Beranda / Urban / Pelakor Untuk Balas Dendam / Darwin Sudah Sangat Muak

Share

Darwin Sudah Sangat Muak

Penulis: HalSya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Cincin berlian dengan nilai hampir mencapai satu miliyar itu tersimpan anggun di dalam sebuah kotak perhiasan yang telah dibuka oleh Darwin di hadapan Clara.

t

Tidak ada yang bisa mengalahkan rasa cinta yang begitu besar untuk wanita itu, hingga memberikan berlian mahal tidak berarti apa-apa baginya.

"Sayang, ini apa tidak terlalu mahal untukku?"

"Mahal? Apa itu mahal? Tidak ada yang lebih mahal selain cintamu untukku. Bahkan rasanya cincin ini tidak ada apa-apanya dibandingkan hati yang sudah kamu berikan untukku, Nona!" sahut Darwin dengan percaya diri.

"Baiklah, aku menerima hadiah ini dengan setulus hati. Terima kasih sayangku!"

Sebelum Clara turun dari mobil, Darwin menyempatkan diri untuk mencium kening kekasihnya itu sebagai tanda perpisahan sementara. Setelah itu Clara mohon pamit untuk segera pulang ke rumahnya, bertemu dengan Ibu Laura dan menceritakan semua yang sudah di lalui ketika perjalanan bisnisnya bersama Maureen.

"Aku pulang!" ucap Clara memasuki rumahnya.

"Bunda!!
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Perseteruan Bengis Darwin & Maureen

    Darwin menghembuskan napas kasar memperhatikan ruangan yang sudah sangat berantakan akibat ulah istrinya yang melempar barang seenak jidatnya sendiri "Akhirnya kamu muncul juga Tuan Darwin. Ku pikir kamu sudah hilang ditelan bumi. Jawab jujur, kenapa kamu tidak datang malam itu."Mungkin sebentar lagi, perseteruan sengit akan terjadi diantara suami istri itu, keduanya saling beradu emosi dan merasa paling tersakiti."Aku sudah bilang berkali-kali, pegawai kita bukan budak! Kenapa kamu memperlakukan mereka dengan seenaknya sendiri? Apalagi Faris, dia bekerja untukku, kamu paham tidak?"Ekpresinya sangat menyeramkan sekali, kedua matanya terbelalak lebar seakan akan jatuh menggelinding ke lantai."Kamu malah membela sekretarismu? Aku ini wanita yang sudah kamu sakiti hatinya, kenapa malah membela orang lain. Aku khawatir sayang, wajar saja aku bertanya pada Faris, dia yang paling tahu keberadaan kamu dan apa yang kamu lakukan selama ini.""Apa memasang alat pelacak juga termasuk hal ya

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Sentuhan Lembut Agam

    "Dokumen apa ini?"Ibu Laura memandangi kertas yang hanya terdapat nomor telepon di dalamnya."Itu adalah nomor telepon satpam yang bertugas di kantor Ayah. Pada hari di mana kedua orangtuaku dianiaya, aku sempat menelepon satpam itu ke nomor kantor untuk minta pertolongan. Panggilan itu sempat tersambung dan aku mendengar suaranya sebelum anak buah Hary memergoki aku di ruangan kerja Ayah," terang Clara."Lalu, apa yang akan kamu lakukan pada satpam itu?""Aku harus bertanya ke mana dia, apakah dia tahu peristiwa yang menimpa orang tua aku atau tidak. Kalau dia tahu, kenapa dia diam saja? Pastinya dia paham apa yang terjadi. Kalau ternyata dia dihasut oleh seseorang, aku akan menyeret orang itu sampai mendapatkan ganjaran yang setimpal!"Clara berapi-api sekali dan tidak pernah bercanda dalam ucapannya."Aku akan coba mencari tahu lewat sumberku, sekarang tugas kamu adalah mencari dokumen penting yang mungkin saja disembunyikan Darwin di rumahnya, atau di rumah Hary Hartawan. Aku jug

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Darwin Tidak Boleh Tahu Ruangan Itu

