3,2K kata! Mengobati rindu kalian.
Shin mau kasih tau kalo Shin skrg mulai susah buat nyari waktu nulis karena bayi Shin manja banget. Jadi, updatenya suka-suka aja, seadanya waktu buat nulis.
Hallo ebeb2cu muah muahShin balik lagi update!Btw, harusnya part ini tuh masih puanjang ke bawahnya, tapi Shin gak jadi satuin. Biar koin kalian gak berat banget wkwkwkSisanya belom Shin tulis sih, baru dapet separoh, t
Jangan lupa tinggalin jejak kalian di kolom komentar dan juga REVIEW yah!!see yaa
🌹🌹🌹🌹🌹Mereka semua terdiam dan saling memandang bergantian wajah Laura dan Carla. Menelisik lebih dalam sambil mencari letak kesamaan di wajah kedua wanita itu. Jika benar celetukan Maxent, maka feeling Sally terbukti benar."Jadi, apakah mereka benar-benar bersaudara, Maxent?" Sally mengajukan pertanyaan lagi demi meyakinkan ucapan Maxent."Tidak!""Iya!""Maxent!"Laura, Maxent dan Carla serentak menjawab dengan jawaban berbeda. Baik Sa
Jangan lupa, tinggalin komentar dan kasih review sebanyak-banyaknya yah!!!Kuy, ditunggu!*******Wajah Roland begitu cerah pagi ini bahkan senyum selalu terpasang di wajah tampannya. Ternyata tidur berdua dengan Sally benar-benar bisa mengubah suasana hatinya. Ia ingin sepanjang hidupnya selalu seperti itu, ketika membuka mata akan ada wanita cantik berada di dalam dekapannya. Ia ingin pula, hari-harinya dipenuhi dengan suara
Happy Reading ***** Semua orang melambaikan tangan untuk berpisah satu sama lain. Liburan singkat selama tiga hari berlalu begitu saja meninggalkan banyak kenangan indah untuk semua orang yang ada di sana. Tidak hanya bagi Roland dan Sally, tapi untuk Matte dan Carla juga. Mereka sangat berterima kasih pada Roland dan Sally karena sudah memberikan kesempatan di acara pesta pasangan kekasih itu untuk melakukan lamaran dadakan yang berujung happy ending. "Aku akan merindukanmu, Carla," ucap Sally saat memeluk erat Carla. Carla juga memperlakukan Sally dengan hal serupa. "Aku juga akan sangat merindukanmu." "Jika kau menikah, kabarkan padaku segera. Aku siap menjadi salah satu bridesmaid-mu," pesan Sally dengan senyum menawan di wajah cantiknya. "Tentu saja. Aku pasti akan memberimu kabar secepatnya," kata Carla antusias sambil melirik Matte yang mengedipkan sebelah mata padanya. "Ka
JANGAN LUPA KOMENTAR SEBANYAK-BANYAKNYA!!! HAPPY READING GENGSSSSS!! ****** Langkah kaki Sally begituexcitedsaat melangkah menuju pintu utama masuk Mansion. Saat telapak tangannya mendorong secara kuat pintu itu dan terbuka lebar, seketika itu pula langkah kakinya terhenti, jantungnya ikut berhenti seperkian detik rasanya, bibirnya kelu, otaknya mendadak kosong, matanya terbelalak terkejut. Sesuatu telah terjadi di dalam mansion Sally dan wanita itu menangis sambil menggigit punggung tangannya dengan bahu bergetar kuat. Sally merasa sedang di negeri dongeng dan di alam mimpi dalam waktu bersamaa
Happy Reading, jangan lupa tinggalin jejak kalian sebanyak2nya. 2 bab lagi menuju ending ^^^ ***** Roland berlutut di samping Sally membuat Sally terperangah. Pria itu menyodorkan kotak bludru yang berisi cincin dengan desain sederhana, tapi bertahtakan berlian yang indah. Namun, belum sempat Roland mengatakan sepatah kata, Alamanda sudah merebut kotak tersebut dan menatap tajam penuh amarah pada Sally dan juga Roland. "Kau tidak bisa melakukan semua ini," desis Alamanda dengan senyum miring pada putra tunggalnya itu.
