Share

Bab 69

Author: Esther
last update Last Updated: 2024-06-03 13:44:13
"Hasan."

Begitu dia keluar dari kantor, Hasan mendengar seseorang memanggilnya. Dia berbalik dan melihat Helena.

Helena mengenakan pakaian setelan Chanel, membawa tas kulit hitam di tangannya, rambutnya telah ditata ulang, dan dia tampak glamor dari ujung kepala sampai ujung kaki. Ini benar-benar berbeda dari Helena yang rendah hati dan konservatif di masa lalu.

"Dimana Pak Yohan?"

Mengingat instruksi Yohan, Hasan mengangkat tangannya untuk menghentikannya. "Sekarang, Pak Yohan sangat sibuk dan tidak bisa menemui orang."

Helena tertegun sejenak, lalu mengangkat ember termos di tangan kanannya, "Aku membuat sup dan membawakan untuknya ...."

"Berikan padaku." Hasan mengulurkan tangan untuk mengambilnya.

Namun, Helena menghindari tangannya dan senyumnya sedikit menyempit, "Aku dengar kalau Liana dipromosikan? Apa dia sekarang berbagi kantor dengan Pak Yohan? Bukankah itu berarti statusnya lebih tinggi darimu?"

Meskipun dia tersenyum, Hasan jelas bisa merasakan ketidaksenangannya.

"Ini ada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dhin Vyo Kar
makin seru
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 70

    "Kak Widia aku tahu kamu pasti punya solusi terbaik, tapi aku juga ceroboh ... kalau aku tahu segalanya akan berkembang seperti ini, aku nggak akan berani. Malam ini, aku akan mentraktir semua orang di restoran Prancis, dan meja sudah dipesan. Selain itu, sangat penting bagiku untuk bisa bekerja di Perusahaan Lewis. Keluarga pacarku sangat baik, dan aku takut orang tuanya akan meremehkanku, jadi aku benar-benar nggak boleh kehilangan pekerjaan ini. Kak Widia, bisakah kamu membantuku memikirkan solusinya? Tolong bujuk Pak Yohan, aku pasti akan berterima kasih padamu."Widia tidak bisa menahannya. Saat dia berbalik dan melihat Helena, dia tiba-tiba punya rencana di benaknya. Dia menarik Helena dan berkata kepada Winda, "Hei, jangan bilang aku tidak membantumu, ya! Ini calon istri bos yang aku ceritakan padamu."Winda menatap Helena dengan heran. Dia melihat Widia berbicara dengan Helena dari kejauhan. Dia tahu kalau Helena mengenakan merek-merek terkenal dan memancarkan rasa kebangsawana

    Last Updated : 2024-06-03
  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 71

    Di ruang istirahat.Liana melihat Yohan membuka tutup salepnya dan bulu matanya bergetar, "Pak Yohan."Yohan berhenti dan menatapnya. Liana berdiri dan berkata, "Itu ... berikan saja salepnya kepada saya. Saya bisa mengoleskannya sendiri."Yohan meliriknya dan bertanya lagi dengan ragu, "Apa kamu bisa melakukannya sendiri?""Ya, saya bisa." Liana mengangguk dengan tegas.Yohan tidak memaksa lagi dan memberikan salep itu padanya, "Ingatlah untuk mengoleskannya, kalau nggak, nanti akan meninggalkan bekas."Saat dia mengatakan itu, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melirik ke bahunya. Memikirkan bahu yang halus dan bulat itu, dia merasa sedikit bersemangat di dalam hatinya."Ya." Liana mengangguk, "Kalau begitu aku keluar dulu ...."Sebelum dia selesai berbicara, ponsel Yohan tiba-tiba berdering.Yohan melihat ponselnya dan menjawab telepon, "Halo."Suara Helena terdengar dari telepon, "Pak Yohan, apa kamu sedang sibuk?""Ya. Ada urusan apa?" Yohan sedang berbicara di telepon, tetap

    Last Updated : 2024-06-03
  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 72

