BAB TIGA DUA~I caught you
Usai acara kini mereka berkumpul di ruang keluarga Stevano karena tamu undangan sudah mulai meninggalkan mansion beberapa menit yang lalu. Alessia sebenarnya ingin pergi dari sini juga, tetapi apa daya ketika Clara memintanya untuk tinggal semalam. Tidak ingin mengecewakannya di hari ulangtahunnya akhirnya Alessia setuju untuk menginap di kediaman Stevano.
Mereka tengah berbincang dengan teman-teman Alby yang baru saja sampai. Alessia mengenali dua dari tiga orang yang datang. Logan menghampirinya. "Aku hampir tidak mengenalimu, Ms. Alessia." sapanya.
Alessia tersenyum kecil, "Aku hampir bosan mengatakan ini. Tidak perlu formal denganku, ingat? Dan ya, terima kasih."
Logan terkekeh, "Kau juga akan menginap?"
Alessia mengangkat satu alis. "Apa maksud mu dengan 'juga'?"
"Kami tentu akan menginap, Ale."
Alessia menyipitkan mata. "Kalian bertiga?"
Logan hanya tersenyum menanggapi.
Dari kejauhan Ales
Aloha kesayangan-kesayangan Mom Girls Knight 👐 BAB TIGA TIGA Sorry Alessia menatap tajam Alby yang hanya meringis melihatnya. Ketika Alessia berhasil memisahkan diri, wanita itu kemudian menghajar Alby mulai dari menjambak pria itu hingga memberinya tendangan beberapa kali. Sebenarnya Alessia belum puas menghajar Alby namun, Shevana dan teman Alby lainnya menghentikannya. Alessia kembali membuang napas. Entah sudah berapa kali wanita itu mengulangi hal itu, rasanya emosi Alessia sulit stabil mengingat Alby membuat Alessia kehilangan mukanya di depan banyak orang. "Minta maaflah dengan Alessia, Al. Kau membuatnya malu." ucap Shevana membuka pembicaraan. Mereka semua berkumpul di ruang keluarga. Suasana tampak sekali terlihat dua kali lipat lebih menegangkan dari rapat. Tatapan permusuhan Alessia masih setia di sana, menatap Alby dengan kejengkelan yang masih membengkak. Rasnay, tidak akan puas hanya dengan menghajar pria itu saja
BAB TIGA EMPAT Why should it be her? Alessia bergegas bangun ketika menyadari setengah hari penuh ia tertidur di ranjang nyaman milik Alby. Ia menguap lalu mengedarkan pandangan. Kosong. Alby belum kembali sampai sekarang. Alessia memasuki elevator yang akan membawanya turun. Matanya menjelajahi isi ruangan ketika tidak mendapati siapapun setelah sampai di lantai bawah. Alessia berinisiatif pergi ke taman belakang, dan benar saja disana ia melihat Shevana dan Clara tengah berbincang sembari merangkai bunga. "Apa kau melihat Alby, Mom?" tanya Alessia bergabung dengan mereka. Mereka menoleh serentak mendengar suara Alessia. Shevana memintanya duduk sementara Clara masih sibuk mengomel. "Anak itu pergi dua jam yang lalu. Aku sudah memintanya menunggumu tapi dia malah berkata untuk kau tinggal disini selagi kau masih nyaman dengan tidurmu." Alessia meringis bersalah. Menyadari perubahan wajah Alessia, Shevana lalu menyenggol lengan
Aloha, #GirlsknightTruppen! update! Find me on: @r_quella99 @girlsknight.official Jangan lupa Bintang 🌟 kecil+penuhin in-line komentar, ya 👍 BAB TIGA LIMA Because you are stubborn Mobil Limousin berwarna hitam itu membelah jalanan kota New York yang padat. Setelah mendengar beberapa fakta yang cukup membuatnya tidak tenang, Alessia kemudian kembali pulang untuk memastikan apa Alby juga tahu mengenai kasus Elena atau tidak. Tetapi mengingat bagaimana kedekatan mereka sudah pasti Alby mengetahuinya. Dan Alessia bahkan ingat kalau Elena juga ada di mansion Stevano tetapi gadis itu tidak mau menunjukkan wajahnya selama pesta dan bahkan setelahnya. Alessia membuang pandangan keluar jendela. Memerhatikan kendaraan yang berlalu lalang dengan wajah masamnya. Karena jujur saja ... Fak
