Happy Reading.
***
Falix mengusap wajahnya kasar, kini laki-laki itu terlihat begitu frustasi dan lelah hal itu terlihat jelas dari gurat wajah laki-laki itu.
Foto yang di kirimkan oleh ayah Darla serta laporan yang Arthur berikan membuat laki-laki itu semakin kalang kabut memikirkan gadisnya itu yang tengah bersama laki-laki lain. Jika saja ia berada di sana bisa ia pastikan kini keluarga Patronemik tengah berkabung karena kehilangan salah satu keluarganya.
Berani sekali laki-laki itu mendekati gadisnya, apa ia tak tahu jika Darla adalah milik Falix. Darla hanya milik Falix dan tak boleh ada laki-laki lain yang dekat dengan gadisnya itu.
Falix berjalan ke arah ruangan kecil yang berada di kamarnya, di dalam ruangan
Hai semua apa kabar nih? Tetep patuhon protokol kesehatan ya guys. Gimana sama part ini? semoga kalian suka ya. Maaf kalau masih ada typo dan feel kurang dapet ya guys. Yok sini vote dan koment dulu guys.
Happy Reading. *** "Darla," suara yang penuh ketegasan sarat akan kemarahan itu membuat Darla dan Mark yang baru saja turun dari kuda menoleh ke asal suara hingga tatapan mereka bertemu dengan tatapan tajam milik Falix yg terus menghunus pada Mark. Ah sepertinya sebentar lagi akan terjadi perang dunia ketiga dan bisa Darla pastikan ia akan mendapatkan hukuman dari laki-laki itu setelah ini. Falix yang terus berjalan ke arah Darla dan Mark mengeraskan rahangnya, tatapannya yang begitu tajam tak pernah lepas dari Mark dan Darla. Hatinya kini begitu panas melihat adegan yang baru saja di lihatnya. Sial rasanya Falix ingin sekali membunuh Mark sekarang juga karena berani menyentuh gadisnya. Ingatlah aturan dalam hubunga
Dennis berkali-kali menghubungi putrinya tapi tetap saja tak ada jawaban dari putri semata wayangnya itu. Kini Dennis begitu cemas dengan putrinya itu dan bisa laki-laki paruh baya itu tebak jika terjadi sesuatu pada putrinya itu pasti akan banyak yang menyalahkannya tapi Dennis tak peduli akan hal itu karena kini ia begitu mengkhawatirkan putrinya itu.Semua bodyguard yang ia suruh mengikuti Darla juga tak mengetahui keberadaan Darla karena tadi mereka berjaga di luar dan saat mobil Mark pergi mereka malah mengikuti mobil Mark tanpa tahu sebenarnya yang membawa majikannya pergi bukanlah Mark melainkan Falix.Dennis juga sudah mengathui jika Mark masuk rumah sakit dan kini ia tengah menunggu istrinya yang tengah memoles make up dan mereka akan bersama menuju rumah sakit. Untuk melihat kondisi Mark sekaligus menanyakan laki-laki itu di m
Happy Reading. *** Dua anak cucu adam kini masih tertidur dengan lelap, bergelung di bawah selimut sambil berpelukan menikmati waktu bersama mereka. Menghiraukan mentari yang mengintip malu-malu-malu melalui celah jendela kamar hotel yang kini di tempati sepasanga kekasih itu. Mereka terlelap seolah tanpa beban atau mereka hanya tidak tahu saja di tempat lain ada yang tengah mengkhawatirkan salah satu dari mereka, mereka hanya tak tahu ada yang tengah bersitegang saat ini. Falix yang pertama kali membuka matanya mengerjapkan matanya berkali-kali menyesuaikan cahaya mentari yang menyilaukan retinanya. Senyuman laki-laki itu terbit saat melihat gadis ah tidak bukan gadis tapi wanita yang kini tengah tertidur dengan lelap dalam dekapannya itu. Darla terlihat begitu canti
Happy Reading. *** Mansion besar yang menjulang dengan begitu megah dan pengamanan yang sangat ketat kini bagaikan rumah hantu bagi Darla yang sudah panas dingin ketakutan menanti amarah sang Daddy. Daddy nya itu pasti akan marah karena Darla yang tak pulang dari pagi, keberadaan Falix yang kini bersamanya tak mampu membuat Darla tenang malah semakin membuat wanita itu merasa takut. Ia sudah begitu mengenali tunanganny itu, sudah sangat hapal dengan perangai Falix yang suka semaunya sendiri untuk mendapatkan apa yang ia mau. "Tenanglah semua akan baik-baik saja," ucap Falix menangkan tunangannya itu sambil menggenggam tangan Darla dengan begitu erat menyalurkan kekuatan untuk gadisnya. Namun jelas itu tak membuat tenang kini ia begitu takut.
