Share

Terhina

Penulis: Rias Ardani
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-15 23:49:18

°pov Ratih°

"Apa? Serangan jantung?" tanyaku tak percaya.

Dokter mengangguk, aku merasa jatuh tertimpa tangga pula, itulah gambaran tentang nasibku saat ini.

Aku hanya seorang anak yang memiliki Ayah, sedangkan Ibu, aku sudah tidak tahu ia dimana. 

Semenjak perceraian Ayah dan Ibu tiga tahun yang lalu, Ibu tidak pernah menampakkan batang hidungnya lagi.

Bahkan untuk menghubungiku, anak mereka satu-satunya pun enggan Ibu lakukan.

Setiap aku bertanya pada Ayah, jawaban selalu sama. Anggaplah Ibumu mati bersama kabarnya yang hilang dan lenyap, itu lebih baik untuk kita berdua. Selalu hal itu yang ia katakan, ketika aku mempertanyakan kabar Ibuku.

Menurut Ayah, perpisahan ini murni kemauan ibuku, yang memiliki lelaki idaman lain. Mungkin benar saja yang Ayah katakan, sebab aku pernah melihat langsung, Ibu bermesra ria di dalam mobilnya bersama laki-laki lain.

Ayahku seorang chefs terkenal, dulunya. Entah kenapa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Arinda
penasaran nich sm kelanjutannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Siapa dia

    "Ros, kapan kamu urus perceraian dengan Jalu?" tanya Mamah seraya menghempas bokong ke sofa, tepat di sampingku."Nanti pengacara keluarga saja yang urus, Ros mau fokus ke kantor dulu!""Urus secepatnya, Ros. Rumah yang ada di Jalan Sriwijaya itu, jual saja.""Iya, Mah. Rencananya memang begitu, setelah Ros resmi bercerai, baru kita jual.""Kenapa begitu, nggak jual sekarang aja?" tanya Mamah heran."Nggak, biar saja Mas Jalu dan Ibunya di situ sampai kami resmi bercerai. Setelah itu baru kita jual."Dering telepon masuk menghentikan obrolan kami.Tertera nama di layar handphone, Mas Jalu.Aku pun segera menjawab panggilan teleponnya.[Hallo, ada apa?] tanyaku, dengan suara datar.[Ros, kenapa surat-surat ini palsu semua? Dan perhiasan kamu! Kenapa tiba-tiba jadi palsu juga?] tanya Mas Jalu.[Ha ha ha ..., Mas, kamu mau ngapain memangnya? Mau jual itu aset-asetku? Perhi

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Reuni

    "Ros ...," Arjun tiba-tiba menyapaku, ketika aku berniat untuk pulang seusai pemakaman."Eh, Jun. Kok di sini?" tanyaku."Iya, aku Kakak tirinya Ratih. Itu Mamah tiri aku! Kamu siapanya Ratih?" tanyanya kembali.Oh, jadi ini kakak tirinya Ratih.Aku mengulas senyum. "Hanya teman, teman sekolah dulu!" sahutku."Rosalinda!" Ibu Ratih menyebut namaku. Aku pun menoleh ke arahnya, ia mendekatiku dengan mimik wajah santai."Ros, kok kamu nggak ke rumah, kasihan Ratih, ia nangis terus. Ini saja udah pingsan beberapa kali, Ibu sampe bingung menghadapinya.""Maaf, Bu. Ros banyak kerjaan di kantor. Ini juga baru tau dari Gunawan.""Gunawan!" Ibunya Ros memandang ke arah Gunawan."Saya turut berduka cita, Bu." Gunawan berucap sambil menangkupkan kedua tangannya."Kamu bukannya pacarnya Ratih?" tanya Ibunya pada Gunawan.Gunawan mengulas senyum. "Sudah lama putus, Bu."

