Beranda / Romansa / Oleh-oleh Perjalanan Dinas Suamiku / Kupermalukan di Depan Teman-temannya

Share

Kupermalukan di Depan Teman-temannya

Penulis: Sunshine
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-18 22:03:28

PART 14

Gadis-gadis berseragam itu tampak sangat terkejut ketika kusodorkan gambar Mirna dan Mas Raka.

Beberapa siswi lain yang sedang mengantre juga ikut datang mendekat. Ingin melihat apa yang sedang teman mereka lihat pada layar ponselku.

"Ihh ... ini kan si Mirna anak IPS 3 itu, kan? Ya oloh ... amit-amit ish kelakuan kayak gitu!" seru seorang gadis yang langsung menutup mulutnya dengan dua tangan, sambil beralih menatapku.

"Elah ... gue sih udah nggak heran, dari kelas dua dulu gue pernah lihat dia dibawa om-om ke hotel.

Cuma pas gue cerita, nggak ada yang percaya. Ternyata bener, kan? Si Mirna emang cewek nggak bener!"

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Oleh-oleh Perjalanan Dinas Suamiku   Kupermalukan di Depan Teman-temannya (2)

    PART 14Mirna terus meratap sembari menangis. Sangat berbanding terbalik dengan kegaharannya yang sesaat lalu seakan hendak membinasakanku."Pak ... saya mohon. Kalau saya dikeluarkan sekarang, tidak akan ada sekolah lain yang mau menerima saya, Pak. Saya tidak mau menunda lagi kelulusan saya.Mohon pertimbangkan, Pak. Saya mohon belas kasihannya. Lagi pula, tidak semua yang dikatakan perempuan ini benar.Dia hanya melebih-lebihkan cerita supaya bisa mempermalukan saya!" Mirna menunjuk ke arahku."Ck ck ck, masih berani kamu bilang saya fitnah? Kalau saya mau, kamu dan suami saya bisa saya laporkan pada polisi atas pasal perz

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-18
  • Oleh-oleh Perjalanan Dinas Suamiku   Niat Busuk

    PART 15"Nirmala, Raka serta ibunya ingin saya memecat kamu dari perusahaan ini sebagai balasan atas apa yang telah kamu lakukan terhadap Raka."Mata Pak Bondan menyipit, sementara senyumnya mengembang di bibir hitamnya. Aku tetap bergeming, berusaha tak terpengaruh pada kata-kata Pak Bondan.Lelaki itu kembali terkekeh. Menatapku sambil menjilat bibir bawahnya sendiri. Memuakkan, tapi aku berusaha menahan diri, sebab ingin mendengar lebih banyak lagi."Tapi kamu tenang saja, Nirmala. Saya tidak sejahat itu. Tentunya akan sulit bagi kamu jika kehilangan pekerjaan sementara pernikahanmu sendiri sedang di ambang perceraian. Karena itu, bagaimana jika kita membuat kesepakatan?"Sepasang mata Pak Bondan berkilat saat mengucap kata 'membuat kesepakatan' barusan."Kesepakatan?" ulangku sambil menelengkan kepala.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-18
  • Oleh-oleh Perjalanan Dinas Suamiku   Hilang Akal

    PART 16Bersama Lesti, aku mulai masuk menyusuri jalanan gang yang sempit juga sedikit gelap. Bau busuk berasal dari parit kecil yang warna airnya kehitaman menyengat penciuman ketika kami lewat.Debaran dalam dadaku kian mengeras, saat menatap sebuah rumah bermodel sangat sederhana dengan cat putih yang mengelupas di sana-sini."Itu rumahnya, Les?" tanyaku sambil menoleh pada Lesti."Kalau kata google map mah iya, La," jawab Lesti tak kalah pelan."Ayo," kataku, melanjutkan langkah.Walau perasaanku sedikit tak enak, tapi aku pantang pulang sebelum menang. La