Happy Reading. *** Suara teriakan sebagai bentuk penyemangat bagi tim basket yang sedang bertanding menggelegar begitu meriah memekakkan telinga siapa saja yang mendengarnya. Kini pertandingan antara Fassa High School melawan SMA Margantara. Dan FHS kini berada jauh meninggalkan poin SM yang jauh di bawahnya. Barra kini menjadi kapten pengganti untuk FHS dan laki-laki itu memang tidak mengecewakan dengan ke ahlian yang memumpuni bisa di tebak ia akan bisa membawa FHS menuju kemenangan. Kini adalah pertandingan untuk memnentukan tim yang akan melaju pada empat besar. Seorang gadis duduk dengan senyuman nanarnya di kursi tribun paling belakang, gadis itu hanya diam menonton tak ada teriakan seperti yang biasa ia lakukan dulu saat kekasihnya tengah bertanding namun kali
Happy Reading. *** Berbagai minuman berwarna dari yang beralkohol sampai yang non alkohol kini tersaji dengan begitu indahnya di meja yang sudah di hias begitu indah. Di tambah banyaknya makanan dengan varian rasa yang berbeda yang juga ikut tersaji membuat siapapun akan begitu menikmatinya. Darla, kini gadis itu terlihat begitu cantik denganembellished lace-trimmed dress miliknya yang berwarna hitam dengan gambar kupu-kupu di bagian dada itu. Dress selutut dengan lengan panjang hingga pergelangan tangan itu terlihat begitu pas di kenakan oleh Darla dengan rambut di buat model keriting gantung ditambahbunyang dibentuk model bunga menambah kesan cantik pada Darla. Gadis itu memang selalu tampil cantik di setiap acara bahkan
Happy Reading. *** Ini adalah hari ketiga Falix berada di New York dan kini laki-laki itu sudah terlihat begitu tampan dengan kaos dan jaket tebalnya. Hari ini ia berencana mengajak Darla untuk berjalan-jalan ke Fifth Avenue. Falix rasanya tak sabar untuk bertemu gadisnya itu. Berada di Indonesia yang sudah terbiasa satu rumah dengan Darla membuat Falix selalu merindukan gadis itu saat Darla tidak berada di sisinya. Harusnya orang tua mereka memang segera menikahkan mereka akan tak membuat Falix menjadi mabuk kepayang begini. Falix tak yakin bisa menahan dirinya agar berbuat hal yang di luar nalar jika harus begini. "Kau akan pergi kemana Falix?" tanya Linda saat Falix keluar dari lift yang berpapasan dengan i
Happy Reading. *** Fifth Avenue kini terlihat begitu ramai mengingat hari ini adalah hari libur. Bagian dari Fifth Avenue yang melintasi Midtown Manhattan , khususnya bagian antara 49th street dan 60th street, yang dijajari oleh pertokoan terkenal yang selalu menjadi ikonik itu sangat berhasil memanjakan mata apa lagi bagi para pemburu barang branded sudah pasti Fifth Avenue menjadi pilihan mereka saat ke New York. Darla dan Falix berjalan memasuki toko satu ke toko lainnya dengan berjalan kaki sambil bergandengan tangan. Bodyguards yang mereka bawa terus mengikuti dari jauh agar tidak menarik perhatian. Kini di tangan kanan Falix sudah penuh dengan belanjaan yang Darla beli. Awalnya tadi Darla menolak saat Falix menyuruhnya memangmbil apapun yang ia suka. Namun Falix
