Ini bab bonus hadiah sekaligus bab terakhir hari ini. Bagi yang besok berpuasa, othor mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa (•‿•) Bab Bonus: 3/3 Bab Reguler: 2/2 Bab Bonus Hadiah 1/1
"Ketua Guild, semua ada di dalam truk." Ryan mengangguk pelan sambil melirik Heck Zephyr dengan tatapan dingin. "Bawa kemari dan masukkan pria itu ke dalam." Para praktisi Guild Round Table menatap Heck Zephyr dengan sorot kasihan sebelum membuka pintu belakang truk. Sebuah kandang besi berukuran dua kali dua meter perlahan diturunkan. Saat kandang itu dipindahkan, gonggongan ganas beberapa anjing memecah keheningan. Wajah Heck Zephyr dan anak buahnya memucat saat melihat isi kandang tersebut. Seekor rottweiler dan mastiff Tibet–anjing-anjing ganas kelas dunia yang bahkan menjadi legenda di arena adu anjing! Menyadari sesuatu yang buruk akan terjadi, Heck Zephyr mencoba melarikan diri. Namun sebelum dia bergerak, para pria berpakaian hitam itu telah mengepungnya. Aura tak kasat mata menyelimuti tubuhnya, membuatnya tak berdaya bergerak. "Apa yang kalian lakukan?!" teriaknya panik. "Dengar baik-baik, aku Heck Zephyr dari Barney Construction Group! Jika kalian berani menyentuhk
Ryan dengan gerakan cepat menyobek kain pembungkus itu. Matanya melebar melihat sebilah pedang lebar berwarna merah tua kehitaman. Rune-rune kuno terukir di permukaannya, dengan cahaya redup yang mengalir di sepanjang bilahnya. Saat menggenggamnya, Ryan bisa merasakan aura kuno yang sangat kuat. Meski setengah bagian pedang itu patah, kualitasnya tetap membuat Ryan bersemangat. Jelas sekali sebelum rusak, pedang ini pastilah senjata yang luar biasa! 'Mungkinkah ini badan pedang yang dibutuhkan Immortal God untuk menempa ulang Pedang Suci Caliburn?' jantung Ryan berdegup kencang. Sungguh tak terduga pertemuannya dengan keluarga Zenovia Luis akan membawanya pada kesempatan emas ini! Seolah takdir telah mengatur semuanya sejak gadis itu menyelamatkannya. Untuk menempa ulang Pedang Suci Caliburn sekarang hanya tinggal membutuhkan setetes saripati darah dari Fisik Iblis Berdarah Dingin. Dan Wendy sudah dalam perjalanan kemari! "Paman Jan, benda ini sangat penting bagiku. Aku
Sebenarnya alasan Ryan tidak kembali ke Ibu Kota adalah karena Tetua Zigfrid berada di Provinsi Riveria. Terlalu banyak variabel yang tidak bisa diprediksi. Sebelum Tetua Zigfrid disingkirkan, Keluarga Snowfield, Keluarga Herbald, bahkan Golden Dragon Group bisa menjadi sasaran balas dendam. Karena itu dia harus tetap di sini menunggu informasi."Baiklah," meski kecewa, Wendy tetap mengangguk patuh.Ryan segera membawa Wendy ke Villa Pendragon. Setelah membereskan barang bawaan, gadis itu menatapnya penuh rasa ingin tahu."Ryan, jujur saja. Kau tidak menghubungiku selama sebulan, lalu tiba-tiba mengajakku bertemu. Ada apa sebenarnya?"Ryan terdiam sejenak sebelum menjawab, "Seperti yang kukatakan dulu, kau memiliki Fisik Iblis Berdarah Dingin. Aku mungkin butuh bantuanmu sekarang. Tentu saja, kau boleh menolak.""Bantuan apa?" tanya Wendy penasaran. "Katakan saja, akan kubantu semampuku.""Itu... jan