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-18
  • Oleh-oleh Perjalanan Dinas Suamiku   Jabatan Untuk Nirmala

    PART 17"Pak Brahma?" seruku tak percaya ketika melihat sosok tersebut di hadapanku. Lesti bergerak lebih merapat."Siapa, Nek?" bisiknya."Bagaimana Bapak bisa ada di sini?" Mengabaikan pertanyaan Lesti, aku justru melempar tanya pada sosok jangkung dengan potongan rambut rapi belah tepi tersebut."Bisa kita bicarakan saat di perjalanan nanti? Mobil saya parkir di sana." Laki-laki itu menujuk satu arah. Di ujung jalan sebelum belokan.Kendati sangat penasaran kenapa Pak Brahma bisa ada di lokasi dan waktu yang sama denganku, kurasa menerima tawarannya adalah sebuah pilihan bijak.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-18
  • Oleh-oleh Perjalanan Dinas Suamiku   Hukuman Untuk Bondan

    PART 18"Apa? Jabatan itu untuk Nirmala? Pak Brahma bercanda? Nirmala mana kompeten di bidang itu? Dia cuma lulusan S1, dan sama sekali tidak punya basic dalam pengembangan bisnis!"Mas Raka memprotes. Wajahnya terlihat shock, begitu pun aku saat ini jika dilihat orang lain. Aku kaget sekaligus tak menyangka. Ada angin apa sih Pak Brahma ini?"Yang menentukan layak atau tak layak bukan Anda, Pak Raka. Saya yakin Nirmala cukup kompeten, dan dia akan saya didik dengan tangan saya sendiri nanti."Pak Brahma menatapku yang sedang terpelongo hingga tak mampu mengucap sepatah kata pun. Lidah ini terasa kelu."Saya permisi dulu, sam

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-18
  • Oleh-oleh Perjalanan Dinas Suamiku   Siapa Yang Dibawa ke Rumah?

    PART 19Pak Brahma menatap lurus ke arahku. Begitu pun aku sebaliknya. Kami bagai dua orang petarung yang sedang saling mengukur kemampuan lawan."Kalau Pak Brahma tidak bisa menjawab pertanyaan saya, maka lebih baik saya putuskan untuk tidak menerima tawaran dari Bapak.Saya tak suka berteka-teki, menebak-nebak apa kiranya imbalan yang harus saya berikan atas kebaikan Bapak. Hal itu tentu hanya mengganjal pikiran saja nantinya."Kataku lagi. Lugas dan tegas.Lelaki itu tiba-tiba tersenyum. Memamerkan deretan giginya yang rapi dan putih alami. Tapi aku tahu, di balik senyumannya, laki-laki itu memiliki sebuah maksud dan tujua

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-18
  • Oleh-oleh Perjalanan Dinas Suamiku   Amukan Nirmala

    Part 20Dengan rasa penasaran yang menggebu, aku pun segera mengambil pakaian ganti dari dalam lemari setelah selesai bicara dengan Bu RT.Kupesankan pada beliau untuk tetap mengawasi secara diam-diam, sampai aku datang. Setelah berganti pakaian, aku segera keluar kamar sambil menggendong Kayla untuk kutitipkan pada Mbak Yah."Loh, mau ke mana, La, malam-malam?" tanya ibu yang melihatku dengan tatapan heran."Mau ke rumah komplek, Bu. Barusan Mala ditelepon sama Bu RT. Sepertinya Mas Raka bikin ulah lagi kali ini," jelasku pada ibu."Raka? Bikin ulah kenapa lagi, dia?" Kening ibu berkerut dalam.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-18
  • Oleh-oleh Perjalanan Dinas Suamiku   Jebakan