Happy Reading. *** Sudah dua hari Falix menyekap Darla di kamar gadis itu. Dan sudah dua hari juga kejadian tersebut berlalu. Kini keadaan Barra masih koma paska oprasi saat itu. Akibat pendarahan yang terus menerus dan Barra yang hampir kehabisan darah laki-laki itu harus menjalankan oprasi dan hingga kini laki-laki itu belum sadarkan diri. Semuanya masih menunggu dengan cemas bagaimana keadaan Barra selanjutnya, doa tak pernah lepas dari mereka yang terus berdoa akan kesembuhan Barra. Yang kini mereka harapkan adalah kesembuhan Barra. Untuk Dino dan Dian, kini kedua orang itu harus melaksanakan penjara di rumah dan tidak di bolehkan melakukan perjalanan jauh. Semua itu karena Dian yang masih di baru saja berumur tujuh belas tahun hingga orang tuanya meminta keringan begitupun dengan Dino yang masih sembilan belas tahun. Saat usia mereka memasuki dua puluh satu tahun maka akan di lakukan persi
Happy Reading. *** Menatap kesekeliling dengan tatapan menerawang, kini Darla merasa merasa bingung dengan tampat yang ia tempati saat ini. Kini ia bukan lagi berada di sebuah gedung kosong tapi berada di sebuah kamar. Tangannya tak lagi terikan begitupun kakinya namun di kamar ini seperti tak ada cara untuk keluar. Darla sudah mengelilingi kamar itu dan pintu sudah di kunci, jendela pun sudah di kunci mati. Bisa Darla tebak saat ini ia tengah berada di ketinggian saat melihat di jendala dan kamar ini memiliki tinggi yang lebih tinggi dari pohon besar di bawahnya. Suara kunci di buka membuat Darla mengalihkan pandangannya yang semula tertuju pada jendela kini teralihkan oleh seorang laki-laki yang memasuki kamar tersebut yang tak lain adalah Dino.
Happy Reading. *** "Lo serius?" tanya Cakra yang masih tak percaya akan info yang baru saja ia terima dari Falix. "Apa ada untungnya kalo gue ngarang cerita?" tanya Falix dengan begitu sinis. Mereka semua menggeleng memang tak ada untungnya bagi Falix untuk mengarang cerita. Lagi pula untuk apa Falix melakukan itu? Tentu saja itu bukanlah hal yang patut untuk di karang. "Jadi kita bener-bener kehilangan Dion?" tanya Barra dengan senyuman sendunya. Kini mereka memang tengah membicarakan tentang Dion. Lebih tepatnya Falix yang tengah bercerita dan memberikan info tentang siapa sebenarnya Dion yang kini bersama mereka, dia bukanlah Dion dari Dino kembaran Dion yang m
Happy Reading. *** Darla mengerjampak matanya berkali-kali merasakan silau yang masuk ke dalam matanya, ia begitu merasa asing dengan tempat nya saat ini. Melihat ke sekeliling ia pikir kini ia tengah berada di sebuah gedung tak terpakai di lihat dari bagaimana kondisi gedung yang ia tempati saat ini. Bisa gadis itu rasakan kini tangan dan kakinya teringat dan di ruangan yang begitu luas itu hanya terdapat satu kursi yang kini ia duduki, tak ada penerangan selain mentari yang masuk melalui jendela yang berada begitu tinggi. Sebisa mungkin Darla berusaha melepaskan tangannya dari ikutan yang begitu menyakitinya bahkan bisa ia tebak kini tangannya sudah memerah dan memar at
Happy Reading. *** Pukulan yang begitu keras Falix dapatkan dari ayahnya, tadi saat ia baru saja sampai di rumah bersama dengan Ryan dalam ke adaan berantakan dan memar serta luka di wajahnya tak ia sangka ternyata orang tuanya yang jarang pulang itu sedang ada dirumah. Saat Falix dan Ryan sampai di rumah, ibu Falix langsung menanyakan ada apa dengan wajah Falix serta Ryan dan di mana Darla? "Apa kau gila mengajak Darla ke club malam?" tanya Hanry sambil memberikan pukulan mentah pada Falix yang hanya bisa terdiam menerima setiap pukulan yang di dapatnya dari ayahnya yang terus melampiaskan amarahnya pada dirinya. "Lihatlah apa yang sekarang kau dapat Falix," ucap Hanry yang kembali memberikan pukulan untuk Falix yang hanya terdiam. Ryan yang melihat itu ingin membant
