Beranda / Urban / Pembalasan Sang Menantu Terkaya Yang Menyamar / Bab 130 : Apa Yang Sudah Papa Lakukan?

Share

Bab 130 : Apa Yang Sudah Papa Lakukan?

Penulis: Pipi_Kiri
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-16 23:08:45

“Apa? Dia bukan gadis seperti itu!” sanggahnya cepat.

Dia menepuk kepala wanita itu dengan raut wajah kesal.

Lalu bangkit dari sofa dan berjalan ke arah jendela kaca.

Menatap lurus ke depan yang memperlihatkan pemandangan kota yang padat.

Jessica pun memanyunkan bibirnya sambil memegang kepalanya yang sakit.

“Lalu kenapa dia bertingkah begitu? Pasti kau sudah menolaknya tidur denganmu dan dia sampai mengejarmu kemari!”

Joseph menjawab dengan sedikit kesal, “Dia itu sepupu Tuan Adrian! Jaga ucapanmu, Jes!”

Wanita itu menutup mulut dengan kedua tangannya.

“Oh, God! Maaf, ya? Dia gadis yang manis! Tapi, sayang sekali dia juga jadi korbanmu berikutnya! Hahaha!” tawa Jessica pecah.

Jessica pikir Kinan adalah wanita yang tergila-gila pada Joseph saat bertemu di klub.

Dia langsung melakukan tugasnya yaitu membuat semua wanita yang datang ke apartemen ini pergi dengan berpura-pura sebagai pacar pria itu.

Karena Joseph tidak mau menjalin hubungan serius dengan wanita. Hanya kebutuhan fi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan Sang Menantu Terkaya Yang Menyamar   Bab 131 : Aku Ingin Membuat Perhitungan!

    “Apa maksudmu, Kinan? Kenapa kamu bisa bicara seperti itu tentang papa?” Sandy bertanya dengan tidak sabar sambil berusaha untuk tetap tersenyum. Kinan menarik napas dalam sebelum menjawab Papanya. “Joseph selalu mengatakan itu padaku, Pa. Itu juga alasannya menjauh dariku! Apa salahku, Pa? Bisakah kalian memberikanku kesempatan untuk berdua dengan Joseph? Kinan menyukainya, Pa!” akunya dengan jujur. Sandy pun langsung bangkit dari duduknya.Napasnya terlihat naik turun karena menahan emosi. Kedua tangannya mengepal erat. ‘Sialan! Apa saja yang sudah mereka katakan? Pasti para cecunguk itu sudah menghasut putriku!’“Tidak bisa, Kinan! Papa minta kamu untuk menjauhi pria itu! Dan keputusan ini tidak bisa diganggu gugat. Kamu paham?!” ungkapnya langsung. Kinan mendongak menatap Papanya lekat, “Tapi kenapa, Pa? Apa karena asal-usulnya? Bukankah dia juga pria yang baik!” sanggahnya tidak kehabisan akal. “Cukup, Kinan! Berhenti membicarakan hal ini, kalau tidak papa akan mencabut sem

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-17
  • Pembalasan Sang Menantu Terkaya Yang Menyamar   Bab 132 : Kau Akan Menyesal!

    ‘Ada apa ini?’Adrian pun beralih menatap Joseph dan pria itu bergantian. Joseph awalnya juga terkejut tapi sedetik kemudian ia pun kembali memasang wajah datarnya seperti biasa dan tidak terpengaruh sama sekali. “Paman Sandy? Ada apa datang kemari tiba-tiba? Kenapa tidak memberitahu Adrian? Mari duduk dulu, Paman!” ucap Adrian panik sambil berjalan mendekati Pamannya yang masih berdiri di depan pintu. “Tidak usah, Adrian! Kalian tidak usah sok bersikap manis padaku! “ ujarnya dengan ketus dan wajah yang masam. Adrian tentu saja heran dengan sikap Pamannya yang tidak seperti biasanya, tidak ramah sama sekali. “Kau, Joseph! Berani sekali kau membuat putriku menangis! Apa kau sudah bosan hidup?!” teriaknya lantang sambil menunjuk Asisten keponakannya itu. “Maaf, Tuan. Aku tidak bermaksud menyakiti Nona Kinan. Ini hanya salah paham,” jelasnya dengan santai berusaha bersikap biasa saja. ‘Apa yang sebenarnya s

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-19
  • Pembalasan Sang Menantu Terkaya Yang Menyamar   Bab 133 : Konsep Kita Dicuri?!

