Home / Romansa / Pelakor XXL / Tak merasa salah

Share

Tak merasa salah

Author: Reistya
last update Last Updated: 2024-12-29 03:35:32

Reya pagi ini duduk di balkon, dia menjemur Kira sebelum bayinya itu mandi. Kebahagiaan untuknya saat ini hanya bayi kecil itu saja. Tak ada yang benar-benar bisa dipercaya, bahkan Lili pun sudah membohonginya.

Jun baru saja bangun tidur, berjalan keluar kamar melihat Reya di balkon. Senang pagi ini bisa melihat Reya yang tengah tersenyum mengobrol dengan Kira. Ia memutuskan berjalan mendekat, meski ada sedikit keraguan kalau akan ditolak, tapi dia tak peduli. Jun tetap berjalan mendekat, kemudian duduk di kursi yang berhadapan dengan Reya.

Tidak ada penolakan dari Reya, ia malah menatap Jun kemudian tersenyum. "Kalau diperhatiin, Kira mirip banget sama Om. Dia cuma numpang di rahim aku aja selama 9 bulan."

Jujur saja hal itu membuat Jun cukup terkejut. Namun, di sisi lain ia merasa bahagia mendapat perlakuan seperti ini. "Saya udah bilang ke kamu belum? Kalau dia mirip banget sama Kuki waktu masih bayi."

"Om belum bilang, tapi Lili udah bilang ke aku." Reya terdiam ia menatap Jun yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pelakor XXL    Tak bisa bicara'

    Reya pagi ini sarapan bersama ia duduk sambil menggendong Kira. Bayi cantik itu sedang demam, faktor perubahan cuaca sepertinya membuat ia terkena flu. Karena itu, Kira tak mau lepas dari gendongan sang ibu. Jun memerhatikan Reya yang tengah sarapan menurutnya tak nyaman jika makan sambil menggendong bayi mereka. "Kamu mau makan dulu? Biar saya gendong Kira?" Jun mencoba untuk menawarkan diri. "Enggak usah Om, biarin aku sambil gendong Kira." reya menolak menurtnya akan lebih baik jika ia menggendong putrinya sendiri. Indi melirik sang suami yang terlihat begitu perhatian. Katakan saja hari-hari yang ia lalui di Jakarta sebenarnya menyebalkan sekali. Hanya saja, ia harus bertahan dengan kondisi ini, karena ia tak ingin Reya kembali menggoda sang suami."Lagian ngapain kamu gendong Kira sambil sarapan sih?" tanya Indi ketus."Namanya anak lagi sakit," ucap Reya tak kalah ketusnya. Ia kesal dengan pertanyaan yang terlontar, tubuhnya juga sudah merasa kelelahan akibat menjaga putriny

    Last Updated : 2024-12-29
  • Pelakor XXL    Arka tau?

    Siang ini Lili, Lis, Jun dan Indi harus mengunjungi salah seorang saudara mereka yang tengah dirawat disebuah rumah sakit. Mereka meninggalkan Reya sendirian bersama dengan pelayan. Reya saat ini sedang merebahkan tubuhnya di samping Kira. Bayi itu baru saja tertidur setelah pagi tadi terus saja menangis. Reya terus menatap pada Kira. Ada rasa bersalah pada putrinya, karena mungkin saja Kira tak akan pernah bisa memiliki seorang ayah. Ia tak mau merebut Jun, meski sempat terpikir untuk merebut Jun setelah Indi memberitahu tentang kematian sang ibu. Ada satu hal yang terus saja menjadi beban pikirannya, yaitu mengenai Arka. Bagaimana pun, Arka adalah saudara satu-satunya yang ia miliki. Reya ingin Arka mengetahui tentang Kira. Dan pastinya jika itu terjadi, akan banyak pertanyaan yang muncul di benak sang adik. Mau tak mau ia harus menjelaskan. "Hubungin enggak ya?" gumamnya.Reya kemudian memutuskan untuk mengirimkan pesan terlebih dahulu. Bertanya apakah Arka sedang tidak sibuk. A