BAB TIGA ENAM Annoying bastard "Apa yang kau dapat?" Alby menatap Jean dan Edgar dengan tatapan menggelap. Jelas saja, itu karena mereka berdua melakukan kesalahan yang sama. Edgar sendiri hanya diam tanpa berniat menjawab bosnya. Sementara Jean menyerahkan IPad ke arah Alby yang langsung pria itu ambil. Ia membaca setiap detail data-data yang tertera. Mata Alby semakin menggelap ketika lagi-lagi ia menemukan nama Vegan berada di antara data-data sialan itu. Setelah pengejaran Alessia, Alby lalu mengerahkan bawahannya untuk mencari tahu dan melacak keberadaan pria itu. Tetapi sayang, Vegan terlalu licin bagai belut. Pergerakannya tak terbaca bahkan tidak meninggalkan jejak apapun. Sialan! "Yang ini berisi data tentang nona Elena. Tapi maaf, Tuan. Sampai saat ini kami belum menemukan kebenaran atas apa yang Nona alami. Hanya ada beberapa bukti dan itu memang mengarah pada Vegan." ucap Jean memberikan dokumen pada Alby yang kemud
BAB TIGA TUJUH~Don't do itUsapan halus pada puncak kepala Alessia membuat wanita di balik selimut tebal itu makin nyaman. Perlahan jemari Alby merambat turun menjelajahi wajah cantik Alessia kemudian berhenti di bibir merah muda Alessia yang terbuka. Alby mengusapnya lembut—bibir mungil itu bagai candu baginya. Setiap Alby mendaratkan bibirnya pada bibir Alessia, pria itu bahkan selalu kehilangan kontrol akan dirinya dan seperti tidak pernah puas meski sudah tidak terhitung berapa kali Alby menciumnya.Alessia menggeliat namun kembali menarik selimutnya, tampak tidak terganggu dengan apa yang Alby lakukan. Pria itu tersenyum lalu mendekatkan wajahnya dan berbisik tepat di depan bibir Alessia. "Morning, my Fierce Secretary.." sapanya.Alessia sedikit membuka matanya —mengerjap ketika melihat Alby sudah rapi dengan setelan kerjanya. Celana bahan warna hitam dan kemeja biru dongker yang pas di tubuhnya—menutupi otot-otot dada dan perut Alby yang
BAB TIGA DELAPAN~Crazy bastardSebuah pesan singkat masuk di ponsel Alby yang tergeletak di atas meja kerjanya. Alby meliriknya sekilas sebelum menutup dokumennya ketika melihat nama pengirim pesan.Bar-bar girl : Aku menginap di apartemenku malam ini. Jangan cari aku, bye!"Siapa?"Alby hanya melirik Logan sekilas tanpa berniat menjawabnya. Mereka berdua memang tengah berbincang seputar penambahan keamanan untuk Alessia. Mengingat Logan memiliki perusahaan di bidang keamanan membuat Alby meminta bantuan darinya, juga meminta pria itu untuk menyelidiki motif Vegan.Logan menghisap rokok eletriknya lalu membuang kepulan asap dari celah bibirnya dengan satu tangannya masih bergerak lincah di atas laptop—meretas keamanan salah satu markas Vegan yang sedang dia singgahi."Bulan depan dia akan melakukan transaksi perdagangan manusia dari Meksiko-Texas. Mereka akan melelang gadis-gadis di Houston setelah melewati perjalanan dari jalur El pas
