Beranda / Fantasi / PWSPD 2 : AKHIR DUNIA / BAB 75 SILUMAN ULAR DAN ONGTAN

Share

BAB 75 SILUMAN ULAR DAN ONGTAN

Penulis: Ummi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
"Hiiiiaaaattt!! Bam!! Bam!!"

Sementara itu tim Leon sudah mulai bertarung dengan siluman Ongtan di Kaliman, siluman Ongtan ini berbentuk seperti manusia kera dengan gigi-gigi yang tajam bahkan mampu mengoyak musuh, mereka seperti mayat hidup. Memakan apapun yang hidup, mayat para warga terlihat di sekitar desa. Siluman Ongtan selain suka memakan daging, ia juga suka menyiksa korbannya terlebih dahulu.

"Klang!! Klang!! Klang!!"

"Wush!!"

Leon, mengadu pedangnya dengan cakar para siluman Ongtan, Bram selalu sigam melakukan blocking ketika siluman Ongtan akan menyerang, sebagai Tankker Bram cukup kuat menahan serangan siluman Ongtan.

"Beruntung aku meminum Elixir Fisicalbody dari Rama!! Mereka sangat kuat!!" kata Bram.

"Wush!! Klang!! Klang!! Klang!!"

"Brakh!!" Beberapa siluman Ongtan terjengkal ketika akan menyerang Marko, Marko memukul para siluman Ongtan dengan begitu brutal. Ia bahkan melakukan serangan bertubi-tubi, agar siluman Ongtan tidak sempat bangkit dan mela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 76 KIPAS BUNGA

    Keesokan paginya Rama dan tim Melisa sudah bersiap kembali lagi ke desa Sumut, untuk pergi ke hutan terlarang dan menghadapi siluman Ular. "Tuan, apa tidak masalah jika Keris Suci ini bersamaku?" tanya Asok, sebenarnya Rama akan menyerahkan Keris Suci kepada Esmerald, tapi Esmerald sedang melakukan perjalanan untuk mencari bahan pembuat panah es, Esmerald sangat senang ketika mendengar ganggang Keris Suci ditemukan, sebelum Rama datang ia sudah bertekad akan membuatkan Rama panah es. Panah yang dapat membuat target membeku jika terkena panah tersebut. "Ketua, aku yakin kau bisa menjaga Keris Suci ini, serahkan Keris Suci ini kepada Esmerald jika ia kembali. Kemungkinan letak patahan api dunia ada di pertengahan bumi, hanya itu yang bisa kusampaikan, mungkin Esmerald lebih tau daripada aku." kata Rama sebelum benar-benar pergi. Asok menatap kepergian Rama dan tim Melisa, bahkan Lilia dan Baxia juga ikut, hanya saja mereka berpisah untuk menjemput Fatta dan tim Leon terlebih dahulu

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 77 MENYELAMATKAN WARGA DESA SUMUT

    Rama dan tim Melisa sampai di desa Sumut, desa ini tak begitu besar namun keadaan di desa sangat ramai, warga desa melakukan kegiatan mereka seperti biasa, mereka berkebun, beternak, berjualan dan sebagainya. Jika manusia melihat dengan mata biasa maka seperti itulah yang terlihat. Namun yang Rama dan Melisa lihat bukanlah seperti manusia lainnya lihat. Rumah-rumah di desa Sumut hancur, seperti habis diserang. Keadaan desa porak-poranda. Warga desa berjalan dengan ceria namun baju yang mereka pakai dalam keadaan compang-camping. Warga desa juga terlihat lusuh dan mengalami luka-luka. Namun ilusi yang diciptakan oleh siluman Ular membuat warga desa melupakan semua yang terjadi. Bahkan anak-anak kecil bermain dan tertawa gembira sementara keadaan mereka sangat memilukan. "Apa yang terjadi dengan desa ini?" Melisa bertanya pilu, wajahnya berubah menjadi dingin dan murung. Melisa mengepalkan tangannya geram, betapa memilukan keadaan desa setelah Rama membantu Melisa melihat dengan mata