    Last Updated : 2024-12-30
  • Pelakor XXL    Tolong bertahan

    Jun, Lis, lili dan Indi kini dalam perjalan. Jun berada di depan menyetir mobil, di sampingnya ada Indi, lalu di belakang ada Lili dan juga sang ibu. Perjalanan kali ini cukup lancar karena hari juga sudah cukup siang saat mereka berangkat. "Mbak, kita jangan lama-lama di sana ya. Soalnya kasihan kalau Reya sendirian. " Jun memberitahu sang kakak. Karena sejujurnya Ia juga tak tega meninggalkan Reya sendirian di rumah.Indi melirik tak suka ke arah sang suami. Tentu saja dia jadi kesal, karena apa yang dikatakan oleh Jun yang terlalu memberikan perhatian kepada pelakor itu. "Ngapain sih kamu? Lagian kita kan udah lama juga nggak ketemu sama saudara-saudara. Di rumah kan juga ada Mbak, tenang aja lah." Helaan napas berat terdengar dari Jun. Ia kesal dengan apa yang dikatakan sang istri. "Iya, nanti kamu sama Indi bisa pulang duluan ke apartemen. biar Mbak sama Lili yang di sana agak lama." Lis mencoba melerai pertikaian di antara suami istri di hadapannya. "Indi kamu jangan dulu ng

    Last Updated : 2024-12-30
  • Pelakor XXL    Donor darah

    Lili dan Lis kini berada di kamar, Lili berlari masuk kembali setelah mengambil pakaian dan perlengkapan untuk Kira. Sementara itu Lis yang membersihkan bayi itu. Kira sudah tak menangis setelah Lili membuatkan susu formula untuk Kira."Ada apa sih Li?"Lili menghapus air mata yang terus saja menetes. Ia tak menyangka dengan apa yang terjadi. Saat itu Indi berjalan masuk ke dalam kamar Lis. "Ibu sama Tante ya, aku mau bantu Om Jun."Lis menganggukkan kepala. Setelah mendapat persetujuan dari sang Ibu segera berjalan keluar. Tentu saja harus ada yang menemani Jun saat ini. Sementara itu ini duduk di tempat tidur. Ini adalah pertama kalinya dia bisa melihat Kira dalam jarak yang sangat dekat. Bahkan wanita itu kini menyentuh pipi bayi mungil itu dengan lembut.Lis menatap ke arah Indi. "Itulah di. Kenapa kita harus hati-hati dalam bicara. Apalagi sama ibu yang baru melahirkan. Mbak enggak bermaksud menyalakan kamu. Tahu betul kalau kamu kecewa dan terluka karena ulah Jun. Tapi, Reya it

    Last Updated : 2024-12-30
  • Pelakor XXL    1. Juniar dan Reya

    Seorang gadis bertubuh gemuk terbangun seraya menutupi tubuhnya dengan selimut. Itu adalah Reya Yasmitha, 22 tahun pemilik tubuh gempal dan tinggi seberapa. Bukan tipe ideal untu seorang pelakor. Jika kalian membaca pelakor, itu benar. Dua tahun belakangan ia sibuk menjadi simpanan Juniar Adi Pranaja, pria berusia 42 tahun yang mungkin lebih pantas dikatakan ayahnya sendiri. Juniar seorang pengusaha sukses, Adidaya Raja Tekstil adalah perusahaan turun menurun milik keluarganya yang kini menjadi tanggung jawabnya. Jangan tanya tentang kekayaan, ia juga memiliki banyak usaha lainnya termasuk kerjasama dibidang resor juga dunia hiburan. Reya membuka matanya menatap pria di sampingnya yang kini terpejam. Om Jun, begitu Reya memanggil kekasihnya, ungkapan sayang dari gadis itu. Katakan saja Reya gila, tapi Jun punya sejuta pesona yang ia punya selain uang yang memang jangan ditanya jumlahnya berapa. Tatapannya mengintimidasi, rahang tegas, tubuh yang paripurna, terlebih perhatiannya. Bol

