Jack masuk ke dalam salah satu kamar. Di sana sudah ada dua perempuan yang menunggunya.
Jack tersenyum miring.
"Kita main bertiga malam ini..." Ucap Jack.Kedua wanita itu langsung merapikan penampilan mereka, mereka ingin terlihat cantik. Siapa tau mereka bisa mengambil hati Jack.
Tidak lupa membuat gerakan yang menggoda. Agar Jack bergairah saat melihat mereka.
Jack mendekat ke arah kedua perempuan itu. Bahkan wangi parfum Jack saja sudah membuat mabuk kepayang.
Jack mengelus bahu salah satu wanita di sana dengan gerakan yang sensual.
"Let's play Baby..." Ujar Jack dengan suara beratnya yang terdengar seksi.
Malam ini Jack langsung bersenang-senang dengan dua wanita sekaligus.
Suara desahan dan teriakan kenikmatan terdengar nyaring di kamar itu.
Kegiatan malam Jack yang tidak mungkin di lewatkan.
Bahkan kadang Jack melakukannya sampai pagi.
*****
Setelah tiga jam memuaskan hasratnya, Jack langsung menyuruh wanita-wanita itu pergi.
Jack membersihkan dirinya di kamar mandi.
Setelah itu dia keluar dari kamar itu.
Jack kembali duduk di kursi, sekarang sudah jam tiga pagi. Tapi di klub ini semakin malam, malah semakin ramai.
Jack meminum alkohol di tangannya.
Sampai dia habis lima botol, Jack merasa mulai mabuk. Pandangannya juga sudah mulai kabur.Jack berdiri dengan sempoyongan. Dia memutuskan untuk pulang saja.
"Bos biar saya antar pulang..." Ucap salah satu bawahan Jack.
"Tidak perlu..." Ucap Jack.
Setelah itu dia langsung keluar dari klub itu.
Karena sedang mabuk, tanpa sadar Jack bukan berjalan menuju mobilnya, tapi dia malah berjalan ke arah lain.
Jack berjalan tidak tentu arah.
Buk.
Bahu Jack tanpa sengaja di tabrak seseorang. Membuat Jack mengumpat kesal.
"Ma..maaf..." Ucap orang itu dengan terbata.
Jack langsung melihat ke arah orang yang menabraknya.
Jack tersenyum miring, ketika melihat orang yang menabraknya adalah seorang wanita.
"Enak banget bilang maaf..." Ucap Jack tidak terima.
"Saya tidak sengaja..." Ucap perempuan itu, hendak pergi dari sana.
Perempuan itu merasa ada sinyal bahaya, apalagi pria di depannya ini sedang mabuk berat.
Namun Jack menahan tangan perempuan itu.
"Kalau kata maaf berguna, nggak akan ada masalah di dunia ini..." Ucap Jack.Jack menatap wanita itu dari atas ke bawah, tatapan Jack berhenti tepat di dada wanita itu. Membuat Jack bernafsu.
"Jangan kurang ajar...." Ujar wanita itu, saat melihat tatapan Jack kepadanya.
Jack malah tertawa dengan keras. Membuat wanita itu semakin ketakutan.
Wanita itu berusaha melepaskan tangannya yang di cekal oleh Jack.
Namun bukan nya mengendur, Jack semakin kuat memegang tangan wanita itu.
Jack menarik tangan wanita itu menuju lorong yang sangat gelap.
"TOLONG...." Teriak wanita itu panik.
Namun tidak ada yang mendengarnya, karena disini benar-benar sepi dan gelap.
"TOLONG..." Teriaknya sekuat mungkin, dengan terus memberontak mencoba melepaskan cekal tangan Jack.
"Tenang Baby, kita cuma main sebentar saja..." Ujar Jack dengan tersenyum miring.
Jack menyudutkan tubuh wanita itu ke tembok. Lalu mengurungnya dengan tubuhnya. Wanita itu tidak bisa bergerak sama sekali.
