Home / Romansa / Mr Bolton: My Possessive CEO (Bahasa Indonesia) / Chapter 22 Apakah Kamu Merindukanku?

Share

Chapter 22 Apakah Kamu Merindukanku?

Author: Lidya Ann
last update Last Updated: 2021-03-29 00:22:37

Kevin dan Ryan mengendarai mobil mereka menuju ke parkiran. Andrew tiba di lobby dengan Mercedes Sprinter. Saat Kevin dan Ryan sampai di lobby, mereka siap untuk berangkat. Mercedes Sprinter dari luar kelihatan seperti mobil biasa, tapi saat mereka masuk, ruang di dalamnya sudah dimodifikasi seperti jet pribadi. Brian sepertinya telah memodifikasinya menjadi mobil VIP. Terdapat enam reclining seat, satu mini bar, dan TV LED lebar, dilengkapi dengan speaker solid. Karena Brenda tahu Brian ikut pergi karena Anna, dia kemudian duduk di sebelah Anna, membuat Kevin harus duduk dengan teman-temannya.

“Mobil ini keren. Kamu melakukan pekerjaan yang baik dengan memodifikasi ini menjadi seperti jet pribadi” Ryan memuji Brian

"Kelihatannya seperti jetmu," tambah Kevin

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mr Bolton: My Possessive CEO (Bahasa Indonesia)   Chapter 23 Permainan Saat Malam Natal

    Brian berhasil kembali ke kamarnya sebelum makan malam dimulai. Mereka menghabiskan waktu yang cukup lama bermesraan setelah berhubungan seks tetapi panggilan Brenda membuat mereka menyadari bahwa teman-temannya akan segera kembali.Mereka menikmati makan malam yang menyenangkan di luar ruangan, di dekat kolam renang. Setelah makan malam, Ryan mengumumkan bahwa staf menyiapkan anggur, bir, makanan ringan, dan film di ruang rekreasi. Semuanya pergi ke sana dan menghabiskan waktu membicarakan berbagai hal. Brenda bersama Anna ketika Kevin berjalan ke arah mereka dan mereka bertiga tertawa bersama. Brian sedang berbicara dengan Ryan tentang winery dan Mark sendirian. Mark merasa bosan dan tiba-tiba mendapat ide.“Teman-teman… .bagaimana kalau kita berkumpul di dekat perapian dan bermain game,” ucapnya lantang

    Last Updated : 2021-03-29
  • Mr Bolton: My Possessive CEO (Bahasa Indonesia)   Chapter 24 Anna Diam-diam Menangis

    Anna merasa sedikit sedih karena Brian tidak memilih untuk menciumnya. Apalagi ia merasa kecewa terhadap Kevin yang terus menyeretnya ke permainan tersebut. Tiba-tiba ponselnya bergetar. Itu adalah pesan dari bibi Jenny, ibu Chris.'Anna. Aku akan segera kembali ke Sausalito. Aku berharap kita bisa memperbaiki hubungan kita lagi 'Anna seperti dihantam petir, 'Dia kembali!' Anna berkata pada dirinya sendiri. 'Apakah aku siap?' Dia merasa khawatir. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Jenny-lah yang mengutuknya dan marah padanya ketika dia dan Chris mengalami kecelakaan yang merenggut nyawa Chris. Anna masih ingat kata-kata terakhir yang diucapkan Jenny padanya, 'Aku tidak akan memaafkanmu, kamu membunuh anakku dan cucuku, kamu yang seharusnya mati!'Brenda melihat Anna tampak sedih, "Anna, kamu baik-baik saja?"

    Last Updated : 2021-03-29
  • Mr Bolton: My Possessive CEO (Bahasa Indonesia)   Chapter 25 Memenuhi Permintaan Kevin

    Anna menutup matanya tapi dia tidak bisa tidur. Brian memeluknya erat dan dia bisa merasakan tubuh hangatnya disebelah tubuhnya dan bisa mendengar detak jantungnya yang berdetak lebih cepat. Dia mencoba untuk tidur, sementara Brian belum memejamkan mata, dia mengamati Anna lebih dekat. Tangannya terus membelai rambutnya dengan lembut, ketika matanya jatuh ke bibirnya, dia tidak bisa menahan keinginannya untuk menciumnya. Setelah menunggu beberapa saat dan melihat Anna tertidur, dia menciumnya.Dia tidak sadar bahwa Anna belum tidur dan ketika Anna merasakan bibir Brian di bibirnya, dia tiba-tiba membuka matanya. Mata mereka bertemu. Jantung Brian berdegup kencang dan ketika dia melihat Anna menatapnya dalam-dalam, dia menciumnya lagi. Anna balas menciumnya dan mulut mereka terjalin. Brian mengencangkan lengannya di sekitar tubuhnya, sementara tangannya menggantung di pundaknya. Saat mereka mengencangkan pe