    Last Updated : 2022-07-25
  • Pelakor XXL    2. Kembali ke Jakarta

    Sebuah rumah mewah di kawasan crazy rich Surabaya. Bangunan megah bertingkat tiga megah di bangun dengan nuansa modern minimalis Di depan rumah sebuah taman dan juga air mancur berdiri megah; Lantai tiga ada teras luas dan kolam renang. Kemegahannya berbanding terbalik dengan para penghuni yang individualis dan sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Di ruang tengah, Indi tengah sibuk menatap layar ponsel. Ia sibuk dengan kegiatan berkirim pesan singkat dengan para sahabatnya, satu perkumpulan sosialita. Mereka banyak membahas masalah-masalah berita terkini dan juga sibuk mengulas aneka barang branded keluaran terbaru. Sementara Indi sibuk dengan ponsel ia birkan televisi menyala dan menyaksikan kegiatannya berkirim pesan. Indi Denadra, wanita yang kini berusia 41 tahun itu memiliki paras cantik. Bahkan disaat usianya kini telah beranjak empat puluh tahun lebih, masih terlihat begitu cantik. Dengan mata bulat, kulit putih dan juga bibir peach. Tubuh khas standar Indonesia tingg

    Last Updated : 2022-07-25
  • Pelakor XXL    3. Ibu

    Reya di dalam mobil menuju Jakarta bersama juniar. Sejak tadi pria itu terus menggenggam tangan ke kasihnya, di kursi belakang. Pria itu sesekali menatap gadis yang ia cintai itu terlihat begitu cemas sambil terus berkomunikasi dengan sang adik. Ibu Reya, Ratna terjatuh di kamar mandi. Tentu saja itu sangat membuat gadis itu cemas.Apalagi adiknya mengatakan kalau sang ibu pingsan.Pertemuan Reya dan Juniar terjadi empat tahun lalu. Saat Lili sahabat Reya yang tak lain keponakan Jun memperkenalkan mereka berdua. Reya dikenalkan dengan Juniar karena ia ingin menjual rumah petak sederhana milik mendiang ayahnya yang meninggalkan hutang ratusan juta rupiah setelah usahanya hancur. Sejak itu kehidupan Reya sebagai ana pertama semakin keras. Ratna menderita penyakit komplikasi sirosis hati, diabetes dan juga darah tinggi di usianya yang kini beranjak 43 tahun. Manis dan pekerja kera itu yang ada di pikiran Juniar saat itu. Ia sering menghabiskan waktu dengan melihat status W******p rekan di

    Last Updated : 2022-07-25
  • Pelakor XXL    4. Kerokan cara mulia

    Reya berjalan cepat ke luar seolah takut dibuntuti. Ia takut jika Arka mengikutinya dari belakang karena gadis itu berencana untuk menemu kekasihnya. Akan berbahaya jika Arka memergokinya.Ratna menatap cemas putri sulungnya, apalagi ini sudah cukup malam. "Ka, susul Mbak-mu sana. Udah malam ini."Arka anggukan kepala, ia segera berjalan cepat ke luar dari kamar. Namun, di lorong ia kini tak melihat siapapun. Arka berjalan menuju lorong ke luar dan ia tak juga menemukan Reya."Yaelah, mana nih kakak gue yang gemoy?" gumamnya pada diri sendiri.Reya berjalan ke luar ke parkiran belakang tempat Jun tadi mengantar dan mengatakan akan menunggu untuk memastikan keadaannya. Reya segera masuk ke dalam mobi Jun.Jun sedikit merasa lega saat melihat raut wajah kekasihnya yang terlihat baik-baik saja. Hanya ada Jun dan Reya sementara sopir Jun, meminta ijin untuk ke toilet."Gimana ibu?" tanya Jun."Syukur udah sadar Om dan cuma perlu istirahat karena tulang panggulnya retak," jawab Reya."Kalau

