Beranda / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 522 - Bertemu Conrad Max

Share

Bab 522 - Bertemu Conrad Max

Penulis: Rianoir
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-26 21:09:28

Dengan cepat, Ryan mengurungkan niatnya untuk membeli Batu Earth Spirit. Ia mengembalikan kalung itu pada Wendy. "Pakailah dengan cepat," ujarnya mendesak.

"Baik," Wendy mengangguk, sedikit bingung dengan perubahan sikap Ryan.

Begitu kalung itu kembali melingkar di lehernya, suhu ruangan langsung kembali normal.

Aura darah mengerikan yang menguar dari tubuhnya pun lenyap tak berbekas.

Yang aneh, Wendy sama sekali tak menyadari perubahan drastis yang baru saja terjadi.

Dia justru menatap Ryan dengan penuh rasa ingin tahu. "Profesor Ryan, apa itu Fisik Iblis Berdarah Dingin yang baru saja profesor sebutkan?"

Ryan menggeleng, berusaha terlihat tenang. "Bukan apa-apa. Aku hanya berbicara pada diriku sendiri."

Meski Batu Earth Spirit itu sangat berharga, jelas benda itu lebih berharga sebagai penyelamat nyawa Wendy.

Ryan bukanlah tipe orang yang akan memprioritaskan harta di atas nyawa orang tak bersalah. Karena itu, ia memutuskan untuk memberi peringatan.

"Wendy, ingatlah," ujarnya se
Rianoir

ini adalah bab terakhir hari ini. selamat membaca. (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆ Bab Bonus: 3/3 Bab (komplit) Bab Reguler: 2/2 Bab (komplit)

| 14
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Andreas E. Hardy
mantap lanjut p catacomb buka ketemu ortu dan terselamatkan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 523 - Lokasi Pintu Masuk

    Ryan mengangguk, kembali duduk untuk mendengarkan. Suara wanita yang dingin terdengar dari seberang telepon."Conrad Max, apakah kau sudah membawa semuanya?"Conrad melirik Ryan sekilas sebelum menjawab, "Ya, saya siap masuk Penjara Catacomb kapan saja."Wanita di telepon mendengus. "Situasinya sudah berubah. Kita mungkin tak bisa menunggu sampai awal bulan." "Lusa pukul 12 malam, bawa semua yang kau punya dan tunggu aku di Danau Yue dekat Universitas Negeri Riverdale. Jangan terlambat. Hanya ada satu kesempatan!"Suaranya semakin dingin saat menambahkan, "Juga, jika aku tahu kau membocorkan informasi ini, Ikatan Dokter-Alkemis Nexopolis tidak akan sanggup menanggung akibatnya!"Ancaman wanita itu memperjelas bahwa Penjara Catacomb tidak menganggap serius Conrad Max atau Ikatan Dokter-Alkemis Nexopolis sama sekali. Panggilan berakhir tiba-tiba, meninggalkan Ryan dan Conrad Max saling menatap dalam keheningan yang mencekam.Conrad Max menghela napas berat sebelum berbicara, "Tuan R

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 524 - Ajang Pamer Kekayaan

    Mereka berdua berjalan menuju gerbang sekolah, menarik banyak perhatian sepanjang jalan. Ryan bisa melihat betapa populernya Wendy di kalangan mahasiswa dan staf universitas dari tatapan kagum yang diarahkan padanya.Setibanya di gerbang, mereka disambut oleh delapan orang–empat pria dan empat wanita. Para pria berusia sekitar tiga puluh hingga empat puluh tahun, sementara keempat wanita, meski lebih tua dari Wendy, masih tampak cukup muda."Wendy, di sini!" seru beberapa dosen wanita dengan antusias, mata mereka mengamati Ryan dengan rasa ingin tahu yang tak disembunyikan.Wendy segera membawa Ryan mendekat dan memperkenalkannya. "Ini Ryan, yang baru saja saya bicarakan di grup, orang yang sama yang dipuji dan dibicarakan oleh kepala sekolah baru-baru ini."Salah satu dosen perempuan yang agak gemuk tampak terkejut bukan main. "Wendy, apakah dia benar-benar profesor yang disebutkan kepala sekolah? Bagaimana mungkin? Dia tampak seusia dengan mahasiswa-mahasiswaku!""Kakak Rin, apaka