Membuat wanita itu semakin ketakutan.
"Tolong jangan..." Ucap wanita itu dengan menangis sesegukkan.
"Jangan apa? jangan berhenti..." Ucap Jack dengan mengelus wajah wanita itu.
Jack langsung merobek baju perempuan ini. Tidak memperdulikan teriakan dari perempuan yang ada di depan nya ini. Jack sudah hilang akal sekarang.
Membuat perempuan itu langsung menjerit dengan kuat.
Nafsu Jack semakin bertambah ketika melihat bagian atas tubuh wanita yang ada di hadapannya ini.
Jack langsung mencium wanita itu. Lalu dia memperkosa wanita itu, sampai puas. Jack benar-benar terlihat seperti Jerk sekarang.
Wanita itu terus menjerit meminta tolong, walaupun percuma karena tidak akan ada yang mendengarnya.
Jack terlihat semakin berengsek ketika sedang mabuk.
****
Keesokan harinya Jack terbangun, dan dia sudah ada di dalam kamarnya. Entah siapa yang membawanya pulang semalam.
Jack memijit pangkal hidungnya, kepalanya terasa pusing, akibat mabuk semalam.
"Bos udah bangun?" Ujar Sean dengan berjalan masuk ke dalam kamar Jack.
Jack tidak menjawab pertanyaan tidak penting dari Sean.
"Bos tidak membuat masalah kan semalam?" Tanya Sean memastikan.
Semalam Sean kembali lagi ke klub, karena khawatir dengan Jack. Jack itu kalau sudah mabuk kelakuannya tidak bisa di kontrol lagi. Terakhir kali Jack memukul orang sampai meninggal, saat mabuk. Hanya karena masalah sepele.
Makanya Sean tidak mau meninggalkan Jack sendirian saat mabuk.
Begini-begini Sean juga peduli dengan Jack. Karena kalau ada apa-apa Sean juga yang bakalan repot.
Jack langsung menghentikan pijitan di pangkal hidungnya saat mendengar pertanyaan Sean.
Kejadian semalam langsung berputar di kepala Jack.
Sean melihat gelagat Jack menjadi curiga. Jack pasti melakukan sesuatu semalam.
Jack pasti melakukan kesalahan lagi.
Apalagi semalam Sean menemukan Jack di emperan toko yang sedang tutup.
Semalam Sean dan karyawan di klub Jack kewalahan mencari Jack. Jack tidak ada di dalam mobilnya, Dan akhirnya mereka mencari Jack di sekitar Klub.
Mereka pun menemukan Jack di depan toko, dan tidak sadarkan diri.
Karena terlalu mabuk Jack sampai pingsan. Sean pun membawa Jack pulang ke rumah.
Coba kalau Sean tidak kembali ke Klub semalam, sampai sekarang Jack pasti masih pingsan di depan toko itu.
Jack terdiam beberapa saat, dia jadi ingat kejadian semalam saat dia memperkosa seorang perempuan.
Jack menjambak rambutnya prustasi. Bisa-bisanya dia melakukan hal bodoh itu. Bisa hancur reputasinya kalau sampai ada orang tau, dia telah memperkosa seorang wanita. Apalagi kalau sampai perempuan itu melaporkan nya ke polisi.
Kejadian semalam terus berputar di kepala Jack, bahkan Jack tidak ingat bagaimana wajah perempuan itu.
Bisa-bisanya Jack ceroboh seperti itu.
"Bos..." Seru Sean saat Jack diam saja.
"Bos tidak berbuat sesuatu kan?" Tanya Sean memastikan, apalagi saat melihat wajah Jack yang terlihat kesal.
Pasti ada sesuatu yang terjadi semalam.
"Siapa yang mengantar ku pulang semalan.?" Tanya Jack ke Sean.
"Ya saya lah Bos, siapa lagi. Saya nemuin Bos di depan toko yang udah tutup..." Ucap Sean.