    Halo kakak-kakak cantik salihah, jangan lupa votenya ya.😍PART 21"Apa yang terjadi, Nirmala? Si Raka bikin ulah apalagi di sana? Kamu nggak diapa-apain, kan?" Ibu menyambut kedatanganku dan Puspa dengan berondongan pertanyaan."Dia mau menikahi perempuan itu di rumahku, Bu," jawabku seraya menghempas bokongku di atas sofa. Begitu pun Puspa."Apa? Raka menikah lagi? Kalian kan belum resmi bercerai? Kenapa dia nekat menikah lagi? Bisa-bisanya, dia!" sungut ibu dengan raut wajah kesal."Sebenarnya terserah kalau dia mau nikah lagi, Bu. Mala nggak peduli. Tapi karena dia mau nikahnya di rumahku ya jelas aku nggak terima.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-18

Bab terbaru

  • Oleh-oleh Perjalanan Dinas Suamiku   Ambil Rongsokanmu

    PART 30POV RAKAMelangkah keluar dari bekas ruang kerjaku, hati ini diliputi kemarahan yang sarat terhadap Nirmala.Bagaimana tidak? Surat dari pengadilan itu tiba bertepatan pada hari jabatanku di kantor diturunkan. Dan gilanya lagi, calon mantan istriku sendiri lah yang ternyata menggantikanku.Permainan macam apa sebenarnya yang Nirmala dan Brahma rencanakan untukku? Ada kerjasama apa di antara mereka berdua? Jika melawan mereka sendiri, tentu aku akan kalah telak dan berakhir menjadi pecundang.Seharusnya aku memang tak perlu heran terhadap gugatan cerai wanita itu. Hanya saja egoku benar-benar terpukul saat ini. Ibarat

  • Oleh-oleh Perjalanan Dinas Suamiku   Bikin Panas

    Part 29Pov Nirmala"Halo?" sahut suara di seberang sana."Halo, Pak Brahma?""Yap.""Ada yang ingin saya bicarakan mengenai perjanjian yang Bapak kirim ke saya," ujarku."Silakan.""Mengenai ... uang bulanan," ucapku ragu."Kurang?""Oh, tidak ... tidak. Bukan begitu. Malah saya merasa itu terlalu banyak."

  • Oleh-oleh Perjalanan Dinas Suamiku   Bukan Tempatmu Lagi

    PART 28POV RAKA"Apa-apaan kalian mindah-mindahin barang-barang saya?!" sentakku pada beberapa karyawan yang tengah sibuk mengeluarkan meja kerja, serta kursi dan beberapa benda lain yang selama ini melengkapi ruangan kerjaku."Maaf, tapi kami hanya menjalankan perintah, Pak," jawab salah seorang dari mereka."Mulai sekarang, bukan di situ lagi ruang kerja Anda, Pak Raka. Besok akan ada GM yang baru, dan dia tak mau ada jejak Anda sedikit pun di ruangan."Aku sontak menoleh ke belakang. Di sana, berdiri Pak Brahma, laki-laki pecundang yang sok kuasa."Apa mak

  • Oleh-oleh Perjalanan Dinas Suamiku   Menantu vs Mertua

    Part ini mengandung baku hantam, Kakak. Jangan lupa votenya.🤩PART 27Pov Raka"Apa kamu lihat-lihat?!" sentak ibu sambil melempar tatapan galak pada Mirna. Gadis itu tersentak kaget, kemudian buru-buru menghampiriku."Abang habis gajian, ya?" tanyanya dengan suara manja sambil bergelayut di pundak kananku."Ehm ... iya, Sayang," jawabku sedikit terbata. Ibu menatap sengit ke arah aku dan Mirna."Kenapa kamu tanya-tanya Raka gajian, Mirna?" tanya ibu sinis."Lho, memangnya nggak boleh, ya? Aku kan sekarang istrinya Bang Raka." Mirna memprotes pertanyaa

