“Yang dikatakan Kak Kartha benar. Dengan bantuan Owen sebelumnya, basis kultivasi Kak Kartha sudah mencapai tahap puncak Alam Tigana. Dengan kekuatan Kak Kartha sekarang, Rusli dan Tirta nggak mungkin bisa melakukan apa-apa. Kalau mereka berani datang, dendam di antara Keluarga Lisano dengan Rusli juga bisa langsung diakhiri.”Setelah mendengar ucapan Kartha, beberapa tetua Keluarga Lisano juga menyetujui ucapannya. Mereka tahu bahwa Tirta dan Rusli adalah pemimpin dunia mafia, sedangkan basis kultivasi kedua orang itu juga sudah mencapai tahap akhir Alam Tigana dari dulu.Jika itu dulu, Keluarga Lisano mungkin akan takut pada Rusli yang beraliansi dengan Tirta. Sekarang, situasinya telah berbeda. Sebelum meninggalkan Tonham Selatan, Owen sudah menggunakan pil kusuma dan Formasi Pengumpul Surya untuk membantu Kartha mencapai tahap puncak Alam Tigana.Dalam keadaan normal, seorang petarung tahap puncak Alam Tigana dapat melawan 2-3 petarung tahap akhir Alam Tigana sekaligus. Jadi, Rusli
“Om Kartha, para tetua sekalian, aku jujur saja. Kali ini, Rusli berani beraliansi dengan Tirta untuk menghadapi Keluarga Lisano pasti karena sudah punya persiapan penuh. Kalau kita bertarung dengan mereka secara langsung, peluang menang kita nggak besar,” ujar Dirga.“Ini ....”Semua orang pun terdiam. Mereka tahu apa yang dikatakan Dirga memang benar. Rusli adalah orang yang sangat licik dan kejam. Tanpa keyakinan untuk menang, dia tidak mungkin berani beraliansi dengan Tirta untuk menghadapi Keluarga Lisano. Dia tidak begitu bodoh.“Selain itu, Owen juga sedang dalam perjalanan datang ke Tonham Selatan untuk membantu kita. Dia usulkan kita untukbersembunyi dulu sementara waktu, juga jangan melawan kelompok Rusli secara paksa sampai dia tiba. Aku juga memikirkan hal yang sama ...,” tambah Dirga.Sangat jelas bahwa Dirga lebih menyetujui usul Owen untuk terlebih dahulu menghindari Rusli dan Tirta.“Emm ... ide bagus! Keluarga Lisano boleh pindah dulu ke tempat lain untuk sementara. Se
“Kak Kartha, jadi apa yang harus kita lakukan sekarang? Apa kita hanya bisa duduk menunggu mati?” tanya para tetua Keluarga Lisano dengan ekspresi muram.“Kita hadapi saja masalah ini selangkah demi selangkah. Kekuatan kelompok Rusli dan Tirta setara dengan Keluarga Lisano. Kalau bertarung, mereka juga nggak mungkin bisa kalahkan kita dengan segampang itu!” dengus Kartha. Dia masih berniat untuk melawan Rusli secara langsung.“Kak Kartha, maksudmu ...?”Para tetua Keluarga Lisano tidak begitu mengerti apa maksud Kartha yang sebenarnya.“Dirga, nanti, kamu pimpin orang untuk bawa semua kelompok lemah keluarga kita ke tempat yang aman. Sisakan saja petarung Alam Tigana di rumah untuk menunggu kedatangan Rusli bersamaku, lalu bantu aku untuk hadapi Rusli dan Tirta. Dengan kekuatan Keluarga Lisano, meski kita nggak bisa kalahkan mereka, setidaknya kita bisa mengulur waktu sampai Owen tiba,” ujar Kartha.Berhubung basis kultivasi Rusli berkemungkinan besar sudah mencapai tahap puncak Alam T
“Dirga, apa maumu? Sebaiknya kalian cepat lepaskan aku! Kalau nggak, cepat atau lambat, ayahku pasti akan datang untuk habisi kalian!” ancam Aaron yang ditahan oleh Julian. Namun, dia sebenarnya merasa agak takut.Sejak Aaron dan Austin jatuh ke tangan Keluarga Lisano, Keluarga Lisano tidak berani melakukan apa-apa terhadap Aaron karena takut pada ancaman Rusli. Namun, Austin tidak seberuntung Aaron. Di hari ke-7 kematian Archie, Keluarga Lisano sudah menghabisi Austin untuk membalaskan dendam Archie. Sekarang, Archie sudah tewas. Sementara itu, Aaron dikurung sendiri dan merasa ketakutan setiap harinya. Hari ini, Dirga tiba-tiba membawanya keluar dari tempat kurungan. Tebakan pertamanya adalah Keluarga Lisano mungkin ingin membunuhnya. Oleh karena itu, dia merasa sangat takut, tetapi juga tidak bisa melawan.Dirga tidak memedulikan Aaron dan lanjut berjalan ke hadapan kelompok Kartha.“Dirga, kenapa kamu bawa Aaron kemari?”Melihat situasi ini, Kartha dan para tetua Keluarga Lisano m
