(Flashback on)"Robert, target utamamu bukan para agen atau prsonil Seals. Tapi ahli botani bernama Agatha Marin. Dia datang kemari dengan tujuan merusak kerjasama kita dengan para Petagion. Habisi dia sesegera mungkin.'' Perintah Barbara Clarkson yang baru saja tiba di bunker FWFP." Baik, lady. Aku akan segera mengeksekusinya." Jawab Robert dengan penuh hormat kepada wanita yang telah mengadopsinya ini."Dan ingat satu lagi, habisi mereka tanpa sisa, jangan beri mereka kesempatan untuk mengirim bukti apapun ke luar pulau ini. Kau bisa gunakan semua robot warrior dari kelas Dark lord. Aku tak mau ada kata gagal.Ingat! habisi langsung jangan terlalu banyak bermain-main." Tegas Barbara Clarkson."Perintahmu adalah yang utama, lady." Sahut Robert takzim.Kemudian Robert mendatangi ruang pusat komando bunker FWFP (Future Warrior for Peace) dimana para operator robot warrior selalu standby di depan layar monitor sub super computer. Siap menunggu perintah apapun dari Barbara dan Robert."S
San Diego, Present timeHeilen baru saja selesai membantu Darren dan murid-murid senior karate academy untuk membereskan semua pernak-pernik sisa pesta kecil penyambutannya.Pekerjaan yang tampak sepele namun ternyata cukup menyita waktu dan tenaga. Frans juga turut membantu mereka hingga beres, rumah dan halaman pun tampak kembali rapi. Beruntung si baby Lala sedang tertidur pulas jadi Heilen bisa berkegiatan dengan lebih leluasa.Heilen duduk beristirahat di bangku taman belakang sambil menyeka peluh yang jatuh di pelipisnya. "Darren, papa dan mama kemana? " Tanyanya. Ia tak melihat papa dan mamanya sejak pesta usai, begitu juga baby Lala tidak terdengar celoteh lucunya sedari tadi."Mama dan papa bilang tadi mereka sedang bersiap-siap untuk pergi." Frans berinisiatif menjawab sambil turut duduk di salah satu bangku taman."Dokter Frans, pulanglah atau kembali ke kantormu. Kasihan pasienmu menunggu. " Tukas Heilen."Kamu tau aku bisa datang dan pergi ke kantor kapan saja, seharusnya
Bulan Februari adalah penghujung musim dingin di wilayah Amerika, termasuk San Diego. Bahkan dikala siang hari, masih juga terasa dingin di sini.rumah keluarga Munaf di San Diego terlihat sunyi, tak ada kegiatan latihan karate academy seperti hari-hari biasanya. Akademi diliburkan untuk menyambut kepulangan Heilen Putri Munaf.Heilen sedang membuatkan makan siang untuk baby lala dengan sangat kerepotan. Ia menghangatkan bubur sayur mix daging merah sekitar satu menit dan membiarkan Lala bermain sendiri di atas rafsur lantai dengan pengawasan Darren.Belum satu menit si baby sudah menjauh dari alas rafsur yang disediakan Heilen. Ia melanglang buana ke seluruh bagian ruang tengah menghamburkan barang apa saja yang membuatnya tertarik. Baby Lala dalam pengawasan Darren yang lebih banyak fokus pada layar ponselnya.Heilen tiba di ruang tengah dengan semangkuk kecil bubur bayi di tangan. "Ooo... my god, Darreeen... bisakah melepas ponselmu sebentar saja bantu aku menjaga Lala, lihat semuan