    Bian terlihat sudah memasuki rumahnya setelah dia baru saja tiba dari perjalanan bisnisnya untuk meninjau lokasi yang akan dibuatkan cabang sub kontraktor Golden Ang, di daerah Depok.Sehingga saat Clara tiba dan Vania sakit Bian tidak ikut hadir mengurus Vania, bahkan dia juga tidak sempat bertemu dengan Clara yang sudah hampir 10 hari meninggalkannya. Tetapi, ada keuntungan tersendiri untuk laki-laki itu, karena dia bisa menjaga jarak dari obrolan terakhir kali mengenai kontrak kerja dia ketika masih bekerja di Addara.Dan membuat dia terbebas dari pertanyaan-pertanyaan aneh lain yang dilontarkan istrinya."Kamu sudah pulang?" tanya Ibu Laura yang sedang menikmati makan malam di rumahnya, tepat beberapa waktu setelah Clara pamit bertemu dengan kepala Jaksa Agam."Sudah Bu, aku dengar Bundanya Vania sudah datang. Maaf karena pekerjaannya ku yang akhir-akhir ini sangat banyak sekali, aku tidak bisa meluangkan waktu untuk menyambutnya." Begitu terang Bian di depan mertua palsunya."Tid

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Meminta Perusahaan

    Clara memperbaiki irama napasnya yang sedikit tersengal-sengal dengan irama jantung yang berdegup kencang. Itulah ekpresi ketika seseorang merasa sangat gugup, namun Clara berhasil mengatasi masalah itu secepatnya.Kemudian dua mengambil ponselnya, dan menelepon Darwin."Iya? Ah, aku sedang berada di studio kamu, tapi tampaknya kamu tidak ada di sini.""Kamu di studio sayang? Padahal aku di apartemen ini, baru saja aku akan menghubungi kamu. Apa yang kamu lakukan di saat sendirian seperti itu?""Aku sedang memikirkan sesuatu, dan di studio ini aku merasa sangat tenang. Aku menyukai suasana di sini, karena seperti di bar. Oh iya, sudah lama aku tidak ke tempat itu." Darwin baru ingat, bahwa semenjak jatuh cinta pada Clara, dia sudah tidak merasa kesepian lagi hingga harus menghabiskan waktu di dalam Bar."Mau bertemu di sana Sayang?""Sekarang? Apa tidak larut malam untukmu?""Tidak Tuan, aku juga ingin menikmati musik sambil meneguk tengola. Aku tunggu di sana ya, jangan terlambat!"

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Darwin Berpihak Pada Clara

    "Katakan dengan lebih jelas Nona, kamu menginginkan perusahaan apa dariku?"Tampaknya, Darwin tidak menganggap perkataan Clara hanya sebuah candaan. Dengan pertanyaan simpel tadi, Darwin bahkan sudah memikirkan perusahaan apa yang cocok untuk Clara."Perusahaan yang bisa mengalahkan departemen store milik Nyonya Maureen nanti."Darwin menganggukkan kepalanya, paham."Baiklah, aku akan memikirkan perusahaan apa itu. Untuk sekarang, fokus saja mendirikan departemen store bersama dia, sehingga kamu bisa tahu letak kelemahannya di mana. Supaya saat kamu mendirikan perusahaan baru, kamu bisa menggunakan kelemahan itu sebagai senjatanya."Clara sedikit tersentuh dengan kata-kata Darwin yang dinilai terlalu memihak dirinya. Ia sampai heran, kesalahan apa yang sudah dilakukan Maureen hingga Darwin begitu melekat dan percaya kepada dirinya."Tuan, aku selalu penasaran akan hal ini. Kenapa kamu terang-terangan berpihak padaku?""Karena aku bisa menilai mana wanita yang tulus dan mana yang hanya

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Permintaan Aneh Dari Hary

    Maureen baru saja tiba di rumah milik ayahnya, dan segera berjalan masuk ke dalam untuk menemui laki-laki itu, tentunya dengan langkah kaki yang berdentum keras akibat masih geram dengan perbuatan acuh laki-laki itu pada anak perempuannya.Hary sudah tiba satu hari setelah Maureen dari perjalanannya ke luar negeri, dan Maureen menemukan ayahnya sedang duduk di sofa ruang televisi."Sudah datang?" Hary menoleh sekilas ke arah anaknya lalu kembali menatap layar televisi. "Bagaimana perayaan hari ulang tahun pernikahan kamu? Kacau?"Maureen dibuat tak bisa berkata-kata oleh ucapan ayahnya."Ayah memanggil aku ke sini hanya untuk menanyakan itu? Yang benar saja!" Maureen menyahut kesal."Hahaha, sudah ayah tebak bahwa pestanya kacau. Lagi pula, kamu sangat berharap besar pada suami kamu. Dia saja menolak permintaan ayah untuk memasukkan perusahaan ke bursa efek, apalagi pernikahan kalian. Kamu harus lebih pintar dari dia!" tukasnya sambil tertawa lebar. "Sejak kapan Ayah khawatir padaku?

