“Syukurlah! Owen, aku sudah bisa menebak ranah pedangmu sudah habis. Ternyata memang benar!”Di sisi lain, Rusli merasa sangat gembira dan langsung tertawa. Meskipun bisa menebak bahwa ranah pedang Owen telah habis, itu hanyalah tebakannya. Dia juga tidak berani memastikan bahwa kenyataannya juga begitu. Sekarang, setelah mendengar Owen mengakuinya sendiri, dia akhirnya merasa tenang.Selain itu, Rusli juga sempat berpikir apa mungkin Owen hanya sengaja membohonginya. Namun, kemungkinan itu tidak terlalu besar. Dalam pertarungannya dengan Owen dan Keluarga Lisano sebelumnya, dia tahu bahwa Owen memiliki banyak cara untuk melindungi diri, tetapi basis kultivasi Owen baru mencapai tahap akhir Alam Tigana.Saat ini, ahli terkuat Keluarga Lisano telah terluka berat. Hal ini sangat merugikan Owen dan Keluarga Lisano. Ranah pedang merupakan satu-satunya cara Owen untuk membalikkan situasi saat ini. Masalahnya, Owen malah melewatkan kesempatan bagus untuk mengerahkan ranah pedang. Hal ini sud
“Sial! Kenapa jadi begini ....”Melihat situasinya menjadi seperti ini, Kartha yang disandera oleh Rusli merasa sangat tidak berdaya. Dia awalnya berpikir untuk mengorbankan dirinya supaya Owen bisa menggunakan ranah pedang untuk menghabisi Rusli dan Tirta. Tak disangka, ranah pedang Owen telah habis. Mana mungkin Owen bisa mengalahkan Rusli dan Tirta yang begitu kuat?Namun, pihak Keluarga Lisano dan Owen juga bukannya sama sekali tidak memiliki harapan. Tadi, Rusli dan Tirta memang sudah melukai Kartha. Namun, dengan kekuatan Kartha yang mendalam, lukanya tidak terlalu parah dan dia masih memiliki kemampuan untuk bertarung.Sekarang, hal yang terpenting adalah Owen harus terlebih dahulu menyelamatkan Kartha. Dengan menggabungkan dengan Owen dan para ahli Organisasi Dragmar Tonham Barat, meskipun pihak Keluarga Lisano dan Owen tidak dapat mengalahkan Rusli serta Tirta, setidaknya mereka masih bisa mundur dengan mudah.Intinya, berhubung Owen sudah tidak memiliki ranah pedang, Kartha t
Owen menghentikan langkahnya setelah dia berjarak sekitar 2-3 meter di hadapan Rusli.“Owen, aku akan hitung sampai 3. Kita lepas orangnya bersamaan! Bagaimana?” tanya Rusli.“Oke!” jawab Owen sambil mengangguk. Dia menatap Rusli dengan penuh waspada.“Tiga, dua, satu ....”Seusai menghitung sampai satu, Rusli melepaskan Kartha. Berhubung Rusli memenuhi janjinya dan juga tidak melakukan trik kotor, Owen tentu saja juga tidak akan mengingkari janjinya. Dia melepaskan Max, lalu hendak meraih Kartha dan diam-diam mengumpulkan energi spiritual di tangan yang lain agar bisa mencegah serangan mendadak Rusli.“Nak, mati sana!” seru Rusli sambil tersenyum sinis. Sesuai dugaan Owen, ini adalah kesempatan bagus Rusli menyerang Owen secara mendadak. Rusli tentu saja tidak akan melewatkannya. Kemudian, dia segera menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang besar.“Cari mati kamu!” ujar Owen dengan tatapan tajam. Dia bisa menebak bahwa Rusli pasti akan melakukan trik kotor dan sudah memiliki persi
“Cepat sekali!”Rusli tidak menyangka Owen memiliki reaksi yang begitu cepat. Ekspresinya langsung menjadi muram. Awalnya, dia ingin menyerang bagian vital dada Kartha. Dengan begitu, dia pasti bisa langsung menghabisi Kartha. Tak disangka, reaksi Owen terlalu cepat sehingga dia tidak mungkin berhasil.Oleh karena itu, Rusli pun mengurungkan niatnya untuk membunuh Kartha. Dia menghindari pertahanan Owen, lalu segera menyerang titik qihai Kartha.Duk! Kartha yang terkena hantaman kuat itu langsung melayang sejauh 2-3 meter.Pfft! Setelah mendarat di lantai, Kartha memuntahkan darah dan tergeletak lemas di lantai.Titik qihai merupakan lokasi pusat energi dan merupakan sumber energi sejati praktisi seni bela diri. Sekarang, Rusli yang menyerang titik qihai Kartha sudah memusnahkan basis kultivasinya. Untungnya, titik qihai bukanlah bagian yang mematikan. Kali ini, Rusli hanya memusnahkan kultivasinya, tetapi tidak membahayakan nyawanya. Dia sudah sepatutnya bersyukur.“Haha ....”Setelah