BAB TIGA SEMBILAN~Damn drugs "Ini gila!" Keira menggebrak meja dengan keras, berusaha tetap menyetabilkan amarahnya yang mulai meluap-lupa melihat bagaimana Alessia di bawa pergi sebuah mobil van hitam di lokasi yang dekat dengan mereka. Ini seperti mereka sengaja menculik Alessia di kandangnya sendiri. "Kalau pelakunya masih Vegan de hill, akan ku bunuh dia nanti!" "Tenang dulu Kei," "Aku setuju!" berbeda dari Velove. Bukannya menenangkan suasana, Arabella malah ikut menyemangati usul Keira. "Dia perlu merasakan ujung pisau cantikku. Ingin kucabik keberaniannya siapa dia jera." "Mungkin menembak otakknya akan lebih memuaskan, Ara." lagi. Usulan Keira di sambut baik Arabella. Dua gadis itu mengacungkan jempol setuju sementara Velove tampak tertekan di tempatnya. "Mendengar ide kalian membuatku bergidik." salah satu anggota agent menatap mereka ngeri. Lalu, dia mengusulk
BAB EMPAT PULUH~MisunderstandPagi yang cerah, tetapi tidak dengan wajah kusut Alby yang mengkhawatirkan Alessia sejak semalam. Pria itu menatapi wajah pucat Alessia yang masih belum sadarkan diri. Alby lalu maraih tangan Alessia dan mengecupnya lama—seolah mendamba mata indah itu terbuka."Sebaiknya kau mandi dulu, Al. Kau terlihat kacau." ucap Arabella duduk di pinggiran ranjang. Wanita itu terlihat lebih segar juga gaunnya yang sudah berganti. Semalam semua member Girls Knight menginap di penthousenya dan menemani Alessia."Nanti saja." jawab Alby hanya melirik Arabella tanpa minat. Merasakan pergerakan jemari Alessia di genggamannya membuat Alby tanpa sadar tersenyum. Ia lalu membelai wajah Alessia lembut ketika matanya mengerjap, "Aku hampir menciummu kalau saja kau tidak lekas bangun, Darling." sapa Alby sambil menatapnya dengan wajah lega."Syukurlah, Ale. Kau membuat kami semua khawatir." ucap Arabella langsung memanggil kedua temannya yang
Aloha kesayangan-kesayangan Mom Girls Knight 👐Gimana kabarnya semua? Semoga kita semua dalam keadaan sehat, ya.Aku kembali dengan membawa sedikit penjelasan juga berita terkait My Fierce Secretary, nih.Berita singkat ini mungkin sudah ada yang tahu, ya.Bisa menebak?Yuks, siap-siap ter-Alby-alby dan ter-Ale-Ale!Iyups. Jawabannya sudah jelas tertulis di judul— bahwasanya My Fierce Secretary akan segera tersedia dalam versi cetak.Yey! Ada yang nunggu?Oke, aku jelasin sedikit ya. Awal tahun 2021 kemarin saya mengikuti kontes di gmg writers dan berhasil menang di kategori Best editor choice. Alhamdulillah.Lalu, ada beberapa pembaca nge-DM saya pribadi di instagram setelah saya meng-unpublish My Fierce Secretary.* Ada yang bertanya
BAB LIMA LIMA Extra part 1 Dua minggu berlalu dari acara lamaran Alby di Vienna. Setelah malam itu, esok harinya mereka kembali ke New York dan memberitahu semua keluarga mengenai lamaran yang Alby lakukan. Alessia pikir ketika Alby meminta untuk mereka segera pulang ke New York adalah untuk memamerkan status barunya. Tetapi tanpa di sangka mereka berdua di minta untuk segera melangsungkan pernikahan karena Shevana sudah mempersiapkan segalanya. Mulai dari undangan, dekorasi juga tempat yang sudah reservasi. Tinggal 30% lagi untuk menuju sempurna. Tetapi.. Alessia melupakan sesuatu. Alessia belum mengatakan apapun pada keluarganya, tetapi undangan sudah menyebar di mana-mana. "Bagus sekali." Michael menatap mereka berdua bergantian. "Kau menikahi putriku, tapi aku bahkan tidak tahu sama sekali mengenai ini." Alby terse