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 78 KEDATANGAN PARA NUKUD DI DESA SUMUT

    Para siluman Ular kemudian saling pandang, hingga akhirnya siluman Ular yang bernama Nanang itu maju dan berkata. "Tuan, aku ingin menjadi manusia biasa lagi, bahkan jika memang tidak memungkinkan bunuh saja aku, aku bahkan malu menatap wajah ibuku!!" kata Nanang, ia mulai terisak ketika ibunya mengelus bahunya. "Tuan, aku juga mau jadi manusia lagi, aku akan bertobat!!" salah satu siluman Ular juga maju. Diikuti oleh semua siluman Ular, kecuali satu orang. Manusia itu tertunduk dan tertawa nyaring. "Hahahaha!! Hahaha!!" semua warga desa dan siluman Ular menatap laki-laki itu, tawa laki-laki itu menggelegar dan menakutkan. "Wah, kau terjebak di alam manusia rupanya!!" sahut Rama, membuat laki-laki itu menghentikan tawanya dan menatap Rama dengan tajam. "Manusia!! Ternyata kau di sini!!" Siluman ular itu bukanlah siluman, namun pasukan Jien yang menyamar menjadi manusia siluman Ular. Ia kemudian melemparkan cahaya ke langit, cahaya hitam dengan bau pekat darah Jien. Rama lalu

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 79 PERTEMPURAN DI DESA SUMUT

    "Wush!! Bam!!" Fatta melompat maju dan menghantamkan kapak kembarnya kepada para Nukud yang akan menyerang Rama. Melihat Fatta datang dan maju tanpa rasa takut, Melisa dan timnya lalu ikut bertempur dengan para Nukud yang memiliki kemampuan sihir yang luar biasa. "Wush!! Set!!" Asyifa merapalkan mantra dan mencoba mengendalikan para Nukud namun sihir itu terlepas. Para Nukud kemudian membalas dengan beberapa mantra sihir dan langsung menyerang para pahlawan. Di tengah pertempuran itu hanya Nukud Mahesa yang tampaknya bersikap tenang, ia bahkan mampu menahan serangan-serangan dari para pahlawan kepadanya. "Tap!! Tap!! Tap!!" Nukud Mahesa berjalan dengan santai ke arah Rama, ia menahan dan menyerang balik serangan Fatta dan Melisa. Nukud Mahesa adalah salah satu Nukud senior dengan kekuatan hampir setara para Panglima Jien. Ia mendapatkan kehidupan abadi, kekayaan dan kekuatan setelah menukar jiwanya kepada bangsa Jien. "Seeeeettt!! Wush!!" Nukud Mahesa memutar ked

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 80 ANCAMAN SIBLIS

    ('Lilia!!') Ketua Naga, Kakek Lilia menghubungi Lilia dengan telepati. ('Kakek, ada apa!!') Lilia merasa ada yang tidak beres dengan suara kakeknya. ('Lilia, pergilah ke alam hewan spiritual di Antartika, mereka akan mengambil Keris Suci itu!!') Deg!! ('Kakek, apa yang terjadi? Ada apa dengan suaramu') ('Lilia, sampaikan kepada Tuan Muda, aku senang mengenalnya, jangan salahkan dirimu dan jaga diri cucuku') Siiiiiinnngggg!! ('Kakek, apa maksudmu') Tidak ada sahutan lagi, komunikasi Lilia dan Kakeknya terputus. *** Rama kembali ke desa Sumut dengan hati yang gelisah, ia masih terngiang kata-kata Siblis. Membuat hati Rama merasa tak nyaman, ia tau Siblis bukan sekedar menggertak. "Tuan, tolong aku dan kakakku!!" Ketika Rama datang, Baijo langsung berlutut dan memohon kepadanya. "Berdirilah, apa yang bisa kulakukan untuk kalian?" tanya Rama lagi. "Tuan, aku... Aku tidak ingin lagi jadi siluman, bantu kami!!" kata Baijo akhirnya, sementara Paijo memegangi lukanya ia