    "Bukankah sia-sia kalau membuang sup ayam yang enak ini?" Yohan berkata sambil menatap Liana, "Liana, apa kamu mau makan sup ayam?"Liana tiba-tiba dipanggil.Helena menggertakkan giginya, tetapi senyuman muncul di wajahnya, "Ya, Liana, kalau kamu suka aku akan menuangkan untukmu. Sayang sekali kalau sup ini dibuang. Aku sudah merebus sup ayam ini untuk waktu yang lama."Liana benar-benar tidak paham. Dia melambaikan tangannya dan berkata, "Saya juga tidak suka sup ayam, terima kasih Pak Yohan dan Kak Helena.""Benarkah?" Helena menunjukkan sedikit kekecewaan di wajahnya, "Sayang sekali."Yohan tidak berkata apa-apa lagi. Dia hanya berkata, "Biarkan saja di sini. Aku akan memberikannya pada Hasan nanti. Dia suka sup ayam."Helena mengerutkan bibirnya, "Oke."....Helena menuangkan kembali sup ayam ke dalam termos. Saat dia keluar, Yohan dan Liana sama-sama sibuk. Pemandangan yang tampak harmonis dan tenang itu sedikit mempesona di mata Helena.Dia berjalan mendekat dan berkata, "Pak Yo

    Last Updated : 2024-06-03
  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 73

    Wajah Liana merah karena marah.Namun, di mata Helena, rona merah ini berubah menjadi rasa malu dan bersalah. Dia berkata dengan suara tenang, "Liana, kamu masih muda, jangan selalu membuat keputusan yang salah dan mengambil jalan yang salah.""Saya tidak ...." Liana ingin membela diri, tetapi tiba-tiba melihat sorot mata Yohan yang lembut, tanpa keraguan, dan sangat tenang. Sorot mata itu bisa menenangkan emosinya.Yohan melihat ujung mata merahnya dan berkata, "Liana, pergi dan panggilkan Hasan."Liana tertegun sejenak. Kalau dia mau memanggil Hasan, dia tinggal memanggilnya dengan meneleponnya. Dia tidak perlu pergi untuk memanggil Hasan. Apa maksudnya dia ingin menyingkirkannya dan berbicara dengan Helena?"Baik." Liana segera berdiri dan berjalan keluar kantor.Begitu pintu ditutup, Helena berkata, "Pak Yohan, bagaimana dengan masalah Winda?"Yohan terdiam selama beberapa detik dan berkata, "Karena kamu sudah bicara, aku akan beri dia kesempatan lagi."Helena sangat gembira dan be

    Last Updated : 2024-06-03
  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 74

    Yohan menunjuk ke sofa di sampingnya, "Pergi dan duduklah di sana. Lihat dan cek lagi baik-baik."Hasan terdiam.Meski dia bingung, dia tetap melakukan apa yang dikatakan Yohan. Dia berjalan ke sofa dan duduk, membacanya dengan cermat berulang kali ....Melihat hampir waktunya pulang kerja, Hasan telah membolak balik dokumennya, tetapi dia masih tidak melihat ada masalah. Dia membacanya lagi kata demi kata, berdiri dan berjalan menuju Yohan, "Pak Yohan, apa masalahnya? Bisakah Anda menjelaskannya dengan jelas?"Yohan mendongak dari komputer, "Apa kamu sudah selesai membacanya?""Ya.""Oke." Yohan melihat ke jam lagi, "Kalau begitu kamu bisa pulang kalau sudah selesai membacanya."Hasan. "Tapi, Anda belum memberi tahu saya, apa salah dokumen ini?""Oh." Yohan mengambil dokumen itu, "Tidak ada masalah, aku cuma mau kamu membacanya beberapa kali lagi. Mungkin saja ada masalah."Hasan terdiam.Yohan mengabaikannya dan memanggil Liana yang sedang mengemasi barang-barangnya untuk pergi, "Tun

    Last Updated : 2024-06-03
  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 75

    Yohan keluar dari tempat parkir bawah tanah dan melihat Liana berdiri di halte bus dari kejauhan. Memikirkan penolakannya, Yohan merasakan emosi yang tidak dapat dijelaskan di dalam hatinya.Saat ini, Helena menelepon dan bertanya kepadanya, "Pak Yohan, apa kamu akan pulang untuk makan malam hari ini?""Aku ada acara, kalian makan saja dulu.""Baiklah kalau begitu." Nada suara Helena terdengar sedikit kecewa, "Kalau begitu, apa kamu mau camilan malam? Aku akan menyiapkannya untukmu terlebih dulu.""Nggak perlu, aku nggak biasa makan camilan. Kamu sibuk dari pagi pasti lelah, istirahatlah lebih awal.""Oke."Setelah menutup telepon, Yohan duduk lama di dalam mobil. Baru setelah dia melihat Liana naik bus, dia mengetukkan jarinya pada kemudi dua kali, lalu membuka kontak nomor di ponselnya dan menelepon Reno."Dimana?""Klub malam." Suara Reno yang bingung terdengar dari seberang, "Kenapa? Kamu mau datang?""Segera." Setelah mengucapkan kata ini, Yohan menutup telepon dan pergi ke klub m

    Last Updated : 2024-06-03
  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 76

