Sebenarnya apa yang telah merasuki pikiran calon suaminya sekarang? Sebelumnya mengungkapkan isi hati jujur, sedangkan sekarang mengajak tinggal bersama hanya berdua di saat hubungan mereka masih belum sepasang suami istri. Tentunya Eleanor sangat terkejut mendengarnya. Memang Cedric berniat baik ingin melindunginya, tapi di sisi lain Eleanor merasa aneh dan canggung. Apalagi tinggal bersama seorang pria untuk pertama kalinya, ia masih tidak memiliki gambaran pada pikirannya. Terutama ia tidak memercayai pria apa pun selain Cedric. “Bukan tinggal di rumah orang tuamu?” Eleanor berbasa-basi bertujuan menghilangkan rasa gugup. “Kamu ingin tinggal di sana meski kita belum menikah?” Cedric tersenyum usil menyentuh dagu lancip di hadapannya. “Tidak mau. Tapi, bukankah selama ini kamu tinggal bersama orang tuamu?”“Terkadang aku juga tinggal sendirian. Setiap aku mengalami insomnia atau mimpi buruk, aku tinggal bersama orang tuaku. Kalau aku tinggal sendiri, tidak ada yang bisa menemani
Eleanor sudah berpegang prinsip tidak akan melepaskan keperawanannya sebelum menikah secara resmi dan sungguh mencintai suaminya. Maka dari itu, terciptalah aturan ketiga di kontrak hubungan yang mereka telah buat sebelumnya. Pergerakan Eleanor terkesan panik mengakibatkan Cedric langsung terbangun dari mimpi indahnya. Baru saja Cedric terbangun, sudah disambut tatapan sang tunangan seolah-olah seperti ingin menyiksanya. “Kenapa kamu tidur di sebelahku? Bukankah kemarin kamu percaya diri ingin tidur di sofa?!” Eleanor membentak sambil meremas selimut. Cedric menyipitkan mata, mulai kesal karena pagi-pagi sudah diajak bertengkar. “Memangnya aku tidak boleh tidur di ranjang? Lagi pula ini ranjangku!”“Kamu menipuku!” Tanpa segan Eleanor menimpuk bantalnya kasar mengenai wajah tampan calon suaminya. Cedric mengelus pipinya terkena timpukan bantal. “Aduh, sakit! Kamu kenapa sih marah-marah? Padahal kemarin kamu masih bisa bersikap manis!”“Aku marah wajar! Kamu tiba-tiba ingin berbuat
Sehari sebelum pesta pertunangan… Eleanor dan Cedric menikmati makan malam romantis di penthouse, tidak lupa juga menikmati minuman wine sebagai pelengkap untuk merayakan momen pertunangan mereka besok. Mereka sengaja merayakannya lebih awal untuk menikmati kebahagiaan dulu sebelum menghadapi tantangan yang mereka harus hadapi, jika penguntit itu sungguh menghadiri pesta besok. Meski tidak ada hiasan apa pun di meja makan, tetap saja suasana terkesan romantis jika dilihat cara pandang Cedric seketika terus memandangi sang tunangan dengan candu, tanpa memedulikan makanan di piringnya. Bagi Cedric nyaman, namun bagi Eleanor tidak. Sejenak Eleanor meletakkan garpu dan sendok melipat kedua tangannya. “Wahai direktur Cedric, bisakah kamu jangan terlalu fokus melihatku?” “Aku tidak fokus melihatmu terus!” Cedric membuang muka kembali menyantap makanannya. “Galak banget sih!”“Padahal kamu yang galak duluan!”“Aku mau cepat habiskan makanannya supaya bisa nonton drama.”“Jadinya kamu le