Happy Reading Jangan lupa komen yah! Muah ***** Robert dan Alamanda mengajak Sally untuk berbincang secara privat. Begitu pula dengan Peter dan Liza yang mengajak Roland untuk sedikit memberikan petuah sebelum pernikahan. Sally terlihat gugup dan sedikit cemas. Mengingat bagaimana sikap sinis dan ketus Alamanda padanya. Saat ia menjadifake maidatau kini menjadi Sally Beatrice, perlakuan Alamanda tetap sama, terlihat begitu tidak suka dengannya. "Kau tahu kenapa kami mengajakm
Wajah Sally ditekuk masam. Bibirnya mencebik, memperlihatkan secara nyata jika dirinya saat ini sedang kesal dan tidak dalam keadaan mood yang baik. Di belakang wanita cantik itu berdiri seorang pria dengan pakaian semi formal, kemeja bercorak warna-warni dan celana kain berwarna cokelat muda. Dari ambang gerbang taman hotel Addison, Sally memperhatikan semua pakaian orang yang ada di sana. Dirinya dan Roland sedang menghadiri pesta pernikahan sahabat karibnya, yaitu Feli. Pesta pernikahan yang lebih tepatnya seperti pesta ulang tahun balita. Feli mengabari Sally jika wanita itu harus hadir dengan dresscode gaun berwarna warni, tetapi Sally memilih untuk memakai gaun hitam dengan blink-blink disekujur pakaiannya.Sally menepuk telapak tangan Roland membuat pria itu segera menoleh cepat.“Kau benar-benar mempermalukan aku, Roland Filemon Andrusa!” geram Sally.Pria itu seolah menulikan telinganya. Kedua telapak tangannya segera diletakk
Satu bab lagi Ending dan sampai ketemu di versi cetak (Insyaallah) 3/4 bulan ke depan hehehejangan lupa tinggalin komentar dan juga review buat cerita ini yah!******"Kau sudah siap memulai petualangan ini?" tanya Roland sambil membenahifloppy hat yang dikenakan oleh Sally.Wanita cantik berkaki jenjang memiliki kulit putih bak porselin itu mengangguk antusias. Dalam balutan summer dress berwarna biru tua dengan belahan panjang sampai ke paha dan flat shoes melangkah antusias.Mereka berdua memulai perjalanannya diKarpathos. Karpathos merupakan sebuah pulau yang berada di Yunani, terletak di bagian selatan. Roland sengaja mengajak Sally ke sana untuk mengunjungi sebuah Gereja. Gereja Panagia Vrysiani adalah situs ziarah yang dihormati dan dibangun di atas mata air alami. Menurut kepercayaan masyarakat di sana, jika seorang wanita lajang minu
***** Sally tersenyum begitu lebar ketika mendapati seorang pria dengan kulit cokelat terang serta otot-otot tubuh di bagian-bagian tertentu yang tampak begitu eksotis berbaring di sebelahnya. Wanita itu menyanggah kepalanya dengan sebelah tangan sambil mengamati wajah suaminya—suami. Sally menutupi wajah dengan ujung bantal, tersipu sendiri ketika mengingat julukan itu sudah tersemat pada nama pria konyol bernama lengkap Roland Filemon Andrusha. Wanita cantik yang masih berstatus sebagai mahasiswi itu mengamati bagian-bagian tubuh Roland yang menarik pandangannya. Suaminya itu ternyata memiliki alis cukup tebal yang indah, bulu mata cukup panjang, batang hidung yang tidak jauh tinggi seperti miliknya, serta bibirnya yang sangat kissable, bahkan Roland juga memiliki rahang yang tegas. Pandangan Sally beralih ke bagian tubuh terbukanya. Bagian d4da yang berisikan otot-otot kencang dengan po
Welcome to EndingSelamat menikmati sajian bab yang puanjang ini Bebeb2ku!JANGAN MALES KETIK-KETIK KOMEN YAH!!******Wajah Sally dan Roland menjadi penghias berita utama di semua media di Yunani dan Inggris bahkan di beberapa negara di dunia memberitakan mengenai pernikahan dua anak pengusaha raksasa berbeda negara itu. Semua orang berasumsi jika pernikahan Roland dan Sally hanyalah pernikahan bisnis semata, karena keduanya berasal dari keluarga pengusaha terkenal dan tersohor dunia. Tidak ada waktu untuk Roland maupun Sally untuk membantah kabar yang terlanjur beredar. Mereka memilih untuk mengabaikan dan fokus untuk mengurusi pesta perayaan pernikahan.Setelah melakukan perjanjian pernikahan, mereka semua bergegas kembali ke Santorini. Di sana, Robert telah mempersiapkan pesta mewah