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1 - Tragedi

    Suara pekikan kecil terdengar diikuti oleh suara dentingan piring yang jatuh, membuat suasana pesta menjadi hening.Ryan Pendragon menoleh ke arah sumber suara dan melihat seorang gadis kecil, mungkin berusia sekitar 10 tahun, berdiri kaku dengan wajah pucat. Di depannya, seorang pria tinggi besar dengan mata tajam berdiri menjulang, jasnya yang mahal kini bernoda makanan yang tumpah."Ma-maafkan saya, Tuan," gadis kecil itu terbata-bata, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya.Pria itu menatap gadis kecil tersebut dengan tatapan dingin yang menusuk. Tangannya terkepal erat, dan Ryan bisa melihat urat-urat di lehernya menegang karena menahan amarah.Melihat situasi yang semakin tegang, Ayah Ryan–William Pendragon bergegas menghampiri mereka. Ia berlutut di samping gadis kecil itu, mengeluarkan sapu tangan dari saku jasnya."Tidak apa-apa, Nak. Itu hanya kecelakaan," ujar William lembut sambil mencoba membersihkan noda di sepatu gadis itu. Kemudian ia berdiri dan menghadap pria

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 2 - Kembalinya Ryan Pendragon

    “Terima kasih,” ucap Ryan setelah turun dari taksi dan memberikan bayaran ke sopir.Beralih menatap sebuah bangunan kantor yang menjulang tinggi di hadapan, Ryan membaca lagi secarik kertas yang diberikan oleh gurunya, memastikan ini adalah tempat yang harus dia tuju.“Snowfield Group,” ulang Ryan, lalu mengangkat pandangan untuk melihat plang besar yang terpatri nyata di depan gedung. “Benar ini,” ucapnya sebelum masuk ke dalam lobi.Awalnya, Ryan berniat untuk langsung pergi ke Ibu Kota–Riverdale dan mencari Master Lucas, pria yang muncul di kediamannya lima tahun lalu dan membunuh ayahnya. Bagaimanapun, dia adalah orang yang paling ingin Ryan bunuh selama lima tahun terakhir. Namun, gurunya bersikeras agar Ryan terlebih dahulu pergi ke Golden River dan menemui seorang wanita bernama Rindy Snowfield. Oleh karena itu, di sinilah Ryan sekarang, di lobi perusahaan Snowfield Group.Mengenakan kaos, topi, dan tas selempang kusam yang tersampir di bahunya, penampilan Ryan yang sederhana

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 3 - Keributan

    Keheningan mencekam menyelimuti lobi gedung Snowfield Group. Semua mata tertuju pada sosok pemuda yang berdiri tenang di tengah kekacauan. Dua penjaga keamanan tergeletak tak sadarkan diri di dekat pecahan kaca, sementara pemuda itu hanya berdiri diam, seolah tak terjadi apa-apa."Astaga, apa yang baru saja terjadi?" bisik salah seorang karyawan, matanya terbelalak ketakutan."Ssst! Jangan keras-keras. Kau mau jadi korban berikutnya?" balas temannya, menarik lengan si karyawan untuk menjauh.Para resepsionis muda bersembunyi di balik meja, ketakutan. Mereka bahkan tidak melihat pemuda itu menyerang. Semuanya terjadi begitu cepat, seolah-olah kedua penjaga itu tiba-tiba saja terpental dan tak sadarkan diri.Ryan melirik kedua penjaga yang tak sadarkan diri itu dan menggelengkan kepalanya dengan jengkel. Tanpa menghiraukan tatapan ketakutan dari orang-orang di sekitarnya, ia melangkah santai dan duduk di sofa. Dengan tenang, ia mengambil koran yang tergeletak di meja, mulai membacanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 4 - Pemaksaan