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 81 RAMA BERDUKA

    "Astaga!! Apa yang terjadi?" kata Fatta, ia benar-benar tercengang dengan keadaan di alam hewan spiritual Antartika. Fatta bahkan menatap Rama yang terlihat sangat marah, wajah yang biasanya tenang dan ramah itu kini mendadak berubah. Baru kali ini Fatta melihat Rama marah besar. "Paman Asok!!" teriak Lilia, Rama dan Fatta langsung menghampiri Lilia dan Baxia yang sedang berada di dekat Asok. Tubuh Asok terluka karena serangan dari Siblis, "Wush!! Siiiiing!! Plash!!" Rama dengan cepat memadamkan api hitam di tubuh Asok. Kemudian dengan cepat pula memberi Asok, Elixir Healing Potion. Perlahan tubuh Asok menyembuhkan dirinya. Luka luar dan luka dalam mulai menutup. "Hhhnnngggg... Hhhnnnnggg...!!" Asok bernapas dengan tenang. Ia membuka matanya dan menatap sekelilingnya, ada Lilia dan Baxia, serta Rama dan Fatta. Asok tersenyum tipis, "kalian datang, maaf aku tidak bisa melindungi Keris Suci itu Rama!!" kata Asok. Rama menggeleng pelan, "tidak apa-apa, itu bukan tanggung jawa

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 82 KESEDIHAN RAMA

    Rama murung, ia tau tak ada yang abadi di dunia ini, semuanya telah memiliki takdir yang tertulis. "Apa aku bisa menyelamatkan alam manusia?" tanya Rama dengan harapan Ular Naga raksasa akan memberikan jawaban sesuai yang ia inginkan. "Aku tidak tau, Rama terkadang apa yang menurut kita baik, bisa jadi hal buruk bagi kita dan apa yang menurut kita tidak baik, bisa jadi itulah yang terbaik untuk kita, kau tak pernah tau apa yang menunggu di depan sana, kau hanya perlu berusaha, untuk hasilnya tidak perlu kau pikirkan, setiap orang pasti akan pergi dari alam ini..." Ular Naga raksasa menatap langit dengan tatapan bijak. Ia kemudian kembali menatap Rama. "Ingatlah, jangan menyimpan beban di hatimu, terkadang kau tidak bisa menyelamatkan semua orang, meskipun kau mau,"***Rama terbangun dari tidurnya, ia menatap ke sekitar dan mendapati dirinya sedang berada di rumah keluarganya di desa Mekarsari. "Rama kau sudah bangun?" tanya Jaya, abangnya itu dengan cepat menyiapkan teh hangat unt

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 83 PERTEMUAN PARA NUKUD

    "Nukud Mahesa, pertemuan para ketua Nukud sebentar lagi akan dimulai, silahkan masuk," kata Nukud Amar, murid Mahesa yang sangat pintar dalam melihat ramalan, ia adalah keturunan langsung dari Nukud Ambara yang mampu melihat masa depan, meskipun ada beberapa ramalan yang tidak bisa Nukud Amar baca meski ia bisa melihatnya. Nukud Mahesa mengangguk, ia merentangkan tangannya dan Nukud Amar paham, ia lalu memakaikan jubah kebanggaan para ketua Nukud. 10 ketua Nukud berkumpul malam ini, semua orang telah menerima pesan dari Siblis. "Kalian tau apa yang harus kita lakukan?" kata Nukud Basar memulai pembicaraan di dalam pertemuan itu. Nukud Basar adalah orang yang berperan penting di pemerintahan, ia memasuki pemerintahan karena para Nukud harus menguasai semua hal. "Bagaimana cara kita mengumpulkan tumbal sebanyak itu dalam waktu satu hari?" sahut Nukud Sesah, ia adalah seorang artis ternama yang mempengaruhi orang dengan kekuatannya. "Kita hanya menumbalkan jiwa yang gelap, seda

Bab terbaru

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 148 ARASH!!