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Mengiba

    "Mas, aku mau itu!" rengek Ratih dengan manja pada Mas Jalu, saat hidangan makanan sudah tersaji di meja."Iya sayang!" ucap Mas Jalu, seraya mengambilkan makanan yang Ratih inginkan."Hai, Rosa!" sapa laki-laki yang suaranya tidak asing lagi. Arjuna, ia pun datang di acara reuni ini."Hai juga, Jun." Aku menyahut sambil tersenyum."Kak, nggak usah sapa wanita itu, nggak banget." Ratih protes kepada Arjuna.Arjuna pun tidak menyahut ucapan Ratih."Teman-teman, kenalin nih, Kakak aku!" ujar Ratih dengan tersenyum."Tih, sejak kapan kamu punya Kaka?" tanya Airin heran."Iya, bukankah ibu sama Ayah kamu sudah lama cerai, setahuku kamu kan anak tunggal." Nana menimpali."Anak tiri ibuku!" Ratih menjawab pelan.Yang lain hanya terdiam. Lalu Airin pun menyodorkan tangan kepada Arjuna."Hai, kenalkan, aku Airin." Airin memang pandai mencairkan suasana yang mendadak beku.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Cemburu

    °Pov Jalu° flashback."Bu, Jalu turun jabatan.""Kok bisa?" tanya Ibu tercengang. Ia seakan tidak percaya dengan perkataanku."Sepertinya Rosalinda sudah mengetahui bahwa aku bermain gila dengan Ratih.""Kamu sih bodoh. Dari dulu Ibu sudah bilang, urus harta-harta yang dimiliki Rosa. Pindah semua atas nama kamu, tapi kamu nya terus bilang nanti-nanti. Kalau sudah begini bagaimana? Kita terancam miskin kembali."Aku pun tidak terima dengan hinaan ibu."Bu, Rumah ibu terjual itu gara-gara apa? Apa karena saking pintarnya Ibu?" ujarku tersulut emosi.Plakkk ...,"bodoh, berani sekali kamu nyindir Ibu.""Selama ini aku selalu nurutin apapun yang Ibu katakan. Tetapi hasilnya apa? Malah rumah tanggaku hancur seperti ini," lirihku."Itu semua murni kebodohan kamu, enak saja nyalahin Ibu."Aku malas berdebat lagi, lebih baik aku masuk kamar dan melupakan semua kej

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Menyesal

    °pov Jalu°Aku tidak akan rela, jika Rosalinda jatuh ke pelukan lelaki lain, termasuk Gunawan.Apapun caranya, aku akan merebut Rosa kembali ke pelukanku.Saat aku melihat Rosa dan Airin berada di cafe, aku pun berusaha memberanikan diri, membujuk Rosa untuk kembali.Namun, lagi-lagi kecewa yang aku terima, ia bahkan tidak menghiraukan perkataanku, padahal aku begitu mengiba kepadanya.'Aku nggak akan menyerah, Rosa. Kamu nggak mau kembali kepadaku, maka tidak ada seorang pun yang berhak memiliki mu, kecuali aku.' kupacu semangat dalam diriku lagi, untuk berjuang merebut hati Rosalinda kembali. Tentunya secara diam-diam, agar Ratih tidak tahu perasaanku yang sesungguhnya.Saat ini, aku memang tidak memiliki kekuatan apapun, selain mengikuti perintah Ratih.________"Kak, ini Jalu, aku mau kakak kasih dia pekerjaan yang memiliki jabatan baik di kantor ini," ucap Ratih pada Arjun, Kaka tirinya yang kaya raya

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Acara

    "Bu ..., Ibu kenapa?" Aku bertanya dengan panik, lalu langsung sigap membantu Ibu yang tengah terduduk, dengan gelas pecah berserakan di lantai.Ratih pun berlari ke dapur, matanya membulat sempurna melihat gelas pecah berserakan.Dan beberapa cemilan yang tumpah."Bu! Nggak becus banget sih, sampe lantai rumahku kotor! Cemilan mubazir jadinya." Ratih membentak Ibuku dengan kasar."Ratih, kamu punya tangan dan kaki, kenapa harus perintah Ibuku?" tanyaku yang tersulut emosi, dengan semua tingkah yang Ratih lakukan.Ratih berkacak pinggang. "Mas, kalian itu numpang! Tahu diri dikit dong, wajar aku suruh-suruh Ibu kamu. Biar berguna, jangan lagak seperti nyonya! Ingat ya Mas, aku bukan Rosalinda yang bisa Ibu kamu tekan.""Ratih, aku benar-benar kecewa sama kamu!" pekikku dengan berusaha menahan gejolak amarah di dalam dada."Kecewa saja terus, bodo amat." Ratih menyahut dengan pongahnya. Aku merasa hilang har

