Share

HARI PERTAMA

Penulis: Rosemala
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-27 15:25:15
409

Dunia seolah berhenti berputar. Vino merasakan jantungnya berhenti berdetak untuk beberapa saat.

Bagaimana tidak? Dalam beberapa detik saja dunianya seolah dijungkir balikkan. Dari yang semula tidak ada yang memperhatikannya bahkan mungkin tidak ada seorang pun yang menyadari kehadirannya di sana, kini semua mata tertuju padanya.

Semua orang menatapnya setelah sebelumnya memperhatikan show case yang sudah hancur terjungkal dengan isinya yang berhamburan di lantai. Juga karyawan kantin yang Sebagian baju dan tubuhnya basah terkena cipratan minuman yang tumpah.

Kedua bola mata Vino melebar menatap kekacauan yang baru saja dibuatnya. Semua terjadi begitu cepat. Diedarkan pandangan ke sekeliling ruangan setelah menyadari kekacauan itu. Pandangannya berhenti pada sosok wanita berhijab yang kini berdiri di tempatnya bersama orang-orang di sekitarnya. Wanita itu menatap kekacauan yang ia buat dengan mata dan mulut yang sama-sama melebar sempurna.

“Shit!” Vino mengumpat setelah dapat
Rosemala

BUAT TEMAN2 YANG BACA DI SINI, YUK MAMPIR JUGA CERITA TERBARU SAYA, JUDULNYA DUDA KAYA YANG MELAMARKU ITU AYAH SAHABATKU. DIJAMIN TIDAK KALAH SERU DAN PASTINYA BIKIN BAPER.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nathalie Simatupang
Penasaran sama hidup Kirani yg skrg.....
goodnovel comment avatar
Amelia Setyawaty
kasian Nada... yaaa gagal dech Vino ma Nada (⁠´⁠;⁠︵⁠;⁠`⁠) mengsedih huhuhu...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   PASRAH

    410 [Kapan pulang, Nduk?] [Ibu dan adik-adik kangen. Ayahmu juga menanyakanmu saat kami mengunjunginya kemarin.] [Kamu betah banget ya, di sana?] [Oh, ya. Bagaimana tawaran Bu Slamet kemarin? Anaknya itu santri, Nduk. Setelah lulus pesantren langsung mengabdikan diri mengajar di pesantrennya. Ibu yakin ia bisa menjadi suami yang baik, dengan pengetahuan agamanya ia bisa membimbing kamu. Dia juga bukan orang asing bagi kamu, kalian suka main bersama saat kecil dulu.] Kirani memejam setelah menutup laman pesannya tanpa menjawab pesan sang ibu. Ia mengerti sebagai seorang ibu pasti ingin segera melihat anaknya menikah. Apalagi ia anak pertama dan sudah pernah gagal menikah. Mungkin sang ibu takut anggapan jika pernah gagal menikah, maka akan sulit mendapat jodoh lagi akan terjadi dengan dirinya. Sungguh, ia belum terpikir untuk menjalin hubungan serius dengan lawan jenis. Karenanya malas jika sang ibu sudah membahas perihal jodohnya. Bukan apa-apa, kejadian malam itu masih menyisaka

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-28
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   SAINGAN

    411 Vino sendiri beringsut dan berjalan menuju lift khusus untuk para petinggi perusahaan. Ia baru tahu jika di jam sibuk, naik lift saja harus berebut daan berdesakan. Sang pemuda memutuskan naik lift khusus yang kosong, ia melirik ke arah posisi Kirani berdiri setelah tiba di depan benda berwarna metalik itu. Kebetulan Kirani juga tengah meliriknya. Saat pandangan mereka bertemu, gegas gadis itu menunduk. Vino langsung masuk begitu lift terbuka. Ia berpikir Kirani akan ikut bersamanya. Nyatanya gadis itu tetap berdiri di tempatnya. Padahal sudah berkali-kali ia menahan agar pintu lift tidak tertutup. “Masih tetap seperti dulu, sok jual mahal,” umpat Vino setelah akhirnya pintu lift ia tutup dan benda itu membawanya naik sendirian. Kirani sendiri sabar menunggu hingga lift umum kembali dan membawanya beserta karyawan lain yang tertinggal. Walaupun ia tahu akan sedikit terlambat, tetapi tidak ada pilihan lain. Ia tidak mungkin minta ikut bersama Vino, sedangkan orangnya saja begitu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-28
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   PENAT

