Beranda / Romansa / Pacar Pembantu / Trapped by You

Share

Trapped by You

Penulis: Asterona
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Ingin melindungi adalah gejala awal dari yang namanya jatuh hati.

•••

"Wan, coba lu atur barisan depan nggak rapi banget kayaknya," perintah Ragil pada Juan. Hari ini terakhir acara MOS, dimana para peserta diminta menyerahkan surat yang mereka buat.

Sementara di panggung aula, sepuluh senior berseragam sama berbaris rapi, lima diantaranya perempuan dan lima diantaranya lelaki.

"PERHATIAN! PERHATIAN!"

Ragil mengambil alih acara, melihat peserta sudah berbaris rapi. Cowok itu bersuara. "Acara terakhir adalah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pacar Pembantu   Surrender

    Tanpa membuang waktu, setelah mengetahui Nabilla berada dalam bahaya Raqa segera pergi menuju gudang belakang. Jujur, ia tidak pernah mengirim pesan apa pun pada cewek itu. Melihatnya saja Raqa muak, apalagi mengirim pesan? Raqa angkat tangan soal itu. Tapi jangan salah dulu, Raqa tidak khawatir pada Nabilla, ia melakukan ini karena statusnya sebagai ketua MOS dan Nabilla adalah peserta. Artinya, mereka saling terkait, dan jangan lupakan si Bapak tua alias Pak Gusti yang sering ia caci maki karena terlalu memanjakan cewek itu.Raqa berdehem singkat, dalam perjalanan ia berinisiatif bertanya pada salah satu siswa berambut cepak yang sibuk mencomot es krimnya."Liat Nabilla nggak?" tanya Raqa datar, khas wajah sangarnya.Cowok yang dimintai jawaban itu pun menghentikkan aktivitasnya sejenak. "Nabilla? Yang mana? Cewek yang namanya Nabilla mah banyak, Kak. Ciri-cirinya aja

  • Pacar Pembantu   The Feeling

    Yang datang tanpa diingini, biasanya dialah yang sulit dilepas untuk pergi.•••Susah payah Raqa menghindari tatapan sinis, atau penuh tanda tanya puluhan siswa-siswi yang mendapatinya sedang menggendong Nabilla. Memutuskan untuk pulang, Raqa tidak punya alternatif lain kecuali membawa cewek mungil nan pendek itu ke markasnya.Sempat berpikir meninggalkan, Raqa bukannya tidak tega, tapi, ia sudah memikirkan lebih dalam apa konsekuensinya kalau membiarkan cewek itu. Pertama, Nabilla dalam keadaan mabuk, bisa saja ia mengatakan jika Raqa yang menyuruhnya ke sana. Padahal tidak, sama sekali. Kedua, Pak Gusti tidak sebodoh pemikirannya, mungkin saja pria itu mengetahui fakta tapi malah

  • Pacar Pembantu   Menarik Perhatian

    Kamu mampu membuatku mengerti, jika Tuhan masih menginginkan senyum, dikala aku sudah serapuh ini.-Nabilla Shiletta-•••"Ih kerennn, balonnya gede terus bisa terbang," Nabilla berucap, memekik girang, saat mobil Raqa melewati taman kecil di pinggiran kota Bandung. Banyak orang berkerumun di sana demi menaiki balon udara. Jika Raqa memandang biasa kejadian itu, lain halnya pada Nabilla, dia terus mengembangkan senyum, kagum. "Lebay banget, baru tau lu di dunia ada balon udara?" Raqa tidak bisa lagi membendung rasa penasarannya.Membuat Nabilla yang tadinya asik memandang ke luar jendela kini menatapnya. "Jadi namanya balon udara? Wih kerenn

