelumnya.Pada suatu pagi, ketika Sari sedang menyajikan kopi untuk Adrian di ruang kerjanya, ketukan di pintu terdengar. Sari segera membuka pintu, namun sejenak ia terpaku saat melihat siapa y

    Last Updated : 2024-11-08
  • Pembalasan sang Putri Pewaris   Dilema Cinta dan Tekanan Keluarga

    Malam itu, rumah Adrian terasa hening. Setelah perbincangan tentang kemungkinan masa depan mereka, Sari merasa ada beban di dadanya. Perasaan takut dan cemas menyelimuti hatinya. Ia tahu Adrian tulus, tetapi bayang-bayang ketidaksetujuan keluarga dan statusnya yang sederhana terus menghantui pikirannya. Sebagai pembantu, ia merasa posisinya begitu jauh, sementara Adrian adalah pria berstatus tinggi.Keesokan harinya, Sari kembali menjalankan tugasnya dengan hati-hati, menyibukkan diri di dapur untuk memasak sarapan. Namun, pikirannya tetap melayang pada percakapannya dengan Adrian. Ia merenungkan bagaimana keluarga Adrian, yang kaya dan terpandang, mungkin tidak akan pernah menerima dirinya. Meskipun demikian, perasaannya pada Adrian tumbuh setiap hari, membuatnya tak mampu mengabaikan rasa hangat dan nyaman yang muncul setiap kali berada di dekatnya.Di ruang kerjanya, Adrian juga memikirkan hal yang sama. Ia tahu hubungan mereka akan menghadapi banyak hambatan, terutama dari keluarg

    Last Updated : 2024-11-09
  • Pembalasan sang Putri Pewaris   Perjuangan Hati dan Tekanan Keluarga

    Pagi itu, Adrian duduk termenung di ruang kerjanya. Pikirannya tak lepas dari percakapannya dengan Sari semalam. Kata-kata Sari tentang ingin pergi karena merasa tak pantas untuknya terus terngiang di telinga. Adrian tahu, ini bukan lagi hanya tentang cinta mereka, tetapi juga tentang tekadnya untuk mempertahankan Sari di tengah tuntutan keluarganya.Setelah mempertimbangkan dengan matang, Adrian memutuskan sudah waktunya untuk berbicara secara langsung dengan ibunya. Ia sadar, ini adalah pembicaraan yang tak bisa dihindari jika ia ingin bersama Sari tanpa rasa takut. Dengan langkah mantap, ia berjalan menuju ruang keluarga, di mana ibunya sedang menikmati teh pagi bersama ayahnya.“Ibu, Ayah,” sapa Adrian dengan nada tegas.Ibunya menatapnya dengan sedikit keheranan. “Ada apa, Nak? Tumben kamu kelihatan serius begitu pagi-pagi.”“Ada yang ingin Adrian bicarakan,” jawabnya.Ayah Adrian melirik istrinya sejenak, lalu mengangguk memberi isyarat agar Adrian melanjutkan. Adrian menghela n

    Last Updated : 2024-11-09
  • Pembalasan sang Putri Pewaris   Langkah Baru Bersama

    Hari demi hari berlalu sejak Adrian memutuskan untuk keluar dari rumah keluarganya demi Sari. Meskipun langkah ini berat, Adrian merasa ini adalah keputusan terbaik untuk mempertahankan cinta mereka. Kini, mereka tinggal di sebuah rumah kecil yang disewa Adrian di pinggir kota, jauh dari hiruk-pikuk kehidupan mewah yang selama ini ia kenal.Bagi Sari, semua ini masih terasa seperti mimpi. Tidak pernah ia bayangkan bahwa Adrian benar-benar akan memperjuangkannya dengan cara yang begitu berani. Namun, di balik kebahagiaan itu, Sari juga merasakan beban tanggung jawab yang besar. Ia tahu bahwa keputusan Adrian untuk bersamanya berarti meninggalkan banyak hal yang sudah menjadi bagian hidupnya. Rasa takut dan cemas kadang muncul di hati Sari, terutama ketika ia memikirkan masa depan mereka yang belum pasti.Suatu pagi, saat Sari sedang menyiapkan sarapan di dapur kecil mereka, Adrian masuk dan duduk di meja makan. Ia memperhatikan Sari yang sedang sibuk, terlihat begitu alami dalam perann