Frans melangkah mendekati Heilen. Mengumpulkan segenap kekuatan mentalnya, siap untuk mendengar jawaban terburuk sekalipun. Dan ia sudah sering mendengarnya namun ia menolak untuk menyerah."Apakah kalian akan berjalan-jalan sore? Aku bisa menemani kalian. " Tawar Frans sehangat mungkin."Tidak perlu, aku ingin sendiri. " Jawab Heilen datar.Heilen melanjutkan langkahnya menuju ke jalanan utama. Disamping jalanan utama terdapat jalur khusus pejalan kaki.Frans terus membuntuti Heilen dan baby Lala sambil mendekap buket bunga mawar merah yang membuatnya terlihat aneh."Heilen, ini sudah lebih dari dua tahun sejak kejadian itu tapi kamu belum juga memaafkanku??" Tanya Frans dengan suara bergetar."Aku sudah memaafkanmu sejak lama. Begitu juga kegagalan hubungan kita, aku sudah memaafkan dan melupakan semua itu. " Jawab Heilen santai dan terkesan tak begitu perduli.Frans selalu kesal melihat perlakuan Heilen yang mengangapnya tidak pernah ada, berbeda dengan Heilen yang dulu."Aku tak pe
"Yuhuuuuu….!!!”‘’Hahahahahhahaaa……!!”“Ini luar biasa…..!!’’Keempat remaja usia tujuh belasan itu terus berteriak kegirangan.Darren, Zack, Noah dan Leo sedang dalam perjalanan menuju night club. Kebetulan hari ini adalah hari pertama Zack membawa teman-temannya menggunakan super car Koenigsegg Agera S baru, hadiah dari ayahnya seminggu yang lalu.Zack sengaja mencari jalanan sepi agar bisa menaikkan kecepatan sesukanya. Keempat remaja itu benar-benar menikmati sore menjelang malam yang begitu dramatis dengan pemandangan akhir musim dingin.‘’Darren , kamu kalah taruhan minggu lalu. Jangan bilang kamu akan meminjam uang padaku karena aku juga kalah banyak, hahahahhaa….” Teriak Zack sembari memainkan gas.“Malam ini aku punya cukup uang, giliranku mentraktir kalian minum, bagaimana?” Tanya Darren percaya diri.“Waah, bos baru sedang eksis, hahahahaha…’’ Ledek Noah.Lalu diikuti oleh tawa keras empat sekawan itu.“Gyahahahahahah…!!”‘’Malam ini aku akan bertaruh untuk The Lizard lebi
The Hell’s Bottom ClubDarren Cs memasuki The Hell’s bottom dengan langkah terburu-buru. Teriakan histeris dari para penonton menandakan pertarungan sedang berjalan panas dan sengit.Sebuah Aula tanding yang mampu menampung sampai ribuan penonton. Cukup luas untuk bisnis UFC illegal sekala kecil dan non eksklusif yang sebagian besar penikmatnya adalah para muda-mudi. Setting arena dan pencahayaan juga lumayan memuaskan para penonton.Zack, Darren, Noah, Leo, Selena dan Wendy mengambil tempat duduk yang tersisa. Iya, malam ini penonton hampir full karena kemunculan kembali bintang lama yang dirindukan , Zoe The Hammer yang terkenal tangguh dan satu-satunya yang belum dikalahkan oleh The Lizard.‘’ Howaah, Si Hammer muncul lagi setelah kemenangan terakhirnya dua bulan yang lalu.” Teriak Zack diantara riuh rendah teriakan para penonton.“Leo, ingat aku bertaruh untuk kemenangan The Lizard, walau sebenarnya aku ragu dengan itu. Rasanya feeling-ku lebih condong pada Zoe The Hammer.” Darr
"HAMMER HAMMER HAMMER HAMMER..!! ""DRAGON DRAGON DRAGON DRAGON!!"Sebagian besar penonton menjagokan The Hammer, namun hampir seratus persen penonton wanita meneriakkan nama Dragon.Coach memberikan aba – aba pertarungan di mulai.Hammer masih belum mengambil posisi siaga, tampaknya ia masih meremehkan Darren yang dianggapnya bocah ingusan dan memang Darren bocah ingusan karena umurnya baru tujuh belasan.‘’Hei kid, Kemarilah serang aku . Nyalimu luar biasa, jika kamu bisa bertahan sampai lima menit akan ku berikan setengah bayaranku.” Ujar The Hammer masih meremehkan Darren. Namun ia terkesan dengan tatapan tajam Darren yang tak gentar melihatnya.Anak muda yang pemberani, gumam The Hammer dalam hati.“Pegang kata-katamu.” Balas Darren singkat. Ia mulai memasang kuda-kuda dan siap menyerang.Ia tahu Hammer terlalu gengsi untuk menyerangnya terlebih dahulu.Kali ini Darren harus pandai menggabungkan antara Karate yang memiliki teknik serangan cepat dan langsung berdampak dengan jiu