  • Pacar Pembantu   Decide

    Kembali, bukan berarti sama, seperti dia yang pernah ada.-Raqa Abimanyu Dinata-•••Jarang sekali Raqa menghabiskan waktunya di kamar, berkutat dengan lembaran kertas berisikan artikel-artikel berita lama, serta dokumen-dokumen yang nyaris menguning akibat terlalu lama tersimpan dalam lemari Arga.Setelah berhasil mencuri dokumen-dokumen itu dari kamar ayahnya, ia memutuskan kembali ke kamar. Raqa berani bertaruh jika keberuntungan sedang berpihak padanya. Arga lembur malam, suatu hal yang bisa Raqa hitung dengan jari setiap hari.Kini, cowok itu fokus menatap lembaran kertas di meja belajarnya, matanya melirik bergantian kertas itu secara s

  • Pacar Pembantu   Kali Kedua

    Menyadari adanya sebuah perasaan memang lama, tapi prosesnyalah yang kadang membuat kita tersiksa. Antara harus mengakui, atau membiarkan rasa itu tenggelam karena gengsi.•••Hal pertama yang Nabilla rasakan saat motor Raqa berhenti di depan sebuah rumah kayu, adalah aura mengerikan. Kedua, tempat yang terlihat seperti gubuk ini sangatlah sepi. Ketiga, rumah di depannya tidak layak disebut rumah tapi sebuah gubuk tak berpenghuni. Keempat, rumah ini berada di daerah terpencil yang jauh dari jangkauan orang-orang. Nabilla masih ingat, perjalanan mereka cukup memakan waktu lama, melewati berbagai perumahan dan beberapa preman yang berkeliaran di pinggir jalan.

  • Pacar Pembantu   Menyerah

    Nabilla tertidur? Tentu saja. Perjalanan mereka yang memakan waktu cukup lama membuat cewek itu tidak tahan lagi larut ke alam mimpi. Ditemani semilir angin, berselimutkan hoodie abu milik Raqa Nabilla tampak menikmati sekali aktivitas tidurnya. Meski pergerakan kecil kerap cewek itu lakukan, seperti menggeliat, hanya berakhir dengan gumaman, lalu lanjut tidur dengan nyaman. Sebab itu pula, laju motor Raqa bahkan di bawah rata-rata. Ia masih mengerti bahaya, karena bisa saja Nabilla jatuh karena pegangan di jaketnya tidak begitu kuat.Sesampainya di rumah kecil atau biasa Raqa sebut sebagai markas pelarian, dengan cepat ia memangku tubuh Nabilla. Membawa tangan cewek itu melingkari lehernya. Tiba di sofa panjang coklat, Raqa merebahkan tubuh Nabilla di sana. Merapikan anak rambut yang menutupi wajah Nabilla, Raqa mendengu

  • Pacar Pembantu   Mencoba Bersabar

    Kamu seperti rembulan, datang menyinari malamku yang kelam.***Nabilla mengerjap beberapa kali, tidak percaya apa yang Raqa katakan tadi, cewek itu memicing seraya mengintimidasi air muka Raqa."Beneran?""Bukannya ini yang lu mau? Perlu bukti?"Nabilla mengangguk. "Ini kayak mimpi, Kak Raqa pasti mau bohongin Nabilla lagi, 'kan?" Ia menunjuk wajah Raqa. "Kali ini nggak bakalan bisa.""Kalo gue serius, lu minta bukti apa?" tanya Raqa. Ia maju beberapa langkah, mendekati Nabilla lalu berjongkok hingga kepala mereka sejajar. "Permen? Susu? Es krim? Gue beliin.""Penyogokan.""Nab," Raqa berdecak sebal, tanpa menunggu persetujuan, ia mencubit gemas kedua pipi Nabilla. Cewek itu meringis sementara Raqa tertawa senang."Sakitt," rintih Nabill

  • Pacar Pembantu   Worried

    Hati-hati, pada cinta, yang bisa datang menyapamu kapan saja.•••"Lu kemaren bolos ya, Nab?" tanya Sagita, ketika jam istirahat. Mereka duduk, berkumpul di salah satu kursi panjang pinggir lapangan.Nabilla menunduk, lalu mengangguk pelan, sontak Mentari dan Damar langsung terbahak. "Kok bisa?" Mentari tidak percaya. "Bukannya kata Bunda, bolos nggak boleh, Nab. Dih, udah belajar bohong.""Bukan gituuu," Nabilla membela diri sambil menguyah lembaran roti berselai stroberi buatan bundanya. "Aku nggak bisa nolak Kak Raqa, dia ngajak aku ke suatu tempat."