    Adrian sampai kembali bangkit dari tempat duduknya. “Apa itu, Jo? Kenapa kau tidak memberitahuku dari awal? Cepat katakan padaku!” pintanya tidak sabar. Joseph pun tersenyum miring. “Tenang saja, Tuan. Aku menyimpannya di apartemenku. Sebenarnya aku ingin memberikan itu pada polisi, tapi sepertinya percuma saja karena itu adalah sebuah senjata api rakitan,” ungkapnya yakin. “Apa? Bagaimana bisa, Jo?”“Saat aku berkelahi dengan mereka, aku berhasil mengalahkan salah satu preman itu dan mengambil dari tangannya. Aku tidak bisa melacak jejak dari senjata itu, Tuan. Setelah sibuk mencari Tuan dan mengurus perusahaan, aku melupakan hal itu. Maafkan aku! Aku menunggu perintah Tuan saja,” ucapnya merasa bersalah. Adrian pun berjalan mondar-mandir dengan gelisah. Kepalanya sibuk berpikir sekarang. Ia harus bisa mengambil keputusan cepat dalam situasi ini. “Serahkan saja pada polisi, Jo. Bayar lebih supaya cepat dapat hasilnya! Mereka pasti bisa melacak asal dan pemilik senjata itu. Ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-23
  • Pembalasan Sang Menantu Terkaya Yang Menyamar   Bab 134 : Masih Ada Ide Gila Lain

    Joseph pun melihat beberapa deretan mobil mewah yang ada di gambar itu.Lalu nama sebuah perusahaan showroom mobil juga ada di iklan, terletak di baris paling bawah.“Siapa mereka? Kenapa mereka bisa memiliki konsep iklan yang sama? Bahkan kami belum selesai membuat iklan ini, tapi kenapa sudah ada di internet dan atas nama perusahaan lain?” gumam pemuda itu tidak mengerti. Namun bukan Joseph namanya kalau dia tidak bisa berpikir cepat dan tenang dalam keadaan penting sekalipun. “Aku harus segera memberitahukan hal ini pada Tuan!” putusnya yakin. Setelah itu dia pun bangkit dan beralih menuju ke ruangan Tuannya.“Tuan, aku punya berita penting!” teriak Joseph langsung setelah masuk. “Ada apa ini, Jo? Kenapa wajahmu tegang begitu?” tentu saja pria itu bingung melihat Asistennya panik. “Begini, Tuan. Aku melihat ada sebuah iklan yang beredar di internet dan setelah aku lihat lagi isinya sama persis seperti apa yang ingin kita buat, Tuan!” jelasnya singkat. “Apa maksudmu, Jo? Apa a

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-27
  • Pembalasan Sang Menantu Terkaya Yang Menyamar   Bab 135 : Benarkah Berita Gosip Itu?

    Clara sampai bangkit dari tempat duduknya karena kaget sekaligus bingung. "Apa-apaan ini? Kenapa ada berita tentang perusahaan Adrian? Siapa wanita itu ... jangan-jangan!"Dia menggelengkan kepalanya dengan kuat.Rasanya tidak mungkin dan berharap kalau ini hanya fitnah dan orang yang mereka maksud bukan suaminya yaitu Adrian. Di perusahaan Baron... Pria paruh baya itu menatap gedung di depannya dengan wajah yang tidak ramah sama sekali. Namun orang-orang tidak akan bisa melihat karena saat ini dia sedang memakai masker.Hanya sorot matanya saja yang menandakan kalau ia tidak suka datang kemari.Lalu pintu ruangan Baron pun diketuk.“Masuk!” jawabnya dari dalam.Dan Asistennya pun masuk sambil menundukkan kepala hormat.“Maaf, Pak. Di luar ada seseorang yang ingin bertemu dengan, Bapak!”“Siapa?” tanya Baron heran.Sedangkan dia sama sekali tidak ada janji temu dengan klien hari ini. “Saya tidak tahu, Pak. Dia bilang ini penting karena menyangkut soal keluarga Bapak,” jelas gadis

