Setelah Chris menatapnya dalam-dalam, dia pun mengangguk. Dia memiliki ekspresi jijik yang sama terhadap Edward, tetapi jika mereka tidak bekerja sama, situasinya hanya akan bertambah buruk.Lagi pula, mereka tidak tahu siapa, dan seberapa kuat orang itu. Jika mereka berada pada posisi yang kurang menguntungkan dalam pertempuran, maka itu akan menjadi bencana. Tak satu pun dari mereka ingin jatuh ke sesuatu yang tidak terduga.Chris mengerutkan keningnya sebelum akhirnya berkata dengan serius, “Mari kita singkirkan beberapa kandidat. Blade aku bunuh, lalu aku melihat mayat Luther dan David di jalan. Selain kita berdua, ada lima orang lagi! Termasuk dua yang berbaring di sini, hanya tiga orang yang tersisa. Tiga orang itu adalah Fane, Souza, dan Rich! Kita bisa mengabaikan Fane, jadi hanya Souza dan Rich yang tersisa!”Saat mengatakan itu, Chris memiliki ekspresi kekhawatiran di wajahnya. Chris sudah tahu dua orang lainnya dari yang sebelumnya dan memiliki perkiraan keterampilan mereka.
Kedua individu itu terdiam setelah mengatakan bagiannya. Keduanya punya pendapat masing-masing.Situasinya terlalu aneh dan tidak masuk akal bagi mereka, jadi mereka memiliki banyak pemikiran yang tidak dapat mereka jawab. Mereka juga tidak tahu apa yang akan mereka bicarakan.Setelah terdiam selama beberapa menit, mereka berdua mendengar embusan angin. Ketika melihat ke atas pada saat yang sama, mereka melihat Souza dengan kerutan di wajahnya, dengan cepat menuju ke arah mereka.Ketika melihat mereka berdua di tanah, ekspresi Souza mengeras. Saat mendarat, dia menatap Chris dan Edward dengan waspada.Ketika Chris dan Edward melihat bahwa itu adalah Souza, mereka berdua saling bertukar pandang dan mereka bisa melihat emosi rumit di mata masing-masing. Meski begitu, mereka tetap diam.Souza tidak berniat menyapa mereka. Bagaimanapun juga, dua pria di depannya sangat kuat. Jika dia tidak menggunakan beberapa trik, dia tidak akan bisa mengalahkan salah satu dari mereka dalam pertempuran s
Souza semakin bingung, merasa ada yang aneh dengan cara Chris dan Edward memandangnya.Sulit untuk menyalahkan Souza karena tidak memahami situasinya. Bagaimanapun juga, dia tahu di mana dia berdiri.Keterampilannya bukanlah ancaman bagi kedua pria itu. Heck, mereka tidak perlu memperlakukannya dengan rasa khawatir. Namun, Souza merasa seperti dia bisa merasakan sentuhan kewaspadaan di mata Chris dan Edward, yang agak membuatnya merasa bingung.Mengapa Chris berhati-hati padanya? Apa yang harus diwaspadai? Dia adalah orang yang harus berhati-hati dengan Chris, namun kedua pria itu menatapnya seolah-olah dia merupakan ancaman yang tidak menyenangkan. Hal itu menyebabkan Souza menjadi sangat bingung.Dia mundur selangkah saat menatap Chris dan Edward dengan waspada.Chris berkata dengan enteng, “Apakah menurutmu trik kecilmu dapat menipu kami? Anda ingin bekerja sama dengan Edward untuk membunuhku sebelum kau membunuh Edward sendiri, dan menjadikanmu pemenangnya!”Souza mengerutkan kenin
Seorang murid dari Paviliun Awan Ungu mengerutkan kening dan berkata, “Fane sudah bersembunyi begitu lama dan tidak menunjukkan dirinya. Apakah dia takut?”Saat dia mengatakan itu, beberapa tatapan sinis diarahkan ke arahnya. Bibir murid itu berkedut, mengetahui bahwa apa yang dia katakan sama sekali tidak meyakinkan. Itu hanya kata-kata yang diucapkan karena iri dan cemburu.Bibir orang itu berkedut dan melanjutkan, “Aku hanya berpikir bahwa dia tidak perlu bersembunyi dan menonton pertunjukan jika dia begitu kuat!”Saat dia mengatakan itu, seseorang menunjuk ke gulungan besar dan berkata, “Fane telah keluar!”Saat itu dikatakan, ekspresi wajah murid dari Paviliun Awan Ungu itu menegang. Wajahnya sedikit memanas, merasa seperti dia baru saja mempermalukan dirinya sendiri. Kata-katanya telah dibantah hanya dalam beberapa saat aja.Di ruang yang terisolasi, Fane perlahan berjalan melewati pohon besar ke tempat Chris, Edward, dan Souza berada dengan ekspresi tenang dan acuh tak acuh, seo