Darren, Zack dan Leo tak tahu mereka dibawa kemana oleh gerombolan mafia itu, karena kepala mereka dipasangi penutup dari kain hitam. Kedua tangan mereka telah diamankan dengan borgol. Beruntung Noah, Windy dan Selena tidak turut tertangkap bersama mereka.Iring-iringan Supercar yang membawa Darren, Zack dan Leo sampai di sebuah rumah mewah layaknya sebuah istana sang raja."Bocah-bocah bandel, turun dan berjalanlah!"Perintah Fernando sembari memberikan kode kepada anak buahnya untuk menuntun ketiga remaja itu masuk.Gerald Gremio duduk dengan gagah pada singgasananya. Ia telah menunggu Darren dengan cukup sabar. Semua demi Freya Gremio, putri kecilnya.Gerald Gremio adalah pemimpin kerajaan Mafia yang besar dari klan Gremio. Bisnisnya menjalar mulai dari perusahaan besar ternama hingga bisnis gelap illegal.Tiga dari para pengawal itu membuka penutup kain hitam dari kepala Darren, Zack dan Leo.Kini tiga sekawan itu dapat melihat apa yang ada dihadapan mereka dengan bebas, termasuk waj
New York City, Negara Bagian New York, Amerika Serikat.Gedung New York Police Departement (NYPD) tiba-tiba berubah gelap dan senyap, tidak ada lagi suara tembakan, ledakan maupun teriakan. Hanya suara erangan kesakitan yang sesekali terdengar memecah kesunyian. Para polisi, pejabat dan staff gedung NYPD yang masih tersisa memilih untuk berdiam sepi. Jiwa mereka terguncang melihat akibat dari keganasan senjata aneh dan misterius yang belum dapat bisa diidentifikasi. Mereka hanya melihat bayangan hitam kecil serupa lalat beterbangan, lalu tiba-tiba saja tubuh-tubuh bergelimpangan di mana-mana, tembok-tembok jebol di sana sini, bahkan dinding plat baja meleleh layaknya benda cair. Lalu, para robot bersenjata tiba-tiba muncul dari segala penjuru, menyingkirkan siapa saja yang berusaha menghalangi jalan mereka. Karena suasana yang mencekam dan tidak terkendali, pihak pusat pentagon yang baru mempelajari situasinya, segera mengirim pesan untuk para pejabat, staf dan para personil NYPD aga
*****Astrogan Corporation*****.Di luar gedung megah Astrogan, tampak suasana sangat ramai. Mobil polisi berjajar mengelilingi seluruh halaman, tak ketinggalan beberapa mobil lainnya dari CIA dan pasukan khusus Delta force.Arthur dan Chen tidak melakukan perlawanan sama sekali, mereka menyerahkan diri begitu saja. Padahal jika mereka mau, tentu saja mereka bisa kabur dengan mudah. Kali ini Arthur dan Chen sadar kalau mereka telah melakukan banyak pelanggaran yang di larang negara federal. Bahkan mereka telah menunjukkan sikap yang tidak menyenangkan dengan mengabaikan surat dari Menteri Pertahanan yang mengundang mereka untuk datang layaknya tokoh terhormat. Itu menambah catatan buruk kedua pentolan Astrogun tersebut. "Arthur, kita bisa kabur dengan mudah selama persediaan nanobots mencukupi," bisik Chen santai, di antara pasukan khusus yang menggiring mereka menuju ke mobil NYPD."Cukup, Chen. Kita akan menyelesaikan ini baik-baik. Kamu tahu, menteri pertahanan sangat ingin bicara d
Pagi yang hangat di musim semi.Arthur dan Chen duduk berhadapan di bar room. Sebuah meja besar memisahkan mereka. Di atas meja itu teronggok selembar kertas berstempel resmi Kementerian