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Alasan Pesta Di Pemakaman

    Pagi, setelah Clara mengantar Vania ke sekolah, dia diminta untuk menemui Maureen di galeri miliknya.Setelah mereka berdua pulang dari perjalanan bisnis, dan setelah Clara menikmati malam panas bersama Darwin, mereka memang belum memiliki kesempatan lagi, untuk bertemu. Hingga, ketika diminta untuk ke galeri, lantas wanita itu segera mengiyakan keinginan Maureen dan menyetop taksi online yang akan membawanya ke sana.Sesampainya di galeri, Clara agak terkejut saat melihat pemandangan beberapa baju-baju branded berjejer di depannya, lengkap dengan sepatu juga tas.Entah apa maksud dari itu semua, Clara belum paham. Ia hanya berjalan mendekati Maureen."Sudah datang?" sapa Maureen. Dua orang penata riasnya terlihat sedang berusaha mencocokkan baju dan tas yang mungkin akan dikenakan oleh Maureen ketika dia akan menghadiri suatu event."Sedang apa Nyonya? Kenapa banyak baju-baju bagus dipajang?" tanya Clara heran. Dia tidak tahu sama sekali tentang rencana perempuan licik itu."Ah in

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Tak Tahu Malu

    Clara dengan serius menantikan cerita dari Maureen tentang alasan apa yang melandasi tingkah gilanya hari ini.Karena orang waras tidak akan pernah pergi ke pemakaman orang lain dengan pakaian pesta seperti itu."Benarkah kamu ingin ini mengetahui ceritanya? Kamu harus mempersiapkan diri dari hal yang mungkin baru pertama kali kamu dengar!" "Apa itu nyonya?""Aku akan ceritakan setelah kita keluar dari pemakaman."Kemudian sekretaris Maureen tiba-tiba datang dan memberi tahu bahwa mobil sudah siap di depan. "Baiklah, kita akan segera ke sana."Maureen menyuruh mobil yang satunya untuk membawa clara dan Vania, sedangkan dia tetap memakai mobil pribadinya.Meskipun sangat penasaran, tetapi Clara tetap berusaha menahan diri untuk tidak bertanya lebih jauh, karena bisa jadi Maureen akan curiga nantinya.**Dua mobil telah membawa dua wanita dengan dress yang sangat cantik dalam berangkat dari tempat semula menuju ke tempat di mana orang-orang yang sedang menangisi jasad kaku dari orang

Bab terbaru

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Pada Akhirnya Jalan Mereka Tetap Sama.

    Maureen sudah mengirimkan pesan singkat yang berisi lokasi di mana mereka berdua berada bukan tanpa rencana Darwin pun memikirkan baik dan buruknya dia harus seperti apa dia pun pergi ke lokasi itu sendirian. sesampainya di sebuah gudang kosong itu, Darwin melihat Serayu yang sedang duduk sendirian dan dipasang sebuah bom dalam bentuk rompi dan menangis ketakutan sendirian."Tenang Serayu, aku ada di sini kamu jangan khawatir aku akan melepaskan kamu!""Tidak lebih baik kamu pergi sekarang juga, bom ini akan meledak dalam hitungan beberapa detik, lebih baik aku saja yang mati aku tidak mau mengorbankan kamu yang tidak bersalah. Aku yang sudah memulai rencana balas dendam ini maka akulah yang harus mati."Di saat mereka berdua saling bernegosiasi untuk siapa yang harus pergi dan siapa yang bertahan, Maureen tiba-tiba muncul dan bertepuk tangan seperti terharu melihat aksi 2 orang yang saling berkorban itu."So sweet banget kalian. Aku tidak tahan melihatnya," ujar Maureen menyindir du

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Serayu Diculik

    Darwin segera keluar dari kamar hari Hartawan tanpa berpikir apa-apa lagi dia langsung menemui pengacaranya yang bernama Agam yang kali ini akan membantu Darwin menyelesaikan semuanya Darwin sudah memiliki dokumen itu apalagi yang dia perlukan dia tetap ada di pihak Serayu untuk membantunya."Ini aku berikan untukmu dokumen yang sangat mahal sekali aku perlu beberapa taktik untuk mengambilnya," ucap Darwin ketika mereka bertemu di sebuah bar malam lagi.Agam tidak menyangka bahwa Darwin benar-benar melakukan hal itu dia pikir Darwin hanya omong kosong saja tetapi kenyataannya dia sudah membawa dokumen yang sangat diperlukan untuk persidangan Ibu Laura."Ibu Laura adalah satu dari 13 orang keluarga yang bersedih kehilangan orang tercintanya dalam sekaligus tanpa adanya kompensasi apapun jadi aku bersama Serayu maju untuk mendapatkan keadilan itu makanya kita berdua membutuhkan kamu juga Maurin untuk bisa sampai di tempat Hary Hartawan.""Iya kau sudah menceritakannya kemarin aku sudah

