Share

Bab 840

Penulis: Esther
Sherina langsung panik, merasa apa yang dikatakan Hasan ada benarnya, jadi dia segera pergi mengambil kunci mobil dan bergegas ke rumah sakit bersama Hasan.

....

Setibanya di rumah sakit, Yohan dibawa ke ruang gawat darurat untuk ditangani.

Hasan dan Sherina menunggu di luar.

Sherina merasa gelisah dan setelah berjalan mondar-mandir beberapa langkah, akhirnya dia berkata, "Bagaimana kalau aku telepon Dokter Dion saja?"

Dion pernah menegaskan, jika ada sesuatu yang terjadi pada Yohan, dia harus segera melaporkan pada pria itu.

Sekarang 'kan sudah ada masalah?

Seharusnya, dia melapor kepada Dion.

Dengan suara pelan Hasan berkata, "Lebih baik tunggu sampai Pak Yohan keluar."

Sherina menatapnya, "Dokter Dion adalah dokter pribadi Kak Yohan, nggak ada yang lebih tahu tentang kondisi Kak Yohan selain dia. Aku rasa lebih baik memanggilnya."

Hasan menggeleng, "Sebelum hasil pemeriksaan Pak Yohan keluar, aku sarankan kamu jangan mengganggu Dion."

Sherina terkejut dan bertanya, "Kenapa?"

Belum s
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 841

    Yohan sudah sadar, tetapi saat terbaring di tempat tidur, tatapannya berbeda dari biasanya.Hasan dan Sherina masuk satu per satu."Pak Yohan.""Kak Yohan?"Tatapan Yohan pertama-tama menyapu wajah Hasan, lalu beralih ke Sherina.Tiba-tiba, dia duduk tegak di tempat tidur, meraih gelas air di kepala tempat tidur, dan dengan ganas melemparkannya ke arah Sherina."Plak." Gelas itu jatuh ke lantai, disertai teriakan Sherina, dan pecah berkeping-keping."Pak Yohan!" Hasan juga terkejut dan segera maju untuk menghalangi Yohan.Namun, Yohan mendorongnya dengan cepat, lalu berdiri dari tempat tidur, dan berteriak kepada mereka, "Orang jahat! Kalian semua orang jahat!""....""...."Perubahan yang tiba-tiba ini membuat semua orang terkejut.Hasan terdiam.Sherina bahkan sampai tidak bisa berkata-kata karena terkejut.Yohan melihat mereka, saat ini perilaku dan ekspresinya sangat berbeda dari biasanya."Kak Yohan, ada apa?" Sherina hampir menangis.Yohan tidak mengizinkannya mendekat, masih san

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 842

    "Dokter, apa kamu yakin? Jangan-jangan ini salah diagnosis?" Ekspresi Hasan berubah sangat serius.Seorang bos grup besar, tiba-tiba berubah menjadi anak berusia tujuh tahun? Ini benar-benar seperti kisah horor!Dokter menggelengkan kepala, "Aku berani jamin dengan puluhan tahun pengalamanku sebagai dokter, aku nggak akan salah diagnosis dalam hal ini! Kalau kalian nggak percaya, kalian bisa membawa Pak Yohan ke beberapa rumah sakit lain. Atau panggil dokter pribadinya, aku bisa menghadapinya langsung!"Sherina merasa sangat tidak nyaman; ketika mendengar dokter menyarankan memanggil Dion, dia tegang dan jari-jarinya mengepal erat.Untungnya, Hasan tidak terus mempermasalahkan hal itu.Setelah kejadian ini, dia juga tidak berani memercayai Dion lagi. Dia menyerahkan Yohan sementara kepada Sherina, lalu dia pergi mencari dokter ahli.Hanya Sherina yang tertinggal di rumah sakit, menghadapi Yohan yang hanya memiliki kecerdasan setara anak berusia tujuh tahun.Setelah meluapkan emosinya,

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 843

    Namun saat ini, dia merasa sangat tidak nyaman.Melihat permen itu, akhirnya dia tidak mengulurkan tangan untuk mengambilnya, tapi berkata, "Aku nggak suka permen, kamu saja yang makan?"Yohan menggelengkan kepala dengan tegas, lalu meraih tangan Sherina. Tanpa ragu-ragu dia memasukkan permen itu ke telapak tangannya dengan serius, "Kamu makan."Sherina terdiam.Dia mencoba memaksakan senyuman, berusaha sekuat tenaga, tetapi tidak bisa.Dia merasa sangat tidak nyaman....Hasan pergi, dan hingga malam hari belum kembali.Sherina tidak bisa meninggalkan Yohan sendirian di rumah sakit, tetapi dia juga bingung harus berbuat apa dengan Yohan yang berusia tujuh tahun.Setelah menunggu hingga malam, Sherina baru saja akan keluar untuk menghirup udara segar ketika Dion muncul.Dion keluar dari lift dengan wajah dingin dan aura yang menakutkan.Begitu Sherina melihatnya, secara refleks dia berbalik dan berlari.Namun, sudah terlambat.Dion sudah berada di sampingnya. Dia meraih lengan Sherina