BAB LIMA LIMA~EpilogAlessia kira, mencoba baik-baik saja tanpa melibatkan Alby dalam hidupnya akan terasa sama saja seperti ketika belum bertemu dengan pria itu. Tetapi nyatanya lain, makin hari Alessia semakin merasakan kerinduan yang mendalam setiap kali mengingat wajah Alby, sikapnya yang menyebalkan bahkan dengan semua kisah mereka yang kerap kali bertengkar. Alessia merindukannya, sangat.Alessia tersenyum dalam diam. Lagi-lagi hanya dengan kembali mengingat Alby, kenangan yang lalu-lalu serasa berputar dalam ingatannya. Membuatnya semakin terjebak dengan perasaan rindunya yang belum tersampaikan. Alessia membenci perasaan ini, perasaan di mana dirinya harus menahan diri untuk mengalah pada egonya.Demi Tuhan.. Ingin rasanya Alessia memukul kepala Alby dengan keras. Beraninya dia membiarkan dirinya berlibur sendirian bahkan tidak menghubunginya sama sekali. Sebenarnya Alby benar-benar mencintainya seperti yang pria itu katakan atau malah dia
BAB LIMA EMPAT~She's my girl"Al.. Kau tidak ingin pulang?" tanya Elena memperhatikan Alby yang tengah serius dengan laptopnya. Elena mendengus panjang karena lagi-lagi dia di abaikan. Sudah dua hari Alby berdiam diri di kediaman Stevano sambil menatapi laptopnya terus-menerus. Entah apa yang sebenarnya pria itu lakukan.Elena lalu bangkit mendekati Alby dan berusaha mengintip layar laptopnya yang menyala, namun Alby lebih dulu menutupnya sambil menatap tajam Elena di sampingnya. "Berhenti mengusikku, Elena. Kau tidak akan suka kalau aku marah padamu."Elena mencebik malas, "Kau seperti pengangguran, Al. Diam di kamar dengan memainkan laptopmu. Apa kau sebegitu frustrasi memikirkan Alessia?" tanya Elena membuat Alby berdecak."Jangan sebut namanya. Lebih baik kau keluar, El." usir Alby yang tidak Elena hiraukan. Wanita itu malah bersandar padanya dan menarik paksa laptop Alby darinya. Ketika Elena berhasil melihat isi layar laptop Alby, Elena langsung ber
BAB LIMA TIGA~What is love is always fun?The Ritz-Carlton, Austria, Eropa. AT 06 : 35 PM.Alessia melemparkan dirinya ke atas ranjang. Menatap langit-langit kamar penginapannya yang akan ia tempati untuk satu minggu kedepan. Setelah menyetujui keinginan Alessia untuk berlibur, Michael lalu mengatur jadwal penerbangan Alessia pagi harinya ketika menyadari dalam beberapa hari salju pertama akan turun menyambut Natal dan tahun baru.Alessia menarik napas dalam-dalam lalu membuangnya perlahan. Ia lelah berusaha kuat menahan nyeri dalam hatinya menyadari Alby benar-benar memberi jarak antara mereka. Pria itu bahkan tidak menghubunginya sama sekali. Menyebalkan, tetapi Alessia juga sadar diri.Sejak semalam juga Zavier terus menerus menggodanya karena ia datang sendiri tanpa Alby dan meminta liburan secara dadakan. Alessia tentu tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan Zavier padanya dan malah mengusirnya. Alessia bukan bermaksud menghindar dari masalah. Ia hanya
BAB LIMA DUA~Need a pauseUsai menghentikan perkelahian antara Alby dan Rey, kini Alessia ikut bergabung bersama mereka di sana. Suasana semakin terasa menyesakkan dengan beberapa pasang mata yang masih menatap Rey."Maaf.. Aku kemari bukan untuk membela Rey, tetapi aku merasa perlu memperbaiki ini juga." Alessia menghela napas panjang, "Rey, dia melakukan itu karenaku, sebab itu aku turut meminta maaf pada kalian terlebih, padamu Elena." ucap Alessia menatap mereka bergantian. Tampak gugup."Meski saya melakukannya karena Alessia, tapi Alessia tidak tahu apa-apa tentang ini. Ini murni kesalahanku." imbuh Rey membuat Alessia menatapnya lama.Senyum itu, Alessia akhirnya bisa melihat sedikit kemajuan pada diri Rey. Pria pertamanya sebelum akhirnya ia bertemu dengan Alby. Lalu, pandangan Alessia jatuh pada Emily yang berada di samping Rey, menatapnya dengan senyuman.Ah, bukan hanya perubahan sikap saja, ternyata Rey mulai bisa melihat ke arah Emily