    Adel menghela napas lega saat melangkah keluar dari gedung Snowfield Group.Hari ini sungguh tidak terduga, tapi setidaknya situasi dengan pemuda misterius itu sudah mereda. Dia membuka pintu Mercedes-nya, bersiap untuk pergi ke pertemuan berikutnya.Tepat saat dia hendak masuk, pintu penumpang terbuka. Adel terkejut melihat Ryan meluncur masuk dengan santai."Hei! Apa yang kau lakukan?" seru Adel, matanya melebar.Ryan menatapnya dengan serius. Dia bisa melihat aura gelap menyelimuti Adel, tanda adanya bahaya yang mengintai. Teknik Matahari Surgawi-nya memperingatkan bahwa gadis ini akan menghadapi ancaman besar dalam waktu dekat."Kupikir kau mungkin butuh teman ngobrol dalam perjalanan," jawab Ryan ringan, menyembunyikan kekhawatirannya.Adel mengangkat alisnya. "Oh, benarkah? Dan sejak kapan kita jadi teman ngobrol?"Ryan tersenyum. "Sejak aku memutuskan untuk berterima kasih atas bantuanmu tadi."Adel memutar matanya, tapi ada senyum kecil di bibirnya. "Baiklah, tuan misterius.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 5 - Hanya Sekedar Semut

    Keheningan mencekam menyelimuti ruangan. Semua mata tertuju pada sosok Ryan yang baru saja membela Adel dengan berani. Tak seorang pun menyangka akan ada yang berani menentang Effendy Shaw, apalagi di wilayah kekuasaannya sendiri."Hei, kau!" Yohan, salah satu penjilat Effendy, berdiri dengan wajah merah padam. Dia menunjuk ke arah Ryan dengan jari gemetar, suaranya bergetar menahan amarah. "Dasar orang bodoh! Apa kau tahu siapa yang kau hadapi? Lihat pakaianmu, bahkan itu tidak sampai bernilai ratusan ribu. Beraninya orang desa sepertimu menyinggung Tuan Muda Shaw!"Ryan hanya melirik Yohan sekilas, tatapannya dingin dan menusuk. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, aura intimidasi yang dipancarkannya membuat Yohan mundur selangkah.Merasa terhina oleh sikap acuh tak acuh Ryan, Yohan melanjutkan ancamannya dengan suara bergetar, "A-aku hanya perlu menelepon, dan kau bisa mengucapkan selamat tinggal pada kehidupanmu di Golden River!"Ryan mendengus pelan, seolah menganggap ancaman it

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 6 - Datangnya Magnus Shaw

    Beberapa waktu berlalu, dan suasana di ruangan itu semakin mencekam. Adel, dengan wajah pucat, mencondongkan tubuhnya ke arah Ryan."Dengar," bisiknya, suaranya bergetar, "kau tidak tahu apa yang kau hadapi. Keluarga Shaw mungkin baru naik daun dalam lima tahun terakhir, tapi pengaruh mereka di Golden River tidak bisa diremehkan."Ryan menoleh, senyum tipis tersungging di bibirnya. "Oh ya? Ceritakan padaku."Adel menarik napas dalam-dalam, matanya menyiratkan kekhawatiran yang mendalam. "Keluarga Shaw... mereka bukan sekadar keluarga kaya biasa. Lima tahun lalu, mereka hanya pemilik beberapa properti di Golden River. Tapi sekarang? Mereka menguasai hampir setengah pasar real estate kota ini."Ryan mendengarkan dengan seksama, matanya menyipit sedikit mendengar perkembangan pesat keluarga Shaw."Bukan hanya itu," Adel melanjutkan, suaranya semakin pelan. "Mereka punya koneksi politik yang kuat. Walikota, kepala kepolisian, bahkan beberapa anggota dewan kota—semuanya berada di bawah pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29

