Beranda / Romansa / My Villain Gentleman / Chapter 109: Stay Away!

Share

Chapter 109: Stay Away!

Penulis: saltedcaramel
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Jawaban mayoritas pada salah hahaha, tapi aku tetap publish malem ini karena seru banget baca antusiasme kalian :* Makasi yaaa. Lope u all!!

Happy Reading

-----

Bulu mata lentik Liora mengerjap cepat, tak menyangka mendapati sosok pria ini ada di hadapannya. Terlebih datang ke kantor.

Pria itu semakin tersenyum lebar mendapati keterkejutan Liora. Jenis senyum kekanakan khasnya yang tengil sekaligus tampan, membuat siapa pun mudah merindukan pria itu.

“Baby!” Grayden merentangkan tangan dan langsung memeluk Liora tanpa menunggu wanita itu mendekat padanya lebih dahulu.

“Ada apa dengan wajahmu? Apakah kau baru saja mengalami hari yang buruk?” tanya Grayden di rambut Liora sebelum menyematkan kecupan sayang.

Liora menjatuhkan tasnya. Kedua tangan itu langsung melingkar ke punggung Grayden. Air matanya kembali luruh dengan dirinya yang terpejam.

Kedatangan Grayden terasa begi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • My Villain Gentleman   Chapter 110: Thank You, Gray

    Happy Reading-----Waktu seolah terhenti tiba-tiba. Lantai yang Gavriel pijak pun terasa berguncang di bawah kakinya karena mendengar seluruh perkataan Liora.Ia tak pernah membayangkan secuil pun hari di mana Liora tak lagi ingin melihatnya seperti saat ini. Tatapan itu, perkataan itu.Cara Liora memandangnya begitu dingin menghunjam. Seperti sudah tidak ada lagi cinta yang tersisa, hanya ada benci dan kekecewaan.Tidak, tidak. Ia tak bisa menerimanya. Bahkan untuk sekadar menjadi mimpi buruk.“Demi Tuhan, aku tak bercinta dengannya!” seru Gavriel cepat. Ia tak bisa memikirkan apa pun lagi selain harus mendapatkan Liora kembali di sisinya.“Terserah apa katamu.”Liora langsung masuk ke mobil dan menutup pintu dengan cepat. Pandangan Gavriel meradang, lalu beralih pada Grayden. Keduanya bertatapan tajam. Grayden tak bisa lagi bersikap biasa, sementara ia kini telah mengetahui pokok permas

  • My Villain Gentleman   Chapter 111: Driver

    Happy Reading----- “Kabarkan padaku jika kau membutuhkan sesuatu,” kata Liora pada Anna. Gendongan Vierra segera beralih pada Liora yang pagi ini sudah rapi mengenakan midi dress formal untuk bekerja. “Baik, Nyonya. Maafkan saya.” Anna menunduk segan dengan kecemasan yang tak bisa hilang di wajahnya. Sejak kemarin adiknya yang berada di Inggris tak bisa dihubung, hingga sampai pagi ini. Monica—adik Anna, bukanlah tipe orang yang sulit dihubungi seperti itu karena Monica tahu kakaknya perlu mengetahui kabar ia dan ibu mereka di Inggris, terlebih jika mengingat kondisi ibu mereka yang hanya bisa berbaring di ranjang dan keluar masuk rumah sakit. Hari ini Liora langsung membebaskan tugas pada Anna, agar gadis itu dapat lebih banyak mencari tahu kabar tentang Monica. Apalagi jika Monica tak di rumah hingga pagi ini, itu berarti ibu gadis itu seorang diri di rumah sejak kemarin. “Tak apa. Aku mengerti.” Liora menepuk s