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Lamaran

    "Ros," sapa Gunawan yang hari ini datang berkunjung ke kantorku. Ya, Gunawan sudah tidak bekerja sebagai Asisten di kantorku lagi, ia mulai kembali fokus ke bisnis Ayahnya.Aku pun sudah mengangkat Sindi, sepupuku juga, untuk jadi Asistenku, menggantikan posisi Gunawan."Eh, Gunawan, silahkan masuk!" titahku, sambil melihat file yang menumpuk di atas meja."Kamu sibuk?" tanya Gunawan seraya berjalan mendekat, ia lalu duduk di depanku yang masih berkutat dengan kerjaan yang menumpuk."Sedikit, ada apa Gun?" tanyaku penasaran. Lalu kembali fokus menatap Gunawan."Malam ini ada waktu nggak? Aku mau ngajak makan malam saja, kalau kamu nggak keberatan." Gunawan berkata dengan santai, kutatap wajah itu sejenak, lalu mengulas senyum tanda setuju dengan ajakkannya."Kujemput jam tujuh malam," ujarnya lagi sambil berdiri.Aku mengangguk."Aku pamit, selamat bekerja, Rosalinda." Gunawan berlalu sambi

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Pernikahan

    Mas Jalu nampak melemah, wajahnya memucat sempurna, tubuhnya seakan membeku melihatku bersama Gunawan bertukar cincin tunangan."Gunawan, selamat ya Nak, semoga lancar hingga hari 'H' Bunda dan Ayah selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian." Bundanya Gunawan memberikan selamat untuk anak kesayangannya.Gunawan merupakan anak pertama dari pasangan Tito dan Angel. Pengusaha properti sukses, dan banyak lagi usaha lainnya yang mereka kelola. Kebetulan Mamah dan Papahku bersahabat dengan kedua orang tua Gunawan sedari dulu.Gunawan memiliki dua adik, yang kedua perempuan dan paling bungsu laki-laki yang masih kuliah, sedangkan adik perempuannya masih di luar negeri. Adik perempuan Gunawan hobi melakukan traveling."Mas ..., ngapain kamu disitu?" teriak Ratih di sela-sela acara pertunanganku dengan Gunawan. Semua mata terarah kepada teriakkan Ratih."Gunawan, kamu bertunangan dengan wanita ini?" tanya Ratih seraya mendekat ke arah k

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15

Bab terbaru

  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   TAMAT

    Bab89"Siska, aku akan berusaha lebih keras lagi, untuk mencukupi kebutuhan kita. Tapi bisakah, kita pulang dan biarkan Leha, menikmati kebahagiaannya?"Jalu berkata dengan pelan, berharap Siska mendengarkan permintaannya."Tapi, Mas! Leha hidup enak, masa kita orang tuanya, hidup blangsak?""Leha, sudahlah! Biarkan saja kami tinggal bersama kalian," kata Siska, kembali memasang wajah memelas."Maaf, Bu! Leha tidak bisa," tegas Leha. "Lagi pula, selama ini Leha berjuang hidup sendiri. Semenjak Bapak menikahi Ibu, dia bahkan tidak lagi menengokku di rumah Nenek. Jadi, kurasa aku berhak menolak kehadiran kalian.""Mas, anakmu itu!" pekik Siska, menahan emosi dalam dadanya."Sudah! Aku juga lelah dengan sikapmu. Dari tadi kuminta baik-baik, tapi kamu terus bersikeras mengacaukan hari bahagia Leha. Dia itu putriku! Bukan putrimu, jadi tidak usah bersikap seperti ini. Kamu harus tahu, tidak ada kewajiban dia mengurus kamu dan aku."

  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   TIDAK TAHU MALU

    Bab88 Leha tersenyum sumringah. Ketika calon suaminya, berjalan mendekat ke arahnya. "Terimakasih," bisik Briyan. "Aku beruntung!" ungkapnya dengan suara lembut. "Sudahlah, aku malu dilihati banyak orang," sahut Leha dengan wajah bersemu merah. "Haha, masa malu! Kita akan menikah," balas Briyan. Dikejauhan. Juna sangat sakit hati, melihat mantan istrinya, berbahagia bersama lelaki lain. "Leha ...." suara lelaki itu, membuat Leha sangat terkejut. Leha menoleh, ke arah asal suara."Bapak!" pekiknya. Melihat Jalu datang, bersama istrinya. Leha berjalan cepat, ke arah Jalu. "Bapak, beneran ini Bapak?" tanya Leha tidak percaya. Lama Jalu menghilang, meninggalkan Leha dan Ibunya, yang bernama Ratih. Ratih meninggal, saat usia Leha, sudah menginjak satu tahun. Cerita pilu dia terima, Leha lahir dalam penjara. Namun tetap saja, dia buah hati yang tidak bersalah apa-apa. Perbu