"Apa ada orang lain di sana?" Tanya Jack memastikan.
Sean menggelengkan kepalanya.
Pasti wanita itu sudah pergi sebelum Sean datang. Batin Jack.
"Emang ada orang lain Bos?" Tanya Sean.
Jack langsung menatap Sean dengan tajam.
"Nggak usah banyak tanya..." Ucap Jack kesal.Kepala Jack lagi pusing, semakin pusing mendengar ocehan Sean.
Sean langsung terdiam, dia memang selalu salah di mata Jack.
Jack terus mengingat wajah perempuan yang dia perkosa semalam. Jack harus memastikan kalau perempuan itu tutup mulut.
Tapi tetap saja Jack tidak bisa mengingat wajah perempuan itu.
Sebulan telah berlalu semenjak kejadian pemerkosaan itu.Jack sudah tidak peduli lagi dengan kejadian itu. Sampai sekarang pun tidak ada orang yang melaporkannya ke polisi.Bagus lah, Jack tidak perlu repot-repot mengurus masalah pemerkosaan itu lagi.Kalaupun Jack di laporkan ke polisi, Jack akan menyelesaikan semuanya dengan uang. Biar uang yang menyelesaikan masalah.Jadi lebih baik Jack melupakan malam itu, anggap saja tidak pernah terjadi.Ceklek.Pintu ruang kerja Jack di buka dari luar.Jack langsung melihat ke arah pintu ruang kerjanya. Siapa yang berani masuk ke ruangannya tanpa ketuk pintu lebih dulu.Jack menyeringai ketika melihat siapa yang datang."Tuan Alexander..." Ujar Jack dengan tersenyum miring."Ada perlu apa
Sean melirik wajah Jack yang terlihat sangat suram hari ini.Sean meringis saat melihat luka di tangan Jack yang belum di obati, bahkan darahnya sudah kering.Kalau Jack sudah seperti ini, Sean tidak berani untuk bertanya, lebih baik dia diam saja.Masalah yang Jack hadapi pasti cukup berat.Selama perjalanan menuju pulang, tidak ada yang bicara sama sekali. Suasana sangat hening di dalam mobil.Mobil yang mereka tumpangi pun akhirnya tiba di Mansion megah milik Jack.Bodyguard Jack segera turun dan membuka kan pintu untuk Jack.Jack pun turun dan berjalan masuk kedalam rumahnya, sudah banyak pelayan yang berdiri dan menyambut kedatangan Jack.Mereka semua menunduk ketika Jack melewati mereka.Jack berjalan menuju kamarnya, yang ada di lantai empat, Jack menggunakan lift untuk sampai ke kamarnya.
Pernikahan Jack dan Arum sudah selesai di laksanakan. Sekarang mereka sah sebagai suami istri.Tidak ada pesta, tidak ada gaun ataupun jas. Arum hanya menggunakan Dress putih selutut, sedang kan Jack hanya memakai baju setelan kantornya. hanya pernikahan sederhana.Bahkan ini tidak tampak seperti pernikahan.Ini semua permintaan Jack. Kalau tidak seperti ini Jack tidak mau menikah. Alex hanya menuruti saja.Yang hadir juga cuma dua orang, yaitu Sean dan Alex.Sean sangat terkejut saat melihat Jack menikah.Apa yang terjadi sebenarnya dengan Bos nya ini. Kenapa tiba-tiba dia menikah. Apalagi wanita yang di nikahi Jack hanya perempuan yang sangat sederhana. Seperti bukan Jack saja.Pasti ada sesuatu yang terjadi, sampai Jack harus mendadak menikah seperti ini.Selesai acara Jack langsung pulang menggunakan mobilnya.Jack pulang sendiri tanpa mengajak Arum yang jelas-jelas sudah menjadi istrinya."Sean, kau antar Aru
Pagi ini seperti biasa Jack turun ke bawah untuk sarapan.Semua pelayan sudah menyiapkan sarapan untuknya.Jack melirik ke arah Arum yang ikut berdiri di sebelah pelayan yang lain nya.Mata mereka tidak sengaja bertemu, Jack tersenyum miring. Baju pelayan memang sangat cocok untuk Arum.Bahkan baju pelayan yang Arum gunakan sekarang, lebih bagus daripada baju gembel yang Arum gunakan saat pertama kali mereka bertemu.Jack masih tidak menyangka dia bisa menikah dengan perempuan seperti Arum.Arum menundukkan kepalanya saat Jack terus memperhatikan nya sedari tadi.Jack mengalihkan tatapannya dari Arum.Lalu Jack langsung duduk dan bersiap untuk makan.Sebelum nafsu makan Jack hilang, karena menatap wajah Arum.Namun baru saja Jack akan menyuap kan makanannya.