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 844

    Dion memandangnya, tetapi sama sekali tidak berniat untuk menghiburnya.Dia berjalan ke sisi lain, mengeluarkan ponselnya, dan melaporkan kejadian ini kepada Yono.Yono memberi beberapa instruksi, Dion mengangguk berkali-kali, dan setelah menutup telepon, dia kembali ke depan Sherina dan berkata, "Sherina."Sherina kembali tersadar."Tuan Yono bilang, dia nggak percaya Yohan bisa berubah menjadi anak berusia tujuh tahun. Sekarang, ceritakan padaku dari awal hingga akhir, jangan ada yang terlewat!"Sherina merasakan getaran di dalam dirinya.Sebenarnya, jujur saja, dia juga tidak percaya Yohan bisa menjadi seperti ini.Hingga sekarang, dia masih merasa semua ini seperti mimpi.Seseorang yang baik-baik saja, bagaimana tiba-tiba bisa berubah seperti ini?Ketika Dion mengatakan itu, sebuah pemikiran muncul di benaknya, apakah mungkin Yohan berpura-pura?Mengingat keadaan ini, Sherina tidak punya pilihan lain; semua harapannya kini terletak pada Dion. Dan jika Dion tidak bisa, di belakangny

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 845

    Sherina memasuki ruang perawatan, diikuti oleh Dion.Mungkin karena tidurnya terlalu lelap, jadi ketika Sherina dan yang lainnya masuk, dia tidak terbangun.Dion memberikan isyarat, dan Sherina melangkah mendekati tempat tidur, mengangkat tangan dan dengan lembut mendorong Yohan, "Kak Yohan? Kak Yohan?""Hmm?" Yohan terbangun dari tidurnya, menggosok matanya seperti anak kecil. Ketika membuka mata dan melihat Sherina, senyuman cerah melintas di matanya, dan dia meraih tangan Sherina, "Adik, kamu pergi ke mana? Aku sendirian di ruang perawatan dan sangat khawatir."Sherina menenangkan, "Aku keluar untuk menghirup udara segar sejenak.""Oh." Yohan tampak tidak meragukan, bahkan dengan antusias bertanya, "Pergi ke mana mencari udara segar? Di ruang perawatan sangat membosankan, aku juga ingin keluar."Sherina berkata, "Aku akan menyiapkan air untukmu mencuci muka dulu, setelah itu kita bisa keluar, ya?""Baik." Yohan bersorak gembira.Dion tetap berdiri di samping, mengamati dengan tenang

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 846

    Namun, tatapan Dion seolah-olah mengatakan dia bodoh. "Dia hanya mengalami penurunan kecerdasan, bukan bodoh."IQ anak berusia tujuh tahun sudah memahami beberapa hal dasar. Terlebih lagi, Sherina jelas-jelas menuangkan air mendidih di depannya. Jika tidak bodoh, anak usia empat atau lima tahun pasti tahu bahwa air itu panas, bukan?Dion sengaja mengajukan tes seperti ini, sebenarnya untuk menggali lebih dalam tentang Yohan.Jika Yohan benar-benar seperti orang bodoh yang menahan rasa sakit, dengan ceria mencuci muka dengan air mendidih, itu baru menunjukkan bahwa dia benar-benar berpura-pura!Namun, sekarang ....Dia benar-benar tidak bisa membedakan, apakah Yohan ini nyata atau pura-pura.Bagaimanapun, semua perilaku, ucapan, dan kecerdasannya sangat mirip dengan anak berusia tujuh tahun.Dion tersenyum dan berkata kepada Yohan, "Aku dan Sherina baru saja turun dari atap, pemandangan malam di atas sangat indah, udaranya juga segar. Pak Yohan, apa kamu mau pergi mencari udara segar se