  • Oleh-oleh Perjalanan Dinas Suamiku   Pecundang

    Yuhuu ketemu di bab baru. Jangan lupa klik vote ya, Dear.Part 26Lesti langsung sibuk menyikut lenganku ketika sosok itu keluar dari dalam mobil dan tampak celingukan di depan halaman kantor yang sudah sepi.Mas Raka. Mau apa dia ke sini?"Eh, mau ke mana lo?" Lesti bertanya dengan raut wajah khawatir saat aku berdiri dari kursi dan hendak ke luar tenda warung es."Sst ... lo tunggu di sini aja," kataku pelan sambil melangkah ke luar."Kamu cari siapa, Mas? Cari aku, atau cari pamanmu yang cabul itu?"Suaraku tak keras, tapi Mas Raka sepertinya terkeju

  • Oleh-oleh Perjalanan Dinas Suamiku   Balas Dendam

    Hai kakak, jangan lupa klik vote-nya ya Shay.PART 25Kubuka amplop berwarna cokelat pemberian Pak Brahma, dan terkejut saat melihat isinya. Di dalam amplop yang kini berada dalam genggamanku, terdapat beberapa kartu berlogo bank ternama."Apa ini, Pak?" tanyaku sambil mendongak ke arahnya."Itu adalah fasilitas dari saya untuk kamu. Debit dan credit card. Pakailah," ujarnya dengan suara tenang. Aku mengerutkan kening, kemudian mengangsurkan kembali amplop tersebut ke arahnya.Laki-laki itu terheran."Saat ini, kita masih belum memiliki ikatan apa-apa. Bukan bermaksud menyombongkan diri, tapi ini belum waktunya, Pak. S

  • Oleh-oleh Perjalanan Dinas Suamiku   Membuat Kesepakatan

    Part 24"Ok, kalau begitu sampai ketemu besok, calon istriku. Selamat malam."Klik. Telepon ditutup.Aku terbengong dengan handphone masih dalam genggaman.Calon istri, katanya.Mendengar istilah itu keluar dari mulut Pak Brahma, tiba-tiba saja menimbulkan debaran aneh dalam dadaku.Wajahku mendadak terasa menghangat, seperti ada yang sedang bergejolak dalam diri ini, tapi entah apa. Tanpa sadar, aku tidur memeluk guling dengan bibir mengulum senyum.Esok hari.

  • Oleh-oleh Perjalanan Dinas Suamiku   Baku Hantam

    Halo kak, sebelum membaca jangan lupa klik vote-nya ya.PART 23"Kembalikan anakku, hei jalang!"Sambil menahan geram yang membuncah, aku berjalan mendekati Mas Raka dan Mirna yang tengah menggendong Kayla."Hei, apa-apaan kamu, Nirmala? Mulai hari ini, Kayla ikut denganku. Perempuan kasar seperti kamu, nggak pantes buat mendidik dan membesarkan Kayla.Apalagi, kamu juga ternyata aktif memakai narkoba. Mau jadi apa anakku jika dia dibesarkan di tangan seorang ibu macam kamu? Mirna jelas jauh lebih pantas dan lebih baik dibanding kamu!"Mas Raka mengoceh panjang. Langsung kurenggut bagian depan bajunya hingga ia terhuyu

  • Oleh-oleh Perjalanan Dinas Suamiku   Sang Penyelamat

    PART 22Setelah menelepon Pak Brahma dan berbicara padanya mengenai kondisiku saat ini, aku pun merasa sedikit lebih lega."Jangan takut. Ikutlah dengan mereka, dan tegakkan kepalamu. Kamu bukan pecundang, Nirmala. Saya akan segera ke sana untuk membantumu."Begitulah kata-kata yang diucapkannya di telepon barusan. Dan ajaibnya, aku merasa segala ketakutanku sirna seketika. Keberanianku pun langsung kembali dalam sekejap.Pak Bondan tersenyum sinis ke arahku."Tidak akan ada yang bisa menolongmu kali ini, Nirmala." ucap lelaki itu sambil memandangiku.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status