“Heilen..,” panggil Arthur dengan mengaktifkan pengeras suara.Suaranya terdengar ke seluruh penjuru padang rumput itu. Semua perhatian jadi tertuju pada robot raksasa dengan label Mr G dibagian bawah dadannya itu dan mereka semua tau siapa Mr G.Heilen bingung bagaimana menjawabnya.Itu benar-benar suara Arthur, bagaimana bisa ia sampai di sini.Selalu saja penuh kejutan. Heilen membatin.“Heilen, robot itu memanggilmu. Oooooow…,’’ desis Reene dengan bibir membulat takjub sembari menyikut pinggang Heilen.Heilen melambaikan kelima jarinya spontan pada robot itu, Ia tersenyum simpul dengan pipi memanas di dalam head armornya, jelas Arthur tak bisa melihat wajahnya.“Heilen!’’ panggil robot raksasa itu lebih keras, kemudian lengan besar itu menunjuk sebuah layar monitor yang tiba-tiba menyala pada bagian dadanya dan di sana tertera sebaris kalimat manis yang mencuri perhatian semua orang yang ada di padang rumput itu, merekapun tak bisa berpaling.When I’am with you, it feels like hom
"Arthur, kamu selalu memberiku surprise, bagaimana kalian bisa berada di sini?" gumam Heilen lembut."Lihat lah kapal selam di bawah itu""Oh, kalian yang membawanya?""Tidak, kapal selam itu yang membawa kami.""Tapi kalian yang mengemudikannya, ia tidak bisa mengoperasikannya dirinya sendiri.""Hahaahaha... ""Isssh... ""Kita di ketinggian hampir dua ribu meter, ku harap kamu menyukai view-nya," Arthur menggosok-gosokkan dagu helm pilotnya lembut di kepala Heilen."Tapi sayang aku tak bisa melihat wajahmu, menurutku itu view yang paling indah," cetus Heilen polos. Ia benar-benar ingin menikmati wajah pria dipelukannya ini."Aah.. hahaha.., apakah aku sedang digoda wanitaku?" sahut Arthur sesantai mungkin, Ia bukannya tidak peka gelagat Heilen yang resah menginginkan sentuhan fisik dengannya. Tapi ini bukan saat yang tepat."Heumm ... tidak boleh?" Heilen mendengus lembut dan balik bertanya."Goda aku , lakukan sesukamu, tapi tidak di sini. Nanti aku tidak bisa bisa fokus mengemudik
Tiga Helicopter MH-47G milik angkatan laut Amerika serikat mengudara kembali ke kapal induk , untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke San Diego.Heli pertama memuat mayat-mayat personil the shadows dan para tawanan yang sebagian besar terluka, termasuk Barbara Clarkson, Robert Kanumba dan Vivian Cecilia Benner.Heli kedua memuat perlengkapan persenjataan yang sebagian besar mengalami kerusakan akibat tembakan HPM weapon dari Astrogaltic Submarine milik Astrogun. Diantaranya yang mengalami kerusakan adalah semua robot warrior Spartan dan juga roboguard Athena milik Heilen yang diberikan Arthur. Efek Mega HPM container weapon milik Astrogun benar-benar sesuai prediksi Geon Arthur Yildiz, semua persenjataan dan perlengkapan perang berbasis listrik langsung mengalami malfungsi begitu terpapar radiasi HPM.Heli yang ketiga, membawa personil Seals Team Five yang kembali dengan personil lengkap, meski ada beberapa yang luka ringan.Selanjutnya mereka akan menyerahkan para tawanan ke piha
Astrogun Corpdua hari kemudian.Jeff dan Melinda melewati hari-hari dengan cemas pasca peretasan oleh entitas yang tidak diketahui di Astrogun.Beberapa hari sudah berlalu dari peristiwa itu, semua berjalan tetap normal dan tidak terjadi hal buruk seperti yang Melinda dan Jeff khawatirkan.Sean dan Phillips yang telah pulih seratus persen dari efek zat sarin dan ricin juga tak bisa memberi keterangan lebih jauh. Mereka hanya mengingat suara smartdoor yang terbuka, lalu mereka pingsan tak sadarkan diri.Tak ada jejak apapun yang tertinggal dari sang peretas.Melinda baru saja kembali dari meeting kecil dengan beberapa orang kepala staff. Ia hendak kembali ke ruang kerjanya.Melinda melihat Jeff berjalan menuju ruang Cyber Securuty System. Buru-buru Melinda mempercepat langkahnya untuk mengejar Jeff."Jeff," panggil Melinda, Jeff menoleh dan menghentikan langkahnya."Mel G, hufffh.., " sahut Jeff sembari menarik nafas berat."Apakah ada temuan baru?" tanya Melinda sembari membenarka