Bab terbaru

  • Pacar Pembantu   Kemarahan Papa

    Makan malam. Terasa sedikit berbeda dari malam-malam sebelumnya, karena malam ini Samuel ikut bergabung di meja makan. Bersama. Mereka bertiga, Soraya, Kaisar, dan Samuel. Meskipun begitu, Kaisar tidak merasakan senang sama sekali. Sebab, walaupun semua anggota keluarga lengkap. Keadaan tetap hening. Seolah yang makan adalah patung berwujud manusia yang tidak mengenal satu sama lain. "Berantem lagi?" tanya Kaisar santai tapi sarkastik. Lantas membuat kunyahan Samuel dan Soraya berhenti. Kaisar menyadari itu. Ia tersenyum sinis, spontan mendapat cubitan pelan di paha dari Soraya. "Makan dulu, Sar. Jangan banyak omong," tegur Samuel. Tenang namun sirat akan kecaman. Kaisar terkekeh. "Terus kalau makannya udah selesai boleh ngomong?" tanyanya. Kaisar menatap dua orang itu bergantian. "Biasa juga enggak, 'kan?" Soraya menyentuh bahu Kaisar. "Kamu ngomong apa sih, Nak? Kita bedua baik-baik aja. Nggak berantem." "Oh ya?" Kaisar

  • Pacar Pembantu   Balapan Lagi

    Dua prinsip yang harus dipegang saat ini;Pertama, tidak boleh terbawa perasaan ketika bersama cowok.Kedua, tidak boleh jatuh cinta sebelum berhasil membanggakan ayah dan bunda.Keyla membaca tulisan di belakang diary-nya itu, ia menulisnya tepat ketika berumur 12 tahun. Dimana saat itu ia mulai mengenal sebuah kata yang bernama 'Cinta'. Catat! Hanya mengenal, bukan merasakan.Keyla tidak tahu persis bagaimana perasaan itu. Namun, kata Thania perasaan cinta adalah sesuatu yang tidak bisa digambarkan dan diutarakan dengan kata-kata. Pokoknya rumit, tapi asyik.Bahkan, setiap orang yang telah jatuh cinta bisa dibuat buta. Semakin ke sini Keyla semakin tidak mengerti.Keyla menutup buku diary berwarna biru itu dengan cepat, ini semua gara-gara Kaisar dia jadi kepikiran hal konyol bernama 'Cinta' itu.Akan tetapi Keyla tidak bisa mengelak jika ia baper oleh perlakuan Kaisar. Terutama ketika cowok itu mengacak rambutnya.

  • Pacar Pembantu   Baper?

    Keyla beruntung karena alibinya tadi. Cewek itu menghembuskan napas lega setelah melihat Kaisar mengangguk, mempercayai ucapannya. Meskipun sebelumnya Keyla sempat gugup karena Kaisar hampir saja mengganggapnya berbohong."Serius kelilipian?" tanya Kaisar ulang.Oh ternyata Keyla salah, Kaisar masih belum sepenuhnya percaya."Iya bawel!" jawab Keyla bosan. Cewek itu hendak berjalan lebih dulu namun lengannya tiba-tiba ditahan oleh Kaisar.Keyla berbalik dan menatap cowok itu penuh pertanyaan. Kedua alisnya hampir menyatu. Bibirnya sedikit terbuka ingin mengucapkan sesuatu namun urung karena Kaisar menatapnya begitu dalam.Sampai akhirnya Kaisar melangkah maju mendekati Keyla. Matanya tak lepas sedikit pun menyorot mata cewek itu. Membuat Keyla terasa kaku untuk mengalihkan sedikitpun tatapannya dari Kaisar.Cowok itu merunduk hingga kepala mereka sejajar. Sekarang, bukannya tubuh Keyla saja yang kaku, tapi jantungnya

