Luna duduk di pangkuan paman tampan, mengedipkan mata besarnya dan berkata, “Ada nenek penyihir jahat di rumah papi. Nenek penyihir itu sangat jahat, dia nggak membiarkan Luna bersama dengan mami, dia juga nggak membiarkan papi dan mami bersama.”“Aku benci dengan nenek tua itu, jadi aku berlari keluar sendiri untuk mencari mami dan kemudian bertemu dengan paman.”Kelven terdiam.Akhirnya dia mengerti, masalahnya bukan antara wanita itu dan Alfred.Masalahnya adalah Keluarga Joven.Keluarga seperti mereka pasti tidak bisa menerima seorang wanita yang sudah menikah masuk ke dalam rumah mereka.Jadi mereka berdua dipukuli?Meskipun sangat tidak suka Delis bersama dengan orang lain, tetapi Kelven merasa sakit hati melihat Delis terluka karena pria itu.“Paman, aku lapar, aku masak untukmu, ya?”Luna melompat turun dari pangkuan Kelven dan menuju ke dapur.Kelven menariknya, “Kamu masih begitu kecil, bagaimana bisa memasak. Aku akan memesan makanan untuk kita.”“Aku bisa, papiku yang meng
“Kelven, kamu pikir aku nggak berani?”“Kalau begitu tusuk saja.”Melihat wanita ini marah karena pria lain, Kelven merasa hampir gila dan dengan histeris berteriak padanya, “Delis, kalau kamu berani, ambil pisau dan menusukku! Kalau kamu berani menyakitiku karena dia, aku akan menjauh darimu untuk selamanya dan nggak pernah mengganggumu lagi.”“Apa yang nggak berani aku lakukan?”Delis sangat marah, dia berbalik dan mengambil pisau buah di meja, lalu mengarahkannya ke arah Kelven dengan kedua tangannya.Namun saat hendak menikamnya, tangan Delis gemetar.Delis menatapnya dengan penuh kemarahan, menggertakkan giginya, tetapi tidak bisa melakukannya.Melihat gerakannya, Kelven merasa penuh kesedihan.“Kamu benar-benar begitu mencintainya> Mencintainya sampai sudah melupakan semua kenangan kita dan bahkan mau membunuhku?”Delis merasa sangat sedih. Dia membuang pisau buah itu dan berlutut di lantai, menangis dengan penuh kesedihan.“Mengapa kamu mau melukainya? Dia amsih terbaring di ru
Kelven melihat kebencian yang begitu mendalam dari tatapan Delis.Namun, Kelven tampak tidak peduli dan juga tidak ingin menyakiti anak itu. Kelven perlahan-lahan menggerakkan kursi roda dan pergi.Setelah dia pergi, Delis memeluk erat putrinya dan tidak bisa meredakan emosinya untuk waktu yang cukup lama.Luna melepaskan diri dari dekapan maminya dan mengusap air mata di pipi maminya, lalu dengan lembut berkata, “Mami, jangan menangis. Bisakah mami membawa Luna untuk bertemu dengan papi?”Delis berusaha menahan emosinya, membelai wajah kecil anaknya dan memberitahunya,“Tenang saja Luna, dia akan baik-baik saja. Mami akan masak sekarang untukmu, setelah makan Luna tidur dengan nyenyak ya.”“Tapi Luna mau bertemu dengan papi.”“Dia sedang sibuk sekarang, nggak ada waktu bertemu denganmu.”Delis berdiri dan pergi ke dapur.Luna mengikutinya di belakang dan bertanya, “Jadi papi nggak mati? Apakah Luna masih bisa bertemu dengannya?”“Bisa.”Sambil berusaha mengendalikan emosinya, Delis b
Mendengar itu, Delis manatapnya dengan tajam.“Kamu pikir aku akan tertipu denganmu lagi? Kelven, kubilang padamu, bahkan kalau semua pria di dunia ini mati, aku juga nggak akan kembali denganmu.”“Kalau begitu, biarkan dia mati saja. Aku akan meminta dokter untuk memutuskan oksigennya sekarang juga.”Kelven langsung berdiri tegap dan memerintahkan, “Sini.”Dokter yang mengenakan jas putih segera datang dan memanggil dengan hormat, “Pak Kelven.”“Putuskan aliran oksigen orang di dalam sana, setelah dia mati, langsung dikremasikan.”Dokter bersiap untuk melakukan perintah itu, tetapi Delis langsung berdiri dan menghalangi pintu ruangan perawatan. Lalu menatap Kelven dengan marah dan berteriak, “Kalau kamu berani memutuskan aliran oksigennya, aku pasti akan membunuhmu.”Kelven tidak peduli dengan ancamannya, hanya dengan dingin menatapnya dan tersenyum sinis.“Aku sudah memberimu kesempatan, kamu yang nggak mau menyelamatkannya.”“Asalkan kamu kembali padaku dengan patuh, nggak bertengk
Setelah mengakhiri panggilan telepon, Delis bergegas ke pintu masuk rumah sakit untuk bertemu dengan Angel.Dia melihat kanan dan kiri, Delis melihat ada seseorang yang mengawasinya dari jauh.Delis tahu bahwa orang itu adalah orang yang dikirim oleh Kelven untuk mengawasinya, tetapi dia tidak peduli.Setelah menunggu sekitar setengah jam, sebuah mobil sedan hitam berhenti di depannya.Delis bahkan belum mengintip ke dalam mobil, pintu mobil terbuka dan Angel keluar dari dalamnya.Angel langsung menggandeng tangan Delis dengan gembira dan berkata, “Delis, aku punya kejutan untukmu.”Delis baru saja mau bertanya kejutan apa, tetapi tiba-tiba dia melihat seseorang turun dari mobil itu juga.Seseorang yang tidak ingin dia temui.Peter juga tidak menyangka bahwa orang yang akan ditemui Angel adalah Delis.Peter sedikit tidak sabar dan mendesak Angel, “Nona Angel, aku sedang buru-buru. Bisakah kamu membawaku bertemu langsung dengan adikku?”Angel berbalik dan melihat Peter, lalu dengan sen