Ryan terdiam mendengar pernyataan itu. 'Kau hanya parasit, kenapa begitu peduli dengan urusan tubuh utamamu?' batinnya heran."Sepertinya kau meragukan kata-kataku. Kalau begitu, hari ini akan kuhajar kau sampai mengaku kalah!"Wendy mendengus dingin sambil menghunus pedang es. Saat dia melakukannya, retakan-retakan tak terhitung jumlahnya muncul di tanah!Namun tepat sebelum pedang itu mendarat, mata Wendy kembali jernih. Pedang es jatuh ke lantai bersamaan dengan setetes esensi darah yang mengalir dari jarinya."Ryan, aku baru bangun. Cepat ambil saripati darahnya dan bantu aku pakai Batu Earth Spirit!"Suaranya lembut namun terburu-buru. Ryan tak membuang waktu. Dia menyambar esensi darah itu dan bergegas ke sisi Wendy, meletakkan Batu Earth Spirit di dadanya. Seketika aura dingin di ruangan lenyap, membuat Wendy menghela napas lega."Ryan, aku tidak melukaimu tadi kan?"Ryan menggeleng d
Vila Pendragon.Selama beberapa hari terakhir, Ryan telah memasuki Kuburan Pedang beberapa kali untuk memeriksa kemajuan penempaan ulang. Namun, Immortal God masih fokus pada penempaan pedang.Pemandangan di hadapannya sungguh megah namun menakutkan. Dragon Vein yang melintang di langit Kuburan Pedang bergetar hebat, mengirimkan energi spiritual tak terbatas ke arah bengkel tempat Immortal God bekerja. Api berkobar ganas, petir menyambar-nyambar liar, menciptakan suasana yang begitu mencekam.Ryan bahkan tidak berani mendekat. Sekali waktu dia mencoba melangkah lebih dekat untuk mengamati prosesnya, tekanan dahsyat langsung menghantam tubuhnya hingga terbatuk darah. Sejak saat itu, dia memilih mengamati dari kejauhan."Sungguh menakjubkan," gumamnya pelan sambil mengusap sudut bibirnya yang masih bernoda darah. Dia yakin sepenuhnya bahwa begitu Pedang Surgawi EX-Caliburn selesai ditempa ulang, keku
Wendy yang tadinya tegang langsung rileks mendengar sambutan hangat itu. Dalam hitungan menit, kedua gadis itu sudah asyik berdiskusi tentang rencana belanja bersama setelah makan malam."Dasar wanita," Ryan menggeleng geli melihat keakraban keduanya. Baru saja dia hendak naik ke lantai atas untuk berkultivasi saat ponselnya berdering.Dahinya berkerut melihat nomor yang tertera di layar–lelaki tua itu."Ryan," suara berat yang familiar terdengar begitu panggilan tersambung. "Aku menelepon untuk memberitahumu satu hal.""Apa?" Ryan bertanya penasaran. Tak biasanya orang tua ini menghubunginya langsung.Terdengar helaan napas berat sebelum lelaki tua itu melanjutkan, "Baru satu jam yang lalu, tim yang terdiri dari 100 ahli memasuki Nexopolis.""Perkiraan sementara adalah bahwa mereka semua adalah ahli Ranah Heavenly Soul, Ranah Transcendence dan mungkin bahkan lebih kuat."Ryan menegang mendengar informasi ini.
