RAWAT INAP
MENCARI YANG LEBIH BAIK
Semenjak ibu di rawat Di Rumah Sakit Rere cemas. Setelah kemarin pindah ke Ruang perawatan keesokan harinya Rere kembali menjenguk ibu di Rumah sakit. Keadaan ibu masih parah. Menurut Ayah semalam ibu muntah berkali-kali, sudah lapor ke petugas jaga dan sudah di berikan obat. Saat Rere sampai di Rumah Sakit, ibu sedang tidur. Rere tidak berani membangunkan ibu, di biarkan saja ibu istirahat. Rere duduk di samping tempat tidur di ruangan tersebut. Ruangan yang di tempati ibu memang cukup sempit, maklum saja r bukan kelas utama, satu kamar di tempati oleh dua penderita. Sebenarnya Rere ingin segera menindahkan ibu dari ruangan tersebut, tapi karena penuh sehingga sementara ibu di rawat di ruangan ini.
“Re, coba cari tahu tentang ruangan.”
“ Iya Yah, nanti aku tanyakan lagi, aku juga sudah pesan ke petugas,”
“
MALAM PANJANG PENUH PERJUANGAN Melihat Rere datang bersama Indra, Ibu terlihat gembira. Indra segera menuju tempat ibu berbaring, sambil mencium pipi Ibu.Indra berkata,” Cepat sembuh ya, Yang Ti, ayo pulang”.“Iya, tapi Indra ndak boleh nakal ya?”, jawab ibu dengan suara lemah Rere yang berada di samping Indra segera memangkunya sambil duduk di samping tempat ibu berbariring dan menanyakan apakah sudah minum obat atau belum. Ternyata ibu sudah minum obat, dan menurut ayah ada obat tambahan lagi dari dokter dan sudah di beli dari apotik dan sekarang sedah di serahkan ke kantor. Waktu semakin malam,Ibu berkata, “Re, kamu cepat pulang, kasihan anakmu yang kecil masih di rumah sendiri?”Jawab Rere, ”Iya bu, nanti saja , rencananya aku nginap sini menemani ibu,&rdqu
MELAWAN RASA SAKITPagi semakin terang. Suasana di Rumah Sakit mulai aktifitas kembali. Petugas segera memberikan air untuk mandi para pasien. Demikian juga dengan Ibu. Petugas segera mengantar air panas untuk mandi. Rere segera bertanya pada ibu, “Ibu, aku bersihkan ya badannya biar segar”.Ibu menjawab, “Iya, nanti biar terasa segar,”Rere segera menyiapkan segala sesuatu yang akan di gunakan untuk membersihkan ibu dengan air hangat. Tak berapa lama rere segera melaksanakan tugasnya. Setelah selesai ibu berkata, “ enak kalau kamu yang bersihin ibu, cara bersihkannya bisa urut dari atas ke bawah”Rere menjawab,”Sudah tambah segar ya bu rasanya?”Ibu menjawab ,” Iya”Rere,” Kalau begitu biar aku bereskan dulu alat ini”.Kata Rere sambuil membereskan alat-alat yang di gunakan untuk membersihkan badan ibu. 
SELAMAT JALAN, BU…Pagi segera beranjak siang. Suasana rumah sakit semakin ramai. Petugas yang jaga pagi segera datang. Rere keluar dari ruang ICU dan kini ibu ditunggu oleh ayah lagi. Rere segera mencari Juna.untuk mengajak makan pagi. Juna menolak dan Rere pun tidak ada selera untuk makan. Saat kembali menuju ke ruang ibu di rawat, Rere mendengar dia di panggil seseorang yang berasal dari salah satu ruangan di rumah sakit tersebut. Rere segera mencari arah suara itu dan menemukan salah satu teman Rere bernama April sedang bertugas. Rere segera menuju ke tempat April.” Sini Re, gimana keadaan ibu?” Tanya AprilRere tidak menjawab pertanyaan April. Dia hanya diam, akhirnya berkata,” Mbak, aku pingin nagis”April segera menenangkan Rere dan berkata,” Masuklah ke kantor, menangislah kamu di sana”Rere segera menuju ke kantor dimana April sedang berjaga. Rere sudah terbiasa dengan suasana Rumah Sakit tersebu
MENATA HATISemenjak kepergian sang ibu, Rere sangat kehilangan. Berbagai persaan bermain dalam benaknya. Apa yang akan terjadi nantinya tanpa hadirnya seorang ibu dalam keluarga. Akankan hari selanjutnya seperti dulu. Bagaimana nanti dengan adik-adiknya. Terutama adik bungsu yang masih sekolah. Sang adik sangat dekat dengan ibu. Hal itu mungkinkarena ia anak bungsu dan seorang lelaki. Sedangkan Rere dan adik kedua sam-sama perempuan.Masih terbayang bagaiman kedua adiknya sangat sedih dan menangis pilu saat kehilangan ibu. Mereka menangis sambil merancau. Rere tak dapat membendung air mata, saat adiknya menangis tersedu sambil berkata,“Besok aku bagaimana hik hik hik,”“Tenang, ya. Kita hadapi Bersama,”“Aku sama siapa, Kak!”“Sama kakak, kita lalui bersam. Ada kakak disini. Sudah, Ya. Ayo kita lanjutkan!”Kini semua tentang ibu sudah usai. Rere harus berusaha menjalani hidup den