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-30
  • Pembalasan Sang Menantu Terkaya Yang Menyamar   Bab 136 : Amarah Yang Meluap

    "Baik, Tuan!" jawab Joseph patuh. Adrian membuka jasnya dengan cepat dan memberi perintah lagi, “Hapus berita murahan itu sekarang!”Pria itu pun mengangguk dan segera ke luar dari sana sebelum Tuannya semakin murka. Adrian pun mendudukkan tubuhnya di kursi dengan kasar. Dia pun memegang kepalanya yang berdenyut pusing dengan kedua tangannya. "Apalagi sekarang?!" teriaknya frustasi. Tentu saja karyawan di perusahaan ini tahu siapa yang dipecat secara tidak hormat olehnya. Sebagian orang pasti ada yang percaya dengan berita itu dan Adrian tidak ingin hal itu memperngaruhi kinerja mereka. Juga dengan inisial nama yang sudah jelas merujuk pada Nayla. Adrian tidak menyangka kalau gadis itu masih berani bermain api dengannya setelah apa yang terjadi. Padahal ia sudah sebisa mungkin menjauh dan tidak pernah memberikan celah pada wanita manapun untuk mendekatinya. Sedetik kemudian ia teringat kalau ponselnya masih dalam mode silent. Dengan terburu-buru Adrian merogoh saku jasnya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • Pembalasan Sang Menantu Terkaya Yang Menyamar   Bab 137. Kerja Sama Selesai!

    Pria itu menarik sudut bibirnya dan tetap santai saja. Setelah seharian sengaja mengabaikan semua pesan dan telepon yang masuk, sekarang barulah ia tertarik meladeni gadis itu.[“Aku tentu saja sedang di kantor. Ada apa?” pria itu bertanya dengan nada malas.]Nayla semakin geram mendengar Bastian yang bersikap cuek padanya. Bahkan dia yakin kalau pria itu pasti sudah menonton berita yang mengguncang dirinya.Meskipun memakai inisial tapi semua karyawan perusahaan Adrian bisa menebak siapa orang yang dimaksudkan. Dan bukannya mendukung, malah mereka semua pasti akan menyalahkan dirinya.Kedua kaki Nayla menghentak ke lantai, “Kenapa kau membuat berita gosip tanpa persetujuan dariku? Kenapa membawa namaku, hah? Aku tidak terima!” teriaknya dengan kencang.Bastian sampai harus menjauhkan ponsel itu dari telinganya.Tetapi, bukannya merasa bersalah malah menampilkan senyuman licik di sudut bibirnya.[“Memangnya aku harus minta pendapatmu kalau ingin melakukan sesuatu? Tidak ‘kan? Kau ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-13
  • Pembalasan Sang Menantu Terkaya Yang Menyamar   Bab 138 : Cepat Katakan Saja!

    Klik!Panggilan telepon itu dimatikan sepihak oleh Bastian.“Ha-halo! Hei, aku belum selesai bicara!” teriaknya kencang.Nayla menatap layar ponselnya dengan nanar. Tanpa basa-basi lagi dia pun langsung membantingnya ke lantai.“Aarrgghhhh!!! Aku benci kalian semua! Dasar brengsek!”Tubuh gadis itu merosot ke lantai.Kedua bahunya berguncang karena menangis dengan histeris.Tidak ada lagi yang bisa membuatnya merasa aman di sini.Dengan cepat dia menghapus air matanya dan segera bangkit menuju kamarnya.Nayla akan melakukan rencana yang terakhir supaya bisa hidup dengan tenang.Di Apartemen Joseph…Baru saja pria itu ingin merebahkan badan setelah seharian berkutat dengan pekerjaan yang melelahkan.Tiba-tiba ponselnya berbunyi dan keningnya pun berkerut saat melihat nomor asing di layar.Meskipun ragu, ia akhirnya mengangkatnya juga.“Halo? Siapa ini?” ucapnya langsung.[“Halo, Bos. Maaf mengganggu malam-malam. Tapi, aku sudah mendapatkan lokasi gadis itu!” ungkap pria di seberang s

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-19

Bab terbaru

  • Pembalasan Sang Menantu Terkaya Yang Menyamar   Bab 144 : Apa Hubungan Mereka?