  • My Villain Gentleman   Chapter 112: About Monica

    Happy Reading----- “Ya. Semua baik-baik saja,” lirik Liora tajam pada Gavriel sebelum kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan parkiran basement. Hunter dan Gavriel sempat bersitatap beberapa saat sebelum keduanya sama-sama berbalik badan. Gavriel masuk ke mobil, sementara Hunter menyusul Liora. “Biar aku bantu bawakan,” tawar Hunter kala melihat tas bayi yang Liora bawa bersamaan dengan tas kerja wanita itu. Liora memberikan tas itu, sementara Vierra memeluk leher sang ibu dengan arah pandangan pada Gavriel. Wajah bayi itu muram sembari menempelkan pipinya di pundak Liora. Gavriel membuang napas melihat cara pandang bayi tersebut. “Kau benar-benar sudah semakin menyayangi bayi itu, Gav?” gumam Gavriel tak tega. Namun, kemudian ia menggeleng frustrasi. Ia menyalakan kembali mesin mobil dan meninggalkan kantor Liora. “Selamat untuk kemenangan kasus yang kalian tangani,” kata Liora datar dengan sedi

  • My Villain Gentleman   Chapter 113: CCTV

    Happy Reading----- Dexter menghela napas ketika panggilan teleponnya dengan sang putri berakhir. Ia sadar betul bahwa dirinya baru saja meminta Liora menghubungi Gavriel, lelaki yang telah menyakiti putrinya. Mata Dexter mengarah pada layar laptop yang menampilkan CCTV Ristorante di Gloria. Ia sudah memeriksa durasi tiap detik di CCTV itu tak terpotong sedikit pun, tak ada tanda-tanda pula kamera yang sempat dimatikan atau dimanipulasi. Ia menimbang pikiran beberapa saat sebelum akhirnya meraih ponsel kembali dan mencari nama Grayden. Ia tak mungkin memberitahukan informasi yang didapatkannya langsung pada Liora. Seperti permintaan sang istri, ia harus terlihat tak ikut campur. Sementara itu, Liora yang tengah menimbang saran dari ayahnya, akhirnya memilih menurut dan menghubungi Gavriel. Ia harus mengesampingkan urusan pribadinya dengan pria itu, karena ada hal yang lebih penting untuk ia prioritaskan saat ini. Di

  • My Villain Gentleman   Chapter 114: Forgive Me

    Happy Reading----- Gavriel setengah berlari memasuki lobi Quinton Resource Corp. Menekan tombol lift dengan tak sabaran dan bergegas ketika pintu lift akhirnya terbuka. Ia tak peduli perihal tato yang menjadi tujuan Liora menghubunginya. Yang ada di dalam pikirannya saat ini hanya Liora menghubungi ia lebih dahulu dan membutuhnya setelah mengatakan tak ingin melihatnya lagi. Ia tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk dapat berbaikan dengan kekasihnya. Ia akan membantu apa pun yang Liora butuhkan dan membuat dirinya terus terlibat agar selalu ada waktu untuk membujuk wanita itu. Langkah lebar Gavriel kemudian segera menyusuri koridor lantai ruangan Liora, di depan sana Lizzi—sekretaris Liora tampak langsung berdiri kala menyadari kedatangannya. “Silakan, Sir. Anda telah ditunggu.” Lizzi mengangguk hormat. Gavriel mengangguk sekilas. “Apakah Anda ingin saya mengantar minuman tertentu?” “

  • My Villain Gentleman   Chapter 115: Hot Temperature

    Happy Reading----- Liora terengah cepat, seperti debar jantungnya yang berpacu melihat tekad berbahaya seorang Gavriel. Liora mengigit bibirnya melihat wajah kemerahan Gavriel dan tatapan tajam itu. Gavriel seolah memang terlahir untuk seseksi ini, terlebih ketika terbakar hasrat. Ia yakin tak akan ada wanita yang sanggup menghindar untuk tak segera menyerahkan diri ketika dihadapkan dengan tatapan penuh cinta sekaligus gairah sebesar seperti ini. Namun, Liora kemudian teringat pada maksud awalnya meminta Gavriel kemari. Tubuh Liora langsung menegak di tengah kondisi berbaringnya. Ia membingkai wajah pria itu. “Gavriel, ada yang harus kita bahas—” “Itu bisa menunggu,” potong Gavriel cepat seraya mengunci bibir Liora dengan mulutnya. “Tapi—” “Aku sudah menunggu terlalu lama, Cara mia.” Gavriel benar-benar tak memberi Liora kesempatan untuk mengucapkan apa pun ketika Liora dilumpuhkan

  • My Villain Gentleman   Chapter 116: So It's True?