Bab terbaru

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 524 - Ajang Pamer Kekayaan

    Mereka berdua berjalan menuju gerbang sekolah, menarik banyak perhatian sepanjang jalan. Ryan bisa melihat betapa populernya Wendy di kalangan mahasiswa dan staf universitas dari tatapan kagum yang diarahkan padanya.Setibanya di gerbang, mereka disambut oleh delapan orang–empat pria dan empat wanita. Para pria berusia sekitar tiga puluh hingga empat puluh tahun, sementara keempat wanita, meski lebih tua dari Wendy, masih tampak cukup muda."Wendy, di sini!" seru beberapa dosen wanita dengan antusias, mata mereka mengamati Ryan dengan rasa ingin tahu yang tak disembunyikan.Wendy segera membawa Ryan mendekat dan memperkenalkannya. "Ini Ryan, yang baru saja saya bicarakan di grup, orang yang sama yang dipuji dan dibicarakan oleh kepala sekolah baru-baru ini."Salah satu dosen perempuan yang agak gemuk tampak terkejut bukan main. "Wendy, apakah dia benar-benar profesor yang disebutkan kepala sekolah? Bagaimana mungkin? Dia tampak seusia dengan mahasiswa-mahasiswaku!""Kakak Rin, apaka

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 523 - Lokasi Pintu Masuk

    Ryan mengangguk, kembali duduk untuk mendengarkan. Suara wanita yang dingin terdengar dari seberang telepon."Conrad Max, apakah kau sudah membawa semuanya?"Conrad melirik Ryan sekilas sebelum menjawab, "Ya, saya siap masuk Penjara Catacomb kapan saja."Wanita di telepon mendengus. "Situasinya sudah berubah. Kita mungkin tak bisa menunggu sampai awal bulan." "Lusa pukul 12 malam, bawa semua yang kau punya dan tunggu aku di Danau Yue dekat Universitas Negeri Riverdale. Jangan terlambat. Hanya ada satu kesempatan!"Suaranya semakin dingin saat menambahkan, "Juga, jika aku tahu kau membocorkan informasi ini, Ikatan Dokter-Alkemis Nexopolis tidak akan sanggup menanggung akibatnya!"Ancaman wanita itu memperjelas bahwa Penjara Catacomb tidak menganggap serius Conrad Max atau Ikatan Dokter-Alkemis Nexopolis sama sekali. Panggilan berakhir tiba-tiba, meninggalkan Ryan dan Conrad Max saling menatap dalam keheningan yang mencekam.Conrad Max menghela napas berat sebelum berbicara, "Tuan R

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 522 - Bertemu Conrad Max

    Dengan cepat, Ryan mengurungkan niatnya untuk membeli Batu Earth Spirit. Ia mengembalikan kalung itu pada Wendy. "Pakailah dengan cepat," ujarnya mendesak."Baik," Wendy mengangguk, sedikit bingung dengan perubahan sikap Ryan. Begitu kalung itu kembali melingkar di lehernya, suhu ruangan langsung kembali normal. Aura darah mengerikan yang menguar dari tubuhnya pun lenyap tak berbekas.Yang aneh, Wendy sama sekali tak menyadari perubahan drastis yang baru saja terjadi. Dia justru menatap Ryan dengan penuh rasa ingin tahu. "Profesor Ryan, apa itu Fisik Iblis Berdarah Dingin yang baru saja profesor sebutkan?"Ryan menggeleng, berusaha terlihat tenang. "Bukan apa-apa. Aku hanya berbicara pada diriku sendiri."Meski Batu Earth Spirit itu sangat berharga, jelas benda itu lebih berharga sebagai penyelamat nyawa Wendy. Ryan bukanlah tipe orang yang akan memprioritaskan harta di atas nyawa orang tak bersalah. Karena itu, ia memutuskan untuk memberi peringatan."Wendy, ingatlah," ujarnya se