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 847

    Jika terjatuh dari sini, pasti akan hancur berkeping-keping.Sherina menggantungkan satu tangannya, sementara tangan lainnya berpegang pada pagar, wajahnya pucat ketakutan, "Dion, apa kamu gila?"Bukankah seharusnya dia menguji Yohan?Kenapa justru dia yang didorong ke tepi?Sherina tidak tahu apa maksud Dion, dia hanya tahu bahwa Dion sangat berbahaya saat ini. Jangan-jangan orang gila ini ingin mendorongnya jatuh terlebih dahulu, lalu mendorong Yohan ... sehingga tidak ada yang bisa membuktikan apa-apa, 'kan?Dion tidak menjawabnya. Setelah mengendalikan Sherina, dia menoleh ke arah Yohan yang masih terpaku dan belum bereaksi. Dia tersenyum dan berkata, "Pak Yohan, bukankah kamu dulu paling membenci adik ini? Sekarang, bagaimana kalau aku bantu kamu mendorongnya dari sini? Kalau dia menghilang, kamu nggak perlu lagi melihat wajah yang kamu benci ini.""Kak Yohan ...."Yohan tiba-tiba sadar, tanpa berpikir panjang langsung berusaha merebut Sherina.Namun, tenaganya tidak sebanding den

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 848

    Di dalam ruang perawatan, Sherina memeluk Yohan sambil menangis tersedu-sedu, "Kak Yohan, kenapa kamu begitu bodoh? Kenapa kamu mau berlutut dan bersujud pada Dion yang rendahan itu demi aku?"Yohan mencoba menenangkan, "Nggak apa-apa. Kalau kamu adikku, maka sudah seharusnya kakak melindungi adiknya. Semua ini memang hal yang seharusnya aku lakukan.""Kak Yohan ...." Sherina terisak dalam pelukannya, tidak bisa menahan rasa harunya. "Kak Yohan, kenapa kamu begitu baik padaku?""Karena kamu adikku."Sherina menggigit bibirnya. "Jadi, apa kamu juga akan berikan apa pun yang aku mau?""Tentu saja." Yohan menjawab tanpa ragu, "Tapi kalau kamu ingin bintang dan bulan di langit, mungkin kamu harus menunggu aku besar."Sherina menggeleng, "Aku nggak ingin bintang ataupun bulan. Kak Yohan, aku hanya ingin kamu.""Apa yang kamu mau dari aku?"Sherina memegang tangan Yohan, menatapnya dengan penuh keyakinan, lalu mencium bibirnya. "Kak Yohan, aku ingin bersamamu seumur hidup. Aku ingin jadi Nyo

Bab terbaru

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 960

    Hasan mengambil pena dan memegang pergelangan tangannya dengan punggung tangan, "Apa yang kamu lakukan?"Lusi menangis, "Hasan! Kamu sudah menikah denganku selama setahun, tapi kamu belum pernah menyentuhku! Apa aku nggak boleh mencari pria lain untuk hiburan? Aku tahu kamu dipaksa menikah, tapi kita sudah menikah. Bisakah kamu menghormatiku sebagai istrimu?"Hasan menunduk, "Kenapa kamu membicarakan hal ini sekarang?"Lusi menggelengkan kepalanya, mendekat untuk memeluknya lagi, dan memohon, "Kak Hasan, aku khilaf, jadi aku melakukan hal seperti itu. Maafkan aku kali ini? Selama kamu jadi suami yang baik, aku berjanji padamu, aku nggak akan pernah keluar dan main-main lagi."Hasan mengulurkan tangan dan melepaskan tangannya, "Nggak perlu. Aku sudah membalas kebaikan keluarga Halim.""Nggak, nggak! Hutangmu pada keluarga Halim nggak akan pernah terbayar seumur hidup! Aku nggak mau bercerai! Kak Hasan, aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu. Aku cuma nggak bisa menahannya. Aku juga seo

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 959

    ....Tiga hari kemudian.Liana, Yohan, Sudar dan Raisa naik ke pesawat.Hasan kembali ke kampung halamannya dan mengadakan pernikahan.Reno bergegas kembali dari tempat lain dan setelah mempelajari semuanya, dia menghela napas, "Kalian semua sangat nggak berperasaan. Kalian pergi melihat aurora dan nggak mengajakku?"Ratna berdiri di sampingnya dan berkata, "Mereka pergi melihat aurora berpasangan. Itu hal yang sangat romantis. Kenapa mereka harus mengajakmu yang jomblo? Kamu mau buat permintaan?"Reno tertawa tak berdaya, "Bu, kenapa ibu sekarang begitu padaku? Mudah buat cari menantu. Putramu memberi isyarat, mereka yang mau jadi menantumu sudah antri sangat panjang!"Ratna melambaikan tangannya, "Aku nggak mau yang lain, aku cuma mau Sinta.""....""Kalau kamu nggak bisa menikahi Sinta, kamu melajang saja seumur hidupmu.""....""Kamu sendiri saja, sebaiknya kamu sendiri saja, sendiri juga lumayan bagus.""...."Malam itu, Reno mengetahui kalau dia telah diblokir oleh Sinta.Dia men