    Last Updated : 2022-07-25

Latest chapter

  • Pelakor XXL    Donor darah

    Lili dan Lis kini berada di kamar, Lili berlari masuk kembali setelah mengambil pakaian dan perlengkapan untuk Kira. Sementara itu Lis yang membersihkan bayi itu. Kira sudah tak menangis setelah Lili membuatkan susu formula untuk Kira."Ada apa sih Li?"Lili menghapus air mata yang terus saja menetes. Ia tak menyangka dengan apa yang terjadi. Saat itu Indi berjalan masuk ke dalam kamar Lis. "Ibu sama Tante ya, aku mau bantu Om Jun."Lis menganggukkan kepala. Setelah mendapat persetujuan dari sang Ibu segera berjalan keluar. Tentu saja harus ada yang menemani Jun saat ini. Sementara itu ini duduk di tempat tidur. Ini adalah pertama kalinya dia bisa melihat Kira dalam jarak yang sangat dekat. Bahkan wanita itu kini menyentuh pipi bayi mungil itu dengan lembut.Lis menatap ke arah Indi. "Itulah di. Kenapa kita harus hati-hati dalam bicara. Apalagi sama ibu yang baru melahirkan. Mbak enggak bermaksud menyalakan kamu. Tahu betul kalau kamu kecewa dan terluka karena ulah Jun. Tapi, Reya it

  • Pelakor XXL    Tolong bertahan

    Jun, Lis, lili dan Indi kini dalam perjalan. Jun berada di depan menyetir mobil, di sampingnya ada Indi, lalu di belakang ada Lili dan juga sang ibu. Perjalanan kali ini cukup lancar karena hari juga sudah cukup siang saat mereka berangkat. "Mbak, kita jangan lama-lama di sana ya. Soalnya kasihan kalau Reya sendirian. " Jun memberitahu sang kakak. Karena sejujurnya Ia juga tak tega meninggalkan Reya sendirian di rumah.Indi melirik tak suka ke arah sang suami. Tentu saja dia jadi kesal, karena apa yang dikatakan oleh Jun yang terlalu memberikan perhatian kepada pelakor itu. "Ngapain sih kamu? Lagian kita kan udah lama juga nggak ketemu sama saudara-saudara. Di rumah kan juga ada Mbak, tenang aja lah." Helaan napas berat terdengar dari Jun. Ia kesal dengan apa yang dikatakan sang istri. "Iya, nanti kamu sama Indi bisa pulang duluan ke apartemen. biar Mbak sama Lili yang di sana agak lama." Lis mencoba melerai pertikaian di antara suami istri di hadapannya. "Indi kamu jangan dulu ng

  • Pelakor XXL    Arka tau?

    Siang ini Lili, Lis, Jun dan Indi harus mengunjungi salah seorang saudara mereka yang tengah dirawat disebuah rumah sakit. Mereka meninggalkan Reya sendirian bersama dengan pelayan. Reya saat ini sedang merebahkan tubuhnya di samping Kira. Bayi itu baru saja tertidur setelah pagi tadi terus saja menangis. Reya terus menatap pada Kira. Ada rasa bersalah pada putrinya, karena mungkin saja Kira tak akan pernah bisa memiliki seorang ayah. Ia tak mau merebut Jun, meski sempat terpikir untuk merebut Jun setelah Indi memberitahu tentang kematian sang ibu. Ada satu hal yang terus saja menjadi beban pikirannya, yaitu mengenai Arka. Bagaimana pun, Arka adalah saudara satu-satunya yang ia miliki. Reya ingin Arka mengetahui tentang Kira. Dan pastinya jika itu terjadi, akan banyak pertanyaan yang muncul di benak sang adik. Mau tak mau ia harus menjelaskan. "Hubungin enggak ya?" gumamnya.Reya kemudian memutuskan untuk mengirimkan pesan terlebih dahulu. Bertanya apakah Arka sedang tidak sibuk. A