    Adrian menatap lekat lembaran foto di tangannya secara bergantian.Sorot matanya yang tajam meneliti setiap detail petunjuk yang ada.Raut wajahnya penuh tanda tanya. “Siapa pria ini, Jo? Lalu apa yang dia lakukan dengan Pamanku?” Joseph pun duduk dan terlihat antusias sekali.“Aku yakin pria ini adalah orang penting sampai mereka harus bertemu di tempat tersembunyi, Tuan!” ungkapnya bersemangat.Kening Adrian berkerut mendengar itu. Masih tetap tidak puas dengan penjelasan Asistennya.“Tapi, kenapa kau memberikan foto ini padaku? Memangnya apa yang menarik dari dia?” ucapnya kesal dan melempar asal ke meja.Dia sudah pusing dengan masalah perusahaan dan sekarang harus mengurusi orang asing pula!“Nah itu dia, Tuan! Apa Tuan tidak penasaran siapa dia sebenarnya? Tapi, tenang saja karena aku sudah mencari tahu siapa pria itu!” ucap Joseph dengan senyuman misterius.Dia pun membuka Tab miliknya dan mendekatkan lay

  • Pembalasan Sang Menantu Terkaya Yang Menyamar   Bab 143 : Menyalahkan Semua Orang

    Pria paruh baya itu memberikan tatapan menusuk.Sementara pemuda lajang di seberang sana tampak duduk dengan gelisah, susah payah menyembunyikan raut wajah kesal karena kembali mendengar kata-kata yang sangat ia benci.‘Huh! Lagi-lagi cuma bisa menyalahkanku!’ hanya berani menggerutu dalam hati.Tangan kanannya mengambil gelas whisky, menghabiskan sisa minuman itu hingga tandas dan meletakkannya kembali ke atas meja kaca.Butuh sesuatu yang menantang untuk berbicara dengan pria itu.“Aku sudah mengatur semuanya, Bos! Dia gadis yang bodoh. Bahkan tidak memberitahuku kalau si cecunguk itu punya rekaman videonya!” jelasnya berkelit.Yup!Sandy dan Bastian bertemu diam-diam hari ini.Tentu untuk membahas situasi yang makin rumit karena rencana pemuda itu yang hanya ampuh di awal dan menguap begitu saja setelah Adrian berhasil memutar balikkan keadaan.Sandy menyenderkan punggungnya ke sofa.Senyuman miring pun terbit di sudut bibirnya, “Hahaha! Kalian berdua itu sama-sama bodoh! Kau itu s

  • Pembalasan Sang Menantu Terkaya Yang Menyamar   Bab 142 : Berita Itu Membuatku Sedih

    “A-apa? Ti-tidak mungkin!” ucapnya dengan bibir bergetar. “Kalian pasti salah orang!”[“Tidak, Pak. Kami sudah memeriksa di dalam selnya dan memastikan informasi ini dengan dokter terkait,” jelasnya lagi.]Tangan Bryan lemas dan ponselnya pun jatuh ke lantai.Pria di seberang sana masih bicara, tetapi pria paruh baya itu sudah tidak peduli.“Ti-tidak! Putraku tidak mungkin mati! Ronald … tidak mungkin! Tidaakkkkk!!!”Suaranya menggema di ruangan kerjanya.“Tidak mungkin! Hu-hu-huaaaaa!” Tangis pria itu akhirnya pecah.Kedua bahunya berguncang karena terisak pilu.Setelah semua kejadian yang dialaminya, dia selalu berusaha untuk kuat.Namun, sekarang adalah puncaknya.Putra satu-satunya dan kebanggaan baginya sudah pergi untuk selamanya.Dan dalam beberapa jam saja, berita kematian Ronald langsung laris manis mengisi stasiun televisi.Semua orang pun membicarakan berita itu dengan berbag

  • Pembalasan Sang Menantu Terkaya Yang Menyamar   Bab 141 : Ini Balasan Untukmu!