    Linda merasa gugup terhadap adiknya. Dia takut adiknya akan tersesat dan dia akan menjadi sasaran orang jahat. Di matanya, Pak Yohan itu bos Perusahaan Lewis yang pastilah seorang pria paruh baya dengan tubuh besar dan perut buncit. Pria seperti ini biasanya sangat bernafsu dan suka menggoda gadis-gadis muda dan cantik di perusahaan.Liana menggelengkan kepalanya, "Nggak, dia sudah punya pacar.""Meski dia punya pacar, dia bisa saja menggodanya di luar.""Nggak akan. Pak Yohan bukanlah orang seperti itu." Liana sendiri tidak menyadarinya. Secara tidak sadar, dia memihak Yohan, takut orang lain akan salah paham atau mendiskreditkannya.Mungkin karena sering mendengar apa yang dikatakan Candra, Linda masih sangat khawatir. Setelah beberapa kata peringatan lagi, dia mengambil sup ayam, menyesapnya beberapa kali dan berkata, "Yah, sup ayam ini rasanya enak sekali. Pacar bosmu sangat pandai memasaknya. Nah, kenapa bosmu memberimu sup ayam yang begitu lezat ini?""Dia nggak suka makan sup ay

    Last Updated : 2024-06-03
  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 77

    "Omong kosong!" Linda meraih tangannya, membelai pipinya dengan jari-jarinya, dan berkata dengan lembut, "Tapi, Liana adikku ini adalah gadis paling lucu dan berperilaku baik di dunia. Kalau suatu saat kamu menikah, kamu harus menikah dengan pria yang baik. Jangan khawatir, aku nggak akan membiarkanmu menderita lagi. Aku akan tetap membuka mata dan mencarikan yang lebih baik untukmu."Liana menggigit bibirnya dan tidak berkata apa-apa.Kakak mengira dia berbicara karena marah, tetapi dia berbicara dari lubuk hatinya. Masyarakat sepertinya selalu memberi label pada anak perempuan 'menikah, punya anak, mengasuh suami dan membesarkan anak', dan laki-laki adalah penopang keluarga. Kalaupun laki-laki melakukan kesalahan, tidak jadi masalah. Nampaknya pernikahan bukanlah sebuah pernikahan, melainkan sebuah belenggu yang tak terlihat pada anak perempuan.Namun, sekarang, Linda sepertinya terjebak dalam lapisan belenggu ini. Liana tahu kalau apa pun yang dia katakan sekarang, kakaknya tidak ak

    Last Updated : 2024-06-03

Latest chapter

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 960

    Hasan mengambil pena dan memegang pergelangan tangannya dengan punggung tangan, "Apa yang kamu lakukan?"Lusi menangis, "Hasan! Kamu sudah menikah denganku selama setahun, tapi kamu belum pernah menyentuhku! Apa aku nggak boleh mencari pria lain untuk hiburan? Aku tahu kamu dipaksa menikah, tapi kita sudah menikah. Bisakah kamu menghormatiku sebagai istrimu?"Hasan menunduk, "Kenapa kamu membicarakan hal ini sekarang?"Lusi menggelengkan kepalanya, mendekat untuk memeluknya lagi, dan memohon, "Kak Hasan, aku khilaf, jadi aku melakukan hal seperti itu. Maafkan aku kali ini? Selama kamu jadi suami yang baik, aku berjanji padamu, aku nggak akan pernah keluar dan main-main lagi."Hasan mengulurkan tangan dan melepaskan tangannya, "Nggak perlu. Aku sudah membalas kebaikan keluarga Halim.""Nggak, nggak! Hutangmu pada keluarga Halim nggak akan pernah terbayar seumur hidup! Aku nggak mau bercerai! Kak Hasan, aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu. Aku cuma nggak bisa menahannya. Aku juga seo

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 959

    ....Tiga hari kemudian.Liana, Yohan, Sudar dan Raisa naik ke pesawat.Hasan kembali ke kampung halamannya dan mengadakan pernikahan.Reno bergegas kembali dari tempat lain dan setelah mempelajari semuanya, dia menghela napas, "Kalian semua sangat nggak berperasaan. Kalian pergi melihat aurora dan nggak mengajakku?"Ratna berdiri di sampingnya dan berkata, "Mereka pergi melihat aurora berpasangan. Itu hal yang sangat romantis. Kenapa mereka harus mengajakmu yang jomblo? Kamu mau buat permintaan?"Reno tertawa tak berdaya, "Bu, kenapa ibu sekarang begitu padaku? Mudah buat cari menantu. Putramu memberi isyarat, mereka yang mau jadi menantumu sudah antri sangat panjang!"Ratna melambaikan tangannya, "Aku nggak mau yang lain, aku cuma mau Sinta.""....""Kalau kamu nggak bisa menikahi Sinta, kamu melajang saja seumur hidupmu.""....""Kamu sendiri saja, sebaiknya kamu sendiri saja, sendiri juga lumayan bagus.""...."Malam itu, Reno mengetahui kalau dia telah diblokir oleh Sinta.Dia men