Tatapan mata Cedric memelototi tamu tidak terduga itu, sambil berinisiatif mempererat genggaman tangannya melindungi sang pujaan hati. “Perasaan aku tidak mengundangmu.” “Aku diundang pimpinan Ronaldo secara langsung. Kamu tidak nyaman dengan kehadiranku?” Austin memelototi balik. “Kalau kamu ingin merusak momenku bersama Cedric, kamu pergi dari sini saja.” Eleanor mengancam tidak segan. Austin memasang wajah memelas mendekati tubuh Eleanor bermaksud ingin menyentuh pundaknya, namun langsung dihadang Cedric. “Eleanor, padahal kita sudah kenal dekat jauh lebih lama. Kenapa kamu lebih membela orang asing daripada aku?” Mendengar perkataan Austin sangat menyinggung hati, Eleanor semakin mengamuk seolah-olah secara tidak langsung menghina Cedric. “Jaga ucapanmu, Austin! Cedric bukan orang asing bagiku. Dia adalah pria istimewa dalam hidupku.”“Sampai sekarang aku masih bingung denganmu. Di antara semua pria di dunia ini, kenapa harus Cedric? Kenapa?!” Suara bentakan Austin terdengar
Cedric sudah terang-terangan mengungkapkan isi hatinya pada Eleanor. Namun, Eleanor masih belum berani membalas ungkapan cinta. Ia masih bingung dengan perasaan cinta sesungguhnya terhadap Cedric. Apalagi mendengar sepenggal kisah sempat diceritakan Natalie tadi, Eleanor bukan bermaksud mencurigai Cedric atau meragukannya. Tapi, kenapa masalah besar begini Cedric tidak menceritakannya padanya? Haruskah ia mendengar ceritanya dari orang lain? Bukankah sepasang kekasih harus saling terbuka isi hati mereka? Itulah yang jadi pertanyaan bagi Eleanor. Akhirnya sepasang insan ini tiba di penthouse kediaman mereka. Penampilan Eleanor dibungkus dengan jas mahal milik Cedric, supaya penampilannya terkesan tidak terlalu terbuka membuat kaum pria tergoda melihat penampilannya cukup sexy, meski gaunnya panjang. Sebenarnya sejak di hotel, mereka tidak mengucapkan sepatah kata pun. Sudah pasti karena beberapa insiden yang menimpa selama pesta pertunangan berlangsung. Bukan lebih cenderung mengarah
Tiba-tiba Cedric berada di suatu gedung mewah. Gedung mewah elit terlihat seperti sebuah hotel berbintang lima. Ia mengamati sekelilingnya kebingungan. Ingatan terakhirnya adalah ia sedang bersama tunangan tercintanya di kamar sedang tidur bersama. Lalu, jika dilihat lama-lama sekelilingnya, tempat ini terlihat sangat tidak asing baginya. Tempat yang pernah dikunjungi di masa lalu. Perlahan Cedric melangkah menelusuri seisi hotel ini dengan penuh penasaran. Ia berusaha mengingat ingatan masa lalunya mengenai tempat ini. Jika ia tiba-tiba berada di tempat ini, berarti menandakan bahwa ada sebuah clue yang harus ia pecahkan. Benar juga. Tempat ini merupakan tempat di mana insiden pembunuhan seorang wanita muda loncat dari atap terjadi. Keringat dingin mulai bercucuran di sekujur tubuh Cedric. Entah kenapa ia bisa berada di tempat seperti ini, hanya karena ucapan omong kosong sempat dibicarakan Natalie sewaktu di pesta pertunangan. Sekarang kondisi Cedric semakin tidak stabil. Semakin
Cedric membuka matanya lebar, tatapannya langsung mengamati sang pujaan hatinya menampakkan wajah cemas. Tanpa aba-aba, Cedric mendekap tubuh ramping sang pujaan hati dengan erat sambil mengusap rambut indah gemetaran. Mimpi buruk yang dialaminya terlihat seperti nyata dan tentunya seperti déjà vu. Kejadian dalam mimpi buruk itu salah satu penyebab trauma sampai sekarang. Cedric berusaha melupakan mimpi mengerikan itu dengan merasakan kehangatan tubuh sang tunangan penuh kasih sayang membuatnya semakin nyaman. Awalnya Eleanor terkejut seketika dipeluk tiba-tiba. Namun, ia membiarkannya saja, yang terpenting calon suaminya tidak ketakutan lagi. Bisa dikatakan ini pertama kalinya ia melihat sang direktur seperti ini. Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari selalu menampakkan ekspresi tidak terjadi apa-apa. “Terima kasih sudah menyelamatkanku, Eleanor.” Napas sang direktur tersengal-sengal efek mimpinya membuat panik. “Aku menyelamatkanmu?”“Barusan kamu menciumku. Aku bisa merasakanny