    412[Vin, aku harus bagaimana? Bayi ini tidak mau keluar?][Padahal aku sudah berusaha menggugurkannya dengan berbagai cara.][Apa kamu tidak kasihan denganku, Vin?][Aku mohon nikahi aku sebelum Ayah tahu aku hamil.]Vino memejam sembari mengacak rambutnya. Kepalanya berdenyut nyeri. Memikirkan pekerjaan yang baru beberapa hari dijalananinya terasa rumit saja sudah membuat kepalanya berasap, masih harus memikirkan Nada yang terus saja merecokinya dengan meminta tolong dinikahi.Berpuluh pesannya masuk di laman chatnya setelah ia mengabaikan teleponnya.[Aku sudah bilang, beritahu bapak bayi itu agar ia bertanggung jawab. Jangan mau enaknya saja membuat anak, tapi tidak mau mempertanggungjawabkannya.]Vino mengirimkan balasan dengan kesal.[Tidak ada komitmen di antara kami. Sejak semula kami sepakat hanya ingin bersenang-senang. Aku sudah setuju saat dia bilang tidak ingin terikat dan tidak ada tanggung jawab apa pun di kemudian hari terkait hubungan badan kami saat itu. Jika pun ada

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   DIMANFAATKAN

    413“Nggak nyangka, ya. Anak Pak bos besar mau gabung makan sama kita-kita.” Cetelukan salah satu karyawan, membuat Malvino cukup risih. Apalagi terus membawa nama sang ayah.“Iya, biasanya bos muda itu mana mau bergaul sama karyawan biasa,” timpal yang lainnya.“Jangan berlebihan, aku sama seperti kalian. Dan satu lagi, jangan memanggilku Bos muda. Panggil saja aku Vino.” Vino menjawab datar tanpa ekspresi.“Waw, selain ganteng, ternyata rendah hati juga.” Lagi-lagi Shasa nyeletuk dengan pandangan kagum yang tidak pernah lepas dari wajah Vino dan juga kedua tangan yang menangkup pipi. Sementara sikunya bertumpu di atas meja.Kirani sebenarnya gemas dengan sikap temannya itu, tetapi ia hanya bisa diam menunduk. Bahkan tidak sedikit pun mengangkat wajah. Apa yang dapat dilakukannya? Sudah jelas-jelas Vino membencinya. Bahkan mungkin jika tahu dirinya ada di sana, pemuda itu tidak akan sudi pindah ke sana.Dua pramusaji datang membawa pesanan mereka dengan troly khusus. Lalu, meletakkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   KEBETULAN LAGI

    414Sepasang mata Vino menyipit begitu mobilnya memasuki area parkir kantor. Ia berharap pandangannya salah saat matanya menangkap sosok wanita yang duduk di pos satpam dengan wajah kuyu. Namun, sang pemuda harus menelan salivanya yang terasa pahit saat yakin jika pandangannya tidak salah.Ia langsung memarkir mobil di tempat yang sudah disediakan, berharap jika kedatangannya tidak disadari wanita itu. Sayangnya, begitu pintu mobil terbuka dan kakinya memijak bumi, suara seseorang yang familier memanggil namanya.“Vin, akhirnya kamu kembali juga. Aku sudah lama menunggumu.”Satu napas kasar Vino embuskan dengan kasar pula pertanda ia tidak menyukai pertemuan ini.“Ada apa lagi Nada? Aku harus masuk karena pekerjaan menunggu.” Vino mengangkat kedua tangannya.“Jadi, akhirnya kamu bekerja di sini juga? Bukankah dulu kamu bilang tidak mau bekerja dengan papamu?”“Hidup harus terus berjalan. Dan manusia harus bergerak agar tidak terlindas waktu, bukan? Jika idealisme kita tidak cocok deng