    Sementara itu…Seorang pria paruh baya baru saja ingin merebahkan badan karena lelah seharian bekerja.Namun atensinya teralihkan saat mendengar bunyi ponsel yang ada di samping ranjang.Saat melihat nama yang ada di layar, raut wajahnya langsung berubah menjadi masam.“Halo! Untuk apalagi kau menelponku?” jawabnya ketus.Pria di seberang sana mencoba bersabar walaupun juga sama kesalnya.[“Tidak usah ketus begitu, Baron! Aku hanya ingin minta keringanan hukuman untuk Ronald! Kau bisa kan bicara pada polisi?” ucapnya sedikit memaksa.]Ya, Bryan menghubungi Baron untuk minta potongan masa tahanan putranya dan mereka tidak tahu sama sekali soal kedatangan Adrian dan rencana licik Ronald yang terbongkar.Belum ada yang memberitahu kedua pria ambisius itu.Jadi, apapun akan dia lakukan meskipun mengemis pada Adik satu-satunya.Baron merasa sangat emosi mendengarnya tetapi berusaha tetap tenang demi kesehatannya

  • Pembalasan Sang Menantu Terkaya Yang Menyamar   Bab 140. Keputusan Yang Sulit

    Semua orang di ruangan terkejut mendengar ucapannya barusan.Tanpa banyak basa-basi lagi, Adrian melangkah mendekat ke arah pria yang dulu sangat sombong padanya.Orang yang menghancurkan keluarga istrinya, meskipun ada satu pengecualian karena berkat hal itu dia bisa menikah dengan Clara.Dengan cepat kedua tangannya menarik kerah baju berwarna oranye itu.Wajahnya berbalik ke belakang menatap Asistennya, “Berikan pisaunya, Jo!” teriak Adrian murka.Joseph yang tersadar langsung menaikkan celana kainnya di kaki kiri dan terlihat di balik kaos kaki itu sebuah benda tajam terbungkus dengan kulit khusus berwarna coklat.Dia pun mengambil bilah pisau lipat itu dan tanpa ragu memberikan pada Adrian.“Ini, Tuan!” ucapnya pelan.Adrian langsung mengambilnya dengan cepat dan kasar tanpa peduli kalau tangannya akan terluka.Dia langsung mengarahkan ke leher Ronald.Melihat itu salah satu petugas melarang Adrian untuk melakukan niatnya.“Jangan lakukan apapun, Pak Adrian! Ini kantor polisi dan

  • Pembalasan Sang Menantu Terkaya Yang Menyamar   Bab 139. Aku Akan Membunuhmu!

    “Apa?!” teriaknya dengan raut wajah terkejut.Dia sampai bangkit berdiri dari kursi.Helaan napas panjang langsung keluar dari mulutnya.'Ini tidak mungkin!’ hatinya menolak percaya.Tentu saja!Bagaimana caranya dia membayar orang?Karena Joseph yakin kalau saat itu Ronald sedang berada di dalam penjara.“Kenapa pria itu masih bisa … ah, sudahlah. Cepat berikan semuanya pada kantor polisi atas nama Tuan Adrian. Aku akan menyusul ke sana!” putusnya cepat.[“Baik, Bos!”]Napas Joseph memburu lalu secepat kilat melangkah masuk ke dalam ruangan Tuannya.“Tuan, a-aku ada kabar buruk!” ucapnya sedikit ragu.Adrian memijat keningnya yang pusing karena dari pagi moodnya sudah jelek, ditambah informasi yang diterima dari Asistennya itu semua adalah masalah.“Ada apalagi, Jo?” jawabnya dengan ketus.Adrian terlihat malas meladeni Asistennya itu.Joseph pun duduk di kursi yang ada di depan meja kerja Adrian.“Orangku bilang, kalau pria yang menabrak Tuan kemarin dibayar oleh Ronald. Dia pelaku

  • Pembalasan Sang Menantu Terkaya Yang Menyamar   Bab 138 : Cepat Katakan Saja!