Pertahanan Amerika (Pentagon)."Menteri Pertahanan meminta waktumu. Ia ingin berkunjung langsung ke Astrogun atau kamu sendiri yang datang ke kantornya, tentukan waktumu," Chen membuka suara memecah keheningan di antara mereka.Arthur meraih lembaran kertas di atas meja itu lalu meremasnya hingga tak berbentuk, "Aku akan menghadiri pernikahan Kamila dan Adam, aku tak bisa di ganggu," Ketus Arthur tak bersemangat. Pasti hal yang sangat penting, tapi ia tak perduli dan suntuk."Anda terlihat tak bersemangat Mr Yildiz. Apakah ada aral dan rintangan yang menghadang perhelatan semalam?" celetuk Chen usil. Ia melihat saat Arthur membopong Heilen ke kamarnya semalam, seharusnya hari ini Arthur berbahagia, pikirnya.Arthur terdiam dan melu*mat bibirnya sendiri, sedikit kesal mendengar celoteh Chen. Terbayang
Situasi memang kacau di Venue B, namun sebagian tamu tak ingin beranjak. Mereka menganggap ini momen yang sangat langka. Sebab itu banyak dari mereka yang mengabadikannya."Teknologi persenjataan macam apa lagi itu?" desis salah satu dari mereka.Gerald cs memendam amarah yang begitu dalam melihat keadaan Louis. Aaron kakak Louis menghambur tanpa sepatah kata, menghampiri Louis dan menegakkan tubuhnya perlahan.Bersamaan dengan itu Arthur muncul di dampingi Heilen, Bend Akiro dan timnya. Para pria berseragam jas safari hitam yang semuanya memiliki aura pembantai. Heilen melangkah anggun di samping Arthur. Semua mata tertuju pada mereka dengan nyali yang ciut."Orang kepercayaannya saja sedemikian ganasnya, Bagaimana lagi jika ia Astrogun King-nya," orang-orang berceloteh.Chen berdiri tegar menunggu reaksi musuh-musuhnya dengan tubuh lemah Melinda yang bersandar di dadanya. Ia tak menyadari kehadiran Arthur."Apa yang sudah aku lewatkan?" celetuk Arthur memecah ketegangan yang ada.Ch
Disaat Chen membara oleh amarahnya, Arthur sedang berbincang-bincang dengan para eksekutif dari beberapa perusahaan besar yang pernah menjalin kerja sama dengan Astrogun di Venue E."Hai anak muda, apakah ada hewan peliharaan buasmu yang sedang lepas? berhati-hatilah," tegur sebuah suara yang terkesan riang, sedikit kocak namun syarat makna dan mengandung ancaman besar di dalamnya.Arthur menoleh ke sumber suara yang terdengar begitu dekat di belakangnya. Ia cukup terkejut mendapati Edwin Smith big boss ELEXTRA yang berdiri santai menunggu reaksinya."Mr Smith, senang bertemu dengan anda senior, "sahut Arthur sopan kepada pria yang seumuran dengan Alexander Yildiz ayahnya itu.ELEXTRA adalah salah satu perusahaan yang memproduksi mobil canggih berbasis AI dan bertenaga listrik, mirip Tesla." Geon Arthur Yildiz, kami sangat terkesan dengan anda dan Astrogun. Bahkan orang tua ini adalah salah satu pengagummu. Tapi bisakah anda tak mengganggu ELEXTRA dengan hewan-hewan buas peliharaan
New York CityIringan tiga super car memasuki mansion Arthur di New York sore ini.Chen dan Melinda keluar dari salah satu super car, sisanya adalah para bodyguard."Mansion ini seperti istana dan dia tinggal sendirian di sini, kasihan sekali," gumam Melinda."Sekarang dia ditemani Heilen, kekasihnya. Berkenalanlah nanti dengannya,""Oh, Heilen itu nama seorang wanita kan?""Hahahhaha, tentu saja. Dia bukan gay seperti yang kalian gosipkan.""Baguslah. Awalnya ku kira kalian pasangan,""Apa yang kamu pikirkan?! Itu hal paling gila yang pernah ku dengar. Aku tak bisa melupakan jeritan indahmu kemarin malam, ataukah itu tak cukup untuk membuktikan aku penikmat wanita?" goda Chen sembari memperlambat langkahnya agar Melinda tak tertinggal."Kamu sangat berpengalaman, terimakasih atas service-mu yang memuaskan dan membuat pengalaman pertamaku jadi begitu berkesan,"tukas Melinda tak mau kalah." Hei, kau?! "Chen dibuat kesal dengan kalimat Melinda yang provokatif.Awas, berhati-hatilah Me
