Share

36. Bimbang Lagi

"Kak, Kak Fa!" panggil Ikhsan.

"Sudah jangan menangis, Sayang. Habiskan makananmu!" perintah Ian, sesaat setelah menghapus air mata Fafa.

Ketiganya makan malam dalam diam. Ikhsan merasa bersalah dengan ucapannya tadi. Dia harus melakukan itu, agar Fafa tidak terlalu kepikiran. Bagaimana pun dia laki-laki, jika sekarang harus tinggal sendiri di Kediri tidak ada masalah. Ikhsan sadar cepat atau lambat dia pasti segera berpisah dengan Fafa. Apalagi kakaknya sekarang berstatus istri.

Selesai makan malam, Ian memanggil Rusdi dan Tini untuk segera datang ke rumah utama. Ian berencana membicarakan masalah ini dengan mereka karena posisi Rusdi kerabat dan wali Ikhsan. Di sinilah sekarang, mereka berkumpul dan duduk di sofa ruang tengah. Ian memerintahkan Tini membuat minuman hangat dan membawa camilan.

"Paman, aku ingin membicarakan soal Fafa dan Ikhsan yang besok sore balik. Sayang, bicaralah!" pinta Ian lembut.

Semua pandangan mata tertuju pada Fafa. Hati Faf

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status