Setelah memikirkan apa yang terjadi malam itu, Grace merasa malu dan marah. Grace menggertakkan gigi dan berkata, "William, kamu benar-benar bajingan!"Sia-sia Grace pernah merasa bersalah karena menjebaknya, tapi William tidak jatuh ke dalam perangkap sama sekali.William pergi ke kamarnya!Sebenar
Setelah bertanya, Grace teringat beberapa hal sebelumnya.Saat Grace berada di studio yoga bersama Kak Ardila dan Jessy. Saat makan malam dengan Messo di restoran, Ricky menemaninya ke klinik untuk melihat lengannya yang terluka, mereka pergi ke pertanian ... dan seterusnya, Grace selalu kebetulan b
William tidak segera menjawab pertanyaan Grace."Aku bawa kamu ke satu tempat dulu."Terbersit sedikit ketegasan yang jarang ada di ekspresi William, seolah-olah ada hal rumit yang sukar dijelaskan.Grace menjadi lebih gugup. Perutnya juga menjadi lebih sakit.William mengetuk partisi dan berkata pa
"Agar bisa selangkah lebih maju dan menjadi sukses, aku dijadikan mainan oleh pria-pria itu! Tapi memangnya kenapa?"Bella tertawa lagi!"Aku mau jadi sukses, mau jadi orang hebat! Kalau ada riwayat hidup yang bagus, Nenek Desti nggak akan pandang rendah aku lagi. Aku bisa jadi Nyonya Keluarga Sanja
"Grace, Kenapa? Apa ada yang salah?"William bertanya ketika Grace mengernyit dan merenung.Grace memberi tahu William tentang panggilan telepon itu.William juga mengernyit. "Kelihatannya tebakanku benar, dia menjadikan Bella sebagai tumbal karena Bella gagal melaksanakan tugas dan takut Bella akan
Sudah lama Grace tidak berbicara dengan William menggunakan ekspresi seperti itu.Tidak ada antipati, tidak ada kecuekan yang disengajakan, juga tidak melindungi diri di balik zirah. Sekalipun pertanyaan itu menyakiti hati William, William merasa itu adalah pertanda baik.William mengangguk dengan t
Terhadap kekagetan Grace, William tetap bersikap tenang. "Hal terpenting saat ini adalah menangkap dalang itu dan memastikan keselamatanmu. Meninggalkan Perusahaan Sanjaya untuk sementara nggak rugi bagiku. Aku malah bisa bagi waktu untuk yang lain."Grace menjadi lega setelah mendengar itu.Sebelum
Detik berikutnya, terdengar makian seorang wanita yang melengking.Grace dan Jessy bertukar mata ketika mendengar suara familier itu."Aku pergi tonton," kata Grace dengan penuh semangat.Jessy menyahut, "Aku juga mau."Mereka dengan girang berlari ke depan pintu dan mengeluarkan kepala ke luar.Tid