Di waktu yang sama, kaki Gunung Langit Biru... Sekelompok praktisi muncul dari kedalaman gunung, jumlah mereka begitu banyak hingga membentuk barisan panjang yang menakjubkan. Di depan rombongan, seorang pria kekar bertubuh lebih dari dua meter berjalan dengan langkah angkuh. Aura penuh penindasan menguar dari tubuhnya yang dipenuhi otot, seolah dia memiliki kekuatan untuk mencabut gunung dengan tangan kosong. Dia adalah Joe Langdon, kultivator Ranah Saint tingkat puncak. Beberapa hari lalu, dialah yang memimpin Formasi Seratus Pembunuh untuk menghabisi seorang kultivator Ranah Saint King. Matanya menyapu pemandangan di bawah dengan tatapan mencemooh. "Bisakah tempat seperti ini, di mana energi spiritual begitu langka, benar-benar melahirkan orang yang menentang surga seperti Arthur Pendragon? Konyol!" Dia mendengus meremehkan. "Sepertinya Arthur Pendragon benar-benar berasal dari Keluarga Pendragon di Gunung Langit Biru." Keyakinan meluap dari suaranya saat melanjutkan, "A
Di waktu yang sama, malam telah turun di Vila Pendragon. Wendy dan Rindy pergi ke department store, meninggalkan Ryan yang memilih berkultivasi di ruang tamu. Pedang Suci Caliburn masih dalam proses penempaan ulang, prosesnya belum selesai. Yang lebih mengkhawatirkan, Ryan bisa merasakan aura Immortal God semakin melemah. Pedang ini benar-benar hasil dari pengorbanan darah, keringat dan air mata sang kultvator kuno. Tiba-tiba mata Ryan yang terpejam terbuka saat menyadari ponselnya dibanjiri pesan. Setelah membacanya sekilas, dahinya berkerut–semua orang dalam radius sepuluh mil telah dievakuasi. Jelas sesuatu yang besar akan segera terjadi. Waktunya terlalu sensitif untuk dianggap kebetulan. Mungkinkah mereka telah datang? Belum sempat Ryan mencerna situasi ini, ketukan di pintu mengalihkan perhatiannya. Dengan sekali kepal tinju, pintu terbuka memperlihatkan sosok Larry Brave yang bergegas masuk. "Tuan Ryan, situasinya telah berubah. Silakan ikuti saya ke Gunung Langit B
Sang tetua Sekte White Tower menatap Ryan dengan sorot penuh selidik. Ada sesuatu yang sangat aneh dengan pemuda ini. Berdasarkan informasi yang dia dapatkan, murid-murid Sekte Medical God seharusnya tidak memiliki kekuatan sekuat ini. Terlebih lagi, teknik Matahari Surgawi yang dikuasai Ryan bahkan lebih murni dari milik patriark mereka sendiri.'Bagaimana mungkin seorang murid dari sekte rendahan seperti Sekte Medical God bisa menguasai teknik ini sampai level seperti itu?' batinnya penasaran. 'Dan lagi, sikapnya terlalu percaya diri untuk ukuran murid Sekte Medical God. Apa yang membuatnya begitu yakin bisa melawan Sekte White Tower?'Setelah beberapa saat mengamati, sang tetua melangkah maju dengan aura dominan. "Anak muda, aku akan bertanya sekali lagi. Dari mana kau mendapatkan teknik Matahari Surgawi itu?""Bukankah sudah jelas?" Ryan tersenyum tipis. "Tentu saja dari guruku di Sekte Medical God.""Omong kosong!" hardik sang tetua. "Aku pernah bertemu dengan pemimpin Sekte
Kata-kata Ryan yang frontal membuat Xiao Bi ketakutan setengah mati. Dia bahkan tak berani bernapas, apalagi mencoba menghentikan Ryan.'Gila!' batinnya panik.Seluruh praktisi Sekte White Tower memasang ekspresi muram mendengar kata-kata Ryan yang tidak sopan."Apakah anak ini berkata jujur?" sang tetua melirik si pria berpakaian kasual. "Kau bahkan tidak bisa mengeluarkan satu pun jarum perak dari tubuhmu?"Tentu saja pria itu tidak mau mengakuinya. "Guru, anak ini menggunakan teknik iblis!" bantahnya keras. "Lagipula saya dari Sekte White Tower. Bagaimana mungkin kalah dari orang lain dalam hal jarum perak?"Sang tetua mengangguk sambil menimbang. Matanya kembali pada Ryan. "Kau punya empat detik lagi untuk memutuskan. Jika tidak segera memilih, jangan salahkan aku bersikap kasar!"Ryan mendengus mengejek. Dalam sekejap, sebuah jarum perak biasa muncul di tangannya."Untuk apa bicara omong kosong? Kau akan tahu setelah melihatnya sendiri."Begitu kata-kata itu terucap, jarum perak