    Last Updated : 2021-03-29
  • Mr Bolton: My Possessive CEO (Bahasa Indonesia)   Chapter 26 Dia Menyukaimu

    Anna keluar dari kamar mandi dan menemukan Brenda adalah satu-satunya orang yang tersisa di ruangan itu. Brian sudah kembali ke kamarnya. Anna merasa canggung dan tidak tahu harus berkata apa kepada Brenda.Brenda akhirnya membuka mulutnya dan berkata, “Beberapa saat yang lalu, maaf ! Aku tidak bermaksud bertengkar dengan Brian. Aku hanya, aku tidak tahu. Dia sadar bahwa Kevin mengejarmu, tetapi dia di belakang Kevin juga mengejarmu. Aku mengerti bahwa ini adalah masalah pribadimu, aku tidak boleh campur tangan""Aku tidak akan menyalahkanmu tentang ini. Aku sendiri juga salah. Aku minta maaf karena tidak memberi tahu kamu lebih awal karena aku sendiri masih bingung"“Sebenarnya saat kamu menginap, Brian datang ke apartemenku. Dia datang untuk menjemputmu tapi aku bertanya apakah dia boleh membiarkanmu t

    Last Updated : 2021-03-29
  • Mr Bolton: My Possessive CEO (Bahasa Indonesia)   Chapter 27 Rencana Brian

    Brian marah, Brenda, saudaranya sendiri, mengancamnya. Dia mengejar Brenda dan menariknya dari Mark dan Ryan."Aku menantangmu untuk mengacaukanku Brenda!" Dia memegang pergelangan tangannya dengan paksa.“Ah ... Brian!” Brenda berteriak kesakitanRyan, yang mendengar Brenda, menoleh ke Brian dan Brenda. "Apakah semua baik-baik saja?" Dia bertanya pada mereka, dan melihat Brian memegang tangan Brenda dengan kasar."Ya!" Brian berkata pendekRyan tak berani berdebat dengan Brian meski dia melihat Brian bertindak kasar terhadap Brenda."Biarkan aku pergi!" Brenda mencoba melepaskan diri dari Brian.“Kamu dengar aku, jan

    Last Updated : 2021-03-29
  • Mr Bolton: My Possessive CEO (Bahasa Indonesia)   Chapter 28 Umumkan Pertunangan!

    Anna melihat Brian menikmati makan siang bersama wanita itu. Mereka berbicara dan tertawa bersama. Mereka terlihat sempurna bersama. Hatinya sakit, dia cemburu. Brian tidak memperhatikan dia ada di sana, sebelum staf menawarinya tempat duduk, dia berjalan keluar dari restoran. Dia tidak ingin Brian tahu dia ada di sana. Situasi akan menjadi rumit nantinya. Ketika dia meninggalkan restoran, dia tidak sengaja bertemu dengan Smith.Dia sedikit terkejut saat melihat Smith di sana.Smith dengan tenang memanggilnya, "Ms Berg"Dia tidak mengatakan apa-apa, dia hanya tersenyum padanya dan pergi.Smith tidak mengerti mengapa Anna bertindak seperti itu, tetapi ketika dia memasuki restoran untuk memberikan dokumen pekerjaan untuk Brian, di pintu masuk melihat Brian dengan Ms Robert

    Last Updated : 2021-04-06
  • Mr Bolton: My Possessive CEO (Bahasa Indonesia)   Chapter 29 Move On, Anna!

    Anna naik taksi dan kembali ke apartemennya. Dia akan mengirim pesan ke Brenda tapi teleponnya berdering. Ternyata Brenda lah yang menelponnya lebih dulu.“Anna. Apakah kamu sudah sampai di restoran?”“Emmm tentang itu…”Brenda memotongnya sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, "Aku tidak bisa pergi Anna. Maaf ya! Saat ini aku sedang dalam perjalanan ke bandara. Luke mengirim pesan kepadaku dan ingin bertemu. Ini adalah kesempatan bagus bagiku, jadi aku memutuskan untuk kembali ke New York. ”"Oh begitu. Tidak apa-apa. Hati hati!" Anna lega karena Brenda membatalkan makan siangnya."Oke. Aku harap kita bisa segera bertemu lagi""Aku akan merin

    Last Updated : 2021-04-06
  • Mr Bolton: My Possessive CEO (Bahasa Indonesia)   Chapter 30 Apa yang Kamu Inginkan?