  • Pelakor XXL    Tak bisa bicara'

    Reya pagi ini sarapan bersama ia duduk sambil menggendong Kira. Bayi cantik itu sedang demam, faktor perubahan cuaca sepertinya membuat ia terkena flu. Karena itu, Kira tak mau lepas dari gendongan sang ibu. Jun memerhatikan Reya yang tengah sarapan menurutnya tak nyaman jika makan sambil menggendong bayi mereka. "Kamu mau makan dulu? Biar saya gendong Kira?" Jun mencoba untuk menawarkan diri. "Enggak usah Om, biarin aku sambil gendong Kira." reya menolak menurtnya akan lebih baik jika ia menggendong putrinya sendiri. Indi melirik sang suami yang terlihat begitu perhatian. Katakan saja hari-hari yang ia lalui di Jakarta sebenarnya menyebalkan sekali. Hanya saja, ia harus bertahan dengan kondisi ini, karena ia tak ingin Reya kembali menggoda sang suami."Lagian ngapain kamu gendong Kira sambil sarapan sih?" tanya Indi ketus."Namanya anak lagi sakit," ucap Reya tak kalah ketusnya. Ia kesal dengan pertanyaan yang terlontar, tubuhnya juga sudah merasa kelelahan akibat menjaga putriny

  • Pelakor XXL    Tak merasa salah

    Reya pagi ini duduk di balkon, dia menjemur Kira sebelum bayinya itu mandi. Kebahagiaan untuknya saat ini hanya bayi kecil itu saja. Tak ada yang benar-benar bisa dipercaya, bahkan Lili pun sudah membohonginya.Jun baru saja bangun tidur, berjalan keluar kamar melihat Reya di balkon. Senang pagi ini bisa melihat Reya yang tengah tersenyum mengobrol dengan Kira. Ia memutuskan berjalan mendekat, meski ada sedikit keraguan kalau akan ditolak, tapi dia tak peduli. Jun tetap berjalan mendekat, kemudian duduk di kursi yang berhadapan dengan Reya.Tidak ada penolakan dari Reya, ia malah menatap Jun kemudian tersenyum. "Kalau diperhatiin, Kira mirip banget sama Om. Dia cuma numpang di rahim aku aja selama 9 bulan."Jujur saja hal itu membuat Jun cukup terkejut. Namun, di sisi lain ia merasa bahagia mendapat perlakuan seperti ini. "Saya udah bilang ke kamu belum? Kalau dia mirip banget sama Kuki waktu masih bayi.""Om belum bilang, tapi Lili udah bilang ke aku." Reya terdiam ia menatap Jun yan

  • Pelakor XXL    Gangguan

    Lili berjalan masuk ke dalam kamar. Dia melihat Reya yang duduk di sofa, menatap ke luar jendela, sambil memangku Kira. Lili berjalan mendekat, kemudian duduk di sofa lain yang bersebrangan dengan Reya. Lili menatap ke arah sahabatnya itu yang kini menatap tanpa senyum. Lili terdiam, tatapannya berasdu dengan Reya. Kali ini ia merasa terintimidasi tanpa tau kesalahan apa yang ia perbuat. "Kenapa rey?" tanya Lili. "Gue mau tanya, lo harus jawab dengan jujur." Reya menekankan perkataannya dan ia jelas tak bermain-main dalam hal ini. "Lo mau tanya apa?" Reya terdiam sejenak, menatap putri kecilnya yang terlelap. Setelahnya ia menatap pada Lili. "Ibu Indi bilang kalau dia mau minta Kira. Dia mau rawat Kira sebagai anaknya. Menurutnya, gue itu masih muda, masih bisa melanjutkan hidup dan punya anak lagi. Menurut lo gimana?"Lili terkejut dengar apa yang dikatakan oleh Reya. Sama sekali tak menyangka kalau sang tante akan meminta hal semacam ini pada Reya. "Dia ngomong kayak gitu ke lo?