  • Pacar Pembantu   Keyla Yang Malang

    "Astaga lupa! Hape gue ketinggalan di laci," ungkap Kaisar yang reflek menghentikan langkah saat teringat sesuatu.Keyla menghela napas. Mereka hampir saja mendekati parkiran dan Kaisar berucap seperti itu. Rasanya seperti gagal menang perlombaan lotre. Padahal, Keyla berencana akan pulang ke rumah tepat waku. Karena banyak pekerjaan rumah yang harus ia selesaikan sebelum pukul delapan malam. Setelah itu, barulah Keyla mengerjakan tugas sekolah."Gue ambil dulu yaa. Lo tunggu di sini, jangan kemana-mana," pinta Kaisar. Tanpa mendapat persetujuan Keyla cowok itu bergegas pergi.Keyla pun menarik napas sekali. Ia menepikan diri di bawah pohon besar dekat parkiran."Keyla!" panggil seseorang dari arah kiri. Keyla menoleh. Ternyata Putra."Sendirian nih? Lo nungguin siapa?" tanya Putra setibanya di hadapan Keyla."Kaisar.""Wohoo. Udah gercep ya itu anak," godanya.Keyla yang paham maksud Putra menyela. "Cum

  • Pacar Pembantu   Sikap Dinginmu

    Sejak kejadian di taman belakang tadi Kaisar malah tambah kepo. Ia mencerca Keyla dengan beberapa pertanyaan yang absurd dan unfaedah. Ada sih beberapa pertanyaan yang cowok itu lontarkan mengenai kakaknya. Tapi tetap saja Keyla merasa terganggu. Akibatnya, Keyla kini menyumpal satu telinganya dengan headset. Suasana kelas juga sedikit berisik karena guru yang mengajar ijin ke toilet."Key, temenin gue belajar yuk!" pinta Kaisar tiba-tiba membuat Keyla dengan malas menatap teman sebangkunya itu."Belajar apaan?" tanyanya.Kaisar cekikikan lalu nyengir lebar. "Belajar untuk menjadi yang terbaik buat kamu.""Hahaha. Receh!" sahut Putra yang duduk di belakang. Lalu tatapannya berubah datar.Kaisar melirik sinis Putra. "Sirik lo upil gajah!"Sedangkan Keyla hanya geleng-geleng melihat tingkah aneh kedua cowok itu. Lalu dia memejamkan mata sejenak, menikmati lagu beatiful milik Crush yang mengalun lewat headset di telinganya. Keyla sa

  • Pacar Pembantu   Kakak Lo, Kakak Ipar Gue

    "Lo ngapain makan diem-diem sendiri di sini?" Keyla menolehkan kepalanya sejenak lalu berkata, "Suka aja," jawabnya singkat. Kaisar terkekeh pelan. Keyla itu ya, jawabannya singkat mulu. Emang ngomong itu pakai kuota apa? "Ohh sukaa," ujar Kaisar kemudian. Ia menarik napas dalam-dalam lalu menatap Keyla. Lebih tepatnya ke bekal hijau yang berisikan nasi goreng dan telur gulung di pangkuan gadis itu. Kaisar menjilat sudut bibirnya, cukup menggungah selera. Kebetulan sekali ia belum makan. "Beuhh. Kayaknya enak. Mau dongg." Keyla menoleh lagi, tanpa kata-kata ia langsung menggeser bekal itu ke tengah. Keyla mendiamkannya sesaat. Kaisar bahkan sampai berkedip. Ia kira Keyla akan bersuara, setidaknya 'makan tuh' tapi ternyata gadis itu hanya diam. "Thanks," ucap Kaisar. Lantas menyantap bekal itu dengan lahap. Seperti orang tidak makan dua hari. Keyla hanya geleng-geleng melihat tingkah cowok itu. "Ke