    Last Updated : 2024-11-09
  • Pembalasan sang Putri Pewaris   Tembok Keluarga

    Sari duduk di ruang tamu, mengamati Adrian yang terlihat gelisah. Beberapa hari terakhir, suasana rumah terasa lebih tegang. Ia tahu ada yang mengganggu pikiran Adrian, tetapi Adrian belum membicarakannya. Sejak hubungan mereka mulai serius, Sari merasakan adanya jarak tak terlihat yang semakin hari semakin mengganggu.Suara dering telepon memecah keheningan. Adrian menatap layar ponselnya dan tampak ragu sejenak sebelum mengangkatnya. Sari mendengar suara seorang wanita di ujung sana—ibunya Adrian. Sari mencoba untuk tidak mendengarkan, tetapi beberapa kata terucap jelas, mencerminkan ketidaksetujuan dari keluarga Adrian.“Kamu harus pikirkan baik-baik, Adrian. Semua ini akan merusak nama baik keluarga kita,” suara ibunya terdengar tegas.Adrian menghela napas panjang. "Bu, saya mencintai Sari. Kebahagiaan saya ada bersamanya.""Kebahagiaan? Kamu bisa bahagia tanpa menghancurkan nama baik keluarga!" balas ibunya, dengan nada tinggi.Setelah beberapa menit berdebat, Adrian akhirnya me

    Last Updated : 2024-11-11

Latest chapter

  • Pembalasan sang Putri Pewaris   selesai.

    Beberapa bulan berlalu, dan kolaborasi dengan Hiroshi Tanaka membuahkan hasil. Bersama timnya, Adrian dan Sari meluncurkan produk terbaru mereka, Elysian, sebuah platform berbasis kecerdasan buatan yang tidak hanya melayani kebutuhan pelanggan tetapi juga mampu memprediksi tren masa depan.Peluncuran Elysian diadakan di Tokyo, Jepang, salah satu pasar terbesar mereka. Adrian dan Sari memilih Tokyo bukan hanya untuk menghormati Hiroshi sebagai mitra, tetapi juga untuk menunjukkan kepada dunia bahwa mereka siap bersaing di panggung global.Acara tersebut berlangsung megah, dihadiri oleh para pemimpin industri dari berbagai negara. Ketika demo Elysian dipresentasikan, ruangan dipenuhi dengan tepuk tangan meriah. Platform ini menawarkan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya: teknologi yang dapat mengintegrasikan kebutuhan pelanggan dengan solusi yang benar-benar personal, ramah lingkungan, dan inovatif.Namun, seperti yang telah diperkirakan, Vino kembali mencoba menjegal mereka. Kali

  • Pembalasan sang Putri Pewaris   langit berbintang

    Setelah forum bisnis di Zurich, Adrian dan Sari kembali ke kantor pusat mereka dengan energi baru. Aurora telah menjadi bukti bahwa mereka mampu bertahan di tengah persaingan sengit, tetapi perjalanan mereka masih jauh dari kata selesai. Pasar internasional semakin menuntut inovasi yang lebih cepat dan layanan yang lebih baik.Di pagi yang sibuk, Sari menerima sebuah panggilan telepon dari seorang mitra strategis di Jepang. Mitra itu, Hiroshi Tanaka, adalah pemilik perusahaan teknologi terkemuka yang sudah lama dikenal karena inovasinya dalam bidang kecerdasan buatan.“Sari-san,” suara Hiroshi terdengar penuh semangat. “Saya sangat tertarik dengan konsep Aurora. Saya percaya bahwa dengan kecerdasan buatan, kita bisa mengembangkan produk ini ke level berikutnya. Bagaimana jika kita berdiskusi lebih lanjut tentang kolaborasi?”Mendengar tawaran itu, Sari merasa ini adalah kesempatan emas. Ia segera memberi tahu Adrian, yang langsung setuju untuk mengatur pertemuan virtual dengan tim Hir