“Apa? Rusli sialan! Dia itu termasuk tokoh yang terkemuka, tapi dia malah begitu licik dan nggak tahu malu!”Setelah mengetahui Rusli telah memusnahkan basis kultivasi Kartha, Dirga dan semua anggota Keluarga Lisano merasa sangat terkejut, juga marah.Kali ini, Owen dan Rusli sudah sepakat untuk saling bertukar sandera. Kedua belah pihak seharusnya memenuhi janjinya. Terlebih lagi, Rusli juga sudah terlebih dahulu memperingati Owen untuk tidak menggunakan trik kotor. Tak disangka, Rusli sendiri yang malah diam-diam menyerang Kartha dan memusnahkan basis kultivasinya. Dia benar-benar tidak tahu malu!“Pak Kartha, Om Dirga, nggak usah khawatir. Aku bisa pulihkan basis kultivasi Pak Kartha kok. Setelah masalah kali ini selesai, aku akan obati dia,” hibur Owen.Buah wulitar dapat memperbaiki pusat energi dan meridian praktisi seni bela diri. Sebelumnya, Owen juga pernah menggunakan buah wulitar untuk mengobati Jerremy yang basis kultivasinya dimusnahkan. Sekarang, Owen tidak memiliki buah
“Nggak masalah! Cuma Rusli dan Tirta kok. Aku akan habisi mereka sekarang juga dan mengakhiri dendam di antara kita dengan tuntas!” dengus Owen dengan tatapan membunuh.Sekarang, Owen telah menyelamatkan Kartha. Jadi, dia sudah bisa menghadapi Rusli dan Tirta dengan tenang. Selanjutnya, dia langsung berjalan ke arah Rusli dan Tirta.“Kamu mau habisi aku dan Kak Tirta? Owen, arogan banget kamu! Sebelumnya, kamu sudah beraliansi dengan Keluarga Lisano untuk jatuhkan Keluarga Yukari. Hari ini, aku mau kamu dan Keluarga Lisano merasakan akibat dari bermusuhan denganku!” seru Rusli dengan ekspresi penuh kebencian. Dia berjalan keluar dan hendak membalaskan dendamnya pada Owen dan Keluarga Lisano.Di sisi lain, Tirta juga melakukan hal yang sama. Saat ini, Max sudah diselamatkan. Jadi, dia mengisyaratkan Max untuk bersembunyi di tempat yang aman bersama Aaron. Dia memimpin para anggota Keluarga Pangadi berjalan keluar dan sudah siap untuk beraliansi dengan Rusli dalam menghadapi Owen dan Kel
“Apa? Tetua Junaidi, kenapa kalian bisa tahu mengenai Rusli yang membunuh dan merampok?” tanya Tirta dengan terkejut.Orang yang terkejut bukan hanya Tirta, tetapi juga Rusli. Dia merasa dirinya sama sekali tidak meninggalkan jejak apa pun saat membunuh orang dan merebut bunga lima warna dari tangan Spencer sebelumnya. Tak disangka, Organisasi Dragmar Tonham Barat malah mengetahui perbuatannya ini. Hal ini benar-benar berada di luar dugaannya.“Kalau nggak mau perbuatanmu ketahuan, ya jangan dilakukan! Tirta, insiden itu nggak ada hubungannya denganmu. Aku sarankan kamu sebaiknya berhenti tepat waktu daripada kamu dan Keluarga Pangadi celaka!” ujar Junaidi dengan suara berat.Junaidi tahu jelas bahwa Rusli bukan hanyalah buronan Organisasi Dragmar Tonham Selatan, tetapi juga sudah berbuat kejahatan di Tonham Barat. Jadi, Organisasi Dragmar Tonham Barat tentu saja tidak akan mengampuni Rusli.Namun, Tirta berbeda. Tirta bukan pelaku pembunuhan dan perampokan itu. Meskipun sudah membantu
“Benar! Ayah, jangan terhasut ucapan bajingan kecil itu! Kali ini, dia bukan hanya mencelakai Lima Pengawas Besar, juga berani patahkan kakiku. Kamu harus balaskan dendamku!” tambah Max dari belakang.Akhir-akhir ini, Max selalu kalah setiap bertarung dengan Owen. Hal ini membuatnya sangat membenci Owen dan ingin membunuh Owen. Sekarang, ayahnya yang beraliansi dengan Rusli dalam menghadapi Owen berada di posisi yang menguntungkan. Jadi, dia tentu saja tidak rela jika ayahnya mundur sekarang.“Aku tahu! Max, tenang saja. Aku pasti akan habisi Owen hari ini untuk balaskan dendammu!” jawab Tirta dengan ekspresi dingin.Sebelumnya, Keluarga Pangadi tidak berhenti menyerang Owen karena ingin mendapatkan Grup Ora. Sekarang, dendam di antara Keluarga Pangadi dan Owen sudah makin mendalam. Meskipun Organisasi Dragmar Tonham Barat ikut campur dalam hal ini, Tirta tidak akan mengampuni Owen atau Grup Ora dengan begitu saja.Dengan kekuatannya yang telah mencapai tahap puncak Alam Tigana dan pen
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero