"Cut- cut- cut," Januar kembali berteriak untuk yang kesekian kali. Nadanya terdengar sedikit kesal. "Re-Take, break lima belas menit," lanjut laki-laki berambut kriwil itu. Kini dia terlibat percakapan serius dengan ke dua asistennya, Keanu dan Fadil.
"Aduh, kapan kelarnya kalo begini terus?" ucap miko selaku camera operator. Dia memutar topinya ke belakang seraya menarik nafas berat.
"Minum dululah, capekan lo?" seru Diaz menimpali. "Maklumin aja Bro, kayaknya Bastian lagi banyak masalah tuh, jadi nggak konsen dia, sabar-sabarin ajalah," lanjutnya yang mengambil posisi duduk di samping Miko.
Beberapa Kru film lain pun banyak yang terdengar mengeluh di belakang area pengambilan gambar. Mereka benar-benar kelelahan seharian ini. Sebab proses shooting yang harusnya selesai sejak jam tiga sore tadi, sampai saat ini belum juga selesai. Bahkan saat hari sudah gelap.
"Lagian gue heran sama si Januar, kenapa sih dia harus cari aktor baru buat project kali ini?
"Ayolah, kita lanjut syuting," teriak Aksel saat Basti baru saja memejamkan matanya akibat rasa kantuk yang mulai menguasai dirinya. Proses shooting hari ini terasa sangat melelahkan bagi Basti. Meski dia jadi merasa bersalah karena semua ini terjadi akibat dirinya yang kurang fokus dalam berakting.Akhir-akhir ini hidupnya tidak karuan. Basti sudah mulai penat dengan kegiatannya di lokasi shooting. Pikirannya kacau dan terus menerus tertuju pada satu titik. Yaitu Raline.Meski, Basti selalu berusaha untuk meyakinkan dirinya bahwa dia tidak boleh terpuruk untuk yang ke dua kalinya, namun semua usahanya terasa percuma dan sia-sia.Basti sudah terlalu lelah memikirkan kelanjutan nasib hubungannya dengan Raline yang tak kunjung mendapati titik terang. Belum lagi dengan perkataan Raline sewaktu di acara launching film perdananya itu, saat Raline mengatakan bahwa dia dan Keanu akan segera menikah. Sampai detik ini Basti masih terus meyakinkan dirinya bahwa apa yang d
"Lin... Tunggu Lin!" teriak Keanu pada Raline yang masih terus berlari bahkan saat dirinya sudah keluar dari area hotel. Keanu tetap mengejar Raline di sepanjang trotoar pejalan kaki.Teriakan Keanu tetap tak di gubris sedikit pun oleh Raline. Dia berlari sambil sesekali menyeka air matanya yang tumpah. Raline sangat kecewa pada Keanu. Dia tidak menyangka Keanu tega menjebaknya untuk kembali bersama Bastian malam ini. Padahal laki-laki itu tahu Raline sudah tidak mau sama sekali bertemu apalagi harus beradu adegan seperti malam ini. Raline merasa dirinya seperti dipermainkan. Seolah-olah dia itu seperti seorang pelacur!Di depan halte, Raline yang sudah lelah berlari berhasil di susul oleh Keanu. Raline masih mencoba untuk menghindar dan mengelak namun Keanu malah mendekap tubuh Raline ke dalam pelukannya."Aku minta maaf! Aku minta maaf, Lin. Aku tahu aku salah. Aku minta maaf! Aku janji, aku nggak akan mengulanginya lagi. Please jangan marah sama aku, Lin... A
"Beernya satu lagi," ucap Basti pada seorang Bartender."Eh, lo gila Bas? Ini udah botol ke lima Bas! Lo mau mati?" cecar Aksel yang mencoba menahan Bastian untuk menghentikan kekonyolannya dengan alkohol-alkohol itu.Bastian tidak perduli. Dia terus menenggak lagi dan lagi botol minuman di tangannya tanpa henti. Dia hanya mencoba mengusir penat yang kian melekat kuat dan menggerogoti dirinya tanpa ampun. Basti sudah tidak perduli bahkan jika dirinya harus berakhir dalam kondisi mengenaskan sekalipun, sebab hatinya yang sudah terlanjur hancur kini kembali dihantam keras dengan kenyataan pahit, saat dirinya menyaksikan adegan romantis Keanu dan Raline di taman hotel tadi. Adegan yang seharusnya tak dia saksikan.Setelah sebelumnya Raline menolak ciumannya lalu dia malah menikmati berciuman dengan Keanu.Basti benar-benar tidak habis pikir dengan semua ini.Apa kesalahan yang telah dia perbuat hingga Raline harus menghukumnya seperti ini?Kena
Kayla meninggal dunia.Keanu benar-benar terpukul atas kepergian Kayla, setelah perjuangan panjang dan pengorbanannya selama ini, ternyata Tuhan berkehendak lain.Raline terus menemani Keanu sepanjang prosesi pemakaman Kayla. Sampai laki-laki itu kembali ke rumahnya bersama ke tiga Kakak laki-lakinya.Khalid, Kamal dan Kahfi.Mereka terlihat sangat perhatian terhadap Keanu."Ikhlas, Nu. Kayla udah tenang sama Mamah dan Papah di sana. Dia sudah bahagia sekarang. Jangan di tangisi terus," ucap Khalid sang Kakak tertua. Dia duduk di sebelah Keanu seraya mengelus pelan bahu adiknya."Sekarang giliran lo perhatiin diri lo sendiri. Lo udah berjuang keras demi Kayla selama ini sampai-sampai lo nggak mikirin kehidupan lo. Udah waktunya lo berumah tangga, bahagia..." sambung Kahfi menambahi."Kayla juga pasti bakal seneng kalau liat lo bahagia, iyakan Mas?" kali ini suara Kamal yang terdengar, dia melirik Khalid dengan ke dua alisnya yang naik
Hari ini Raline libur bekerja, begitupun Keanu, yang memang sudah mengundurkan diri dari pekerjaannya. Jadilah, seharian ini Keanu mengajak Raline berjalan-jalan dengan Vixion merah kesayangannya.Keanu mengajak Raline ke sebuah air terjun di daerah bogor.Curug Putri Kencana namanya.Curug yang berada di Desa Karang Tengah, Babakan Madang, Bogor, ini aksesnya cukup mudah dengan kendaraan pribadi, seperti mobil dan motor.Setelah membayar tiket masuk seharga Rp 15 ribu, pengunjung bisa seru-seruan menikmati segarnya air terjun hingga melompat dari jembatan bambu setinggi 10 meter. Bisa juga mendirikan tenda dengan membayar biaya tambahan Rp 15 ribu saja. Dan itulah yang Raline dan Keanu rencanakan. Mereka akan menginap satu malam dengan satu tenda yang telah mereka sewa sebelumnya. Tenda yang mereka dirikan tepat menghadap ke arah air terjun."Dingin banget, Mas airnya," seru Raline seraya mencipratkan air ke wajah Keanu. Membuat wajah Keanu menger
Khalid, Kamal dan Kahfi benar-benar mewujudkan kata-kata mereka.Yaitu, mengurus semua keperluan pernikahan Keanu dan Raline.Hanya dalam waktu satu bulan semuanya rampung secara sempurna.Dan inilah saatnya.Dimana sang adik bungsu mereka mengucap ikrar janji suci di hadapan sang maha pencipta.Acar ijab kabul itu berlangsung sederhana di kediaman Keanu yang dihadiri oleh beberapa kerabat dekat saja. Sebab acara hanya diadakan secara sederhana tanpa ada resepsi apapun.Raline terlihat cantik dalam balutan kebaya putihnya, pun Keanu yang terlihat sangat gagah dalam balutan jas hitamnya serta sebuah peci hitam di kepalanya.Wali hakim di tunjuk sebagai wali pernikahan Raline, sebab Raline tak memiliki sanak saudara laki-laki selain almarhum Ibnu.Acara pagi itu dimulai dengan pembacaan doa oleh penghulu, sebelum acara Ijab dan kabul terlaksana. Setelah lima belas menit pembacaan doa usai, penghulu pun melanjutkan prosesi acara k
Hari berganti. Musim berubah. Waktu berputar pada porosnya. Detik demi detik berlalu. Menyisakan asa pilu yang menggerogoti diri pun mengikis nurani. Penyesalan itu pun datang kian bertubi-tubi.Laki-laki itu tetap diam tanpa kata. Tetap dengan tatapannya yang kosong dan menerawang jauh ke depan.Tubuhnya terlihat lebih kurus, wajahnya tirus dan tidak terawat, hingga di tumbuhi janggut-janggut tebal yang tumbuh tak beraturan di seputaran dagunya. Sinar bola mata coklat maroon itu meredup tak bercahaya bahkan selalu terlapisi oleh cairan bening yang berkaca-kaca. Rambutnya yang awut-awutan dan sudah memutih, terlihat seperti sarang burung yang kotor.Laki-laki itu terdiam dalam duduknya yang tepekur di lantai, di dalam sebuah panti rehabilitasi khusus lansia pengidap gangguan jiwa. Dia terlihat mengukir sebuah nama di lantai itu menggunakan jari telunjuknya.BASTIAN, anakku...Satu titik air matanya jatuh tanpa mampu lagi dia tahan.*
Delapan tahun berlalu.Semua berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan.Keyra tumbuh menjadi anak yang cantik, manis, pintar, enerjik dan sangat menggemaskan.Aksel menjelma menjadi sosok ibu yang baik dan sangat feminim. Dan hal itu jelas membuat Basti semakin tergila-gila padanya."Kenapa sih, liburan sekolah tahun ini kita cuma ke Jogya? Biasanya juga keluar negeri," gerutu Keyra di jok belakang. Bibir mungilnya terus cemberut di sepanjang perjalanan. Dia memilin kepang kudanya seraya memeluk boneka teddy bear coklat kesayangannya, yang dia beri nama, Devano, sama seperti nama aktor tampan asal malaysia, sahabat Tantenya Anggun, yang sangat dia idolakan."Ke luar negeri kemana lagi sih? Semua penjuru dunia udah kita datenginkan? Sekali-sekali kita liburan di dalam negerikan nggak apa-apa, cantik... Sekalian Papah bisa membantu meringankan pekerjaan Om Bayu,"