Si pria berpakaian kasual takut situasi akan berubah. Dia melirik Xiao Bi dengan tatapan jijik, "Memangnya kenapa kalau dia dari Sekte Medical God? Kalau kami tidak menerima kalian, sekte kalian pasti sudah lama musnah!"Matanya berkilat kejam saat menambahkan, "Dan kau, seorang penyapu rendahan, berani berbicara dengan Guru? Apa hakmu memohon belas kasihan?""Enyahlah!"Tanpa peringatan, dia menendang ke arah dada Xiao Bi. Di mata orang-orang Sekte White Tower, Sekte Medical God memang masih ada hubungan dengan mereka. Namun praktisi Sekte Medical God hanyalah semut rendahan! Membunuh seorang penyapu seperti wanita ini tak akan menimbulkan masalah apapun.Namun sebelum tendangan itu mengenai Xiao Bi, sebuah sosok muncul bagai hantu di depannya. Ryan mencengkeram pergelangan kaki pria itu dengan ekspresi dingin yang mengerikan.Tatapannya beralih pada Xiao Bi yang masih berlutut. Suaranya dipenuhi kesedihan dan amarah saat bertanya, "Kapan Sekte Medical God jatuh ke keadaan sepert
Ryan berbalik perlahan. Di hadapannya berdiri seorang gadis berpakaian hijau sederhana dengan sapu di tangan. Rambutnya hitam legam tergerai indah membingkai wajah oval yang elegan. Alis lurusnya melengkung sempurna di atas sepasang mata berbinar bagai bintang. Hidungnya mungil dan bibirnya yang merah sedikit terbuka karena terkejut."Xiao Bi..." gumam Ryan pelan.Gadis itu yang tadinya memanggil dengan ragu kini menutup mulutnya tak percaya. Matanya berkaca-kaca dipenuhi campuran keterkejutan dan kebahagiaan."Kau... bukankah kau di Nexopolis? Kenapa bisa ada di sini sekarang?" serunya antusias.Sebelum Xiao Bi sempat melanjutkan, Ryan sudah melangkah maju mendekatinya. "Xiao Bi, apakah Guru dan senior lainnya ada di Sekte White Tower? Di mana mereka sekarang?"Ini adalah tujuan utamanya datang ke sini. Bagaimana mungkin dia tidak gembira? Ryan tahu jika bukan karena orang-orang ini yang menyelamatkan dan membimbingnya lima tahun lalu, dia pasti sudah lama mati. Sekarang setelah
"Tuan! Gawat! Ada dua orang yang muncul entah dari mana dan menghancurkan formasi pelindung Sekte White Tower!" serunya panik. "Mereka telah melukai lebih dari sepuluh praktisi kita!"Napasnya terengah saat melanjutkan, "Kemungkinan besar mereka dikirim oleh sekte seni bela diri. Dan salah satunya mengaku dari Keluarga Jirk!"Pria yang melapor ini adalah orang yang sebelumnya dihajar oleh Ryan dan Lina. Begitu pulih dari luka-lukanya, hal pertama yang dia lakukan adalah melaporkan kejadian ini.Mendengar laporan tersebut, ekspresi selusin orang di ruangan itu langsung berubah drastis. Di saat kritis ketika sang patriark hendak menerobos, dua pengacau justru berani menyusup masuk. Mereka pasti berniat mengganggu terobosan sang patriark!"Berani sekali!" salah seorang tetua menggeram murka. Niat membunuh yang pekat menguar dari tubuhnya."Karena mereka berani datang ke sini, kita akan mengubur mereka selamanya