  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Pernikahan

    pov Juna°"Mas, kamu cari kerja dong! Jangan nyantai aja kerjaannya, gak guna banget jadi laki-laki." Amel berteriak kasar kepadaku, ketika melihatku duduk termenung di teras rumah.Bagaimana aku bisa bekerja, sedangkan kesana kemari saja selalu di curigai. Di tuduh yang bukan-bukan lagi."Sabar dong! Kan sudah bikin lamaran juga, tapi memang belum ada panggilan kerja." Aku menyahut dengan kesal."Ya cari yang lain kek, kerja apa gitu, yang penting dapat uang." Amel berucap menggebu-gebu."Mel, kamu nih maksa banget. Mas juga pusing!" ucapku dengan berusaha setenang mungkin, meredam amarah dalam dada.Amel menghembuskan napas panjang. "Ibu sama anak sama-sama cuma jadi benalu saja. Nggak bisa bantu apa-apa, kalau aku tidak hamil, aku nggak akan sudi hidup bersama kalian." Aku berkata sambil melangkah pergi dengan teriakan dan emosi yang meletup-letup.Aku hanya terdiam, kali ini masa bodo.Aku juga ingin

  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Dilamar

    Notifikasi pesan singkat masuk.Aku meraih benda pipih itu, lalu membuka pesan, yang berasal dari Brian."Ada waktu nggak? Mau ngajak makan malam!"tanya Brian di pesan itu."Boleh, jam berapa?"balasku."Jam tujuh ya! Aku jemput. Bawa Baim juga,"balasnya lagi."Oke."______________Tepat jam tujuh malam, aku dan Baim sudah siap di ruang tamu, menunggu kedatangan Brian.Tak lama kemudian, terdengar suara deru mesin mobil memasuki pekarangan rumah. Aku tersenyum, meski belum melihat sosok Brian memasuki rumah. Namun aku sudah yakin, yang datang adalah Brian, yang sudah janjian dengan kami.Benar saja, wajah sumringah dengan ucapan salam memasuki pintu depan rumah."Assalamu'alaikum!" ucapnya sambil tersenyum dan berjalan menuju ke arah aku dan Baim. Wajah manis, kumis tipis kulit putih badan tegak itu kini menggendong bayiku dengan penu

  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Pindah rumah

    Akhirnya, hari ini sidang keputusan cerai antara aku dan Mas Juna. Sebentar lagi, aku akan menyandang status single parents. Tidak masalah, yang penting hidupku tenang dari Benalu, dan aku bisa memulai hidup baru yang semoga saja lebih baik dari ini.Aku datang kepersidangan. Semoga hari ini lancar tanpa kendala, setelah melewati beberapa rangkaian. Hakim pun akhirnya memutuskan menyetujui gugatan ceraiku.Hari ini, Senin tanggal 08 Februari 2021. Aku resmi bercerai dari Arjuna Mahesa.Aku lega, akhirnya terbebas status dari laki-laki penyelingkuh itu.Saat aku keluar dari ruangan sidang. Terlihat dari kejauhan, Mas Juna berlari tergopoh-gopoh ke arahku."Ada apa?" tanyaku bingung, melihat Mas Juna yang begitu panik mendatangiku."Bagaimana hasil sidangnya?" tanyanya masih dengan napas memburu turun naik. Akibat ia berlari-larian."Beres, kita resmi bercerai." Aku menjawab santai pertanyaannya."