    Klik!Panggilan telepon itu dimatikan sepihak oleh Bastian.“Ha-halo! Hei, aku belum selesai bicara!” teriaknya kencang.Nayla menatap layar ponselnya dengan nanar. Tanpa basa-basi lagi dia pun langsung membantingnya ke lantai.“Aarrgghhhh!!! Aku benci kalian semua! Dasar brengsek!”Tubuh gadis itu merosot ke lantai.Kedua bahunya berguncang karena menangis dengan histeris.Tidak ada lagi yang bisa membuatnya merasa aman di sini.Dengan cepat dia menghapus air matanya dan segera bangkit menuju kamarnya.Nayla akan melakukan rencana yang terakhir supaya bisa hidup dengan tenang.Di Apartemen Joseph…Baru saja pria itu ingin merebahkan badan setelah seharian berkutat dengan pekerjaan yang melelahkan.Tiba-tiba ponselnya berbunyi dan keningnya pun berkerut saat melihat nomor asing di layar.Meskipun ragu, ia akhirnya mengangkatnya juga.“Halo? Siapa ini?” ucapnya langsung.[“Halo, Bos. Maaf mengganggu malam-malam. Tapi, aku sudah mendapatkan lokasi gadis itu!” ungkap pria di seberang s

  • Pembalasan Sang Menantu Terkaya Yang Menyamar   Bab 137. Kerja Sama Selesai!

    Pria itu menarik sudut bibirnya dan tetap santai saja. Setelah seharian sengaja mengabaikan semua pesan dan telepon yang masuk, sekarang barulah ia tertarik meladeni gadis itu.[“Aku tentu saja sedang di kantor. Ada apa?” pria itu bertanya dengan nada malas.]Nayla semakin geram mendengar Bastian yang bersikap cuek padanya. Bahkan dia yakin kalau pria itu pasti sudah menonton berita yang mengguncang dirinya.Meskipun memakai inisial tapi semua karyawan perusahaan Adrian bisa menebak siapa orang yang dimaksudkan. Dan bukannya mendukung, malah mereka semua pasti akan menyalahkan dirinya.Kedua kaki Nayla menghentak ke lantai, “Kenapa kau membuat berita gosip tanpa persetujuan dariku? Kenapa membawa namaku, hah? Aku tidak terima!” teriaknya dengan kencang.Bastian sampai harus menjauhkan ponsel itu dari telinganya.Tetapi, bukannya merasa bersalah malah menampilkan senyuman licik di sudut bibirnya.[“Memangnya aku harus minta pendapatmu kalau ingin melakukan sesuatu? Tidak ‘kan? Kau ti

  • Pembalasan Sang Menantu Terkaya Yang Menyamar   Bab 136 : Amarah Yang Meluap

    "Baik, Tuan!" jawab Joseph patuh. Adrian membuka jasnya dengan cepat dan memberi perintah lagi, “Hapus berita murahan itu sekarang!”Pria itu pun mengangguk dan segera ke luar dari sana sebelum Tuannya semakin murka. Adrian pun mendudukkan tubuhnya di kursi dengan kasar. Dia pun memegang kepalanya yang berdenyut pusing dengan kedua tangannya. "Apalagi sekarang?!" teriaknya frustasi. Tentu saja karyawan di perusahaan ini tahu siapa yang dipecat secara tidak hormat olehnya. Sebagian orang pasti ada yang percaya dengan berita itu dan Adrian tidak ingin hal itu memperngaruhi kinerja mereka. Juga dengan inisial nama yang sudah jelas merujuk pada Nayla. Adrian tidak menyangka kalau gadis itu masih berani bermain api dengannya setelah apa yang terjadi. Padahal ia sudah sebisa mungkin menjauh dan tidak pernah memberikan celah pada wanita manapun untuk mendekatinya. Sedetik kemudian ia teringat kalau ponselnya masih dalam mode silent. Dengan terburu-buru Adrian merogoh saku jasnya.

DMCA.com Protection Status