    Hari kelahiran sang putra Adipati "Oeeeekkkk.... Oeeeekkk!!" suara tangis bayi lelaki menggema di waktu subuh, saat itu hari mulai berganti dari gelap menuju terang. Di hari kelahirannya, burung-burung berkicau riang, angin berhembus dengan tenang. Melisa menatap bayi lelaki yang kini berada di pangkuannya dengan tatapan sayang. "Namamu Arash, artinya cahaya... Ibu harap kau akan menjadi cahaya yang menerangi kegelapan, cahaya yang menghangatkan." Melisa kemudian mencium lembut bayi lelakinya, air mata menetes di pipinya. "Ketahuilah Arash, ibu maupun ayahmu Rama, mencintaimu... Sangat mencintaimu nak!!" kata Melisa, ia begitu lemah, jadi ia memberikan bayi itu kepada Fatta. Melisa kemudian bersandar dan tak lama setelah itu ia menghembuskan napas terakhirnya dengan senyum dan bekas tetesan air matamata di pipinya. "Nona Melisa..." Fatta, Lilia dan Baxia menangis pilu mengantar kepergian dari Melisa. Melisa berjuang dengan sekuat tenaga saat mengandung Arash, karena ke

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 146 PENGORBANAN!!

    Rama menatap Ara tak percaya, bagaimana bisa ia menyegel Raja Iblis di dalam tubuh anaknya yang bahkan belum lahir? Rama akan merasa sangat berdosa kepada anaknya, ia akan menjadi seorang ayah durhaka kepada anaknya, tapi ia harus menyelamatkan orang banyak. Dia harus berkorban!! (Tuan Muda, aku hanya memberikan informasi yang kau butuhkan, apapun keputusanmu itu diluar kendaliku) Ara paham dengan perasaan yang kini menghampiri Rama. "Apa tidak ada cara lain?" tanya Rama dengan genangan airmata yang tertahan di matanya. "Bagaimana anakku akan menjalani harinya dengan jiwa Raja Iblis yang tersegel di dalam tubuhnya?" (Tidak ada waktu lagi Tuan Muda, kekuatan Raja Iblis semakin membesar, jika ia berhasil membentuk tubuhnya maka kau tidak akan bisa melawannya lagi) Ara juga merasakan kesedihan yang Rama rasakan karena mereka terhubung. Rama menatap nanar pusaran darah yang terlihat makin membesar, Rama kemudian mengaktifkan pusaka Naga dan menyerap jiwa Raja Iblis. Dia tidak me

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 145 PENYEGELAN RAJA IBLIS

    "Aku ingin bertemu Yang Mulia..." kata Rama kepada kasim Han, kasim Han terlihat bingung. "Tuan, tadi Yang Mulia berpesan untuk tidak mengganggunya, siapapun dilarang masuk." jelas Kasim Han. "Apa kau tidak bisa mengabarkan kepadanya kalau aku yang datang? Ada hal yang sangat penting yang harus aku laporkan..." kata Rama lagi, meski ia dekat dengan Raja Baskara, Rama tak pernah melanggar batas. Rama tetap menghormati temannya itu sebagai seorang Raja. "Baiklah Tuan Muda, aku akan mencoba memberitahunya..." kata kasim Han lagi, ia kemudian masuk ke dalam untuk melapor. Tidak berapa lama kasim Han keluar, ia terlihat menggelengkan kepalanya. "Tuan Muda, maaf Yang Mulia tidak bisa diganggu, ia hanya berpesan untuk datang ke pestanya malam ini dan kau bisa melapor saat itu..." kata kasim Han, kasim Han jelas mengenal Rama, ia juga tau seberapa dekat Raja Baskara dengan Rama. Namun ia juga tidak bisa memaksakan kehendak Raja Baskara yang saat ini tidak bisa di ganggu. Rama mengang