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   TIDAK NYAMAN

    415“Lepas, apa yang anda lakukan, Pak?” Kirani mencoba melepaskan tangannya.“Aku tidak akan melepasmu hingga mau aku antar, Kiran. Aku bahkan rela menunggumu pulang agar bisa mengantarmu.” Lelaki yang menangkapnya tidak mau melepaskan. Ia bahkan mempererat cekalan dan setengah menarik gadis itu menuju mobilnya yang terparkir di luar pos.Kirani terus berusaha melepaskan tangan Reza yang seharusnya sudah pulang sejak tadi karena lelaki itu tidak lembur. Ia tidak menyangka jika rekan satu divisinya akan menunggunya untuk memaksanya mengantar pulang.“Tapi saya sudah dijemput, Pak. Jemputan saya sudah menunggu di halte.” Kirani berkilah dan terus berusaha melepaskan tangannya.“Ojek maksudmu? Nanti aku akan batalakan orderanmu.” Reza menjawab ringan.“Jangan, Pak. Kasihan. Pak Darman punya banyak anak yang harus dinafkahi.”“Tapi kamu selalu menolak aku antar karena alasan ditunggu ojek.”“Saya hanya sedang melakukan symbiosis mutualisme, Pak. Pak Darman butuh uang dan saya butuh jempu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-04
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   TAMU TAK DIUNDANG

    416“Seperti yang sudah kuduga, kamu memang sama saja dengan anak motor lainnya. Hanya bisa merusak hidup seorang gadis!”Baru saja Vino sampai di teras, sebuah tuduhan disertai tudingan di wajah langsung menyambutnya tanpa ampun.“Padahal dari dulu aku menunggu niat baikmu jika memang menyukai putriku. Aku menunggu kamu datang membawa orang tuamu untuk melamar anakku. Aku menunggumu datang meminta Nada. Tapi lihatlah, kamu malah menanam benih di rahim putriku di luar ikatan sah, dan setelah itu malah tidak pernah datang lagi. Kabur dari tanggung jawab seperti anak-anak motor itu. Kau pikir aku akan diam saja?”Tanpa menghiraukan wajah keheranan orang-orang yang keluar dari pintu utama rumah besar itu, pria paruh baya yang mencekal pergelangan tangan seorang gadis terus menceracau sambil menuding-nuding wajah Vino.Vino dan kedua orang tuanya yang berhamburan keluar dan langsung disambut tudingan-tudingan itu untuk beberapa lama hanya mematung terpaku.Sultan dan Viola tentu saja tida

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-06
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   TUDUHAN KEJI

    417 “Jadi bagaimana Pak Sultan? Apa anda akan diam saja?” Lagi-lagi Ayah Nada bertanya dengan tidak sabar, karena sejak tadi Sultan hanya menarik napas panjang. Padahal Sultan sedang berusah menenangkan dirinya dulu. Semua terjadi begitu cepat dan tiba-tiba, mereka bahkan belum sempat sarapan. Maka pantas jika ia sangat shock. Namun, tentu ia harus menghadapi masalah ini dengan kepala dingin. Karena akar malasah pun belum jelas adanya. “Begini, Pak Andra, boleh saya bicara dengan Nada juga anak saya tanpa campur tangan anda dulu?” tanya Sultan akhirnya karena sejak tadi baik Nada atau pun Vino sama sekali tidak diberi kesempatan bicara. Orang tua itu terus saja bicara sendiri. “Apa maksud anda, Pak? Anda tidak mempercayai saya? Apa anda dan istri tidak tahu kedekatan anak-anak kita selama ini? Mereka bahkan sudah dekat sejak kecil. Dan sepulang anak saya dari luar negeri, ia hanya berteman dengan anak anda. Hanya anak anda yang selama ini membersamainya.” Pria itu semakin memerah w

