Ekspresi Reza sangat dingin, ditambah ancaman dinginnya, wanita cantik itu melepaskan tangan yang menutupi wajahnya dan berkata dengan sedih, "Tuan Muda Reza, kamu benar-benar memfitnahku, aku bahkan nggak menawarimu anggur malam ini, kapan aku menaruh obat di minumanmu?""Aku memapahmu karena kamu
Reaksi pertama William adalah Antony salah dengar.Sejak mereka bercerai, Grace tidak pernah menginjakkan kaki di Perusahaan Sanjaya lagi.Di saat seperti ini, kenapa dia datang?"Apa mungkin Nyonya tahu Pak William membantunya menyelidiki masalah di Provinsi Dasia, jadi dia datang untuk berterima k
Demi balas dendam, apa seseorang akan mengorbankan kesucian dan reputasinya sendiri?Selain itu, nada suara Reza memang dingin, tapi tidak mengatakan apa pun yang menghinanya.Wanita itu membenci Reza hanya karena masalah sepele gagal memulai percakapan dan merencanakan drama sebesar itu?"Reza perc
Reza tidak percaya pada kata-kata Messo."Tuan Messo, jangan selalu menggunakan kalimat itu untuk menghadapiku!"Reza berkata dengan nada dingin, "Terakhir kali aku dan Grace bertemu denganmu dan Mia saat makan malam. Kali ini wanita bernama Stella yang menjebakku muncul di kedai teh yang sama denga
Kini jari kosongnya mulai memainkan kotak rokok.Reza perlahan mengembuskan kepulan asap yang baru saja dihirupnya, lalu berbicara dengan suara serak, "Grace, malam itu, apa kamu kecewa padaku?""Nggak," jawab Grace dengan yakin sambil menggeleng. "Aku tahu kamu bukan orang seperti itu."Reza tersen
Ada harapan yang jelas dalam ekspresi Reza, tetapi momentum Grace sudah memudar, dia tidak punya keberanian lagi untuk melakukannya.Mengetahui Reza akan kecewa, Grace menunduk dan berkata, "Reza, maafkan aku.""Untuk apa minta maaf, ini salah kedua orang menyebalkan itu, datangnya tepat waktu sekal
Grace dengan sengaja menyebutkan "tamparan", tadinya mengira Reza tidak akan bisa berkata-kata, kemudian akan memberitahunya bahwa dia tidak boleh sembarangan menyebut William lagi.Akhirnya, ketika mendengar ini, Reza justru membentangkan wajah tampannya di hadapan Grace dan berkata, "Pukullah."Gr
Melihat kewaspadaan Grace, emosi di mata William melonjak.Dia membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu, tapi akhirnya menelan semua kata di tenggorokannya.Dia menyerahkan dokumen padanya tanpa ekspresi.Setelah menerimanya, Grace baru menyadari bahwa William tidak datang dengan tangan kosong, sep