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Dokumen Rahasia

    Maureen tiba-tiba saja mengumpulkan para karyawannya untuk berada dalam satu aula besar karena dia ada sebuah misi rahasia. Termasuk Vincent dan ayahnya juga.Pokoknya dia mau rumahnya kosong tanpa ada siapapun. Awalnya Hary Hartawan tidak mau meninggalkan rumahnya, tapi Vincent menyuruhnya untuk ikuti permintaan Maureen.Akhirnya Hary pergi ke aula itu dan berkumpul dengan semua karyawannya."Sudah cukup kamu membuat keributannya, ada apa ini?""Aku mau membuat pergerakan untuk menculik seorang wanita yang membuat aku kesal"Seorang wanita siapa itu?""Jalang yang aku kenal kemarin, siapa lagi kalau bukan Clara, ternyata dia wanita yang sangat busuk Dia diam-diam merayu Darwin dan membuat laki-laki itu menceraikan aku Aku tidak boleh tinggal diam," kecam Maureen di depan ayah dan juga para karyawannya itu.Hary juga tidak tahu bahwa ternyata tidak hanya Golden Ang lah yang dibuat kesal melainkan anaknya juga."Memang benar-benar ya laki-laki brengsek itu, bila perlu kita harus member

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Ke Tahap Selanjutnya

    "Mau pergi ke mana?" Serayu menghentikan langkah Agam saat dirinya tiba-tiba berdiri di belakang tubuh Agam, hingga laki-laki itu sedikit terhuyung ke belakang."Ada klien yang ingin bertemu denganku sekarang juga, tunggu di sini ya, atau kamu mau istirahat di apartemen aku?""Hmm gak usah, aku di sini saja. Aku juga mau memantau Maureen."Agam tahu kalau pertemuan dia dan Darwin bakal kena retas oleh Serayu, jadi sebelum mereka berdua bertemu, Agam memerintahkan Darwin agar jangan membawa ponselnya saat mereka bertemu. Awalnya Darwin menolak karena tak mengerti, tapi Agam berjanji akan menjelaskannya nanti, jadi tunggulah di tempat yang sudah dijanjikan.Sebelum pergi, Agam mencium bibir kekasihnya dulu dan mereka berdua berpisah di depan studio..Agam mengemudikan motor miliknya, karena mobil Serayu sudah hancur karena tabrakan tempo hari.**Sesampainya di sebuah bar, dia menempuh seorang laki-laki yang tengah bersedih sambil menikmati segelas wine yang dia tuangkan dari botol, hing

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Mengundurkan Diri

    Darwin tampak sangat besar mendengar pernyataan dari Serayu, dia pergi ke sebuah jembatan tinggi yang di bawahnya mengalir air yang sangat deras dia tidak tahu harus berpikir dan memberikan reaksi seperti apa.yang jelas hidupnya benar-benar kalut dan terombang-ambing bak kapal kecil di tengah ombak yang sangat besar mau mundur sudah terlalu jauh tapi mau melangkah dia terhalang oleh kenyataan besar yang sangat pahit itu.Mau tidak mau Serayu harus jujur pada Darwin bahwa dia adalah wanita yang sedang menjalankan misi balas dendam hal itu dilakukan Serayu sebagai penghormatan atas perasaan Darwin terhadap dirinya dia tidak bisa membalas perasaan pria itu dengan hal yang sama nah begitulah cara Serayu supaya tidak terlalu menyakiti perasaan laki-laki.Darwin tidak tahu harus berkata apa lagi dia hanya ingin waktu sendirian tetapi akhirnya dia mulai menemukan jalan keluar apakah aku harus membantu perempuan itu atau aku menyelamatkan Golden engDua hal itu yang saat ini menari-nari di d

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Serayu Mengungkap Jati Dirinya