New York‘’Waah…, ini kelihatan lezat sekali. Benar-benar mengundang laparku,’’ pekik Heilen riang, tapi netranya tak bisa berpaling dari Arthur yang baru saja menyelesaikan adonan sayur, daging dan telur.Ia sedang memasak atau sedang menggodaku?batin Heilen.Arthur mengenakan celana drawstring cotton yang nyaman sebagai bawahan, atasannya hanya selembar apron tanpa selembar baju sama sekali, sehingga menampakkan guratan otot-otot bak pahatan dewa yunani di tubuhnya yang atletis, pinggangnya yang kokoh menyiratkan sebuah kekuatan, membuat Heilen membayangkan sesuatu yang indah.“Sabarlah tunggu aku sebentar, kita makan bersama,’’ keluh Arthur.‘’Apakah ini sebuah peraturan?aroma masakanmu membuatku kelaparan’’ gerutu Heilen manja sembari mengelus-elus bagian perutnya, bibirnya mengerucut.“Iya,’’ cetus Arthur seraya menahan tawanya melihat kelakuan childish Heilen.‘’Tdak peka’’ lanjut Heilen lagi dari meja makan. Sementara Arthur masih menyajikan makanan yang baru saja masak.Se
Chen meraih selimut dan menutup tubuh polos Melinda yang tak berdaya di ranjangnya."Maafkan aku, Mel," Chen berkata dengan raut wajah penuh penyesalan."kamu tidak bersalah, bukankah kita bersenang-senang." jawab Melinda datar."Mengapa tak bilang kalau ini yang pertama buatmu,""Apa itu penting?"Chen terdiam, tak tahu apa yang harus di katakan atau dilakukannya. Untuk pertama kalinya ia meniduri seorang gadis virgin, sensasinya sangat berbeda, seperti ada sesuatu yang mengikatnya pada gadis ini. Ditambah lagi rasa bersalah yang menderanya."Bisa minta tolong ambilkan pakaianku, aku mau kembali ke kamarku," pinta Melinda tegar, berakting seolah-olah tak pernah terjadi apapun."Apa ini yang kamu bilang pakaian?" tanya Chen ketus sembari mengangkat crop top dan mini skirt yang tadi dikenakan Melinda."harusnya ini ada di bak sampah," lanjutnya seraya melempar dua helai kain itu ke lantai begitu saja."Hei, itu brand terkenal dan mahal,"pekik Melinda." I don't give a f*u*c*k!" (Aku t
Astrogun Corpdua hari kemudian.Jeff dan Melinda melewati hari-hari dengan cemas pasca peretasan oleh entitas yang tidak diketahui di Astrogun.Beberapa hari sudah berlalu dari peristiwa itu, semua berjalan tetap normal dan tidak terjadi hal buruk seperti yang Melinda dan Jeff khawatirkan.Sean dan Phillips yang telah pulih seratus persen dari efek zat sarin dan ricin juga tak bisa memberi keterangan lebih jauh. Mereka hanya mengingat suara smartdoor yang terbuka, lalu mereka pingsan tak sadarkan diri.Tak ada jejak apapun yang tertinggal dari sang peretas.Melinda baru saja kembali dari meeting kecil dengan beberapa orang kepala staff. Ia hendak kembali ke ruang kerjanya.Melinda melihat Jeff berjalan menuju ruang Cyber Securuty System. Buru-buru Melinda mempercepat langkahnya untuk mengejar Jeff."Jeff," panggil Melinda, Jeff menoleh dan menghentikan langkahnya."Mel G, hufffh.., " sahut Jeff sembari menarik nafas berat."Apakah ada temuan baru?" tanya Melinda sembari membenarka