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 958

    "Nggak bisa," dia melambaikan tangannya, "Aku pusing sekali, aku nggak bisa berdiri. Aku akan tidur di sini."Sudar tidak memaksakannya. Dia menatapnya lama dan bertanya, "Bagaimana kalau aku menelepon pacarmu? Minta dia untuk menjemputmu?""Jangan!" teriak Raisa.Kata "pacar" benar-benar merupakan penghinaan besar baginya saat ini.Dia meringkuk dan bergumam pelan, "Aku nggak punya pacar lagi, aku putus ...."Suara musik terlalu keras dan Sudar tidak dapat mendengarnya.Namun, melihat bibir merah mudanya membuka dan menutup, dia penasaran dengan apa yang Raisa katakan, jadi dia berjongkok di depan sofa dan membungkuk untuk mendengarkan.Kali ini dia mendengar dengan jelas.Dia menyentuh wajah Raisa dengan jarinya dan berkata, "Putus?"Raisa setengah membuka matanya dan menatapnya terluka, "Ya."Sudar mengangkat alisnya, "Kenapa?""..." Raisa mengerucutkan bibirnya, tidak mau mengatakan apa pun.Sudar tersenyum dan berkata, "Kamu putus dengannya dan membuat dirimu seperti ini, nggak se

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 957

    Bar itu dikelola oleh dua bawahannya, dan kebetulan mereka berdua juga mengenal Raisa.Mereka berdua memperhatikan Raisa sejak dia masuk dan mengamatinya.Raisa memesan dua gelas anggur, duduk di bilik, dan mulai minum.Seorang pria di dekatnya datang untuk memulai percakapan, tetapi dia memarahinya.Mengutuk dan mengumpat, dan dia mulai menangis lagi.Melihat ada yang tidak beres, kedua pria itu segera menelepon Sudar.....Sepuluh menit berlalu. Liana dan Yohan sedang duduk di dalam mobil, tetapi Raisa tidak keluar.Setelah menunggu satu menit lagi, Liana mengulurkan tangan untuk menarik pintu mobil, "Nggak bisa, aku harus masuk dan mencari Raisa. Dia perempuan, bagaimana kalau dia diganggu?"Yohan berkata, "Aku akan menemanimu."Sebelum keduanya turun dari mobil, mereka mendengar deru sepeda motor yang melaju dari ujung jalan. Dalam waktu sepuluh detik, sebuah sepeda motor berwarna hitam menerobos angin. Seperti kilat hitam, dan meninggalkan bayangan di malam yang kabur.Saat sampai

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 956

    Raisa tumbuh dewasa dengan selalu dimanjakan oleh keluarganya, dan dia hanya pernah ditolak oleh Yohan.Semua orang di sekitarnya tahu perasaannya pada Hasan.Sekarang Hasan mau menikah dengan orang lain, ini adalah pukulan besar bagi Raisa.Tidak heran dia sangat sedih dan mendatangi mereka sambil menangis.Liana menghiburnya, "Jangan khawatir, Yohan akan menelepon dan mencari tahu apa yang terjadi. Hasan adalah bawahan Yohan, dan dia pasti akan mendengarkan Yohan."Kata-katanya sangat efektif. Setelah mendengar itu, Raisa perlahan-lahan berhenti menangis, "Tapi, Hasan pasti akan melakukan apa yang dia janjikan kepada orang lain. Apa dia benar-benar akan mendengarkan Kak Yohan?"Liana tidak bisa menjaminnya, tetapi dia ingin Yohan mencobanya.Mungkin saja ada rahasia lain.Mungkin saja Hasan bisa berubah pikiran.Mungkin saja.Sama seperti dia dan Yohan telah melalui begitu banyak hal di masa lalu, dan kesalahpahaman di tengah-tengah mereka sangat buruk, tetapi pada akhirnya semua aka