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 958

    "Nggak bisa," dia melambaikan tangannya, "Aku pusing sekali, aku nggak bisa berdiri. Aku akan tidur di sini."Sudar tidak memaksakannya. Dia menatapnya lama dan bertanya, "Bagaimana kalau aku menelepon pacarmu? Minta dia untuk menjemputmu?""Jangan!" teriak Raisa.Kata "pacar" benar-benar merupakan penghinaan besar baginya saat ini.Dia meringkuk dan bergumam pelan, "Aku nggak punya pacar lagi, aku putus ...."Suara musik terlalu keras dan Sudar tidak dapat mendengarnya.Namun, melihat bibir merah mudanya membuka dan menutup, dia penasaran dengan apa yang Raisa katakan, jadi dia berjongkok di depan sofa dan membungkuk untuk mendengarkan.Kali ini dia mendengar dengan jelas.Dia menyentuh wajah Raisa dengan jarinya dan berkata, "Putus?"Raisa setengah membuka matanya dan menatapnya terluka, "Ya."Sudar mengangkat alisnya, "Kenapa?""..." Raisa mengerucutkan bibirnya, tidak mau mengatakan apa pun.Sudar tersenyum dan berkata, "Kamu putus dengannya dan membuat dirimu seperti ini, nggak se

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 957

    Bar itu dikelola oleh dua bawahannya, dan kebetulan mereka berdua juga mengenal Raisa.Mereka berdua memperhatikan Raisa sejak dia masuk dan mengamatinya.Raisa memesan dua gelas anggur, duduk di bilik, dan mulai minum.Seorang pria di dekatnya datang untuk memulai percakapan, tetapi dia memarahinya.Mengutuk dan mengumpat, dan dia mulai menangis lagi.Melihat ada yang tidak beres, kedua pria itu segera menelepon Sudar.....Sepuluh menit berlalu. Liana dan Yohan sedang duduk di dalam mobil, tetapi Raisa tidak keluar.Setelah menunggu satu menit lagi, Liana mengulurkan tangan untuk menarik pintu mobil, "Nggak bisa, aku harus masuk dan mencari Raisa. Dia perempuan, bagaimana kalau dia diganggu?"Yohan berkata, "Aku akan menemanimu."Sebelum keduanya turun dari mobil, mereka mendengar deru sepeda motor yang melaju dari ujung jalan. Dalam waktu sepuluh detik, sebuah sepeda motor berwarna hitam menerobos angin. Seperti kilat hitam, dan meninggalkan bayangan di malam yang kabur.Saat sampai

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 956

    Raisa tumbuh dewasa dengan selalu dimanjakan oleh keluarganya, dan dia hanya pernah ditolak oleh Yohan.Semua orang di sekitarnya tahu perasaannya pada Hasan.Sekarang Hasan mau menikah dengan orang lain, ini adalah pukulan besar bagi Raisa.Tidak heran dia sangat sedih dan mendatangi mereka sambil menangis.Liana menghiburnya, "Jangan khawatir, Yohan akan menelepon dan mencari tahu apa yang terjadi. Hasan adalah bawahan Yohan, dan dia pasti akan mendengarkan Yohan."Kata-katanya sangat efektif. Setelah mendengar itu, Raisa perlahan-lahan berhenti menangis, "Tapi, Hasan pasti akan melakukan apa yang dia janjikan kepada orang lain. Apa dia benar-benar akan mendengarkan Kak Yohan?"Liana tidak bisa menjaminnya, tetapi dia ingin Yohan mencobanya.Mungkin saja ada rahasia lain.Mungkin saja Hasan bisa berubah pikiran.Mungkin saja.Sama seperti dia dan Yohan telah melalui begitu banyak hal di masa lalu, dan kesalahpahaman di tengah-tengah mereka sangat buruk, tetapi pada akhirnya semua aka