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 144 PERASAAN TIDAK NYAMAN

    Saat itu Alan sedang menatap dari kejauhan pertemuan Rama dengan pejabat Huang. Setelah beberapa lama akhirnya Rama, Fatta dan Rizal terlihat undur diri. Alan dengan jelas melihat tatapan pejabat Huang sangatlah penuh misteri saat menatap Rama. Bahkan Alan tak pernah menyangka kalau pejabat Huang adalah Raja Iblis yang menyamar. 'Mungkinkah pejabat Huang menyadari siapa bang Rama?' gumam Alan. "Bang Rama!!" tegur Alan ketika ia melihat Rama, Rizal dan Fatta mulai mendekat ke arah tempatnya bersembunyi. "Alan!!" Rama terlihat senang bertemu Alan, "mana Pandu?" tanya Rama setelah menyadari tidak adanya keberadaan Pandu di sekitar Alan. Karena setau Rama, Alan dan Pandu jarang terpisah. "Pandu sedang menjaga seorang gadis, kami hampir menabraknya semalam!! Dan... Ada yang ingin ku bicarakan denganmu bang!!" kata Alan dengan wajah serius. Baru kali ini Rama melihat Alan bicara serius. Artinya ia perlu tempat untuk bicara agar tidak ada yang bisa mendengar, setelah agak menj

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 143 PERTEMUAN RAMA DAN RAJA IBLIS

    Alan menatap gadis yang masih tak sadarkan diri itu, wanita ini memiliki kecantikan yang tidak biasa, riasannya terlihat tebal, karena kini riasan itu mulai luntur membuat wajah cantiknya tak terlihat. Namun Alan masih bisa tau kalau gadis yang kini ada di depannya memiliki wajah yang cantik. "Mengapa kau menatapnya seperti itu?" tanya Pandu. Alan meletakkan jari telunjuknya di bibir, "aku hanya heran apa yang membuatnya ketakutan hingga kabur dalam keadaan seperti ini?" kata Alan dengan suara pelan. Seorang pelayan wanita paruh baya masuk, Alan memintanya untuk membersihkan wanita itu. Setelah wanita paruh baya itu masuk, Alan dan Pandu segera keluar dari kamar. "Apa mungkin ia gadis yang dijual sehingga melarikan diri?" pikir Pandu. "Bisa jadi!! Tapi anehnya ia berlari dari arah hutan, dari mana kira-kira ia kabur?" pikir Alan, belum sempat ia mendapat jawaban dari apa yang ia pikirkan, terdengar suara teriakan dari arah kamar. "Kyyyaaaa!!" Alan dan Pandu masuk k

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 142 TERLAMBAT!!

    Rama, Fatta dan Rizal terlambat datang, ketika sampai di tempat kejadian sudah ada beberapa mayat dan prajurit yang terluka serta ada 4 kereta kuda. "Apa yang terjadi?" tanya Fatta kepada beberapa prajurit yang masih sadar. Namun mereka tak bisa menjawab karena masih terlalu lemah. "Fatta!! Rizal!! berikan ini terlebih dulu kepada mereka!!" kata Rama ketika melihat prajurit itu kesakitan, Fatta dan Rizal lalu bergerak dengan cepat mengobati prajurit yang masih bisa di tolong. "Siiiiinnng!!" Seketika rasa sakit karena tembakan dan sabetan pedang menghilang dari tubuh mereka. Mereka pulih dengan cepat. "Tuan terima kasih!!" Beberapa prajurit mulai menunduk hormat, bahkan Sersan Wawan juga langsung di bawa ke hadapan Rama. Bersyukurlah masih ada detak jantungnya, karena Elixir Healing potion tidak akan bisa menyelamatkan nyawa seseorang yang telah berhenti berdetak. "Glek!! Glek!! Glek!!" Sersan Wawan menghabiskan cairan yang Rama berikan dengan gerakan yang lemah, seketik

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 141 HARI PERAMPOKAN!!