  • Pelakor XXL    Satu rahasia

    "Kenapa sih?" Lili bertanya saat ia dan Reya tengah menikmati santap malam yang tadi dipesan. Reya membangunkan Lili, jangan minta tolong pada sahabatnya itu untuk mengambilkan makanan ke depan. Semua itu karena dia takut bahwa masih ada Jun dan juga ini di depan sana. Dia benar-benar tak ingin merasakan terjebak seperti tadi."Tadi gue lagi minum, terus ada Om Jun. Dan tiba-tiba aja ada Bu Indi. Lo nggak denger? Tadi mereka berdua sama-sama saling berantem.""Enggak, gue tidur enak banget. Kenapa bisa tiba-tiba banget kayak gitu sih? Lagian, lo Kenapa nggak bangunin gue sih? Gue kan bisa ngambilin lo minum, Jadi lo nggak bisa ketemu sama Om Jun." "Gue nggak enak, lo tidur pulas banget. Jadi tadi gue ke belakang, dan ternyata air panasnya habis. jadi gue harus nunggu agak lama buat masak air panas dulu." Reya kini tengah menggendong putrinya titik tadi dia berusaha menyusui, dan sama sekali tak ada ASI yang keluar. Lalu pada akhirnya ia terpaksa membuatkan susu formula untuk putriny

  • Pelakor XXL    Jun tak setuju

    Jun jelas merasa marah dan kesal dengan apa yang dikatakan oleh Indi tadi. Bagaimana bisa dia mempunyai ide untuk merebut Kira dari Reya? Padahal bayi kecil itu masih memiliki seorang ibu. Menurutnya Indi sangat egois dalam hal ini.Pria itu kemudian berjalan keluar, berniat untuk meneguk segelas air putih di dapur. Namun, dia bertemu dengan Reya yang sedang membuat mencari makanan karena dia merasa lapar. Waktu makan malam tadi, dia tak keluar kamar. Dan rasanya juga marah sekali untuk makan.Jun berjalan perlahan karena tak mau mengagetkan. Dia juga tahu kalau Reya, tak mau bertemu dengannya. jadi dia benar-benar berhati-hati kali ini. Jun tak mau membuat perasaan ibu yang sedang menyusui bayinya itu berantakan."Kamu nyari apa?" Jun bertanya.Sementara yang ditanya terkejut, dia menoleh ke belakang. kemudian ketika melihat Jun membuat Reya mundur beberapa langkah ke belakang. Dia benar-benar takut apalagi di sini saat ini ada Indi yang tengah menemani Jun. Saat ini tak mau mencari

  • Pelakor XXL    Membawa Kira

    Lili berjalan masuk kembali dengan cemas. Ia menghampiri Reya yang tengah menimang buah hatinya. Ia menatap Lili dengan tatapan bingung. "Kenapa Li?" tanga Reya tak kalah cemasnya. Lili duduk di samping Reya. "Kalau gue bilang ini, lo nggak boleh cemas atau panik ya," kata Lili. "Lo ngomong kayak gitu, gue malah jadi cemas dan makin panik." Reya berkata. Seperti biasa, apa yang dikatakan seseorang, malah biasanya akan menjadi hal yang dilakukan oleh orang yang mendengar. "Ya, pokoknya lo berpikir yang positif aja ya? Oke?" Lili mengatakan lagi. Ia berharap kalau sahabatnya itu, tidak terlalu cemas dan takut oleh kedatangan Indi.Reya anggukkan kepalanya. Jadi merasa cemas sebenarnya, ia bahkan sampai mendekap erat Kira dalam pelukannya. "Kenapa sih?""Ada Tante Indi di depan." Reya terkejut, terpaku beberapa saat. "Hah? Ibu Indi? Ngapain ke sini?" Reya semakin panik setelah mendengar nama yang disebut. Apalagi Reya merasa tidak melakukan kesalahan apapun. "Gue udah bilang sama Om

DMCA.com Protection Status