    Happy Reading----- Gavriel bergeming, pria itu menelan saliva dengan pahit dan berpaling untuk mengenakan jasnya. Melihat respon tersebut, Liora langsung melangkah mundur dengan tatapan nanar. “Ya Tuhan.” Liora mengusap wajah tak percaya. Gavriel berbalik, memegang kedua lengan Liora. “Aku akan membawa gadis itu kembali. Katakan pada Anna bahwa ia tak perlu khawatir lagi. Nanti malam aku akan ke tempatmu untuk bertemu dengannya dan meminta maaf,” kata Gavriel tenang dengan suaranya yang lembut. “Itu saja?” Mata Liora membulat tak percaya dengan gaya tenang kekasihnya tersebut. Dengan segera, Liora menyentak tangan Gavriel dan menjauh. “Liora jangan seperti ini lagi. Kita baru saja berbaikan,” protes Gravriel tertahan, meski kekesalan mencoba merangkak mengaliri darahnya. Ia benci Liora menarik diri darinya seperti sekarang. “Lalu apa yang kau harapkan? Berterima kasih padamu?” Sorot perak Liora menyipit.

  • My Villain Gentleman   Chapter 117: Little Gavriel

    Happy Reading-----“T-tuan—”Tubuh Anna seketika lemas saat sore itu Gavriel mendatangi babysitter Liora tersebut. Gavriel secara terus terang meminta maaf dan sebagai gantinya memberikan jaminan kehidupan dari segi keamanan maupun finansial serta akomodasi untuk pulang ke Inggris menemui Monica menggunakan private jet miliknya.“Tak semua bisa disembuhkan dengan materi, Gavriel,” kata Liora setelah membawa Anna pergi dari hadapan Gavriel untuk membantu wanita itu menenangkan diri.“Ia masih dalam fase syok. Ia belum dapat berpikir jernih. Nanti ia akan mengerti betapa berharganya jaminan yang aku berikan. Aku tak sembarangan menawarkan seperti itu pada orang lain. Kabarkan padaku kapan wanita itu ingin ke Inggris, aku akan siapkan private jet-nya,” kata Gavriel dingin seraya beranjak dari duduknya dan mengancingkan jas.“Apakah ini dirimu yang sesungg

Bab terbaru

  • My Villain Gentleman   Extra Part: VII

    Happy Reading----- Liora seketika melipat bibir menahan tawa mendengar istilah yang selalu dipakai anak bungsunya tersebut setiap kali ada yang menyebutnya anak-anak. “Oke, pria bal—” Gavriel menutup mulut, sama-sama menahan tawa. Jika ia dan Liora sampai tertawa di depan Lanxer, anak bungsu mereka itu pasti akan sangat kesal. Ia kemudian cepat-cepat mengembalikan gestur wibawanya untuk menasihati sang anak. “Pria dewasa tak membentak dan mengentak kaki seperti anak kecil seperti ini.” Mata biru Gavriel menilik tingkah sang anak dari bawah dari atas. “Pria dewasa berkata sopan dan hormat pada orang lain, terlebih pada orang tuanya.” “Maaf, Daddy.” Lanxer langsung menunduk menyesal. Ia menarik napas dalam lalu menegakkan pandangan dan pundak, meniru gaya ayahnya yang selalu tegap dan keren di matanya. Gavriel mengangguk. “Pria dewasa sejati tidak takut mengakui perbuatannya sendiri.

  • My Villain Gentleman   Extra Part: VI

    Happy Reading----- “Tuan Muda, tolong jangan bermain ini lagi,” pinta seorang made guy yang sedang berlari kencang terbirit-birit di tengah kandang yang luas. “Tidak mau! Ini terlalu menyenangkan!” seru anak laki-laki berusia empat tahun sembari terbahak-bahak. Ia berada di atas punggung harimau putih yang sedang mengejar made guy di depan sana. Tangan mungilnya menggenggam collar kulit di leher binatang buas tersebut. “Wah larimu lebih cepat dari kemari. Ayo Carlo, kita jangan mau kalah, kejar dia!” katanya semakin semangat. “Ya Tuhan! Dari semua tugas, kenapa aku yang ditugaskan menjaga Tuan Muda Lanxer saat bermain seperti ini!” rutuknya semakin panik mendengar auman menyeramkan harimau putih di belakangnya. Ia cepat-cepat berlari menuju pohon terdekat dan buru-buru memanjatnya. Carlo, si harimau putih itu mengaum mengerikan karena kesal mangsanya naik ke atas pohon. “Yaaaah ...