Setelah melewati mimpi buruk mengerikan itu, akhirnya Cedric bisa mengawali harinya dengan semangat. Saat membuka matanya perlahan, satu hal yang difokuskannya adalah sosok pujaan hatinya masih tertidur menampakkan senyuman terindah. Sebagai balasan sudah memberikan momen terindah sepanjang malam, Cedric mendaratkan kecupan manis di kening pujaan hatinya selama beberapa detik. “Terima kasih sudah mengobati lukaku, Eleanor.” Beberapa saat kemudian, giliran Eleanor terbangun dari dunia mimpi. Mengamati sekelilingnya tidak menampakkan sosok pemuda yang tidur di sebelahnya sepanjang malam. Padahal ia merasa seperti seseorang menciumnya beberapa saat lalu. Tanpa disadari tangan kanannya terus menyentuh dahinya bekas dicium. Ia memutuskan menghampiri sang calon suami sibuk memasak sarapan di dapur. Menghirup aroma masakan sangat harum pada hidung tajamnya, membuat perutnya semakin tergoda dan mengeluarkan suara sangat memalukan bagi semua orang. Ditambah penampilan sang calon suami terl
Sinar matahari bersinar terang menerangi seisi kamar hotel. Sebelum melanjutkan kencan mereka lagi, Eleanor dan Cedric bersiap-siap di kamar memakai pakaian casual untuk kencan di luar ruangan.Eleanor sedikit kesulitan memasang anting istimewa pemberian suaminya, karena helaian rambut panjang menghalangi daun telinga. Melihat suaminya sudah berpenampilan sempurna, dengan gaya manja ia mulai merayu sang suami dengan trik manis.“Sayang, bolehkah kamu membantuku sebentar?”“Kamu kesulitan pakai anting?” Cedric merebut sepasang anting milik istrinya, kemudian memasangkan satu per satu telinga.Rona merah menyala pada pipi Eleanor. Tanpa dijelaskan rinci, suaminya sudah tahu apa yang dimaksudnya. Entah kenapa masih sangat pagi tapi jantun
Hari yang paling dinantikan telah tiba. Sepasang suami istri sudah memasuki usia pernikahan satu tahun, namun tingkah mereka seolah-olah baru menikah kemarin.Sang buah hati dititipkan pada orang tua mereka yang akan merawat selama lima hari. Suasana hati Cedric terlalu bahagia akhirnya menikmati bulan madu kedua kalinya bersama istri tercinta sampai ia sudah mempersiapkan sebuah bucket list berisi kegiatan yang akan dilakukan mereka selama lima hari.Cedric juga sengaja memesan tiket pesawat sama seperti sebelumnya supaya bisa memperbaiki suasana sebelumnya terkesan canggung, kini sangat manis bahkan mungkin membuat beberapa penumpang iri melihat mereka sedang bercumbu.Meski Eleanor sudah melewati masa mengandung anaknya, tapi sikap manjanya sampai sekarang masih terlihat manis, membuat Cedric se
Satu bulan kemudian…Menjelang hari ulang tahun pernikahan, sesuai dengan janji sebelumnya Eleanor dan Cedric akan melakukan bulan madu kedua kalinya merayakan hari ulang tahun pernikahan sekaligus ingin menciptakan kenangan terindah sekali lagi di destinasi wisata yang sama seperti sebelumnya, karena bagi Eleanor bulan madu saat itu kurang terkesan istimewa.Bulan madu hanya berlangsung selama lima hari saja, karena Eleanor tidak bisa meninggalkan anaknya terlalu lama dititipkan pada sang ibu merawatnya untuk sementara.Sebelum bepergian jauh, Eleanor dan Cedric bermain bersama bayi mungil mereka di kamar bayi sepuasnya. Apalagi melihat bayi mereka selalu terlihat bahagia setiap kali bermain, rasanya tidak rela juga meninggalkan anak mereka demi bisa berlibur.