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-06

Bab terbaru

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   HINGGA MAUT YANG MEMISAHKAN

    445 “Jadi begitu, De. Kamu sama Amanda tidak masalah, kan?” Sultan menatap sepasang suami istri muda yang duduk di hadapannya. Di mana bayi tiga bulan terus mengeluarkan suara-suara lucu khas bayi dalam pangkuan Dewa. “Papa sudah ingin pensiun. Menikmati hidup berdua saja dengan Mama kalian. Ya, itung-itung bulan madu lagi untuk mengganti masa-masa awal pernikahan kami yang sempat carut-marut.” Dewa, Amanda, dan Vino yang duduk di sofa lainnya saling pandang sebelum memiringkan bibir masing-masing. ‘Siapa yang nikah, siapa yang bulan madu.’ Batin mereka mengejek. “Vino memang baru memasuki dunia ini, dan ia juga masih sangat muda. Tapi jika ia ada kemauan untuk belajar, pasti bisa kok. Apalagi didampingi wanita yang berbakat. Papa yakin perusahaan tidak akan dibawa tenggelam. Lagipula, Papa tidak akan melepas sepenuhnya. Ada orang kepercayaan Papa yang akan membimbing dan mengawasi Vino.” Sekali ini Dewa melirik Amanda di sampingnya seraya membenahi bayi Devano yang sudah mulai t

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   DUA KALI

    443“Abang, emang nggak berat?” tanya Kirani sesaat setelah Vino menurunkan tubuhnya di sofa. Ia baru saja dari kamar mandi. Dan sejak kejadian jatuh itu, Vino selalu membopongnya setiap hendak ke kamar mandi.Kedua tangan Kirani masih melingkar manja di leher sang suami, hingga lelaki itu meminta dilepaskan dengan isyarat dagu. Awalnya Kirani tak mau melepaskan tangannya. Tentu saja untuk menggoda sang suami.“Ok,” ujar wanita itu akhirnya seraya melepaskan tangannya karena Vino menatapnya tanpa kedip seolah bersiap kembali menerkamnya. Mereka baru saja menyelesaikan satu ronde percintaan pagi ini. Masa iya mau mengulang lagi bahkan sebelum sarapan.Sungguh, mereka tidak menyangka jika pernikahan akan seindah ini. Tiga hari di hotel, hanya makan, tidur, dan bercinta. Begitu seterusnya selama tiga hari tanpa melakukan apa pun lagi.“Nggak berat, kan, aku?” ulang Kirani karena Vino belum menjawab pertanyaanya.“Nggak,” jawab Vino yang duduk di sampingnya. Tangannya meraih remote TV, m

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   KEMBALIKAN

    442“Manis,” ujar Kirani seraya menarik wajahnya. Menjauhkan dari wajah lelaki di bawahnya. Semburat merah langsung menghiasi wajahnya. Ia ingin beranjak, tetapi tangannya ditahan.“Apanya yang manis?” tanya sang lelaki dengan tatapan lekat. Melihat wanita yang duduk di pangkuannya tersipu, adalah sesuatu yang membuatnya gemas. Padahal mereka sudah dua hari menikah. Tak terhitung sudah berapa kali melihat tubuh polos masing-masing. Tapi wanitanya selalu saja tersipu dan malu-malu.Tangan sang lelaki menarik lembut pinggang wanitanya agar kembali mendekat, kemudian berbisik di telinganya.“Apanya yang manis, hem?”Semburat merah tak henti-hentinya menghiasi wajah wanita yang pagi ini hanya memakai kemeja putih milik sang suami. Kemeja yang terlihat kebesaran di tubuh mungilnya, tetapi sangat seksi di mata sang suami.Cup.Sebuah kecupan singkat mendarat di bibir sang wanita.“Ini yang manis?”“Ish, Abang apaan, sih?” Tangan sang wanita mengibas di depan wajah merahnya.“Jadi, kamu baru