BAB LIMA SATU~RecognitionAlessia duduk di kursi gereja sambil menutup matanya dan berdoa. Semua hal yang telah terjadi padanya, Alessia sebisa mungkin menerima kenyataan itu sebagai sebuah kisah perjalanan hidupnya yang penuh dengan ambisi. Alessia berharap setelah ini tidak akan ada lagi masalah berat yang mengharuskan orang lain mati karenanya lagi. Tidak Veron atau pun Vegan.Semoga kebahagiaan lekas menghamipirnya.Di lain tempat, Rey membulatkan tekad untuk memperbaiki kekacauan yang sempat ia perbuat. Selain pada Alessia dan juga Emily, Rey juga merasa ia perlu menemui seseorang lebih dulu.Rey sudah berjanji akan berubah menjadi lebih baik. Dengan bantuan Emily, perlahan keadaan juga perasaannya mulai membaik dan Rey sudah mulai menerima kenyataan bahwa yang Alessia inginkan bukanlah dirinya. Dan apa yang sempat Alessia katakan ketika itu memang benar.Ketika kau mencintai seseorang, seharusnya kau bisa menghargai pilihannya dan menurunkan
BAB LIMA PULUH Call me baby Alessia duduk lesehan di taman rumah sakit dengan Alby yang menidurkan kepalanya di pangkuan Alessia. Matahari sedang tenggelam, hingga langit di sana mulai berubah warna. Hangat, nyaman sekaligus menenangkan. Rasanya, sungguh menyenangkan. Apalagi saat ini mereka sedang bersantai ria. Menikmati kebersamaan setelah berhasil melewati badai yang cukup panjang, yang cukup menegangkan. Tanpa Alessia sadari, Alby sejak tadi terus menatapnya, mengagumi bagaiamana ketika ia memejamkan mata dan tenggelam dalam lamun nya sendiri. Alessia menikmati semua ini. Setelah smuayang terjadi dan serangakaian kejadian yang membawanya sampai di titik ini, Alessia merasa dia mulai menyadari penting hadirnya Alby do hidupnya. Lelaki yang bersedia turun tangan untuk meneyelamatkannya. Lelaki yang mau mengorbankan diri untuknya. Ah, ternyata rasanya di cintai semenyenangkan ini ya? Alessia baru paham dan sadar kalau itu indah. Kesunyian di
BAB EMPAT SEMBILAN~Better late than nothing at all"Dokter tidak mengizinkanku banyak bergerak, Ale. Aaa.." ucap Alby membuka mulutnya ketika Alessia menyuruhnya makan. Melihat sikap Alby yang manja, membuat Alessia mendengus geli sebelum mneyendokkan makanan ke arahnya."Yang sakit perutmu, tapi kau seolah sakit seluruh badan saja." balas Alessia mencibir. Kembali menyuapi Alby yang dengan senang hati menerima suapannya."Aku Ingin pulang, bagaimana kalau kita kembali ke New York nanti malam?"Alessia tidak menjawab dan malah memanggil perawat, Alby lalu menutup bibir Alessia dengan tangan besarnya sambil tersenyum. "Kau ini.. Seharusnya kau mendukungku, Darling.""Makan saja minta di suapi, sok-sok'an ingin kabur. Istirahat yang benar, setelah pulih baru kita pulang." balas Alessia membereskan peralatan makan Alby ketika makanannya sudah habis.Alby dengan tiba-tiba meraih tangan Alessia hingga jatuh di kasurnya. Meletakkan kepalanya di pu