    Jet pribadi Brian mendarat di Bandara Internasional Las Vegas McCarran dengan selamat, Smith mengetuk pintu Brian dan memberitahunya bahwa mereka telah mendarat.Brian keluar dari kamarnya dan memandang Smith dengan dingin.Smith mengerti maksudnya, dia kemudian berkata, "Saya sudah membuat reservasi di Caesars Palace, Mr Bolton""Dia ada di sana?"“Iyaa, dia check in di sana beberapa jam yang lalu.”"Oke"Smith menangani semua check in dan Brian berjalan ke kamar presidensial dan beristirahat sebentar.'Anna akan pergi klub malam ini' pikirnya.Brian menghubungi nomor Smith, "A

    Last Updated : 2021-04-06

Latest chapter

  • Mr Bolton: My Possessive CEO (Bahasa Indonesia)   Epilog

    Di Boisdale Bar Damian duduk sendiri, menunggu Fai datang. Saat itu Jumat malam, mereka berencana untuk menghabiskan waktu bersama di bar, mengobrol sebentar setelah belum sempat bertemu karena jadwal yang padat. Karena Anna dan Damian tidak tinggal bersama, Fai jarang melihat Damian seperti dulu saat bolak-balik menghabiskan waktu bersama Anna. “Hei, maaf aku terlambat!” Fai datang dan duduk di sebelah Damian "Bagaimana kabarmu?" Dia menambahkan "Yah begitulah! Hanya bekerja,” jawab Damian padanya “Saudaraku, aku tahu kita perlu waktu untuk mengenal satu sama lain, tapi aku di sini jika kamu ingin memberitahuku sesuatu,” Fai memberitahunya “Kenapa aku tidak pernah melihatmu

  • Mr Bolton: My Possessive CEO (Bahasa Indonesia)   Chapter 90 Mr Bolton: CEOku, Suamiku

    Anna baru saja mengganti bajunya menjadi gaun tidur saat Brian masuk ke kamar tidur. Dia berjalan ke arahnya dan dia tersenyum saat dia mencium aroma mandi segar istrinya. Dia mendaratkan ciuman di bibirnya dan berkata, "Kamu wangi sekali sayang! Mmm membuatku ingin….. ”"Sayang" Anna memutar matanya“Bagaimana keadaan Ben? Aku pergi ke kamarnya tapi dia sudah tidur,” Brian mengubah topik“Dia lebih baik. Bagaimana kalau kita tinggal satu hari lagi sampai dia merasa lebih baik untuk terbang lagi?” Anna menyarankan"Iya itu lebih baik dan aku tidak keberatan," Brian setuju dengannyaSeseorang mengetuk pintu, lalu pintu itu terbuka dari luar. Itu adalah Brenda.

  • Mr Bolton: My Possessive CEO (Bahasa Indonesia)   Chapter 89 Mencoba Membunuh Benjamin

    Brian, Anna, dan Ben tiba di SoHo setelah waktu makan siang.“Anna…. Sudah lama tidak bertemu!” Brenda berjalan ke arahnya dan memeluknya“Ya Tuhan… .. keponakanku yang ampan,” katanya saat melihat Brian memegang tangan Ben yang berjalan ke dalam rumah. Brenda yang melihat Ben untuk pertama kali, sangat senang melihat keponakannya.“Di mana cucu laki-laki ku?” Cecilia berjalan ke arah mereka"Grandma…." Ben berlari ke arahnya dan memeluknya“Apakah kamu sudah makan siang?” Dia bertanya pada Ben, mengabaikan Brian dan Anna"Belum! Sebenarnya aku sangat lapar,” kata Ben padanya

  • Mr Bolton: My Possessive CEO (Bahasa Indonesia)   Chapter 88 Cecilia Akhirnya Menyerah

    Cecilia kembali ke meja makan setelah panggilan berakhir dan mereka makan siang bersama. Ketika mereka selesai makan siang, Brian menoleh ke Anna, "Sayang, bisakah kamu membawa Ben ke kamarnya?"Anna mengerti dengan cepat, suaminya ingin berbicara dengan ibunya. “Sayang, ayo belajar di kamarmu, oke?” Anna meraih tangan Ben dan keduanya naik ke atas.Brian dan Cecilia berjalan ke taman dan duduk di sana.“Apa yang mommy inginkan?” Brian bertanya padanya“Jadi, kamu menikah lagi dengannya?” Dia bertanya dengan nada yang dalam"Iya! Dan ada satu hal yang perlu di catat, aku akan melawanmu mom, jika mommy mencoba memisahkan kita lagi. Aku akan benar-benar akan meninggalkanmu jika mommy melakuka

  • Mr Bolton: My Possessive CEO (Bahasa Indonesia)   Chapter 87 Mendengarkan Percakapan Anna & Mary