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 521 - Salah Paham

    Ryan mengerutkan kening, sedikit terkejut dengan keramahan mendadak ini. Namun ia tetap mengangguk mengiyakan.Wajah wanita itu semakin cerah. "Nama saya Wendy, dosen bahasa Inggris di sini. Saya baru bergabung setengah tahun lalu, dan kebetulan tinggal di seberang Anda.""Ryan," balas pemuda itu singkat, menjabat tangan Wendy.Suasana lift menjadi canggung sejenak akibat sikap dingin Ryan. Untungnya, pintu lift segera terbuka di lantai tujuan mereka. Ryan membawa kotak itu keluar dengan satu tangan, mengikuti Wendy ke apartemennya."Aku akan membantumu membawanya masuk," ujar Ryan, meletakkan kotak di ruang tamu Wendy begitu pintu terbuka. Ia bersiap untuk pergi, namun Wendy menahannya."Profesor Ryan, tunggu sebentar. Minumlah segelas air dan beristirahatlah dulu."Wendy bergegas menuangkan air dari dispenser, menyodorkannya pada Ryan dengan senyum ramah. Namun Ryan tak mengambil gelas itu. Matanya terpaku pada sesuatu yang melingkar di leher Wendy.Sebuah kalung dengan liontin

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 520 - Perdebatan

    "Tuan Ryan, saya sudah sampai di hotel," suara Conrad Max terdengar dari seberang, sedikit terengah seolah baru saja berlari.Ryan menyipitkan matanya, menatap pemandangan kampus yang terbentang di bawahnya. "Datanglah ke Universitas Negeri Riverdale untuk menemuiku.""Baiklah," jawab Conrad Max tanpa ragu. Tak ada pilihan lain baginya selain mematuhi perintah Ryan.Panggilan berakhir secepat dimulainya. Ryan memasukkan kembali ponselnya ke saku, tatapannya kembali menyapu area kampus.Tanpa membuang waktu, ia bergerak cepat menuju dua inti formasi yang tersisa. Apapun yang terjadi, formasi ini harus dihancurkan.Suara ledakan demi ledakan mulai terdengar, memecah keheningan malam. Para mahasiswa dan staf yang masih terjaga pasti kebingungan dengan kegaduhan ini. Namun Ryan tak peduli. Fokusnya hanya satu–menghancurkan formasi Penjara Catacomb.**Lima menit berlalu begitu cepat. Di ruang batu tersembunyi Penjara Catacomb, wajah para tetua berubah masam. Formasi yang mereka bang

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 519 - Kunci Penjara Catacomb

    Dalam sekejap mata, Ryan sudah berada di hadapan Sun Che. Pedang Suci Caliburn berkilat tajam, membelah udara dengan suara berdesis."Tunggu! Jangan–"Tanpa menghiraukan ucapan Sun Che, bilah pedang Ryan telah menembus pertahanan Sun Che, menciptakan luka menganga di dadanya. Darah segar menyembur, membasahi tanah di bawah kaki mereka.Sun Che terhuyung mundur, nyaris jatuh tersungkur. Instingnya menjerit, memerintahkannya untuk lari. Namun kakinya seolah terpaku ke tanah, tak mampu bergerak sedikitpun.Ryan melangkah maju, mata birunya berkilat dingin. "Masih belum mau bicara? Baiklah, kita lihat berapa lama kau bisa bertahan."Pedang Suci Caliburn kembali terayun, menciptakan luka kedua di dada Sun Che. Kali ini, bahkan jejak tulang rusuknya terlihat di balik daging yang terkoyak."ARGHHH!" Sun Che menjerit kesakitan, tubuhnya gemetar hebat. Keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya. Dia tahu, jika tidak melakukan sesuatu sekarang, nyawanya akan melayang.Dengan sisa-sisa kekuat