  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Menodong

    "Bu, diluar ada yang datang! Tetapi saya tidak mengenalinya.""Oke, Bi. Nanti saya temui." Bi Surti pun mengangguk, ia lalu kembali ke ruang tamu, melanjutkan aktivitas nya membersihkan rumah."Leha, mungkin itu Satpam yang kumaksud." Brian menimpali.Aku mengangguk, kami berdua pun berjalan menuju pintu keluar. Sedangkan Brian menggendong Baim dan duduk di kursi tamu.Aku mempersilahkan lelaki yang bertubuh kekar, berkepala plontos itu masuk ke dalam rumah."Silahkan duduk!" ujarku. "Bi, buatkan minum!" titahku kepada Bibi yang masih berkutat dengan kerjaannya."Baik, Bu." Bibi berlalu menuju dapur."Saya yang di minta Pak Brian, untuk menjadi Satpam di rumah Ibu Leha.""Oh, perkenalkan nama kamu!" ujarku."Saya Tejo! Umur tiga puluh lima tahun. Hanya seorang yang lulus SMP, mohon di terima bekerja, saya berjanji akan bekerja dengan baik.""Baiklah,

  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Rasa yang tiba2

    Semoga dengan kejadian ini, Mas Juna maupun Amel langsung jera untuk bermain-main serong. Ada harga yang ia harus bayar, dari setiap pengkhianatan. Aku Leha, selalu berusaha mencintainya dengan tulus, namun ia bukanlah lelaki yang tepat sepertinya. Jadi aku pun harus mengikhlaskannya.Kini, aku akan membesarkan anakku seorang diri, tidak masalah.Setelah aku menerima uang kompensasi dari Amel, aku pun segera menghubungi Nora, agar ia segera meninggalkan rumahnya Amel.Sengaja, agar Mas Juna dan Amel semakin frustasi, mencari keberadaan Nora.'Untung saja si bodoh, Nora, masih menurut.' batinku tertawa bahagia, membayangkan Amel dan mas Juna yang semakin panik. Sebab Nora masih memiliki video Mesum mereka.__________Lima bulan telah berlalu, aku tidak pernah tahu lagi kabar tentang Mas Juna dan keluarganya.Aku bersantai di ruang keluarga, sambil memainkan gawai milikku.Aku tersentak, melihat video mesum ma

  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Kecewa

    °pov Juna°"Hah? Jual Nora? Apa maksud kamu, Mel?" aku bertanya dengan mimik wajah bingung."Maa--afkan aku, Mas. Aku salah ngomong!" ujarnya lagi."Terus bagaimana? Mel, mas juga nggak punya uang, buat bantu kamu!" ujarku."Bagaimana kalau kita jual rumah saja, lebihan uangnya untuk kita ngontrak! Mas janji, akan membelikan rumah yang lebih besar lagi dari yang kamu miliki," bujukku kepada Amel, meskipun kenyataannya, aku juga buntuk akal. Bagaimana mungkin aku mampu membelikan Amel rumah baru, sedangkan saat ini saja, aku hanya seorang pengangguran."Janji ya, Mas.""Janji sayangku!" rayuku, sambil mengumbar senyum. Aku terus melajukan motor menuju pulang ke rumah, sesampainya di rumah. Aku dan Amel bersiap menawarkan rumah yang kami tempati ini, ke media sosial.Sehari tidak ada respon, hingga hari terakhir dari perjanjian kami dengan Leha, akhirnya aku dan Amel lega. Rumah Amel laku

  • Pembalasan Untuk Pengkhianat   Video Mesum

    pov Juna° flashback.Nora, ia datang memasuki ruang perawatan Ibuku, sebenarnya ibu sudah mulai pulih dan di perbolehkan pulang hari ini. Namun kedatangan Nora membawa kabar buruk."Kak, aku di usir lagi sama Leha, ia juga sepertinya sudah tahu, bahwa kakak main gila sama Amel."Mendengar penuturan Nora, rasanya dadaku berdegup kencang, napasku memburu cepat.Amel yang sedari dari masih bersamaku di dalam ruangan Ibu pun mendekat."Ada apa? Mas." Amel bertanya dengan mimik wajah bingung, melihat Nora yang sesegukkan menangis."Nora diusir, Mas pulang dulu, kamu bisa kan jagain Ibu dan Nora dulu."Amel mengangguk, aku pun bergegas menuju parkiran mobil. Aku panik, ketika melihat mobil yang tadinya di pinjam Amel, tidak ada di parkiran.Aku berlari kembali masuk ke dalam."Mel ..., mobil kamu parkir dimana?" tanyaku dengan napas memburu, lelah rasanya berlari-lari d

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status