Happy Reading. *** "Tar malam ke club kuy dah lama nih gak kumpul di sana sambil main billiard," ajak Dion dengan begitu bersemangat. Kini mereka tengah berada rooftop sambil sebat, rooftop memang selalu menjadi tempat yang pas bagi mereka untuk menghisap sebatang rokok yang mengandung nikotin tersebut. Kini hanya ada kelima laki-laki tersebut mengingat gadis mereka sudah pulang lebih dulu karena kini para laki-laki itu harus mengikuti jam pelajaran tambahan. "Yuk lah udah lama nih," kompor Cakra yang juga terlihat begitu bersemangat mengingat mereka sudah sangat lama tidak nongkrong bersama. "Ok deh tar malam, tapi gue ngajak Darla," ucap Falix memberitahu sahabat nya jika ia harus mengajak tunangannya itu.
Happy Reading. *** Mobil Sport dengan berbagai merk kini terparkir dengan begitu rapih di parkiran FHS bahkan kini parkiran tersebut sudah seperti parkiran milik dari pemilik dari kelima mobil mewah yang kini berjejer dengan rapih tersebut. Bagai tak ada yang berani dan mau mendekat pada jajaran mobil dengan harga fantastis tersebut. Siapa yang berani mendekati mobil mewah yang bahkan mobil sekelasBugatti Veyron La Voiture Noire juga berada di sana? jika mereka mendekati mobil itu dan menggoresnya sedikit saja mungkin mereka harus merelakan banyak uang mereka hanya untuk goresan kecil. Mobil limited edition yang hanya di produksi pada tahun 2019 dengan harga mencapai 271 Miliar itu pasti akan membuat mereka melongo dengan hanya karena goresan kecil. Bahkan tak a
Happy Reading. *** Falix dan Darla kini berjalan beriringan menuju kelas Darla setelah mereka tadi menghabiskan makan mereka di ruang khusus pemilik sekolah. Saat Falix dan Darla tengah berjalan sambil bercanda Darla tak sengaja menabrak seorang laki-laki dengan hoodie hitam yang laki-laki itu gunakan. Darla hampir saja jatuh ke lantai andai Falix tak menahannya, Falix menatap datar ke arah laki-laki tersebut dengan tatapan tajamnya yang siap membunuh kapan saja. "Darla? maafkan aku, aku sungguh tak sengaja," ucap laki-laki tersebut membuat Darla mengangguk dan tersenyum pada laki-laki tersebut. "Tak apa Daniel ini juga salahku yang tak melihat jalan," ucap Darla pada laki-laki yang menabraknya yang tak lain adalah
Happy Reading. *** Kini seluruh FHS di buat gempar akan ke hadiran Dion ke sekolah dengan sahabatnya, laki-laki itu telihat begitu bahagia berjalan sambil tertawa bersama sahabatnya yang lain. Namun berbeda dengan Dion dan sahabatnya kini justru para siswa-siswi di buat sangat terkejut bahkan kini mereka seperti tengah melihat hantu saja, atau mereka memang menganggap Dion sebagai hantu? mengingat yang mereka tahu jika Dion sudah tewas dan menghilang dalam kecelakaan pesawat yang terjadi saat itu. "Berasa artis gue di liatin mulu," ucap Dion dengan gaya nya yang begitu tinggi. Sahabatnya yang mendengar hal itu hanya menatap Dion dengan tajam begitupun Falix yang kini hanya menatap datar pada Dion. Ya kali ini Falix dan sahabatnya yang lain datang bersamaan walau