  • My Villain Gentleman   Extra Part: V

    Happy Reading----- Liora merintih. Pahanya menjepit kepala Gavriel tanpa ia sadari seiring keliaran tangan Gavriel yang memutarinya, menghancurkan dengan kenikmatan yang berpadu sesapan dan tusukan lidah panas. “Ya, ya ... ini berlebihan. Ya Tuhan, ini sangat nikmat, Gav,” erang Liora tertahan sembari menjambak rambutnya sendiri karena satu tangan Gavriel yang lain mempermainkan puncaknya. “Inilah yang pantas kau dapatkan, Cara mia,” kata Gavriel dengan napasnya yang menderu layaknya hewan buas mematikan. Gavriel memasukkan jarinya dan terus mempermainkan lidahnya, meneguk segala cairan cinta Liora untuk mengisi dahaga hasratnya yang tak berujung. Liora mengigit jarinya sendiri, menahan desahan dan teriakan bahagia karena rasa ini begitu menakjubkan. Ia masih mengingat ada Vierra yang tengah tidur di balik sekat dinding kamar ini. Pinggul Liora kemudian mengejang hebat bersamaan dengan cair

  • My Villain Gentleman   Extra Part: IV

    Happy Reading----- “Mrs. Arvezio." Bisikan Gavriel yang halus, berat dan nakal langsung menggelitik telinga Liora dan membuat dada wanita itu bergenderang. Panggilan itu benar-benar selalu saja berefek dalam. Pria itu memeluk sang istri dari belakang di tengah Liora yang baru saja memindahkan Vierra tidur di baby bassinet. Pelukan itu terasa begitu erat, menuntut janji. Terlebih ketika ujung hidung Gavriel menyapu kulit leher Liora, menciptakan sengatan geli yang meremangkan. Liora menggeliat dan membuat Gavriel terkekeh. “Ssssttt.” Liora cepat-cepat menutup mulut Gavriel. “Maaf,” bisik pria itu lagi. Ia mengecup leher itu, lalu menyandarkan pipinya di pelipis Liora. “Aku tak menyangka sebentar lagi dia akan dua tahun,” gumam Gavriel dengan mata birunya yang menyusuri damainya tidur Vierra. “Ya, seingatku baru kemarin aku menggendongnya keluar dari inkubator.” Liora tersenyum dengan benaknya yang

  • My Villain Gentleman   Extra Part: III

    Happy Reading----- Gavriel tergelak, terlebih Liora yang hendak pergi dari posisi berbaring di atasnya. Cepat-cepat Gavriel menahan pinggang istrinya itu. “Jangan cemburu. Aku bahkan hanya bertemu ia sekali saat masih kecil.” “Namun, nyatanya sangat berbekas, bukan?” Liora menaikkan satu alisnya dingin. “Mau bagaimana lagi? Ia benar-benar mencoreng harga diriku sebagai anak laki-laki dahulu.” Kali ini kedua alis Liora terangkat. Ia pikir tadi sebuah pertemuan masa kecil yang manis. Gavriel menghela napas. “Harus kuakui bahwa hanya ada dua perempuan yang mengubah prinsip hidupku. Pertama gadis kecil yang dahulu pernah kutemui. Lalu kau, Cara mia. Kau mengubahku menjadi lebih bijak, meninggalkan dunia paling gulita dan tak beradab untuk memilah bisnis yang lebih baik.” “Apa yang gadis kecil itu katakan memangnya?” “Katakan? Tidak, Cara mia. Namun, apa yang dia lakukan.” Dahi

  • My Villain Gentleman   Extra Part: II

    Happy Reading-----“Waaah!”Kali ini Vierra tak bisa menutupi keterpesonaannya dengan banyaknya bunga lonceng di bawah pepohonan tinggi. Sampai hijaunya rumput tergantikan dengan warna ungu kebiruan bunga-bunga itu.Di belakang mereka gemiricik air yang keluar dari tumpukan bebatuan menciptakan air terjun kecil yang memesona di antara aliran air sungai.“Tempat ini sangat cantik,” gumam Liora terpana seraya mengedarkan pandangannya.Gavriel tersenyum. Ia berjongkok dan menurunkan Vierra dari gendongan. “Ambil salah satu bunga itu,” bisik Gavriel.Vierra pun berjalan perlahan mendekati padang bunga lonceng tersebut dengan pengawasan Gavriel dan Liora di belakang.Sementara itu, made guy yang berjaga segera menata karpet piknik dan segala perlengkapan meja kecil dan makanan minuman di dekat batang pohon yang tumbang.“Don Gavriel,” kata salah

  • My Villain Gentleman   Extra Part: I

    Happy Reading----- Liora tersenyum menatap buku kolase album Vierra yang rupanya telah Hunter buat selama ini. Beberapa merupakan foto yang pria itu ambil diam-diam dan beberapa di antaranya adalah foto yang Liora bagikan untuk pria itu. Andai Hunter tak ambisius dengan dendam yang membuatnya berubah mengerikan, mungkin saat ini Hunter masih bisa menimang Vierra. Dari album ini Liora tahu ketulusan Hunter mencintai ponakannya. Liora kemudian menutup album itu dan menyimpannya di kotak kardus. Ada beberapa benda yang telah mengisi kotak kardus itu. Ia sengaja memilahnya untuk ia simpan dan menunjukkan pada Vierra saat sang anak sudah dewasa nanti. Beberapa di antaranya penghargaan dan piagam yang pasti akan membuat Vierra bangga memiliki paman pengacara hebat seperti Hunter. Sama seperti benda-benda dari Alex dan Rose yang ia simpan untuk Vierra. Vierra cukup tahu segala hal yang baik itu. Sebuah aib tak perlu disebar dan diturunka

  • My Villain Gentleman   Chapter 156: Our Promise

    Happy Reading----- “Kau membuat pertanyaan yang jelas tak ingin untuk aku tolak,” erang Liora kesal bercampur suka cita. Gavriel terkekeh begitu juga dengan yang lain mendengar hal itu. “Ya Tuhan, kau benar-benar sudah sadar dari koma.” Mata Liora kembali berkaca-kaca seraya mengusap sisi wajah Gavriel, seolah ini semua hanya ilusinya karena terlalu takut kehilangan Gavriel. Pria itu tersenyum lembut, merasa kembali jatuh cinta berkali-kali mendapati dirinya sangat begitu berarti untuk Liora. Tak ada hal paling membahagiakan bagi seorang manusia biasa sepertinya di saat hidupnya berarti untuk orang lain, terlebih itu wanita yang paling ia cintai. “Kita bisa memulainya kapan pun kalian siap,” bisik seorang pria paruh baya yang menjadi officiant yang baru Liora sadari ada di tengah-tengah mereka sedari tadi. “Oh maaf.” Liora mendadak salah tingkah ditegur seperti ini. “Aku terlalu larut. Tentu, tentu kita bi

  • My Villain Gentleman   Chapter 155: An Unexpected Day

    Happy Reading-----Liora menahan diri sekuat mungkin untuk tak menembak kepala co-pilot itu saat ini juga. Sehingga Liora hanya mengangguk, sementara isi kepalanya mulai memikirkan apa yang bisa ia lakukan untuk menyelamatkan diri bersama Vierra saat mendarat nanti. Diam-diam ia merutuk karena selalu melewatkan kesempatan untuk belajar menerbangkan helikopter.Beberapa saat kemudian mereka tiba di Eau Claire. Setidaknya itu yang Liora dengar dari pembicaraan co-pilot dengan menara pengawas. Helikopter mendarat di sebuah helipad di antara bangunan megah kuno dengan taman super luas di sepanjang mata memandang.Pikiran Liora semakin tak menentu. Ini jelas-jelas bukan rumah sakit keluarga Arvezio. Ia kemudian turun dengan tangannya yang terus bersiaga untuk segera mengambil revolver di tas jika terjadi sesuatu.“Sebelah sini, Donna Liora,” kata co-pilot tersebut bersama beberapa orang berseragam hitam yang mengirin

DMCA.com Protection Status