“Nggak bisa! Om Kartha, aku nggak mau pergi! Aku juga merupakan salah satu anggota Keluarga Lisano. Sekarang, Keluarga Lisano lagi dalam bahaya. Aku mana mungkin meninggalkan kalian!” jawab Dirga sambil menggeleng.“Apa? Mana bisa begitu! Dirga, kamu itu kepala Keluarga Lisano yang penting. Kami nggak akan biarkan kamu jatuh dalam bahaya! Pokoknya, kamu harus tinggalkan tempat ini!”Setelah mendengar ucapan Dirga, Kartha dan para tetua Keluarga Lisano merasa sangat terkejut. Kemudian, mereka segera membujuk Dirga untuk pergi.“Om Dirga, justru karena aku ini kepala Keluarga Lisano, aku nggak boleh pergi! Kalau aku takut mati dan bersembunyi di saat Keluarga Lisano berada dalam bahaya, apa aku layak jadi kepala keluarga?” ujar Dirga dengan ekspresi serius dan nada tegas.Kartha dan orang lain di hadapannya ini adalah keluarganya. Sebagai kepala Keluarga Lisano, Dirga tidak mungkin menelantarkan mereka untuk menghadapi bahaya. Dia tidak mampu melakukan hal seperti itu. Selain itu, kekua
“Kamu pasti Tirta, Ketua Mafia Tonham Barat yang terkenal itu, ‘kan?”Di sisi lain, Kartha menatap ke arah Tirta. Tirta merupakan penguasa dunia mafia Tonham Barat yang biasanya jarang berinteraksi dengan kekuatan di Tonham Selatan. Dulu, dia hanya pernah mendengar reputasi Tirta, tetapi masih belum pernah bertemu dengan Tirta. Hanya saja, begitu melihat aura mengesankan yang dipancarkan Tirta, dia bisa langsung menebak identitas Tirta.“Kenapa kamu bisa tahu aku siapa?” tanya Tirta dengan kening berkerut. Kali ini, Tirta menemani Rusli datang ke Tonham Selatan untuk menyerang Keluarga Lisano secara diam-diam, lalu menyelamatkan Aaron. Ini merupakan misi rahasia yang hanya diketahui Max dan beberapa Pengawas Besar keluarganya.Namun, Kartha bukan hanya bisa menebak identitas Tirta, juga sudah terlebih dahulu memimpin sekelompok orang untuk menunggu kedatangan mereka. Hal ini terasa seperti Kartha sudah mengetahui bahwa dirinya dan Rusli akan datang untuk menyerang mereka.Hal ini bena
“Coba saja kalau berani! Dirga, kalau kamu berani membunuh Aaron, hari ini, aku akan buat kalian dan seluruh Keluarga Lisano menemani Aaron ke akhirat!” ujar Rusli dengan ekspresi dingin. Dia sama sekali tidak takut pada ancaman Dirga.Saat ini, Keluarga Yukari sudah musnah dan Rusli telah kehilangan segalanya. Sementara itu, Keluarga Lisano merupakan keluarga besar yang juga memiliki usaha besar. Dengan adanya begitu banyak hal yang membebani Keluarga Lisano, dia percaya Dirga tidak akan berani membunuh Aaron. Jadi, dia mana mungkin takut pada ancaman Dirga?“Kamu mau habisi seluruh Keluarga Lisano? Arogan sekali kamu!” seru Kartha dengan marah.“Kartha, kamu akan tahu alasan kenapa aku berani menyombongkan diri!” jawab Rusli dengan tatapan dingin.Selanjutnya, Rusli tiba-tiba menyerang ke arah Dirga dengan kecepatan tinggi. Meskipun merasa yakin Dirga tidak akan berani membunuh Aaron, nyawa Aaron yang berada di tangan Keluarga Lisano sedikit banyaknya masih bisa mengancamnya. Oleh ka
“Tahap puncak Alam Tigana? Kartha, basis kultivasimu sudah menerobos mencapai tahap puncak Alam Tigana? Ng ... nggak mungkin!”Setelah terdesak mundur akibat serangan Kartha, Rusli merasa sangat terkejut. Saat ini, dia sudah tahu bahwa basis kultivasi Kartha telah mencapai tahap puncak Alam Tigana. Dia benar-benar tidak mengerti kenapa basis kultivasi Kartha bisa tiba-tiba meningkat.Perlu diketahui bahwa menerobos hambatan kultivasi merupakan hal yang sangat sulit bagi petarung Alam Tigana, terlebih lagi bagi Kartha yang merupakan petarung dari generasi tua. Berhubung sudah tua, segala aspek tubuh mereka sudah merosot. Jadi, menerobos hambatan kultivasi menjadi makin sulit.Oleh karena alasan ini, baik di Tonham Selatan maupun Tonham Barat, basis kultivasi tertinggi kepala keluarga besar terkemuka dan petarung dari generasi tua biasanya terhenti di tahap menengah Alam Tigana.Tak disangka, baru saja Rusli meninggalkan Tonham Selatan selama beberapa bulan, basis kultivasi Kartha sudah
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero