You can never believe
A human with his greed
Annabeth baru selesai membakar puluhan newborn di satu titik ketika mendengar suara geraman tak biasa dari dalam kastil.
“Mereka tawanan dari penjara bawah tanah!” Suara salah satu penjaga di dalam kastil.
Lalu, Annabeth mendengar suara teriakan dari dalam kastil. Dan Annabeth mendengar suara Emily berteriak panik,
“Owen, tidaaak!”
Annabeth langsung meninggalkan pertempuran di luar gerbang dan pergi ke dalam kastil.
“Tahan semua newborn di luar sampai aku kembali,” Annabeth berpesan pada para penjaga yang bertarung di luar.
“Baik, Nona!”
Annabeth masuk ke dalam kastil dan melihat Owen melesat masuk ke ruangan tempat hewan-hewan peliharaannya berada. Setelahnya, anak itu kembali menutup pintunya.
Annabeth kemudian melihat pertempuran di ruang depa
I’ll fight for my familyAnd my world Till the very endWarren mendecak kesal melihat bekas terbakar di sana-sini. Pasti ulah Annabeth. Gadis itu … sepertinya dia sudah mengasah kemampuannya. Sepertinya, Warren harus membunuhnya lebih dulu sebelum dia membakar Warren.Ketika Warren tiba di halaman kastil, ia hanya mendengar suara geraman newborn-nya dari dalam. Apa Annabeth dan yang lain sudah kabur? Warren akan mengecek ke dalam sebelum mencegat mereka ke jalur kabur mereka.Namun, ketika Warren masuk ke kastil itu, ia malah melihat Annabeth dan Robert terpojok. Para newborn berbaris di depan pintu, di tengan ruang depan, sepertinya itu para tahanan yang dibebaskan pengkhianat kastil, terkurung lingkaran sihir para penyihir.Annabeth tampak terkejut ketika melihat Warren. Dia pasti tak menduga kedatangan Warren ke sini, atau bahwa Warren akan bisa sampai ke sini. Dia t
Tidak ada pengampunanTidak ada kesempatan keduaSetelah Warren dimusnahkan seperti itu, para tawanan yang ada di kurungan sihir dan rombongan vampir yang berani menyerang kastil tadi, tampak gentar, ketakutan.“Ka-kami tidak akan mengganggu kalian lagi …” ucap salah satu dari rombongan vampir tadi.Annabeth berdiri di depan vampir itu, dengan lingkaran sihir membatasi mereka.“Katakan padaku, dari mana kau mendapatkan pistol dengan peluru matahari itu?” tuntut Annabeth.“Ada manusia yang menjualnya …”Annabeth mengernyit. Annabeth menoleh pada Robert.“Dad, apa kau tahu tentang ini?” tanyanya.“Kurasa, aku tahu,” Keanu menyahut dari lantai atas. “David, tentu saja. Tapi, dia tidak mungkin bekerja sendiri.”“Kurasa, kita harus menelusuri orang-orang itu dan memperingatkan para vampir pemburu,
I know it’s a long fightBut I’m with you Ketika hari menjelang pagi, Annabeth dan Dean berhenti di perbatasan hutan ketika mendengar pembicaraan para warga dari kampung tak jauh dari perbatasan.“Kudengar, semalam ada pembantaian di bar itu.”“Mengerikan sekali. Tubuh-tubuh bercecer. Siapa pelakunya?”“Tapi, apa kau tahu? Tak ada darah sama sekali. Meski kondisinya sangat mengerikan.” Annabeth dan Dean saling bertukar pandang. Mereka lantas melesat pergi ke bar itu dengan melompat dari atap ke atap rumah warga. Namun, ketika tiba di bar, mereka tak bisa masuk ke dalam karena sudah ada banyak warga di sana. Namun, Annabeth lantas melihat sosok berjubah dengan tudung menutupi kepala hingga sebagian wajahnyak, meninggalkan kerumunan.“Jane,” bisik Annabeth.Annabeth dan Dean melesat mengikuti Jane yang
I can go anywhereAs long as you’re there“Kau akan pergi ke mana?” Robert terkejut mendengar kata-kata Annabeth tadi.“Ikut dengan Jane, Dad,” jawab Annabeth.“Bersama dengan suami dan anakmu?” tanya ayahnya lagi.Annabeth mengangguk.“Tapi … kenapa?” Kali ini Emily yang angkat suara.“Di luar sana, beredar senjata berbahaya yang bisa membunuh para pemburu kita, Em. Belum lagi Parlemen yang sepertinya merencanakan sesuatu,” terang Annabeth. Annabeth menatap ayahnya. “Maaf, aku tidak meminta izin dulu padamu, Dad, tapi aku tadi sudah meminta Gabe menyuruh semua pemburu kembali ke kastil tadi pagi agar mereka tiba di sini malam ini.”Ayahnya menggeleng. “Apa rencanamu, Annabeth?” tanya ayahnya.“Aku akan membereskan kekacauan di luar dulu dan memperketat pengawalan di kastil dengan para pe
In the coldest nightYou'll feel the warmthIf you have someone by your sideJane menatap Dean dan Annabeth yang sibuk menyalakan api unggun dari kayu bakar hasil mereka membelah pohon di sebelah mereka. Sementara, anak mereka, Owen, tampak antusias menunggu. Begitu api unggun itu menyala, anak itu bertepuk tangan.“Aunt Jane! Lihat ini!” serunya sembari menoleh pada Jane.Jane yang duduk di atas dahan salah satu pohon di sekitar mereka, lebih berminat pada ekspresi senang Owen daripada pada api unggunnya. Dean bahkan membuat tenda untuk anak itu meski mereka sebenarnya tak butuh itu.“Biasanya, keluarga-keluarga yang berkemah itu akan bernyanyi bersama sambil menikmati api unggun,” ucap Annabeth.Jane menghela napas. Merepotkan sekali keluarga ini. Namun, bagaimanapun juga, mereka keluarganya.Tadinya, Jane menolak mentah-mentah keinginan Dean untuk ikut de
I can destroy everythingOnly to make you safeAnnabeth sudah akan memulai dongeng yang dia janjikan pada Owen, tapi Annabeth menatap mata Owen yang berbinar bersemangat. Annabeth seketika teringat percakapan Jane dan Owen yang didengarnya tadi.“Kau benar-benar tak menyesal, Owen?” tanya Annabeth.Owen mengerutkan kening. “Menyesal untuk apa, Mom?”“Menjadi putraku,” jawab Annabeth.Owen terkejut. “Mom, apa Mom tidak suka padaku lagi?” tanyanya kecewa.Annabeth menggeleng cepat. “Tidak, bukan begitu,” tukasnya. “Tadi Mom mendengar pembicaraanmu dengan Aunt Jane,” singgung Annabeth. “Kau tidak menyesal menjadi vampir, meski kau tak bisa hidup seperti manusia?”Owen tersenyum lebar, lalu menggeleng. “Aku sangat bahagia, Mom,” ucap anak itu. “Lagipula, meski aku tidak seperti manusia
No one can touch youAs long as I’m hereKetika tarikan di kedua tangan Jane semakin kuat, pria bertubuh besar di depannya melompat ke arah Jane. Dia mengayunkan tangan ke arah kepala Jane, berniat membelah tubuh Jane dengan tangannya. Namun, gerakannya bergeser ke samping dan dia malah mematahkan tangan salah satu vampir yang memegangi tangan Jane.Lalu, vampir yang tangannya sudah patah itu melompat dan menyerang pria bertubuh besar yang mematahkan tangannya tadi.“Sial, apa yang kalian lakukan?!” protes salah satu vampir yang berdiri di luar pertarungan itu.“Dia mengendalikanku!” seru pria yang tadi hendak menyerang Jane.“Dia juga mengendalikanku!” balas pria yang tadi memegangi Jane.Seketika, pria yang memegangi tangan Jane yang satunya, langsung melepaskan tangan Jane dan mundur.“Bagaimana bisa …?”“Ada banyak indr
Don’t be afraidYou’re not aloneJane menatap Annabeth yang menyusulnya dengan Dean. Sementara, Owen masih berlarian mengelilingi api unggun raksasa di depannya.“Aku tidak akan pulang sekarang,” Annabeth berkata.Jane mendengus pelan. “Bahkan meski anakmu akan terus berada dalam bahaya?”“Aku akan melindungi mereka,” tandas Dean.“Tapi, kenyataannya, akulah yang harus melindungi kalian,” desis Jane kesal. “Merepotkan saja.”Annabeth tersenyum padanya. “Terima kasih, Jane.”Jane melengos kasar. Owen barusan melesat cepat melewatinya.“Lakukan sesuatu pada anak kalian atau dia akan semalaman berlarian seperti itu. Tanah di bawahnya mulai rusak,” Jane mengingatkan.Jane lantas melompat ke salah satu dahan pohon dan melihat Dean menangkap Owen yang sudah tertawa-tawa.“Waktunya
Jika dunia tidak bisa Menjadi tempat yang aman bagimu Maka aku akan menciptakan Dunia yang aman bagimu “Aunt Jane, hari ini kau makan apa?” tanya Owen lewat telepon sembari berlatih melompat di halaman kastil. “Teman dari temanmu,” jawab Jane dari seberang. Owen seketika berhenti melompat. “Apa dia menjahatimu, Aunt Jane?” tanya Owen. “Tidak, akulah yang jahat,” Jane membalas. “Ah, dia titip salam untuk temanmu yang bernama Teddy. Duh, beruang yang malang.” Owen mencebik, tampak akan menangis. “Aunt Jane hanya bercanda, Sayang,” Annabeth segera menghibur Owen. “Kau tahu, Aunt Jane tidak minum darah binatang.” “Kemarikan ponselnya, Owen.” Dean yang baru mendarat di depan Owen mengulurkan tangan pada anak itu. “Dad harus bicara dengan Aunt Jane.” Owen mengangguk dan menyerahkan ponsel di tangannya pada Dean. Dean lantas
Why would you want to leaveWhen you’re already at home?Sementara Owen sibuk dengan Robert, Jane, Annabeth, dan Dean pergi ke salah satu ruangan di kastil itu untuk bicara dengan Gabe. Keanu juga sudah ada di sana.“Untuk saat ini, kita diskusikan dulu semuanya, sebelum memberitahu yang lain,” Keanu berkata.“Semuanya … tentang apa?” tanya Annabeth bingung.Keanu menghela napas. “Serangan yang tertuju pada kalian,” sebutnya. “Lalu … kemampuan Owen.”“Aku yang menghubungi Gabe dan memintanya untuk memberitahukan hanya pada Keanu dulu,” Dean menjelaskan. “Kau hanya menghubungi Robert dan memberitahunya tentang serangan itu, tapi aku menjelaskan semuanya pada Gabe.”Jane hanya menghela napas dan mengangguk.“Apakah kau punya dugaan tentang dalang di balik serangan itu?” tanya Annabeth.&ld
Jika ada awalMaka ada akhir “Aku tidak bisa melihat dia menjalani hidup yang berbahaya sepertimu,” Dean berkata pada Jane.Jane menghela napas. “Aku tahu kalian khawatir pada Owen, tapi biar kukatakan pada kalian.” Jane melipat lengan di dada, tampak frustrasi. “Kekuatan Owen berbeda dengan kekuatanku. Dia cukup cepat untuk menghindari serangan. Dia cukup kuat untuk melawan. Dia lebih dari cukup untuk menyelamatkan dirinya sendiri jika dia berada dalam bahaya.“Dan jika memang dia punya kekebalan dari kemampuan khusus seperti milikku, itu justru lebih bagus lagi. Semua lawannya adalah vampir biasa, sementara dia punya kemampuan vampir berumur ratusan tahun. Itulah situasinya.“Dan, lebih dari keberadaanku di kastil, jika memang Owen memiliki kekebalan sehebat itu, dari matahari, dari senjata, dari kemampuan khusus, dia akan menjadi pelindung yang sempurna di kastil. D
As long as we’re togetherNothing can break us down“Jane, aku tahu kau ingin melatih Owen, tapi … bahkan meski Owen berusaha melawan, dia tak akan bisa melawan kekuatanmu,” ucap Dean setelah lagi-lagi latihan Owen gagal.Owen belum bisa melawan kekuatan Jane yang mengendalikan pikirannya. Dean sebenarnya tak yakin jika Owen bisa melakukannya. Namun, Jane masih berkeras tentang itu dan Annabeth mendukung Jane.“Dad, aku baik-baik saja,” Owen berkata, tapi punggung tangannya mengusap air mata yang jatuh ke pipinya.Tentu saja, mencekik ibunya sendiri pastilah sangat menyiksa Owen. Setiap kali mereka berlatih seperti ini, Owen akan menghabiskan beberapa jam untuk meminta maaf pada Annabeth.Jane mengabaikan protes Dean dan berbicara pada Owen, “Jika kau sudah lebih tenang, kita mulai lagi latihannya.” Jane menatap Owen tajam. “Jika kekuatanmu hanya seperti i
Some people only needA family Ketika Jane sudah akan pergi, Dean berkata,“Bahkan meski serangan seperti itu terjadi lagi, aku akan melindungimu, Jane.”Jane urung pergi dan mendengus meledek menanggapi Dean. “Aku bisa melindungi diriku sendiri.”“Aku tetap akan melindungimu,” Dean berkeras. “Karena kau adalah keluargaku.”Ah … keluarga.“Kau tahu, Dean, kau lebih baik hidup jauh dariku,” sebut Jane. “Kau sudah memiliki keluarga sekarang, jadi …”“Ya, aku sudah memiliki keluarga, dan mereka juga keluargamu, Jane. Mereka menginginkanmu. Mereka juga khawatir padamu. Karena itu, kau tak harus berusaha pergi dari keluargamu. Apa pun yang terjadi, dalam situasi apa pun, kami adalah keluargamu,” urai Dean panjang-lebar.Jane tak sempat mendebat Dean karena adiknya itu sudah kembali ke tempat Annab