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 955

    Suara di seberang telepon sangat berisik, sementara di sisi Yansen sangat sunyi.Beberapa detik kemudian, Yansen memutuskan panggilan telepon itu.Dia mematikan ponselnya dan duduk sendiri di dalam mobil.Dia menunduk, memandang bunga tujuh warna yang kini menjadi spesimen di tangannya sambil tersenyum getir.Siapa yang menyangka, segala usahanya untuk mendapatkan bunga itu pada akhirnya malah membuat Josua yang menang?Yansen menyalakan mobilnya dan melaju kencang, menuju ke tepi pantai.Dia melemparkan bunga tujuh warna yang sangat berharga itu ke laut.Setelah melihat ombak mendorong botol itu menjauh dan perlahan tenggelam ke dasar laut, barulah Yansen berbalik dan pergi....Kabar tentang Linda dan Josua yang telah kembali rujuk tersebar sampai ke Kota Rogasa.Liana dan juga keluarga Reihano, semuanya senang mendengar kabar itu.Meskipun Ratna sempat agak keberatan, bagaimanapun juga, yang paling penting adalah kebahagiaan putrinya.Selain itu, dia juga tak bisa berkomentar banyak

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 954

    Yansen menyerahkan tabung berisi bunga tujuh warna itu dengan wajah sedikit memerah. "Linda, sebelum berangkat, aku membuat sebuah janji. Kalau aku bisa melihat bunga tujuh warna lagi dan berhasil membawanya kembali, aku akan menyatakan cinta kepada orang yang kusukai."Linda tertegun.Sebelum dia sempat mengatakan apa pun, Yansen sudah mengeluarkan sebuah cincin berlian, lalu berlutut dengan satu kaki di hadapannya. "Linda, aku menyukaimu. Sejak pertama kali aku melihatmu, aku sudah menyukaimu. Hanya saja karena berbagai alasan, aku selalu ragu untuk mengatakannya. Apakah kamu bersedia menjadi pacarku? Apakah kamu mau menikah denganku?""...."Situasi yang tiba-tiba ini membuat Linda bingung.Entah bagaimana, beberapa orang yang lewat mulai berkumpul dan bertepuk tangan sambil bersorak, "Terima dia, terima dia, terima dia ....""Aku ...." Linda tidak ingin mempermalukan Yansen, tetapi ...."Maaf, Yansen. Aku nggak bisa menerima pernyataan cintamu."Yansen tertegun.Linda berkata, "Seb

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 953

    Linda tahu bahwa Josua sedang mencoba menghiburnya. Padahal biasanya Josua sangat tahan sakit, tapi barusan dia tidak tahan lagi dan mengerang kesakitan ...."Sudahlah, cepat berbaring saja, jangan sampai lukamu terbuka lagi."Lengan Josua melingkari pinggang ramping Linda, menariknya ke dalam pelukannya dan mereka berbaring bersama di tempat tidur, "Temani aku berbaring."Karena insiden barusan, Linda tidak berani bergerak sembarangan, dan hanya berbaring diam dalam pelukan Josua.Tidak lama kemudian, keduanya tertidur....Linda merawat Josua di hotel selama dua hari, dan lukanya perlahan-lahan mulai membaik.Hari itu, ketika mereka sedang makan, seseorang datang melaporkan bahwa Yansen datang mencari Linda, dan sekarang dia sedang menunggu di lobi hotel.Linda meletakkan sendoknya, "Aku akan pergi sebentar."Saat dia baru saja bangkit, Josua langsung menarik lengannya dan berkata dengan wajah serius, "Nggak boleh pergi.""Dia mungkin ingin bicara denganku. Selain itu, saat di gunung

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 952

    Potongan kain berlumuran darah dan bola kapas berserakan begitu saja di lantai, bercak-bercak darahnya hampir mengering.Linda berjalan mendekati tempat tidur, dan tiba-tiba lututnya lemas. "Bruk" Dia pun jatuh terduduk.Linda meraih tangan yang terkulai di tepi ranjang dan menggenggamnya erat. "Josua, bukankah kamu belum minta maaf padaku? Bagaimana bisa kamu pergi selamanya?"Dengan tangan gemetar, dia membuka kain yang menutupi wajah Josua yang pucat tanpa darah. Air matanya mengalir deras tanpa bisa ditahan lagi.Linda bersandar di tepi tempat tidur, menangis tersedu-sedu dengan hati yang hancur."Josua, dasar bodoh! Kamu nggak menepati janji! Katanya kamu akan membujukku!""Aku bahkan belum sempat memaafkanmu, bagaimana bisa kamu pergi duluan?""Hidup kembali! Aku ingin kamu hidup lagi! Huhuhu ...."Linda menangis dengan sedih sekali, sama sekali tidak menyadari bahwa orang-orang yang tadi berdiri di sekitarnya telah diam-diam pergi. Sementara pria yang terbaring di tempat tidur,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status