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   SUAMI ISENG

    441Kirani mengerjap sebelum menoleh perlahan ke sisi kanannya di mana seorang lelaki tengah tertidur pulas dengan setengah tengkurap. Ditatapnya dengan seksama wajah yang walaupun terlihat lelah, tetapi senyum kebahagiaam dan kepuasan berpendar di sana. Tak terasa kedua sudut bibirnya tertarik ke samping. Ia ikut tersenyum melihat wajah sang lelaki yang penuh kepuasan.Pandangannya beralih perlahan menyusuri tangan kekar sang lelaki yang menumpang di atas tubuhnya. Dengan hati-hati, Kirani mengangkat tangan itu dan munurunkan dari atas tubuhnya, ia ingin ke kamar mandi. Rasa tidak nyaman di tubuh bagian bawah, membuatnya ingin ke kamar mandi.Namun, saat ia mencoba untuk bangkit, rasa tidak nyaman itu berubah perih yang membuatnya urung bangkit. Kirani menyibak selimut putih yang menutupi tubuhnya. Tapi gegas ia menutupnya lagi saat sadar jika tubuhnya masih polos.Wanita itu kembali merebahkan kepalanya. Matanya memejam, hingga semua yang terjadi semalam, terbayang dengan jelas. Die

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   TRIK

    441Vino duduk di tepi ranjang pengantin yang sudah dihias demikian rupa. Aroma mawar yang segar menguar dari kelopak-kelopak merah yang terhampar di atas kasur. Kedua tangan pemuda tersebut menopang tubuhnya di belakang punggung. Wajahnya menengadah dengan bibir terus menyunggingkan senyum.Terbayang bagaimana Kirani memeluknya sepanjang jalan tadi karena ketakutan. Triknya membuat wanita yang sudah disahkan tadi pagi berhasil. Ia tidak lagi melepaskan pelukan bahkan hingga mereka tiba di hotel.Padahal semua hanya akal-akalannya saja. Vino tahu jika gadis itu sebenarnya hanya pura-pura tidur, untuk menghindarinya.“Kena, kau!” gumamnya geli masih sambil tersenyum-senyum sebelum menyadari sesuatu.Vino menegakkan duduknya, kemudian menoleh dan memandang pintu kamar mandi di kamar hotel itu. Baru disadarinya jika Kirani sudah sangat lama berada di dalam sana. Terlalu asyik melamun, membuat Vino bahkan melupakan jika ia tengah menunggu wanita itu keluar.Sang pemuda berdiri, kemudian b

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   TAK ADA YANG TIDAK BAHAGIA

    438“Dilihatin terus bininya. Nggak bakal aku ambil juga.” Sebuah sindiran disertai tepukan di pundak Vino membuat pemuda itu mengerjap dan menoleh. Hingga tampak olehnya Dewa yang tengah memiringkan bibir di sampingnya.“Abang manusia paling maruk dan munafik kalau sampai ngambil istriku juga.” Vino balas melemparkan sindiran pedas.“Sudah ditinggal nikah sama perempuan lain, eh masih mau diambil lagi? Ter-lan-jur.”“Ter-la-lu, kali ….”“Suka-suka akulah.” Setelah mengatakan itu, Vino langsung berjalan menyongsong mempelai wanitanya yang baru selesai berganti kostum.Ya, hari ini adalah hari yang telah ditentukan untuk menyatukan cintanya dengan Kirani. Hari yang akan Vino catat dalam buku besar hidupnya sebagai hari bersejarah di mana ia akhirnya melepas masa lajang dengan gadis yang sejak lama menarik perhatiannya.Hari ini adalah hari bahagia yang bukan saja untuknya dan Kirani, tetapi juga untuk kedua keluarga. Terbukti dari wajah-wajah keluarga inti yang berbinar dan berseri ba