Kediaman keluarga Jirk, di halaman utama Keluarga Jirk, Shirly Jirk berdiri anggun dengan gaun putihnya yang berkibar tertiup angin. Di hadapannya, seorang kultivator Keluarga Jirk berlutut dengan kepala tertunduk."Apakah masih belum ada kabar tentang Arthur Pendragon?" tanya Shirly dengan nada dingin namun menyiratkan kegelisahan."TIDAK!" Sang kultivator menggeleng cepat. "Setelah Arthur Pendragon muncul di Paviliun Drunken Immortal, dia menghilang tanpa jejak."Jeda sejenak sebelum dia melanjutkan dengan hati-hati, "Namun...""Tapi apa? Bicaralah dengan jelas!" potong Shirly tak sabar.Mata kultivator itu menyipit saat menjawab, "Menurut penyelidikan saya, setelah Arthur Pendragon membawa Xena Laurel pergi, dia meninggal di depan makam Sengoku Sano.""Yang membuat saya penasaran..." sang kultivator melanjutkan dengan nada penuh perhitungan, "mengapa Arthur Pendragon menyerang Keluarga Laurel saat pertama muncul di G
Melihat pemandangan mengerikan itu, wajah Ryan memucat. Dia teringat saat lelaki tua di Sekte Medical God mengajarinya keterampilan medis hanya untuk menyelamatkan orang dan melindungi diri. Tak ada yang bisa menyelamatkan Sekte Medical God dari kemunduran. Meski Lin Qingxun sangat kuat di masa lalu, hanya sedikit yang benar-benar dia tinggalkan. Pada akhirnya, Sekte Medical God menjadi satu-satunya sekte medis di Gunung Langit Biru. Bahkan sekte bela diri biasa meremehkan untuk mencari masalah dengan mereka. Satu-satunya harapan lelaki tua itu adalah berkeliling Gunung Langit Biru dan Nexopolis, berharap menemukan seseorang yang bisa menentang surga dan mengubah nasib sekte. Menyelamatkan Ryan adalah awal dari segalanya. Untungnya Ryan memang menunjukkan bakat besar dalam pengobatan, menonjol di bidang formasi dan alkimia. Jika tidak bertekad membalas dendam, Ryan mungkin akan menjadi ketu sekte berikutnya. Sayangnya beberapa hal memang tidak ditakdirkan terjadi. Na
"Ini..." Ryan hendak bertanya namun Lin Qingxun yang berdiri di sampingnya memotong. "Tidak perlu banyak tanya. Keturunanku tidak memiliki kemampuan itu, tapi aku ingin melihat apakah penguasa Kuburan Pedang memilikinya." Lin Qingxun menatap Ryan dengan sorot penuh perhitungan. "Kau telah menguasai teknik Matahari Surgawi secara lengkap tanpa penolakan dari tubuhmu. Ditambah kau dipilih Kuburan Pedang–pasti ada alasannya. Aku hanya ingin tahu apakah alasan itu ada hubungannya denganku." "Jika kau tidak bisa memahami isi prasasti ini, aku tetap akan membantumu sedikit. Tapi aku tidak akan memberikan seluruh warisan medisku yang luar biasa karena kau tidak pantas mendapatkannya." Ryan mengangguk paham. Dengan fokus penuh dia memejamkan mata, mengirimkan indra spiritualnya ke dalam prasasti batu. "Ryan, apa yang kau lakukan?" Lina yang menyadari perubahan itu bertanya penasaran. "Jika tidak masuk sekarang, kita akan kehilangan kesempatan begitu orang-orang itu pulih." Ryan tidak men
Mata Ryan menyipit. Dengan gerakan secepat kilat, dia melesatkan jarum perak yang sedari tadi terselip di jarinya. Merasakan bahaya, pria itu mendengus dan mengayunkan lengan. Gelombang energi tak kasat mata bergulir, berniat menghancurkan jarum itu. Namun di luar dugaan, jarum perak menembus pertahanannya dengan mudah dan menancap di lengannya! Dalam hitungan detik, seluruh lengannya mati rasa. "Kau berani menyerangku? Apa kau tahu statusku di Sekte White Tower?" Pria itu berusaha mencabut jarum perak dari lengannya namun mustahil–seolah ada kekuatan tak terlihat yang melindungi jarum itu. Yang lebih mengkhawatirkan, rasa mati itu terus menyebar! Dia yakin tak lama lagi seluruh tubuhnya akan membeku. "Bocah, apa yang kau lakukan padaku?" Matanya menatap Ryan murka. "Ini Sekte White Tower! Apa kau sudah memikirkan akibatnya?" "Karena kau mengaku keturunan Lin Qingxun, seharusnya kau bisa mengatasi satu jarum perak sederhana," ejek Ryan sambil menyilangkan lengan di dada.