*****"Hah, tentu saja kau bisa mendapatkan semua itu---karena kau menjual dirimu pada pria bodoh seperti Roland Filemon." Zena mencoba menyangkal ucapan Sally ketika ia kembali sadar dari rasa keterkejutannya.Sally terkekeh mendengar ucapan Zena. Wanita sialan itu memang memiliki banyak cara untuk menjatuhkannya dan sayangnya Sally Beatrice James tidak semudah itu dikalahkan dengan ucapan konyol seperti itu."Jual diri? Bukankah kau yang menjual diri pada Sam Smith, bersedia menjadi jalangnya selama satu tahun dengan bayaran sebuah pulau?" Ucapan Sally membuat kedua bola mata Zena terbelalak lebar, tubuhnya sedikit oleng. Semua orang beralih menatapnya dengan cemoohan.Queenkampus mereka yaitu Sally Beatrice James sudah kembali menempati posisinya. Wanita yang tidak pernah ingin kalah dari siapa pun dan dalam hal apa
JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN DI BAB INI.JANGAN BERANI MENCOPAS, MENJUAL CERITA INI DALAM BENTUK APA PUN!! CERITA INI SUDAH BERBADAN HUKUM YANG JELAS, KALIAN BISA DITUNTUT!*****Roland menepati janjinya untuk mengerahkan semua pekerjanya untuk membersihkan Mansion Peter yang sudah ia kotori. Pria itu juga mengajak kedua orang tuanya dan calon mertua serta calon istrinya pergi makan malam di sebuah restoran ternama yang sudah ia pesan secara mendadak. Roland tidak akan sayang mengeluarkan uang demi merayakan keberhasilan ia yang sebentar lagi akan menikah."Besok kau ingin ke mana? Aku akan menemanimu," tanya Roland saat ia berdua Sally di dalam mobil menuju restoran."Aku harus pergi ke kampus. Aku sudah beberapa hari tidak masuk dan setelah itu aku akan pergi menemui Feli," jawab Sally."Kau tidak i
******Matte mengerahkan beberapa pekerja di sana untuk membantunya menata segala sesuatu untuk acara lamarannya pada Carla nanti malam. Pria itu dibantu oleh Roland menyiapkan segala sesuatunya dengan rapi.Tentu saja dengan menutup akses ke bagian tempat acara adalah jalan yang paling benar dilakukan oleh Roland, agar Sally ataupun Carla tidak berjalan ke sana dan mengacaukan segala rencana mereka. Untuk itu Roland dan Matte berjaga-jaga atas pergerakan kedua wanita itu.Beruntungnya, Sally dan Carla memilih untuk berjemur di pinggir pantai. Awalnya Roland tidak memberikan izin pada Sally, tapi wanita itu bersikeras tetap ingin berjemur. Roland akhirnya mengalah, tapi dengan memberikan satu syarat yaitu Sally harus memakai bikini yang tidak terlalu seksi dan terbuka."Kurasa kita sedikit aman, kedua wanita itu sedang b
JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN DI BAB INI.JANGAN BERANI MENCOPAS, MENJUAL CERITA INI DALAM BENTUK APA PUN!! CERITA INI SUDAH BERBADAN HUKUM YANG JELAS, KALIAN BISA DITUNTUT!*****"Kenapa kau menyukai Matte? Kau tidak takut dengannya? Dia mantan anggota Blindberg, bukan?" tanya Sally penasaran."Takut? Kenapa harus takut? Aku bahkan beberapa waktu lalu bekerja dengan Steven yang lebih monster dibanding Matte yang hanya tergabung menjadi anggota Blindberg yang tidak begitu banyak melakukan apa pun," kata Carla.Wajah Sally terlihat kesal saat Carla mengucapkan nama Steven."Ck! Steven, pria munafik yang sering kali memutar balikkan fakta. Entah mengapa, ketika mendengar namanya aku ingin menembak kepalanya. Dia yang membuat aku dan Laura hampir celaka. Berengsek
JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN DI BAB INI.JANGAN BERANI MENCOPAS, MENJUAL CERITA INI DALAM BENTUK APA PUN!! CERITA INI SUDAH BERBADAN HUKUM YANG JELAS, KALIAN BISA DITUNTUT!**********Sally memilih untuk duduk menyendiri di ayunan yang tidak jauh dari bibir pantai. Suara deburan ombak menjadi musik pengiring keadaannya. Sally merasa dirinya sama sekali tidak memiliki teman lagi. Laura pulang lebih cepat karena kondisi kehamilannya, sedangkan Feli masih begitu sulit dihubungi. Entah apa yang sedang terjadi pada sahabat karibnya itu. Sally tidak bisa menebak apa pun karena dirinya sama sekali tidak punya clue apa pun tentang Feli.Tiba-tiba wanita muda itu merasa kesepian. Nasib memiliki teman terbatas ternyata tidak menyenangkan. Saat seperti ini, ia seolah ingin kembali menjadi maid, karena di sana jauh lebih ramai dan sebagian besar orang-orangnya menyenangkan. Memandang semuanya sama, tidak seperti teman kampusn