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   LAMARAN SUNGGUHAN

    438 “Hallo, jagoan. Tunggu, ya, nanti Om buatkan teman bermain yang lucu-lucu buat kamu.” Lontaran Vino yang tengah menggoda bayi laki-laki berumur dua bulan membuat ruangan yang baru saja dipakai acara lamaran menjadi hangat dan ceria. “Kamu mau teman bermain laki-laki atau perempuan? Atau dua-duanya?” tanya sang pemuda lagi seolah sedang bicara dengan orang dewasa. Semua orang yang berada di ruangan itu tersenyum melihatnya. Kecuali gadis berhijab yang memerah pipinya. “Apa? Dua-duanya? Ya, udah, nanti Om Vino ganteng bikinin dua-duanya sekaligus biar ramai, ya. Biar kamu banyak teman mainnya.” Sebuah toyoran pelan mendarat di kepala Vino pasca kalimat itu terucap dari bibirnya. Pemuda itu mendongak. Tapi tak lama kembali menghadapkan wajahnya ke arah bayi laki-laki yang juga menatapnya dengan bibir mungilnya bergerak-gerak lucu. Vino tak peduli walaupun Amanda baru saja menoyornya gemas. “Lihat, ibumu, Jagoan! Dia iri. Karena bapakmu cuma bisa bikin satu aja. Eh, tapi nanti b

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   NASI SUDAH MENJADI BUBUR

    437 Malvino berdiri menunduk di antara orang-orang berpakaian serba hitam. Hatinya tak urung teriris menyadari jika sahabat kecilnya kini sudah terbujur kaku di balik gundukan tanah merah yang sedang ia dan orang-orang itu kelilingi. Berkali-kali tetesan embun jatuh dari pelupuk matanya tanpa siapa pun tahu. Sebuah kacamata hitam menutupi kenyataan jika sejak awal datang ke sana, matanya sudah basah. Vino tidak pernah menyangka jika nasib Nada akan berakhir setragis ini. Ia harus meregang nyawa di tangan laki-laki yang sudah membuatnya berbadan dua, setelah sebelumnya bayi yang ia kandung juga harus keluar paksa. Vino menahan napas, membayangkan jika Nada harus mengirimnya pesan dengan menahan sakit yang teramat. Tuhan selalu punya rencana yang tak terduga. Di saat ia hampir saja menjadi kambing hitam atas meninggalnya Nada karena semua diarahkan padanya sebagai pembunuh, di saat itu seorang wanita datang ke apartemen Nada dan memergoki jika Nada tengah meregang nyawa di tangan su

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   BOCAH

    436Vino tersenyum saat mengingat bagaimana reaksi Kirani tadi. Bola mata kecil gadis itu sampai nyaris loncat dari rongganya sebelum akhirnya menunduk dengan pipi merona.“Sudah Vino, jangan mengganggu Kirani. Mama hanya memintamu menyerahkan makanan. Sana tunggu di luar lagi.” Ucapan sang ibu membuyarkan kenikmatannya menatap wajah merah karena malu itu.“Jangan hiraukan dia, Kiran. Laki-laki memang begitu, tidak malu mengabarkan dirinya masih perjaka padahal kita tidak pernah bertanya.” Viola mengusap lengan Kirani yang masih menunduk.“Kenapa harus malu, Ma? Itu bukan aib, kan? Itu justru kebanggaan kami. Dan itu sangat penting diketahui wanita yang akan menikah dengan kami karena akan menjadi nilai plus—”“Sudah, sudah. Tidak perlu memaksa, berikan Kirani waktu untuk berpikir. Karena keputusan yang tepat akan didapat dengan berpikir jernih tanpa emosi. Kalau kamu terus menggodanya seperti ini, bisa-bisa ia memutuskan tidak lagi mempertimbangan kamu saat ini juga karena ketakutan

DMCA.com Protection Status