Chen meraih selimut dan menutup tubuh polos Melinda yang tak berdaya di ranjangnya."Maafkan aku, Mel," Chen berkata dengan raut wajah penuh penyesalan."kamu tidak bersalah, bukankah kita bersenang-senang." jawab Melinda datar."Mengapa tak bilang kalau ini yang pertama buatmu,""Apa itu penting?"Chen terdiam, tak tahu apa yang harus di katakan atau dilakukannya. Untuk pertama kalinya ia meniduri seorang gadis virgin, sensasinya sangat berbeda, seperti ada sesuatu yang mengikatnya pada gadis ini. Ditambah lagi rasa bersalah yang menderanya."Bisa minta tolong ambilkan pakaianku, aku mau kembali ke kamarku," pinta Melinda tegar, berakting seolah-olah tak pernah terjadi apapun."Apa ini yang kamu bilang pakaian?" tanya Chen ketus sembari mengangkat crop top dan mini skirt yang tadi dikenakan Melinda."harusnya ini ada di bak sampah," lanjutnya seraya melempar dua helai kain itu ke lantai begitu saja."Hei, itu brand terkenal dan mahal,"pekik Melinda." I don't give a f*u*c*k!" (Aku t
New York‘’Waah…, ini kelihatan lezat sekali. Benar-benar mengundang laparku,’’ pekik Heilen riang, tapi netranya tak bisa berpaling dari Arthur yang baru saja menyelesaikan adonan sayur, daging dan telur.Ia sedang memasak atau sedang menggodaku?batin Heilen.Arthur mengenakan celana drawstring cotton yang nyaman sebagai bawahan, atasannya hanya selembar apron tanpa selembar baju sama sekali, sehingga menampakkan guratan otot-otot bak pahatan dewa yunani di tubuhnya yang atletis, pinggangnya yang kokoh menyiratkan sebuah kekuatan, membuat Heilen membayangkan sesuatu yang indah.“Sabarlah tunggu aku sebentar, kita makan bersama,’’ keluh Arthur.‘’Apakah ini sebuah peraturan?aroma masakanmu membuatku kelaparan’’ gerutu Heilen manja sembari mengelus-elus bagian perutnya, bibirnya mengerucut.“Iya,’’ cetus Arthur seraya menahan tawanya melihat kelakuan childish Heilen.‘’Tdak peka’’ lanjut Heilen lagi dari meja makan. Sementara Arthur masih menyajikan makanan yang baru saja masak.Se
New York CityIringan tiga super car memasuki mansion Arthur di New York sore ini.Chen dan Melinda keluar dari salah satu super car, sisanya adalah para bodyguard."Mansion ini seperti istana dan dia tinggal sendirian di sini, kasihan sekali," gumam Melinda."Sekarang dia ditemani Heilen, kekasihnya. Berkenalanlah nanti dengannya,""Oh, Heilen itu nama seorang wanita kan?""Hahahhaha, tentu saja. Dia bukan gay seperti yang kalian gosipkan.""Baguslah. Awalnya ku kira kalian pasangan,""Apa yang kamu pikirkan?! Itu hal paling gila yang pernah ku dengar. Aku tak bisa melupakan jeritan indahmu kemarin malam, ataukah itu tak cukup untuk membuktikan aku penikmat wanita?" goda Chen sembari memperlambat langkahnya agar Melinda tak tertinggal."Kamu sangat berpengalaman, terimakasih atas service-mu yang memuaskan dan membuat pengalaman pertamaku jadi begitu berkesan,"tukas Melinda tak mau kalah." Hei, kau?! "Chen dibuat kesal dengan kalimat Melinda yang provokatif.Awas, berhati-hatilah Me
Disaat Chen membara oleh amarahnya, Arthur sedang berbincang-bincang dengan para eksekutif dari beberapa perusahaan besar yang pernah menjalin kerja sama dengan Astrogun di Venue E."Hai anak muda, apakah ada hewan peliharaan buasmu yang sedang lepas? berhati-hatilah," tegur sebuah suara yang terkesan riang, sedikit kocak namun syarat makna dan mengandung ancaman besar di dalamnya.Arthur menoleh ke sumber suara yang terdengar begitu dekat di belakangnya. Ia cukup terkejut mendapati Edwin Smith big boss ELEXTRA yang berdiri santai menunggu reaksinya."Mr Smith, senang bertemu dengan anda senior, "sahut Arthur sopan kepada pria yang seumuran dengan Alexander Yildiz ayahnya itu.ELEXTRA adalah salah satu perusahaan yang memproduksi mobil canggih berbasis AI dan bertenaga listrik, mirip Tesla." Geon Arthur Yildiz, kami sangat terkesan dengan anda dan Astrogun. Bahkan orang tua ini adalah salah satu pengagummu. Tapi bisakah anda tak mengganggu ELEXTRA dengan hewan-hewan buas peliharaan