Jack yang baru pulang dari kantor, langsung berjalan menuju kamar nya."Selamat sore Tuan..." Sapa para pelayan yang berpapasan dengan Jack.Jack tidak membalas sapaan mereka semua, Jack terus berjalan dengan angkuhnya menuju kamarnya.Ceklek.Jack masuk ke dalam kamarnya.Jack mengangkat sebelah alis nya, saat melihat seseorang berada di dalam kamarnya.Jack terus memperhatikan orang itu. Tampaknya orang itu sedang memperhatikan foto nya."I hate you...."Samar-samar Jack mendengarkan apa yang orang itu ucapkan.Jack tersenyum miring, saat mendengar orang itu bilang dia membencinya.Saat orang itu berbalik dan melihat Jack.Jack langsung menatap Arum dengan tajam. Berani sekali Arum bilang seperti itu tentang dia.
Pagi ini Arum sudah berada di dapur membantu pelayan yang lain untuk memasak sarapan."Arum kenapa mata mu bengkak, apa kau habis menangis semalam?" Tanya Diana ke Arum.Arum yang sedang mengiris sayur langsung menoleh ke arah Diana."Tidak.." Ucap Arum berbohong.Padahal dia memang habis menangis semalaman, karena bertengkar dengan Jack.Arum menangis sejadi-jadinya semalam."Kalau mau ngobrol jangan di sini..." Celetuk salah satu pelayan.Menghentikan pembicaraan Arum dan Diana.Arum langsung menoleh ke arah pelayan itu.Arum mengerutkan keningnya, perasaan kemarin Arum tidak melihat pelayan ini.Apa dia pelayan baru, batin Arum.Arum melihat penampilan perempuan di depannya ini. Dia memakai seragam pelayan seperti yang Arum kenakan, tapi se
Jack keluar dari hotel dimana dia dan pelayan nya selesai melakukan hal-hal yang menyenangkan. Seperti janji mereka tadi pagi.Setelah bermain dengan Beti, Jack meninggalkan Beti begitu saja. Setelah Jack memberikan Beti uang. Di luar gajinya sebagai pelayan.Sean yang menunggu Jack di lobi, langsung menggelengkan kepalanya, melihat tingkah Jack.Memang Jack tidak pernah berubah, bahkan pelayan nya sendiri saja di tiduri.Jack masuk ke dalam mobilnya, Sean pun ikut masuk."Ke klub..." Ucap Jack ke supirnya.Sean langsung menoleh ke arah Jack tidak percaya, sekarang sudah jam satu pagi dan Jack masih mau ke klub.Apa Jack tidak lelah."Tapi Bos...""Diam..." Jack langsung memotong ucapan Sean.Jack malas mendengar ocehan Sean. Sean terlalu banyak protes.Sean
Byur....Jack menyiram tubuh Arum dengan air seember, entah sudah ember yang ke berapa.Setelah kejadian tadi pagi, Jack langsung menyeret tubuh Arum sampai ke tepi kolam renang. Jack langsung mendorong tubuh Arum hingga masuk kedalam kolam renang, untungnya Arum bisa berenang, jadi dia masih selamat.setelah itu Jack tidak henti-hentinya menyiram tubuh Arum dengan air.Sekarang sudah jam enam pagi, Jack masih terus menyiram Arum.Bahkan semua pelayan yang lain, sangat terkejut saat melihat kondisi Arum.Apa yang terjadi sampai Jack menghukum Arum sebegitu nya.Mereka semua berkumpul di pinggir kolam renang sekarang.Sean sangat terkejut melihat apa yang Jack lakukan pada istrinya sendiri.Buk.Jack melempar ember