Satu bulan kemudian…Perut Eleanor sudah sangat besar. Bahkan saat bangun tidur rasanya sedikit berat membangkitkan tubuhnya, harus dibantu sang suami. Eleanor tidak bisa bekerja lagi sejak memasuki usia kandungan tujuh bulan. Oleh karena itu, meski di hari kerja, kegiatan yang bisa dilakukannya hanya menonton drama, itu saja harus genre romantis supaya dirinya tetap tenang.Sang istri tidak bekerja, begitu juga Cedric hanya ingin menemani istrinya sepanjang hari jika tidak ada urusan penting di kantor. Karena ia cemas akan terjadi sesuatu pada sang istri, apalagi usia kandungan sekarang kemungkinan besar menandakan sang buah hati akan mendatangi dunia ini.Rasa bosan yang dialami Eleanor sedikit menghilang berkat pelukan kasih sayang yang diberikan sang suami saat ini membuat tingkah manjan
Tidak terasa sekarang sudah memasuki usia kandungan tujuh bulan. Setelah melakukan USG untuk memeriksa jenis kelamin sang buah hati, teridentifikasi bayi sepasang suami istri ini adalah perempuan. Keinginan Eleanor dan Cedric akhirnya terkabul juga memiliki seorang anak perempuan dibandingkan laki-laki, meski sebelumnya mereka selalu mengatakan memiliki anak saja sudah bersyukur.Perut Eleanor sangat besar sehingga membuatnya tidak bisa berjalan lincah seperti biasa. Namun, Cedric tetap menemaninya penuh kesabaran, bergandengan tangan berjalan santai mengelilingi pusat perbelanjaan berbelanja kebutuhan bayi.Eleanor menarik tangan suaminya kegirangan memasuki toko khusus menjual keperluan bayi perempuan. Pandangan Eleanor berbinar memandangi semua perlengkapan bayi terlihat menggemaskan, apalagi yang difokuskan adalah pakaian bayi perempuan dengan m
Seiring waktu berjalan, Cedric merawat istri tercintanya dengan penuh kasih sayang, meski terkadang sikap istrinya terkesan menyebalkan karena efek samping sedang hamil sehingga temperamennya agak buruk.Sudah hampir memasuki satu bulan usia kandungan. Setiap pagi Eleanor selalu mengalami morning sickness membuat suaminya selalu mencemaskan kondisi kesehatannya menurun, karena terkadang pola makannya sedikit tidak teratur akibat tidak berselera makan.Selama bekerja di kantor, Eleanor tetap bersikap profesional meski terkadang pegawainya sendiri juga mencemaskan kesehatannya karena setiap rapat Eleanor selalu berkeringat dingin dan wajahnya pucat. Maka dari itu, sejak Eleanor hamil, pekerjaannya jadi sedikit berkurang karena suaminya yang menangani sebagian besar pekerjaannya.Sebelum memasuki jam kerja,
Kebetulan hari ini hari libur, Cedric mengajak istrinya melakukan USG untuk memastikan alat testpack itu menunjukkan hasil akurat, meski sebelumnya ia sudah sangat bahagia mendapatkan kabar gembira dari sang istri mengenai buah hati.Seketika Eleanor melakukan tes USG ditemani suaminya terus menggenggam tangannya erat sambil memandangi layar menampakkan ada janin di dalam perut Eleanor.Air matanya terus berlinang mengamati senyuman cantik istrinya kemudian mendaratkan kecupan manis di kening istrinya dengan penuh kasih sayang.Setelah dipastikan Eleanor sudah memasuki masa kandungan sekitar lima hari, tidak ada yang perlu diragukan lagi memberitahukan kabar baik ini pada semua temannya. Biasanya restoran ini adalah markas mereka setiap kali mendiskusikan persoalan kasus, sekarang dijadikan tempat
Dua minggu kemudian…Hari ini adalah hari ulang tahun Cedric. Maka dari itu, Eleanor sengaja bangun lebih awal memasak sarapan spesial untuk suami tercinta masih tertidur karena sepanjang malam lembur untuk persiapan rapat hari ini.Eleanor memasak berbagai macam makanan dan terutama adalah sup rumput laut untuk suaminya sedang berulang tahun. Sambil memasak, ia juga bernyanyi sekilas menghibur hatinya sangat bahagia padahal hari ini bukan hari ulang tahunnya.Sontak Eleanor merasakan tubuhnya hangat, karena pelukan cinta dari sang suami membuat senyumannya semakin mengambang sambil mengelus punggung tangan suaminya lembut.“Kamu sangat manis setiap sedang memasak.” Cedric menggombal dengan nada sexy.
Sekarang saatnya kembali ke realita. Bisnis Violette Star Company Limited seiring waktunya berjalan semakin berkembang pesat, meski selama beberapa bulan terakhir dilanda berbagai musibah yang membuat pergerakan harga saham selalu tidak stabil.Bahkan berkat peluncuran produk baru sunscreen yang semakin membuat produk Violette Star menjadi sukses, ada kegiatan lain yang direncanakan Eleanor untuk memperluas pemasaran produk. Selain itu, berkat video syuting iklan ulang yang dilakukannya berhasil membuat para penggemarnya terkagum dan akun sosial medianya dibanjiri komentar positif dari penggemarnya.Agenda rapat hari ini membahas acara pameran yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini. Semua manajer seperti biasa menghadiri rapat, termasuk Cedric juga penanggung jawab berkaitan dengan persoalan keuangan.