    Setelah membuat heboh dunia maya dengan berita kegagalan investasi, Darwin justru menghilang tanpa kabar dan tidak ada yang bisa menyarinya.Para pegawai, sekretaris, pihak keamanan juga mencari keberadaan Darwin tapi tidak ada. yg menemukannya.Sampai suatu malam, saat orang lain terlelap justru ada seorang laki-laki yang memakai pakaian serba hitam, rupanya dia bersembunyi di tempat rahasianya. Tapi malam ini, laki-laki itu nekad pergi ke rumah sakit tempat wanita yang dia cintai dirawat.Ia membuka pintu kamar, lalu berjalan mendekati perempuan yang sedang tertidur lelap sendiri.Begitu Serayu membuka mata, ia terbelalak dan hampir saja berteriak karena terkejut, tapi Darwin buru-buru menutup mulut perempuan itu dan membuka masker yang dia kenakan."Sssttt, ini aku," kata Darwin menutup mulut Serayu agar tidak bersuara lagi."Astaga, aku pikir siapa! Kenapa berpakaian seperti maling?""Aku sedang bersembunyi.""Setelah membuat rusuh tentang kegagalan investasi itu?"Darwin tersenyu

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Kabar Turunnya saham

    Tabrakan mobil itu sangat kencang sekali hingga membuat semua orang berpusat pada tragedi itu bagi yang dikendarai Serayu terlempar jauh namun mempunyai perempuan itu masih menggunakan sabuk pengaman dan hanya terluka di bagian dahinya saja, Serayu juga tidak kehilangan kesadaran saat darah mengalir hangat di pelipisnya.Dia mencoba terus membuka matanya dan tangannya meraih ponsel yang berada di dalam tas.Langsung saja dengan sisa kekuatannya serayu Memanggil nomor yang tertera paling atas, yaitu kekasihnya."Halo?" "Kak... aku...aku..." Rayu tidak bisa melanjutkan kata-katanya, dia lemas dan tiba-tiba penglihatannya gelap. Seketika dia Agam pun panik."Rayu! kamu kenapa? Katakan sesuatu!" Namun panggilan itu sepi, tidak ada sahutan siapa-siapa.Agam baru ingat bahwa tadi Serayu izin padanya untuk pergi menyanyi Darwin, lekas laki-laki itu melacak nomor ponsel kekasihnya dan dia mendapatkan lokasi di tengah kota tanpa berpikir apa-apa lagi agam langsung mengambil kunci motor dan me

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Sebuah Tabrakan Mobil

    Mauren yang selalu menelepon Darwin hingga mungkin ada ratusan telepon yang masuk hanya dari nomor yang satu itu.Sementara Darwin, pasti enggan mengangkatnya, dia merasa telepon dari Maureen hanya beban baru dan harus disingkirkan. Isi telepon itu pasti makian, cacian dan pertanyaan di mana keberadaan Darwin sekarang, sudah bisa ditebak.Jadi untuk apa lagi dia mengangkatnya? Toh, yang membuat dia bahagia jelas-jelas sudah ada di sampingnya."Ini Tuan! Aku akan merancang sensor lockdoor dengan sensor fingerprint. Jadi tidak perlu memakai sandi, harus dia yang membukanya dan bisa dipasang dua atau tiga sidik jari."Aku menjumpai Darwin yang tengah membaca berkas perusahaan yang baru saja ia dirikan yang katanya untukku. Dengan menunjuk orang kepercayaannya sebagai Presdir sebelum dirinya yang menjabat dan aku akan ditempatkan di bagian tim perencanaan."Aku sudah mencari tahu tentang itu, Maksudnya aku sudah pernah mendengar dan itu hanya dilakukan oleh negara-negara Eropa sana. Baga

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   File Ekstrak

    Masih dalam keadaan yang hampir celaka, Darwin kembali lagi ke ruang belakang rumahnya dan melihat aku yang masih syok atas apa yang aku alami tadi. Aku pikir, aku bakalan mati di tangan Maureen tadi, gak kira-kira banget cekiknya."Kamu tidak apa-apa?"Begitu melihat sosoknya, aku langsung berdiri mendekat."Tidak. Bagaimana nyonya? Sudah lebih baikan?""Kenapa kamu lebih memilih mengkhawatirkan orang yang hampir membunuh kamu? Menjauh lah dari perempuan itu, aku juga sudah tidak tahan.""Makanya Pak Darwin baru datang setelah perjalanan tadi kan?""Iya itu benar, saya saja sampai kesal melihat kelakuan perempuan itu. Besok temui sama di tempat biasa, kita bahas perusahaan apa yang akan berdiri."Aku mengangguk mengiyakannya. "Kalau begitu saya pulang dulu."Aku tidak mau mengetahui lebih jauh soal rumah tangga mereka, yang penting tugasku untuk memporak-porandakannya sudah selesai. Aku tinggal pulang, dan mendengarkan tape recorder saja.**Sampai di studio, aku melihat Kak Agam sen

DMCA.com Protection Status