Hari ini pesta pernikahan Jack dan Arum akan di lakukan.Arum menatap penampilannya di cermin, dia sudah menggunakan baju pengantin berwarna putih.Gaun pengantin ini sangat indah menurut Arum, gaun panjang yang menjuntai sampai ke lantai. Di kepala Arum di pasang mahkota kecil, rambut Arum di sanggul dengan rapi. Arum terlihat sangat cantik.Arum sampai tidak menyangka kalau di cermin itu pantulan dirinya.Sebuah tangan memeluk Arum dari belakang dengan erat, siapa lagi kalau bukan Jack."Cantik banget..." Puji Jack dengan mencium pipi Arum.Arum benar-benar cantik hari ini, Jack sampai-sampai tidak ingin berbagai kecantikan Arum dengan orang. Jack rasanya ingin menyembunyikan Arum di dalam kamar saja.Arum tersenyum, dia membalik badannya dan menghadap ke arah Jack.Jack melepaskan pelukan mereka.Arum mengangkat tangannya membenarkan dasi Jack yang sedikit miring.Jack juga terlihat sangat tampan hari ini. Jack menggunakan jas Tuxedo berwarna putih, dan dasi berwarna hitam."Sudah
Dua bulan kemudian.Kandungan Arum sudah masuk usia delapan bulan.Satu bulan lagi Arum akan melahirkan dan bertemu dengan anaknya.Arum sudah tidak sabar menantikan saat-saat bahagia itu.Semakin besar perutnya, semakin susah Arum untuk berjalan.Selama dua bulan ini pun, Arum dan Jack tinggal berdua saja di apartemen.Jack yang ingin, karena kata Jack mereka perlu privasi untuk saling mengenal. Kalau di Mansion Jack terlalu banyak pelayan dan bodyguard.Tapi setiap hari ada Diana dan satu pelayan lain yang datang ke sini, untuk membantu membersihkan apartemen ini. Karena Jack tidak mengizinkan Arum untuk mengerjakan apapun.Selama dua bulan ini pun hubungan Jack dan Arum semakin membaik.Jack menepati janji, sekarang Jack sudah benar-benar berubah. Jack benar-benar menjadi suami yang sangat baik untuk Arum.Hidup Arum terasa sangat bahagia sekarang.Kandungan Arum juga sudah kuat, jadi dia tidak perlu berdiam diri di dalam kamar terus menerus."Sayang..." Teriak Jack dari luar kamar
Arum sudah sadar sekarang, dia langsung memegang perutnya."Anak ku..." Ucap Arum.Arum ingat tadi dia pingsan karena perutnya sakit. Arum takut kalau terjadi apa-apa dengan kandungan nya.Namun Arum bernapas lega saat merasa perutnya masih besar, itu artinya anak Arum baik-baik saja.Arum menoleh ke sekelilingnya."Dimana ini?" Tanya Arum. Saat Arum sadar kalau dia sedang berada di tempat asing.Arum tidak tau dia dimana sekarang, ini bukan kamar Jack, ataupun rumah sakit.Pintu kamar itu terbuka dari luar, Arum langsung menoleh ke arah pintu. Jack lah yang masuk.Jack langsung menghampiri Arum, dia lega melihat Arum sudah sadar."Kau baik-baik saja?" Tanya Jack dengan duduk di ranjang sebelah Arum."Anak ku...""Dia baik-baik saja, Dokter menyarankan mu untuk istirahat total..." Ucap Jack.Bahkan Arum juga tidak boleh turun dari ranjang.Arum lega mendengarnya. Dia mengusap perut nya dengan sayang.Arum merutuki kebodohan nya karena tidak bisa menjaga anaknya dengan baik. Untung lah