    "Kau yakin ini rumahnya?" tanya Bakrie kepada Danang, Danang mengangguk dengan mantap. "Aku tidak akan melupakan tempat ini, di sinilah aku melihat siluman itu kak Bakrie!!" kata Danang tanpa keraguan. Bukan Bakrie tak percaya, hanya saja titik lokasi pertemuan antara ketuanya dan siluman Harimau juga berada di rumah ini. "Apakah mungkin orang itu adalah siluman Harimau?" gumam Bakrie ragu. "Maksudmu apa kak Bakrie?" tanya Danang bingung, jelas ia mendengar Bakrie mengatakan soal siluman Harimau tadi. "Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Cacao ketika Bakrie akan menyahut. Padahal Bakrie dan Danang sudah berada di tempat paling tersembunyi dan tak terlihat. "Wush!!" Danang sudah akan menyerang Cacao, namun gerakan pemuda itu sangat cepat dan tak terbaca mata biasa. "Wush!!" "Tap!!" "Brught!!" Dengan cepat Danang dijatuhkan oleh Cacao. "Tuan Cacao!! Maafkan kami!!" Bakrie yang mengetahui siapa Cacao langsung berlutut. "Kau mengenalku rupanya?" Cacao m

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 140 DONA

    "Bagaimana dengan persiapan kalian?" tanya Raja Iblis terhadap Badara, pelayannya yang merupakan siluman harimau itu menunduk. "Tuan, kami sedang merencanakan perampokan upeti dari beberapa desa, setelah upeti terkumpul, kita bisa membeli beberapa barang untuk melakukan ritual besar pembangkitanmu!!" jelas Badara."Jangan kecewakan aku Badara, dulu kalian telah gagal melakukan pembangkitanku, cukup satu kali aku memaafkan kecerobohan kalian!!" tegas Raja Iblis, ia mengibas jubahnya dengan kasar. "Tuan, kali ini kami tidak akan membiarkan ritual pembangkitanmu gagal!!" janji siluman Harimau. Mata Raja Iblis berkilat merah, jika marah ia akan semakin lapar, seharusnya ia akan makan 3 hari lagi, namun rasa laparnya semakin hari semakin besar. "Cacao!!" panggil Raja Iblis. Dengan secepat angin Cacao muncul di depan Raja Iblis dengan bersujud. "Tuan!!""Aku merasa lapar, carikan gadis untukku!!" Cacao terkejut, belum ada waktu seminggu dari hari terakhir Raja Iblis makan, ia sudah mu

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 139 MERASA TERSAINGI

    Rizal menunggang kudanya dengan cepat, ia harus segera menyampaikan informasi ini kepada Rama. Rizal hanya membawa bekal seadanya, ia akan memangkas waktu istirahat, karena begitu sampai dan bertemu Rama akan mudah untuk kembali. *** "Alan, apa yang kau lakukan di sini?" tanya pejabat Huang saat mendapati Alan membaca buku yang tidak biasa, buku itu dari masa depan dan diberikan oleh Rama. Alan menutup buku itu dengan tenang, ia sudah membuat sampul pada bagian buku sehingga orang lain tidak akan curiga, namun Alan tidak tau kalau Raja Iblis aka pejabat Huang, telah melihat sebagian isi buku yang Alan baca. "Hanya mengisi waktu sebelum masuk ke kelas, Tuan sendirian?" tanya Alan sopan. Ia selalu menatap takjub pejabat Huang, entah mengapa pejabat Huang selalu bisa membuat orang lain untuk senang berada di dekatnya. Karena pejabat Huang memang menggunakan kemampuan sihirnya agar orang lain menyukainya. "Benar, aku menerima undangan makan dari Raja Baskara. Apa kau mau ikut? Ak

DMCA.com Protection Status