  • Pembalasan sang Putri Pewaris   cahaya kota Zurich

    Beberapa minggu setelah peluncuran Aurora, hasil penjualan mulai menunjukkan dampak besar. Produk inovatif itu tidak hanya diterima dengan baik, tetapi juga menjadi tren global. Media internasional mulai meliput kisah sukses Adrian dan Sari, menjadikan mereka simbol pengusaha muda yang berani melawan raksasa industri.Namun, seperti yang diduga, Vino tidak tinggal diam. PT. Maxima mulai menggencarkan kampanye untuk mendiskreditkan Aurora. Mereka menyebarkan isu bahwa teknologi yang digunakan oleh Aurora memiliki cacat yang berpotensi berbahaya bagi pelanggan. Isu ini dengan cepat menyebar, dan beberapa pelanggan mulai meragukan kualitas produk Adrian dan Sari.Adrian langsung mengumpulkan timnya untuk menanggapi krisis ini. “Kita harus menyelesaikan ini secepat mungkin. Jika kita membiarkan rumor ini berkembang, reputasi kita akan hancur,” katanya dengan nada serius.Sari, yang selalu tenang dalam situasi genting, menyarankan, “Kita harus transparan. Mari undang para ahli independen u

  • Pembalasan sang Putri Pewaris   Strategi Tak Terduga

    Kesuksesan ekspansi internasional Adrian dan Sari bukan hanya buah dari kerja keras, tetapi juga bukti ketahanan mereka dalam menghadapi persaingan yang terus meningkat. Namun, mereka menyadari bahwa keberhasilan awal ini hanya permulaan dari perjalanan panjang yang penuh tantangan.Sebuah email masuk ke kotak masuk Adrian pagi itu. Pengirimnya adalah seorang mantan kolega yang kini bekerja sebagai konsultan bisnis di Eropa. Email tersebut menawarkan kolaborasi untuk memperluas produk mereka ke pasar yang lebih luas, terutama di wilayah Eropa Timur, yang dianggap sebagai ladang subur untuk produk inovatif. Adrian menunjukkan email itu kepada Sari, yang langsung melihat potensi besar dari tawaran tersebut.“Kita harus mempersiapkan semuanya dengan matang,” ujar Sari, mempelajari email itu dengan seksama. “Tapi, jika ini berhasil, kita akan punya pijakan kuat di pasar internasional.”Namun, di tengah perencanaan mereka, ancaman baru muncul dari PT. Maxima. Vino, yang dikenal licik dan a

  • Pembalasan sang Putri Pewaris   semangat baru

    Setelah kesepakatan dengan Ryan tercapai, Adrian dan Sari mulai melihat perubahan besar dalam perusahaan mereka. Penerapan teknologi terbaru yang mereka adopsi berjalan mulus. Tim mereka mulai terbiasa dengan sistem baru, dan hasilnya sangat memuaskan. Proses produksi menjadi lebih efisien, biaya operasional berkurang, dan yang paling penting, mereka bisa memberikan pengalaman pelanggan yang jauh lebih baik. Penjualan terus meningkat, dan reputasi merek mereka semakin dikenal di pasar.Namun, keberhasilan ini juga menarik perhatian para pesaing yang lebih besar, yang mulai merasa terancam dengan inovasi yang dibawa oleh Adrian dan Sari. Seorang pesaing utama, PT. Maxima, yang sudah lama mendominasi pasar, mulai melakukan langkah-langkah agresif untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar. PT. Maxima, yang dipimpin oleh seorang eksekutif muda bernama Vino, mengumumkan peluncuran produk baru yang hampir identik dengan produk utama mereka. Mereka menawarkan harga yang lebih murah, yang la

  • Pembalasan sang Putri Pewaris   menolak tawaran.

    Adrian dan Sari memutuskan untuk menolak tawaran besar dari Daniel Hartono, meskipun tawaran itu menawarkan banyak keuntungan dan peluang. Keputusan itu bukanlah keputusan yang mudah, tapi mereka tahu bahwa kebebasan dan kendali atas bisnis yang mereka bangun adalah hal yang lebih berharga daripada keuntungan jangka pendek yang bisa didapat dengan menyerahkan sebagian besar saham mereka.Setelah pertemuan itu, mereka merasa lega, tetapi juga cemas akan dampak keputusan ini pada masa depan mereka. Sari tahu bahwa mereka harus lebih kreatif dan bekerja lebih keras untuk tetap berkembang tanpa bantuan investor besar. Mereka berdua memutuskan untuk fokus pada pengembangan produk dan mencari peluang baru untuk menjangkau pasar yang lebih luas.Hari-hari berikutnya, mereka memulai perjalanan baru dalam mengelola perusahaan. Mereka berdua menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengembangkan ide-ide baru, memperbaiki sistem operasional, dan mencari cara untuk menarik perhatian pelanggan lebih