Harapan mulai ada.Setelah sekian lama mencari usaha dan selalu gagal, suatu hari Juna bertemu dengan temannya yang bernama Bambang. Bambang adalah seorang tukang servis laptop dan komputer yang jasanya biasa digunakan untuk membetulkan koputer atau print di kantor Juna. Bambang menawarkan kantin yang berada di dekat kiosnya. Kantin itu bisa di gunakan untuk jualan makanan atau minuman. Letaknya juga cukup strategis, karena berada di area tempat wisata dan Juna setuju.Juna menyampaikan hal itu pada Rere,” Bun, tadi aku ketemu teman.”Rere, “Teman apa dan di mana?”Juna, “Di jalan, dia menawarkan untuk sewa kantin dekat tokonya”.Rere,” Trus kenapa?’’Juna,” Kita bisa sewa dan bisa kita gunakan usaha, sewanya tiap bulan kok murah lagi”Rere, “Kamu setuju?”Juna, “Ya, aku setuju dan sudah aku beri uang sewanya, tinggal persiapannya, semoga saja bisa lanc
KANTIN DI KOLAM RENANG Hari itu hari sabtu, seperti biasa sebelum pulang kerja Rere bermaksud hendak pergi ke kantin sambil menyiapkan dagangan untuk besuk. Sebelum berangkat saat masih di kantor, Rere memberi tahu Juna hendak pergi ke kantin sambil menambah dagangannya. Tapi Juna melarangnya, Juna menyuruh Rere untuk pulang ke rumah dulu dan ke kantin sore hari saja. Rencananya Juna mau mengantarkan Rere. Rere setuju mengingat besuk hari libur belanja barang pasti butuh cukup banyak untuk persediaan besuk. Biasanya hari minggu adalah hari yang cukup ramai pengunjung sehingga banyak sekali barang yang harus di beli. Anak-anak rencananya akan di ajak serta supaya mereka bisa menikmati liburan bersama. Setelah Juna memberitahu demikian Rere segera pulang. Sore hari Rere segera menyiapkan segala sesuatu yang akan di gunakan untuk persiapan
PERTEMUAN TAK TERDUGA Sampai di kantin, Rere dan Juna segera menemui petugas yang mengantar barang tersebut. Mereka menjelaskan bahwa kali ini yang datang baru kuklasnya saja, isinya masih tiga hari lagi. Maka dari itu tiga hari ke depan tepatnya hari rabu pagi. Petugas tersebut berpesan agar kuklas si fungsikan, agar nanti bila isinya datang, sudah siap untuk diisi. Rere mengerti dengan penjelasan tersebut, dan segera menata tempat untuk freser yang baru datang pada tempatnya. Setelah semua beres, Rere berpesan pada Lina tentang pesan dari petugasnya tadi sambil melihat barang-barang yang perlu tambahan untuk di jual besuk. Setelah semua beres Rere mengajak Juna untuk mengantarkannya ke toko membeli semua kebutuhan dagangannya yang habis. Mereka berangkat belanja. Setelah semua kebutuhan Rere beres mereka segera kembali ke kantin untuk mengantar hasil belanjaannya tersebut. Kini isi kantin Rere semakin lengkap. Dikantinnya sudah bisa melayani minuman dingin sendiri
HOBI YANG MENGHASILKANSetelah bertemu dengan Bambang dan usaha kantin berjalan, Juna bertemu dengan Rian. Dia adalah pengusaha bakso yang sudah mempunyai beberapa cabang. Juna di ajak kerja sama, untuk membuka cabang lagi di kota Juna tinggal, kebetulan belum ada di kota ini Juna setuju.Juna segera memberi tahu Rere tentang rencana yang akan di laksanakan.“Aku tadi bertemu dengan temanku, Rian,”“Kenapa dengan Rian? Ada hubungan apa?”“Dia menawarkan usaha kepada saya”“Usahanya apa?”“Jual bakso.”“Apa tidak repot?”“Kemungkinan tidak”“Aku tidak bisa buat bakso”“Kita tidak usah buat bakso, sebab dia yang akan membuatnya, kita bekerja sama dengan dia dengan cara membeli gerobaknya.”“Terus gimana lagi,’’“Setelah kita punya gerobak dia akan m