Ceklek.Pintu IGD terbuka dari dalam, dokter keluar dari dalam IGD.Jack langsung berdiri."Bagaimana dengan anak dan istri saya?" Tanya Jack tidak sabar.Sean yang masih shock setelah mendengar pernyataan cinta Jack untuk Arum pun juga ikut berdiri.Pikiran Sean menjadi kosong rasanya.Dokter tadi membungkuk dengan hormat ke arah Jack, karena Jack adalah pemilik rumah sakit ini."Syukurlah istri Tuan baik-baik saja..." Ucap Dokter itu.Membuat Jack dan Sean bernapas lega. Akhirnya Arum baik-baik saja."Lalu bagaimana dengan anak ku?" Tanya Jack lagi.Semoga anaknya juga baik-baik saja, batin Jack berharap.Dokter itu langsung terdiam.Membuat Jack mengepalkan tangannya marah."JAWAB!" Teriak Jack marah.Kalau sampai dokter di depannya ini bilang anak nya tidak selamat, maka Jack akan menghajarnya habis-habisan.Sean langsung menahan tangan Jack."Ini rumah sakit Jack kau harus tenang..." Peringat Sean.Jangan sampai Jack membuat keributan di rumah sakit ini, bisa mengganggu pasien ya
Arum terbangun dari tidurnya, dia memegang perutnya yang terasa sangat sakit.Arum langsung duduk, langsung panik, kenapa perutnya sesakit ini."Tolong..." Ucap Arum dengan menangis.Arum tidak bisa lagi menahan rasa sakit di perutnya. Arum takut anaknya kenapa-napa, Arum juga belum makan apa-apa dari kemarin."TOLONG..." Teriak Arum sekuat tenaga.Semoga segera ada yang mendengar teriakan Arum, Arum sangat membutuhkan pertolongan sekarang.Ceklek.Tak lama pintu kamar mandi terbuka.Jack lah yang keluar dari dalam kamar mandi, Jack langsung berlari menghampiri Arum."Ada apa?" Tanya Jack dengan wajah paniknya."Perut ku sakit Jack tolong..." Ucap Arum dengan menangis.Mata Arum mulai mengabur, dia sudah tidak tahan dengan rasa sakit di perutnya."Anak kita..." Ucapan Arum terhenti, dia sudah kehilangan kesadaran."ARUM..." Teriak Jack dengan menepuk pipi Arum.Jack semakin panik saat melihat ada darah di kaki Arum.Jack menggelengkan kepalanya."Nggak, nggak mungkin..." Ucap Jack.Ja
Arum menepis tangan Jack, sehingga tembakan Jack meleset mengenai tembok.Arum bernapas lega Arnold tidak jadi terkena tembakan Jack.Semua orang di dalam ruang bawah tanah langsung terdiam.Arum dengan takut-takut menatap wajah Jack.Wajah Jack terlihat memerah, dan urat-urat di lehernya juga keluar. Sangat terlihat kalau Jack sangat marah.Jack menatap Arum dengan tajam. Berani-beraninya Arum melakukan itu semua, batin Jack.Napas Jack memburu menahan emosinya.Arum yakin pasti Jack akan sangat marah kepada nya.Arum buru-buru memeluk tubuh Jack dengan erat, Arum menangis sejadi-jadinya.Arum berharap dengan memeluk Jack seperti ini hati Jack akan sedikit luluh. Arum tidak tau lagi apa yang harus Arum lakukan.Tubuh Jack langsung menegang saat Arum memeluknya.Semua orang melihat ke arah mereka sekarang.Sean tersenyum dengan puas, Arum sudah melakukan yang terbaik sekarang.Sean yakin Jack akan luluh, karena tangisan dan pelukan dari Arum. Dan Jack pasti mengurungkan niatnya untuk