If you have a death wishCome to meJane tak menemukan apa pun setelah berkeliling di kawasan hutan. Ia memastikan situasi di sekitar tempat istirahat Dean dan Annabeth aman sebelum kembali ke tempat Dean dan Annabeth.Namun, pikiran Jane masih tertuju pada orang misterius itu. Bagaimana jika dia benar-benar melakukan sesuatu pada Owen?Ketika Jane kembali ke tempat Dean dan Annabeth, keduanya sudah duduk di bawah pohon dengan Owen duduk di pangkuan Dean. Jane menghampiri mereka.“Bagaimana?” tanya Jane.Annabeth menggeleng. “Tidak terjadi apa-apa,” jawabnya. “Aku tak tahu apakah dia mengalami hal yang sama sepertimu tentang kekuatannya, tapi dia tidak menunjukkan apa pun ketika kulatih dengan caraku berlatih dulu.”Jane menghela napas lega. “Semoga saja aku salah.” Jane menatap Owen. Jane tak ingin anak ini mengalami hal-hal mengerikan seperti yang dialam
No matter how mad I at youI can’t leave you Jane biasa mengendalikan pikiran banyak orang sekaligus. Namun, ketika serangan dibuat berlapis seperti ini … merepotkan juga. Belum lagi hujan tembakan dari jarak jauh seperti ini. Hingga tiba-tiba, sesuatu melesat cepat, mengempaskan barisan lingkaran vampir yang menerjang ke arah Jane.Jane terkejut mendapati keberadaan Dean di sana. Tak hanya Dean, tapi Annabeth juga tampak melumpuhkan belasan vampir sekaligus, membuat mereka jatuh berlutut, lemas, seolah kehabisan kekuatan. Tak hanya itu, gadis itu lantas melompat tinggi dan membakar satu lingkaran vampir yang mengepungnya.Namun, serangan terus berlanjut. Meski, tak ada harapan bagi lawan mereka untuk menang. Jane melompat meninggalkan medan pertempuran untuk menangkap para penembak dalam jangkauan kekuatannya. Saat itulah, Jane sekilas melihat Owen di dahan salah satu pohon, dan ada sosok yang mendek
The risk of powerThe risk of being the strongest Dean menunduk menatap Owen yang sejak mereka pergi tadi terus menyurukkan kepala di dada Dean. Dean akhirnya berhenti ketika mereka sudah memasuki kota sebelah. Annabeth menghampirinya.“Ada apa, Dean?” tanya Annabeth.Dean tak menjawab, tapi ia menunduk menatap Owen di gendongannya.“Owen,” panggil Annabeth.Owen mendongak menatap Annabeth dengan wajah muram.“Kau kenapa? Apa kau takut karena Dad bergerak terlalu cepat?” tanya Annabeth lembut.Owen menggeleng.“Lalu, kenapa?” tanya Annabeth lagi.“Aunt Jane,” sebut Owen.Dean menegang mendengar Owen menyebutkan nama itu.“Ada apa dengan Aunt Jane?” Annabeth mengambil alih Owen ke gendongannya.“Aunt Jane pergi ke mana, Mom?” tanya Owen.“Dia harus melakukan sesuatu,
Sometimes we broke each otherCause we’re too much care each otherSetelah Jane pergi seperti tadi, Owen tampak murung. Maka, seharian itu Annabeth mengajak Owen mengobrol dan bermain untuk menghiburnya. Meski tetap saja, malam itu Owen masih tampak murung dan memutuskan untuk pergi ke tenda sendirian.Setelah Owen masuk ke tenda, Annabeth menghela napas dengan tatapan sedih ke arah tenda tempat Owen berada. Dean yang sedari tadi hanya mengamati, melompat ke hadapan Annabeth.“Apa yang membuatmu murung, Annabeth?” tanya Dean.Annabeth menatap Dean. “Dean, aku merasa … ini tidak benar.”“Apa yang kau bicarakan?” Dean kembali bertanya.“Jane… kita …” Annabeth menggeleng. “Seharusnya tidak seperti ini, kan?”Dean menatap tepat ke mata Annabeth. “Lalu, seharusnya seperti apa?” Dean b