    Anna gugup tapi dia berhasil mengeluarkan suara untuk menyapanya, "Mrs Bolton"Cecilia tidak mengatakan apapun kecuali Ben yang duduk di sebelahnya, bangkit dan berlari ke arah Anna."Mommy! Apakah sudah selesai? mommy dan daddy sudah resmi menikah sekarang? Kita tidak akan berpisah lagi?”Anna tersenyum dan mengangguk padanya, tidak mengatakan apa-apa.Ben sangat senang ketika dia tahu. “Mommy, aku mencintaimu! Terima kasih mommy!” Dia mengatakannya sambil memeluk Anna dengan erat“Apa yang ingin kamu makan untuk makan siang?” Anna bertanya padanya“Mom, maukah mommy memasak untukku?”“T

  • Mr Bolton: My Possessive CEO (Bahasa Indonesia)   Chapter 86 Menggunakan Benjamin

    Fai mengantar Anna dan Ben kembali ke apartemen. Ketika dia kembali ke penthouse-nya, dia menghubungi Smith setelah dia mendapatkan detailnya dari Damian.“Smith?” Fai berbicara dengannya"Siapa ini?" Tanya Smith“Fai! Tolong jangan beri tahu Brian tentang ini!"“Smith, beri tahu aku di mana kalian berdua?”"Mr Davis, saya minta maaf, Mr Bolton melarang saya memberi tahu siapa pun. Dia hanya ingin menghabiskan waktu sendirian kali ini,” jelas Smith“Smith! Ayolah! Ini untuk Anna dan Ben. Dia memaafkannya dan Ben merindukan daddy nya. Aku hanya mencoba membantu mereka. Brian pasti juga akan senang.”

  • Mr Bolton: My Possessive CEO (Bahasa Indonesia)   Chapter 85 Percakapan Anna & Fai

    Ciuman itu…….Anna dan Fai mengakhirinya dengan cepat. Keduanya terdiam, sibuk dengan pikiran masing-masing. Fai melihat Anna tampak bingung. Dia dengan cepat berkata, "Ini sudah larut, aku pikir lebih baik aku pulang!"Anna terkejut, tapi dia menjawabnya dengan singkat, "Oh, begitu!" Dia bangkit dan mengantarnya ke pintu.Fai tersenyum padanya dan segera pergi. Keduanya merasa canggung usai berciuman beberapa waktu lalu.Keesokan harinya, Fai tidak mengunjungi mereka. Anna menghabiskan sepanjang hari bersama Ben di rumah, membantunya menggambar. Akhir pekan sudah dekat, Anna sedikit khawatir tentang bagaimana dia akan menghadapi Fai. Tepat sebelum makan siang, Fai datang ke apartemen. Dia bertingkah seperti biasa, yang akhirnya membuat Anna merasa lega. Me

  • Mr Bolton: My Possessive CEO (Bahasa Indonesia)   Chapter 84 Berciuman

    Anna terbangun di pagi hari oleh ciuman Ben. Ketika dia membuka matanya, dia melihat senyum cerah dari putranya."Selamat pagi mommy"“Pagi sayangku!” Anna menariknya lebih dekat padanya, kemudian meletakkan tangannya di dahinya, memeriksa demamnya. Dia memperhatikan bahwa demamnya telah hilang."Bagaimana keadaanmu?" Dia bertanya"Aku merasa lebih baik, mommy!""Tapi……""Katakan pada mommy!" Anna bertanya lagi"Mommy, aku lapar!"Anna tersenyum mendengarnya. “Beri tahu mommy, apa yang ingin kamu makan untuk sarapan?”

  • Mr Bolton: My Possessive CEO (Bahasa Indonesia)   Chapter 83 Benjamin Demam

    Sebulan telah berlalu sejak Anna kembali ke London.Damian sedang tidak enak badan hari ini dan dia memutuskan untuk bekerja dari rumah. Dia menghadiri meeting virtual dengan kantor SF dan NY dan dia terkejut melihat Brian dan Smith ada di sana. Damian memperhatikan bahwa Brian terlihat lebih dingin dari sebelumnya. Saat rapat, tiba-tiba Ben datang ke kamarnya, menginterupsi.“Uncle Damian, bisakah uncle membantuku dengan iPad ini?” Ben mengatakannya dengan keras saat dia berjalan menuju Damian yang sedang ada meeting virtual.Brian yang sedang berbicara pada pertemuan tersebut, tiba-tiba terdiam. Rasanya seperti sudah lama sekali dia tidak melihat putranya dan tiba-tiba dia melihat Ben melalui webcam. Matanya menatap kosong ke kamera saat dia melihat putranya di sekitar pelukan Damian. Hanya selang bera

DMCA.com Protection Status