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 955

    Suara di seberang telepon sangat berisik, sementara di sisi Yansen sangat sunyi.Beberapa detik kemudian, Yansen memutuskan panggilan telepon itu.Dia mematikan ponselnya dan duduk sendiri di dalam mobil.Dia menunduk, memandang bunga tujuh warna yang kini menjadi spesimen di tangannya sambil tersenyum getir.Siapa yang menyangka, segala usahanya untuk mendapatkan bunga itu pada akhirnya malah membuat Josua yang menang?Yansen menyalakan mobilnya dan melaju kencang, menuju ke tepi pantai.Dia melemparkan bunga tujuh warna yang sangat berharga itu ke laut.Setelah melihat ombak mendorong botol itu menjauh dan perlahan tenggelam ke dasar laut, barulah Yansen berbalik dan pergi....Kabar tentang Linda dan Josua yang telah kembali rujuk tersebar sampai ke Kota Rogasa.Liana dan juga keluarga Reihano, semuanya senang mendengar kabar itu.Meskipun Ratna sempat agak keberatan, bagaimanapun juga, yang paling penting adalah kebahagiaan putrinya.Selain itu, dia juga tak bisa berkomentar banyak

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 954

    Yansen menyerahkan tabung berisi bunga tujuh warna itu dengan wajah sedikit memerah. "Linda, sebelum berangkat, aku membuat sebuah janji. Kalau aku bisa melihat bunga tujuh warna lagi dan berhasil membawanya kembali, aku akan menyatakan cinta kepada orang yang kusukai."Linda tertegun.Sebelum dia sempat mengatakan apa pun, Yansen sudah mengeluarkan sebuah cincin berlian, lalu berlutut dengan satu kaki di hadapannya. "Linda, aku menyukaimu. Sejak pertama kali aku melihatmu, aku sudah menyukaimu. Hanya saja karena berbagai alasan, aku selalu ragu untuk mengatakannya. Apakah kamu bersedia menjadi pacarku? Apakah kamu mau menikah denganku?""...."Situasi yang tiba-tiba ini membuat Linda bingung.Entah bagaimana, beberapa orang yang lewat mulai berkumpul dan bertepuk tangan sambil bersorak, "Terima dia, terima dia, terima dia ....""Aku ...." Linda tidak ingin mempermalukan Yansen, tetapi ...."Maaf, Yansen. Aku nggak bisa menerima pernyataan cintamu."Yansen tertegun.Linda berkata, "Seb

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 953

    Linda tahu bahwa Josua sedang mencoba menghiburnya. Padahal biasanya Josua sangat tahan sakit, tapi barusan dia tidak tahan lagi dan mengerang kesakitan ...."Sudahlah, cepat berbaring saja, jangan sampai lukamu terbuka lagi."Lengan Josua melingkari pinggang ramping Linda, menariknya ke dalam pelukannya dan mereka berbaring bersama di tempat tidur, "Temani aku berbaring."Karena insiden barusan, Linda tidak berani bergerak sembarangan, dan hanya berbaring diam dalam pelukan Josua.Tidak lama kemudian, keduanya tertidur....Linda merawat Josua di hotel selama dua hari, dan lukanya perlahan-lahan mulai membaik.Hari itu, ketika mereka sedang makan, seseorang datang melaporkan bahwa Yansen datang mencari Linda, dan sekarang dia sedang menunggu di lobi hotel.Linda meletakkan sendoknya, "Aku akan pergi sebentar."Saat dia baru saja bangkit, Josua langsung menarik lengannya dan berkata dengan wajah serius, "Nggak boleh pergi.""Dia mungkin ingin bicara denganku. Selain itu, saat di gunung

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 952

    Potongan kain berlumuran darah dan bola kapas berserakan begitu saja di lantai, bercak-bercak darahnya hampir mengering.Linda berjalan mendekati tempat tidur, dan tiba-tiba lututnya lemas. "Bruk" Dia pun jatuh terduduk.Linda meraih tangan yang terkulai di tepi ranjang dan menggenggamnya erat. "Josua, bukankah kamu belum minta maaf padaku? Bagaimana bisa kamu pergi selamanya?"Dengan tangan gemetar, dia membuka kain yang menutupi wajah Josua yang pucat tanpa darah. Air matanya mengalir deras tanpa bisa ditahan lagi.Linda bersandar di tepi tempat tidur, menangis tersedu-sedu dengan hati yang hancur."Josua, dasar bodoh! Kamu nggak menepati janji! Katanya kamu akan membujukku!""Aku bahkan belum sempat memaafkanmu, bagaimana bisa kamu pergi duluan?""Hidup kembali! Aku ingin kamu hidup lagi! Huhuhu ...."Linda menangis dengan sedih sekali, sama sekali tidak menyadari bahwa orang-orang yang tadi berdiri di sekitarnya telah diam-diam pergi. Sementara pria yang terbaring di tempat tidur,

DMCA.com Protection Status