BAGAI MENGINJAK BARA APIPernah suatu hari, Juna mendapat tagihan dari seorang teman. Sebenarnya teman Juna tersebut cukup mampu dan kaya. Juna mencoba pinjam uang kepadanya. Tapi kini uang terseut di minta kembali. Saat itu Juna dan Rere tidak punya uang sama sekali. Teman Juna bernama pak Ali. Dia meminta uang harus kembali besuk jam enam pagi. Juna sudah mengatakan minta tempo untuk mencari pinjaman dulu karena sekarang Juna tidak punya uang sama sekali. Tapi pak Ali menolak dan memaksa Juna untuk mengembalikan sesuai dengan keinginannya. Untuk itu Juna harus mencari pinjaman uang ke sana kemari.Semalam Juna tidak tidur, begitu juga Rere. Mulai jam sepuluh malam Juna terus pergi kesana kemari untuk mencari pinjaman uang. Tapi belum juga berhasil. Jam dua belas malam pak Ali menagih kembali uang tersebut. Juna belum punya dan harus mencari pinjaman lagi. Tengah malam itu pun Juna berangkat mencari pinjamaman ke beberapa teman yaang dia kenal. Sampai ha
HARAPAN TERAKHIRKini usaha Rere dan Juna hanya mengandalkan dari Joni. Rere selalu berharap usaha dengan Joni berhasil. Banyak sekali kebutuhan yang harus di penuhi. Bila ingat hal tersebut Rere selalu bersedih. Usaha bersama Joni masih terus berjalan. Walau kadang hasilnya menurun, tapi masih tetap mendapatkan hasilnya. Hal ini membuat Rere semakin khawatir. Apalagi Tina dan Marni yang kurang bisa menerima jika hasilnya menurun. Rere mencoba memberi pengertian pada Marni dan Tina jika hasilnya menurun. Jika sudah tidak bisa memberi pengertian pada Tina dan Marni, Rere meminta Juna untuk memberi pengertian pada mereka tentang sebab turunnya usaha tersebut. Hingga suatu hari, kabar yang idak mengenakkan terdengar dari Juna. Terasa Rere ingin pi
Tak ada harapan Selama beberapa tahun ini Rere dan Juna menjalankan usaha mereka. Disamping mereka punya pekerjaan tetap mereka harus bekerja lagi dengan menjalankan usaha sampingan tersebut. Beban hidup yang cukup berat membuat mereka harus bekerja keras untuk menyelesaikannya. Hingga sampai sekarang mereka masih terbelenggu dengan keadaan yang cukup menyulitkan mereka. Tapi mereka harus tetap bertahan. Ada harapan tiap bulan selain dari pendapatan mereka, yakni dari hasil usaha yang telah mereka lakukan selama ini. Walau masih banyak keinginan Juna untuk usaha yang bermacam-macam, tapi sebisa mungkin Rere mengingatkan pada Juna. Beberapa tahun terakhir ini mereka menjalankan beberapa usaha di antaranya kantin, usaha bakso, dan investasi saham. Da
KEBERHASILAN SEMU Suatu hari ada salah seorang teman Rere bertanya, tentang usaha yang sedang di jalankan. Teman Rere bernama Tina, dia sekantor dengan Rere. Sebenarnya Rere enggan bercerita dan memberitahu Tina tentang usaha yang sedang di jalankannya, tapi Tina sedikit mendesak tentang apa saja usaha yang sedang di jalankannya. Akhirnya Rere bercerita tentang saha yang sedang di jalankan, mulai dari kantin, bakso, dan juga investasi saham pada teman Juna.Ternyata Tina tertarik dengan beberapa usaha Rere dan bermaksud untuk mencontohnya. Rere tidak memaksa untuk mencontoh usahanya. Bahkan Rere memberi gambaran betapa repotnya punya usaha sampingan, jangan hanya memikirkan untungnya saja, tapi juga kerugian yang mungkin terjadi, baik waktu, pikiran maupun modal. Tapi Tina sudah bertekat untuk membuka usaha seperti yang di lakukan Rere. Akhirnya Rere menunjukkan salah satu te