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 518 - Orang Dari Penjara Catacomb

    Saat sosok itu mendekat, Ryan akhirnya bisa melihat dengan jelas. Itu salah satu penjaga keamanan kampus! Namun auranya jelas bukan milik penjaga biasa. Hanya ada satu kemungkinan–orang ini berasal dari Penjara Catacomb.'Sepertinya penghancuran formasi ini berhasil memancing mereka keluar,' batin Ryan, senyum tipis tersungging di bibirnya."Kau seharusnya tidak menghancurkan formasi ini," ujar si penjaga dengan nada dingin. "Aku sudah menerima perintah bahwa kau harus mati. Dan tak seorang pun bisa lolos dari pedangku!"Tatapan matanya dipenuhi arogansi dan keyakinan akan kemenangannya.Dalam sekejap, kilatan dingin melesat ke arah Ryan. Namun pemuda itu hanya mendengus pelan, sama sekali tidak terlihat gentar. Ia mencengkeram Pedang Suci Caliburn dengan erat, matanya menatap tajam lawannya."Seekor semut biasa berani menantangku?" Ryan berkata dengan nada tenang namun penuh ejekan. "Baiklah, akan kutunjukkan padamu seperti apa teknik pedang yang sebenarnya!"Dalam hitungan detik,

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 517 - Menghancurkan Formasi

    Ryan kemudian melemparkan salah satu batu spirit yang dibawanya. Batu itu melayang di udara selama beberapa saat, berkedip-kedip lemah sebelum tiba-tiba meledak dalam kobaran api yang menyilaukan!Dalam cahaya terang itu, pola rumit formasi yang tersembunyi akhirnya terungkap di permukaan bukit. Ryan menyeringai puas. "Tepat seperti dugaanku."Tanpa membuang waktu, Pedang Suci Caliburn muncul di tangannya. Dengan satu ayunan cepat dan kuat, Ryan menghantam pola formasi itu.BOOM!Suara dentuman keras memecah keheningan malam. Pola formasi berguncang hebat selama beberapa detik, sebelum akhirnya hancur berkeping-keping dengan suara berderak yang memekakkan telinga.Ryan tersenyum dingin. Satu inti formasi telah berhasil dihancurkan. Namun ia tahu, aksinya pasti telah menarik perhatian.Benar saja, tak lama kemudian terdengar derap langkah tergesa-gesa dari kejauhan. Para petugas keamanan kampus bergegas menuju sumber keributan.Tanpa menunggu kedatangan mereka, Ryan segera berger

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 516 - Formasi Enam Bintang

    "Kamu dari departemen mana..." Rektor memulai dengan nada tidak sabar, namun kata-katanya terhenti saat dia mengenali Ryan. Ekspresinya berubah drastis."Ah, Tuan Ryan Reynald!" serunya antusias, berdiri dan mengulurkan tangan. "Eagle Squad telah memberitahuku semuanya. Sungguh suatu kehormatan bagi universitas kami untuk memilikimu sebagai profesor."Ryan, mengingat di mana tangan pria itu mungkin berada beberapa saat lalu, memilih untuk tidak menjabatnya. Dia hanya menyerahkan berkas di tangannya."Ini dokumenku," ujarnya datar.Rektor tersenyum canggung, menyadari penolakannya, dan mengambil dokumen tersebut. "Tuan Ryan, meskipun hari ini adalah hari pertama kelas dimulai kembali, semuanya sudah siap. Tunggu sebentar, saya akan mengambil sesuatu.Tak lama kemudian, Rektor kembali dengan setumpuk dokumen tebal. Dia menyerahkannya kepada Ryan dengan hati-hati. "Tuan Ryan, dokumen ini berisi semua yang Anda butuhkan, termasuk sumber daya yang dapat diberikan universitas kepada Anda,

DMCA.com Protection Status