Seorang petarung dari Benua Hestia menggoda, "Jadi kesannya bisa membunuh. Mereka pada kekeuh mengangggap respon sebelumnya, berpikir kalau petarung dari Benua Hestia itu semuanya lemah. Mereka pantas mati!"Saat dia mengatakan itu, dia mendapat tatapan marah dari murid-murid Paviliun Awan Ungu dan Aliansi Nimbus.Salah satu murid dari Paviliun Awan Ungu berteriak, "Berhentilah bersikap sombong! Fane sungguh pandai berakting, jadi dia membuat Chris bingung!"Mendengar itu, seorang petarung dari Benua Hestia langsung berteriak balik, “Berakting? Sejak kapan dia berpura-pura menjadi orang lain? Apa Fane pernah bilang kalau dia lemah? Apa dia pernah bilang kalau dia tidak bisa mengalahkan yang lainnya? Hanya karena dia seorang alkemis?”"Jelas-jelas orang lain yang membongkar siapa sebenarnya Fane, lalu bagaimana kau bisa menyalahkan Fane? Merekalah yang tidak mau menerima kenyataan, tetapi kalian semua mencoba untuk mengatakan kalau orang lain yang bertindak. Apa kau tidak takut kalau ka
Setelah suasana hening cukup lama, seseorang berkata, "Sepertinya Fane memang jujur selama ini. Sayang sekali Chris tidak mau mendengarkan, dan kita semua memiliki pemikiran seperti itu. Kita mungkin akan tetap berpikir seperti Chris kalau kita belum pernah melihatnya beraksi dan berpikir Fane memang sombong!""Aku punya rencana untuk memilih siapa pun yang mengatakan kalau Fane saat ini sedang berpura-pura. Apa dia sedang berakting? Dia hanya mengatakan yang sebenarnya! Hanya saja tidak ada yang mau mendengarkannya!"Pada saat itu, Chris tetep keukeuh untuk tidak percaya dan mendengarkan. Dia bahkan merasa bahwa mungkin kepalanya Fane terbentur terlalu keras. Kalau tidak, tidak mungkin Fane mengatakan hal-hal yang sangat lucu.Bibir Edward berkedut, berkata dengan putus asa, "Semuanya sudah sejauh ini, tapi kau masih keras kepala! Apa kau perlu membenturkan kepalamu ke dinding sebelum menyadari betapa absurdnya semua yang kau katakan? Kau sungguh membuatku berpikir jauh. Aku belum p
Chris mengeluarkan senjatanya. Itu adalah pedang emas yang memiliki ukiran ular piton emas kemerahan dengan mulut terbuka terukir di atasnya. Dia memegang pedang di tangan kanannya sambil menatap Souza dengan dingin.Edward mengeluarkan senjatanya juga—sepasang sarung tangan biru es. Sarung tangan itu terbuat dari sutra surgawi dan memiliki cahaya biru.Keduanya berdiri di depan Souza.Souza terbelalak tak percaya ketika keduanya mengeluarkan senjata mereka. Keduanya bekerja sama untuk membunuhnya? Dia sudah berencana untuk bersekutu dengan Edward untuk membunuh Chris dan bahkan mencoba memikirkan apa yang harus dikatakan kepada Edward. Rencananya hancur berantakan!Semua orang tahu dendam di antara mereka, namun mereka benar-benar mengesampingkan dendam itu untuk menghadapinya. Sulit dipercaya!Tentu saja, dua orang yang bekerja sama untuk membunuh lawan adalah hal yang biasa dalam strategi pembantaian. Setelah memasuki ruang isolasi, beberapa peserta dari sepuluh peserta berencana me
Chris menyeringai dan menusukkan pedangnya ke depan. Ular piton emas membuka mulutnya yang berbisa lebar-lebar dan menggigit tepat ke arah Souza.Tiga pilar es Edward mengikuti di belakangnya, dan dua teknik serangan jatuh tepat di punggung Souza secara bersamaan.Fane mendengar ledakan keras. Souza bahkan tidak memiliki kesempatan untuk berteriak kesakitan sebelum dia diledakkan di udara. Tepat setelah itu, ledakan dari kedua teknik serangan tersebut meluncurkan gelombang kejut, menyebabkan ledakan besar lainnya saat sebuah kawah terbentuk di tanah.Souza mengalami nasib yang menyedihkan karena kedua teknik tersebut langsung menghancurkannya. Bahkan tubuhnya tidak tersisa sama sekali. Melihat pemandangan itu, Chris masih belum bisa bersikap santai sama sekali. Sebaliknya, dia mengerutkan kening.Chris berbalik untuk melihat Edward dan memperhatikan kalau ekspresi Edward terlihat serius juga.Chris hanya bisa berkata, "Ini aneh. Kenapa dia tidak melawan? Dengan kemampuannya, dia seharu