INVESTASI Suatu hari, Juna sedang meluangkan waktu untuk bersantai ke kota. Dia tidak punya tujuan khusus. Dia hanya ingin menikmati pemandangan di taman kota. Kebetulan hari ini sedang libur kerja. Juna berangkat sendiri ke kota, dia tidak mengajak serta Rere dan anak-anak. Suasana taman kota hari itu cukup ramai. Banyak sekali para pengunjung yang datang hari itu. Maklum saja hari libur membuat banyak sekali keluarga menikmati hari libur bersama keluarga di taman kota. Di taman ini pengunjung bisa menikmati pamandangan aneka bunga yang sangat indah dan udara yang sejuk karena banyak pohon rindang yang tumbuh di taman ini. Wahana permainan anak yang cukup sederhana dan murah menjadikan alternatif para keluarga untuk memilih tempat ini menjadi tempat berlibur bersama. Taman ini bi
AKHIRNYA BERTAMBAH Ternyata Juna menambah lagi jumlah gerobak untuk jual bakso. Rere tak bisa menghalanginya. Juna berkata bahwa gerobak sudah di pesan dan sudah siap untuk di antar.“ Aku sudah pesan gerobak dan sudah siap untuk di antar”, kata Juna suatu hari“ Tapi aku tidak punya uang untuk membayar gerobak yang baru nanti,” jawab Rere“ Kita cari pinjaman untuk membayarnya,” jawab Juna“ Cari sendiri ya, aku tidak sanggup membantu,” jawab Rere“ Iya aku cari, tapi kalau butuh bantuan aku tetap minta tolong kamu”, kata JunaRere diam tak menjawab perkataan Juna yang terakhir. Dia kembali berpikir, jika nanti tidak bisa membayar gerobak yang baru bagaimana, tempat untuk jualan juga belum ada. Masih harus mencari lagi. Banyak sekali pertanyaan yang berada di pikiran Rere. Tapi dia idak mengungkapkan pada Jun
HOBI YANG MENGHASILKANSetelah bertemu dengan Bambang dan usaha kantin berjalan, Juna bertemu dengan Rian. Dia adalah pengusaha bakso yang sudah mempunyai beberapa cabang. Juna di ajak kerja sama, untuk membuka cabang lagi di kota Juna tinggal, kebetulan belum ada di kota ini Juna setuju.Juna segera memberi tahu Rere tentang rencana yang akan di laksanakan.“Aku tadi bertemu dengan temanku, Rian,”“Kenapa dengan Rian? Ada hubungan apa?”“Dia menawarkan usaha kepada saya”“Usahanya apa?”“Jual bakso.”“Apa tidak repot?”“Kemungkinan tidak”“Aku tidak bisa buat bakso”“Kita tidak usah buat bakso, sebab dia yang akan membuatnya, kita bekerja sama dengan dia dengan cara membeli gerobaknya.”“Terus gimana lagi,’’“Setelah kita punya gerobak dia akan m
PERTEMUAN TAK TERDUGA Sampai di kantin, Rere dan Juna segera menemui petugas yang mengantar barang tersebut. Mereka menjelaskan bahwa kali ini yang datang baru kuklasnya saja, isinya masih tiga hari lagi. Maka dari itu tiga hari ke depan tepatnya hari rabu pagi. Petugas tersebut berpesan agar kuklas si fungsikan, agar nanti bila isinya datang, sudah siap untuk diisi. Rere mengerti dengan penjelasan tersebut, dan segera menata tempat untuk freser yang baru datang pada tempatnya. Setelah semua beres, Rere berpesan pada Lina tentang pesan dari petugasnya tadi sambil melihat barang-barang yang perlu tambahan untuk di jual besuk. Setelah semua beres Rere mengajak Juna untuk mengantarkannya ke toko membeli semua kebutuhan dagangannya yang habis. Mereka berangkat belanja. Setelah semua kebutuhan Rere beres mereka segera kembali ke kantin untuk mengantar hasil belanjaannya tersebut. Kini isi kantin Rere semakin lengkap. Dikantinnya sudah bisa melayani minuman dingin sendiri
KANTIN DI KOLAM RENANG Hari itu hari sabtu, seperti biasa sebelum pulang kerja Rere bermaksud hendak pergi ke kantin sambil menyiapkan dagangan untuk besuk. Sebelum berangkat saat masih di kantor, Rere memberi tahu Juna hendak pergi ke kantin sambil menambah dagangannya. Tapi Juna melarangnya, Juna menyuruh Rere untuk pulang ke rumah dulu dan ke kantin sore hari saja. Rencananya Juna mau mengantarkan Rere. Rere setuju mengingat besuk hari libur belanja barang pasti butuh cukup banyak untuk persediaan besuk. Biasanya hari minggu adalah hari yang cukup ramai pengunjung sehingga banyak sekali barang yang harus di beli. Anak-anak rencananya akan di ajak serta supaya mereka bisa menikmati liburan bersama. Setelah Juna memberitahu demikian Rere segera pulang. Sore hari Rere segera menyiapkan segala sesuatu yang akan di gunakan untuk persiapan