“Kamu punya hak apa berteriak padaku? Lalu kenapa aku mengakuinya atau nggak? Putri Keluarga Joven yang kalian cari sudah mati. Aku bukan dia.”“Sampai kapan pun, aku nggak ada hubungan sama sekali dengan Keluarga Joven.”Meskipun Delis tidak ingin mengakuinya, kenyataan juga sudah ada di depan mata.Kenapa dirinya harus lari? Dia harus memberitahu wanita kejam itu siapa yang telah melahirkan warga rendahan seperti dirinya.Sebenarnya siapa yang tidak layak masuk ke pintu gerbang Keluarga Joven.Peter terdiam.Setelah mendengar perkataan Delis, Peter terkejut dan memundurkan langkahnya, sulit untuk memercayainya.Dia tidak percaya wanita yang wajahnya telah hancur adalah adiknya yang telah dicari keluarganya selama dua puluhan tahun.Peter bahakn lebih tidak percaya bahwa dia bahkan melahirkan seorang anak bersama Alfred.Ibunya juga melukainya hingga meninggalkan bekas.Apa yang harus dilakukannya sekarang?Seketika, Peter tidak tahu harus berbuat apa.“Kedatanganmu cukup tepat. Alfre
Luna adalah anaknya Kelven?Angel tercengang melihat orang di sebelahnya, matanya membelalak.Ternyata Delis tidak menggugurkan anaknya dan juga tidak mencintai Alfred.Alasannya dia mempertahankan anak Kelven adalah karena dia masih punya perasaan dengan Kelven?Pasti begitu.Meskipun merasa sedikit kesal karena menyembunyikannya darinya, tetapi Angel tidak bermaksud marah padanya.Terutama saat melihat luka di wajah kecilnya, Angel merasa sangat tidak tega. Angel mengangkat tangannya dan memeluknya, kemudian tidak berbicara lagi.Angel tahu, Delis pasti sangat menderita dan hidup dengan ketidakadilan selama ini.Pelukannya bisa memberikan sedikit perasaan lega pada Delis, setidaknya itu bisa membantu.Delis tidak menolak pelukan kakaknya. Semua kekesalan dan kesedihan di dalam hatinya berubah menjadi air mata, membanjiri matanya.Delis tidak bicara, tetapi air mata terus mengalir.Angel mengusap air matanya dengan tangannya, kemudian memeluknya dengan lebih erat lagi, lalu menghiburn
Luna bangun pagi dan melihat maminya tidak ada di sampingnya. Dia bangun dari tempat tidur dan memakai sendal untu keluar mencarinya.Saat melihat maminya tertidur di kamar sebelah dengan tante Angel, Luna merasa sangat penasaran.Dia tidak tahu kapan tante Angel datang ke rumahnya.Namun, melihat maminya dan tante Angel masih tidur, Luna tidak mengganggu mereka dan pergi menyiapkan sarapan untuk mereka.Saat baru sampai di runag tamu, Luna mendengar bel pintu berbunyi.Luna berlari ke pintu, tetapi karena terlalu pendek, Luna tidak bisa mencapai mata kucing untuk melihat keluar. Jadi, dia dengan waspada bertanya melalui celah pintu, “Kamu siapa? Mau mencari siapa?”Di luar pintu, Kelven mendengar suara anak-anak, dia dengan lembut menjawab, “Ini aku.”Luna mendengar suara paman jahat itu, dia langsung mengerucutkan bibirnya dan berbalik untuk mengambil sapu. Lalu kembali ke pintu untuk membukanya.Saat pintu terbuka, Kelven bahkan belum masuk, Luna langsung mengangkat sapunya untuk m
Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol
Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p
Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi
Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l
Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa
“Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem
Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, “Adik kecil, siapa namamu?”Namun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, “Kalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?”Delis yang baru berusia l
“Kalau ada masalah, panggil saja aku,” ujar Kelven.“Nggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.”Jawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, ‘kan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ …, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De
Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, “Aku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?”“Karena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.”“Kemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.”Delis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.“Kenapa?”Wajah Delis tampak pucat.“Jadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?”Kelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, “Bukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.”“Tapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b