  • Pacar Pembantu   Antara Zana dan Panji

    Kaisar melangkah cepat menyusuri koridor kelas IPA yang berada di lantai dua. Matanya tak lepas mengamati sekitar. Tujuannya sama, yaitu mencari Keyla. Kaisar tak habis pikir mengapa gadis itu terlalu misterius dan sulit sekali ditemukan.Kaisar sudah mencek kelasnya namun Keyla tidak ada di sana. Jika gadis itu hanya memberi uang pada kakaknya yang bernama... siapa tadi? Zana? Seharusnya, Keyla telah kembali ke kelas mereka.Kaisar menyesal tidak meminta nomor gadis itu sebelumnya.Ketika menatap ke samping kanan, tiba-tiba saja seseorang menabraknya. Kaisar lantas menoleh ke arah orang itu saat terdengar ringisan. Ternyata ponsel milik orang itu terjatuh."Lo jalan pakai mata nggak sih?!" kesal cewek itu sambil mengambil ponsel berlogo apelnya yang tergeletak. Kaisar menyadari saat ponsel itu terbalik.Kaisar berdecak. "Enak aja si eneng, situ kali yang nabrak gue. Nggak suci lagi nih baju pangeran," ucap Kaisar dengan tingkat k

  • Pacar Pembantu   Kemah

    "Gue yakin kemah tahun ini bakalan rame," ungkap Dewa saat mereka berempat, Kaisar, Angkasa, Putra dan dirinya berjalan beriringan menuju kantin. Melepas penat setelah hampir dua jam berkutat dengan papan tulis dan buku-buku pelajaran. Setibanya di kantin yang dalam sekejap saja ditimbuni banyak umat manusia itu, ketiganya langsung menduduk kursi kosong yang tersisa di pojok."Lo-lo semua mau pesen apa?" Tanya Dewa yang berinisiatif memesankan makanan untuk ketiga temannya."Gue nasi goreng sama es teh lah, kayak biasa," sahut Putra bersemangat, lalu cowok itu melempar senyum centil pada adik kelas yang lewat.Kaisar yang nampak berpikir akhirnya membuka suara. "Gue bakso, sambelnya banyakin. Ah, jangan lupakan marimas kesukaan gue.""Nggak usah pake desah," celetuk Angkasa, manusia paling kalem di antara mereka berempat."Lo apa, Sa?" Kini, dewa bertanya pada Angkasa."Mineral aja."Dewa berdecak. "Itu doang.

  • Pacar Pembantu   Haruskah Aku Ikut?

    "Hari pertama sekolah di SMA Bakti Buana, apa kesan kamu, Key? Udah banyak dapat temen?" Pertanyaan Bram barusan kontan membuat Keyla hampir tersedak. Seperti jebakan abstrak yang langsung mengikat. Bagi Keyla, pertanyaan itu benar-benar memutar otak. Sepasang matanya bertemu dengan sepasang mata milik Dara. Keyla lantas menunduk. Dara menatapnya sambil memicing, jelas itu adalah telepati yang memaksa Keyla harus menjawab seperti ini. "Banyak, Pa." Meskipun ia tidak mau. "Temen Keyla baik semua." "Bagus deh." "Halah. Paling bohong, mana ada yang mau temenan sama es batu?" Zana menyeletuk sarkas. Biasa, gadis itu lebih suka menampilkan ketidaksukaannya secara terang-terangan daripada Dara. "Zana!" tegur Bram, nada bicaranya naik satu oktaf menatap Zana. "Jangan ngomong seperti itu! Seharusnya kamu sebagai kakak menyemangati Keyla. Meskipun bukan kandung, dia tetap adik kamu." "Nggak mau!" Kali ini Zana memandang Keyla

DMCA.com Protection Status