Jack mengajak Arum turun ke ruang bawah tanah.Arum sudah panik, apa yang mau Jack lakukan sebenarnya.Mata Arum melebar saat mereka sudah tiba di ruang bawah tanah."Ini pertunjukan nya..." Bisik Jack tepat di telinga Arum.Lalu Jack langsung tersenyum puas."Arnold..." Ucap Arum dengan suara yang bergetar.Arum melihat Arnold yang di rantai kedua tangannya.Wajah Arnold juga babak belur dan berlumuran darah."Arnold..." Ucap Arum hendak menghampiri Arnold.Namun Jack dengan cepat menahan tangan Arum.Arum langsung menoleh ke arah Jack."APA YANG KAU LAKUKAN JACK!" Teriak Arum marah.Jack benar-benar keterlaluan, Arum tidak tega melihat kondisi Arnold sekarang.Jack langsung menatap Arum dengan tajam."Kau membentak ku, hanya karena membela pria lain..." Ucap Jack dengan mengeram kesal.Jack berusaha menahan emosinya, sekarang itu yang keterlaluan itu Arum bukan Jack.Sekarang Arum lebih membela Arnold ternyata, daripada Jack suaminya sendiri."Kenapa kau pukuli Arnold..." Ucap Arum
Arum mengerjapkan matanya beberapa kali, sampai akhirnya dia sadar.Arum memegang kepalanya yang terasa pusing.Arum pun duduk dan menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang. Tangan Arum terus memijit kepalanya yang terasa pusing.Arum pun melihat ke sekelilingnya, Arum langsung cemas saat dia sadar dia ada di kamar Jack."Sudah sadar sayang?"Arum langsung menoleh ke sampingnya, wajah Arum langsung panik saat melihat Jack duduk di sebelahnya.Arum menggelengkan kepalanya."Jangan ambil anak ku..." Ucap Arum dengan mata yang berkaca-kaca.Terlihat sekali dari wajar Arum kalau dia sangat takut dengan Jack.Arum gagal kabur kemarin, Jack pasti akan mengambil anak Arum sekarang. Arum langsung memegang perutnya.Jack menghembuskan napasnya kasar."Siapa yang mau mengambil anak mu?" Ucap Jack."Aku dengar semuanya..." Kata Arum.Jack sudah tidak bisa membohongi Arum lagi, karena Arum sudag tau semua niat jahat Jack."Lebih baik kau bunuh saja aku Jack, daripada aku harus berpisah dengan anak
Seseorang menarik tangan Arum dengan kasar.Membuat tubuh Arum langsung berbalik menghadap orang itu.Arum memundurkan tubuhnya beberapa langkah. Tubuh Arum bergetar hebat."Ja...Jack..." Ucap Arum lirih.Jack sudah berdiri di belakang Arum dengan beberapa bodyguard.Jack tersenyum miring saat melihat ekspresi ketakutan Arum."BERANINYA KAU KABUR DARI KU!" Bentak Jack.Tubuh Arum sudah panas dingin, melihat Jack ada di sini sekarang. Jack pasti akan menangkap Arum.Arum menggelengkan kepalanya, air matanya sudah mengalir deras.Jack mencengkram lengan Arum dengan kuat."LEPASKAN AKU..." Arum meneriaki Jack, dia berusaha melepaskan tangannya dari Jack.Pokoknya Arum tidak mau di bawa ke Mansion Jack lagi.Arnold mengepalkan tangannya kuat, dia sudah tidak bisa membantu Arum lagi sekarang."AKU TIDAK MAU LAGI KEMBALI KE MANSION MU..." Teriak Arum lagi."DASAR KEJAM, JANGAN AMBIL ANAK KU..." Teriak Arum lagi dengan kuat.Baru kali ini Arum meneriaki Jack seperti ini."Kau keterlaluan, k