  • Pembalasan sang Putri Pewaris   saling menguatkan

    Meskipun kehidupan Adrian dan Sari kembali tenang setelah konfrontasi dengan Rina, ada perasaan yang mengganjal di dalam hati mereka. Keberhasilan mereka tidak serta merta menghapus semua keraguan dan kecemasan yang ada. Mereka berdua tahu bahwa dunia bisnis penuh dengan persaingan yang ketat, dan meskipun mereka telah mengalahkan rintangan satu per satu, ada banyak tantangan baru yang siap menanti.Beberapa bulan kemudian, Adrian menerima tawaran dari seorang investor besar yang ingin bekerja sama dengan usaha mereka. Tawaran itu sangat menggiurkan, dan dalam hati Adrian, ini bisa menjadi langkah besar bagi perusahaan mereka. Namun, tawaran itu datang dengan syarat yang cukup mengkhawatirkan. Investor tersebut meminta sebagian besar saham perusahaan dengan imbalan dana yang cukup besar dan jaringan bisnis yang luas.Adrian merasa bimbang. Ia tahu bahwa tawaran ini bisa membawa mereka ke level yang lebih tinggi, tapi ia juga tidak ingin kehilangan kendali atas perusahaan yang telah me

  • Pembalasan sang Putri Pewaris   kedamian

    Beberapa minggu setelah artikel wawancara yang diterbitkan, kehidupan Adrian dan Sari berubah dengan cepat. Usaha mereka semakin berkembang pesat, dan popularitas mereka semakin dikenal. Namun, di balik kesuksesan itu, mereka menyadari bahwa tidak semua orang senang melihat mereka maju, terutama Rina. Meski keluarga Adrian mulai menerima keadaan, Rina tetap berusaha mencari celah untuk merusak kebahagiaan mereka.Suatu sore, ketika Adrian sedang di kantor untuk rapat dengan beberapa calon mitra bisnis, Sari duduk di ruang tamu rumah mereka yang sederhana. Ia tengah mengecek beberapa pesanan yang masuk melalui aplikasi, sambil sesekali tersenyum melihat betapa cepatnya usaha mereka berkembang. Namun, sebuah telepon yang masuk mengalihkan perhatiannya.“Hallo, Bu Sari?” suara di ujung telepon itu terdengar agak cemas.“Ya, ini saya. Ada apa, Pak?” jawab Sari dengan sedikit curiga.“Ini Pak Amran dari media tadi. Saya ingin memberitahukan sesuatu yang mungkin harus Anda ketahui. Beberapa

  • Pembalasan sang Putri Pewaris   kesuksesan.

    “Ibu minta maaf, Adrian. Kami terlalu keras padamu. Kami pikir jalan yang kamu pilih adalah kesalahan, tapi ternyata kami yang salah,” ucap sang ibu dengan suara bergetar. Matanya yang basah menatap Adrian penuh penyesalan.Ayahnya mengangguk pelan, menambahkan, “Kami hanya ingin yang terbaik untukmu. Tapi kami tidak pernah benar-benar mengerti apa yang membuatmu bahagia. Kami salah menilai, dan kami ingin memperbaikinya.”Adrian menghela napas panjang, mencoba meredakan emosi yang berkecamuk di dadanya. Ia menatap kedua orang tuanya dengan penuh kejujuran. “Aku tidak pernah bermaksud mengecewakan kalian, Ayah, Ibu. Aku hanya ingin hidup sesuai dengan apa yang aku yakini benar. Bersama Sari, aku menemukan kebahagiaan dan tujuan hidupku. Aku hanya berharap kalian bisa menerima kami apa adanya.”Rina, yang duduk di sudut ruangan dengan wajah canggung, akhirnya angkat bicara. “Adrian, aku juga minta maaf. Aku terlalu sombong dan tidak menghargai perjuanganmu. Aku pikir aku lebih baik dar

DMCA.com Protection Status