Beranda / Horor / Misteri Menara Tanpa Nama / Memeriksa keadaan Selena bagian 2

Share

Memeriksa keadaan Selena bagian 2

Penulis: Ismail Fadillah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-16 23:35:42

Hari – 6.

“Untuk apa seorang lelaki menanyakan kamar seorang perempuan?”

Tanya wanita muda itu yang masih menatapku dengan mencemooh. Aku entah bagaimana masih bisa mempertahankan senyuman kakuku.

“Dia pasti memiliki alasan untuk menanyakan hal tersebut, kenapa kau tak memberi tahukannya saja?”

Kata seorang gadis dengan senyuman di wajahnya, berbeda sekali dengan wanita itu.

“Aurora, Aku tak tahu kau berteman akrab dengan Nona Resepsionis?”

Tanya Arifa pada gadis yang tersenyum itu.

“Ya, kami baru berbincang kemarin, jadi kami tak terlalu akrab, tapi kau bisa mengatakan bahwa kami sudah berteman... benar kan, Nona Resepsionis?”

Tanya Aurora pada Resepsionis itu. Wanita itu nampak malu-malu saat dia memalingkan wajahnya dari kami.

Jelas sekali bahwa Aku akan berbohong jika Aku mengatakan bahwa Aku tak terkejut dengan reaksi tersebut. Terakhir kali Aku melihatnya, dia bersikap sangat dingin pada kami, meski dia sebenarnya masih dingin padaku, tapi jelas dia bukanlah tipe orang yang akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Memeriksa keadaan Selena bagian 3

    Hari – 6.Karena Aku tak sanggup terlalu lama menatap tubuh telanjang Selena, kami memutuskan untuk memberikannya selimut untuk menutupi tubuhnya. Setelah selesai melakukan itu, Aku kembali mengamati tubuhnya.“Apa yang sebaiknya kita lakukan sekarang?”Tanyaku pada Aurora yang juga sedang menatap tubuh Selena.“Hmm, benar juga... kita tak bisa membiarkannya tetap seperti ini, karena dia akan menjadi objek nafsu para lelaki.”Aku tak berpikir ada lelaki di sini yang tertarik dengan tubuh gadis yang sudah meninggal, tapi Aku setuju jika kita tak bisa membiarkan tubuh Selena begitu saja.“Jika kita langsung meninggalkannya, kurasa tubuhnya akan langsung menghilang dengan sendirinya... tapi apa menurutmu lebih baik kita mengambil rekaman video diam-diam atau ada hal lainnya yang bisa kita lakukan?”“Tapi bukankah jika kita melakukan hal tersebut, kita hanya akan mendapatkan gambar yang tak jelas... atau apa kau berpikir bahwa kau bisa menangkap gambar mahluk bayangan yang sempat kau liha

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-17
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Memeriksa dapur

    Hari – 6.“Kenapa kau kembali ke sini?!”Tanya Gordon si kepala koki dengan nada yang sangat marah padaku. Dia tak menutupi sedikitpun kebenciannya pada diriku.“Aku ingin memeriksa dapur ini!”Kataku dengan jujur.“Untuk apa kau melakukan itu?”“Aku ingin tahu apakah ada hal yang kalian sembunyikan di sini atau tidak.”“Satu-satunya yang mungkin kami sembunyikan di sini adalah bahan makanan yang tak ingin kami gunakan dengan sembarangan.”“Apa kau pikir Aku akan langsung percaya dengan apa yang kau katakan, setelah kau berbohong pada kami sebelum ini?”Gordon nampak tak bisa membalas ucapanku. Dia kemudian menyingkir dari hadapanku dan kembali ke pekerjaannya.“Kau bebas melakukan apapun di sini, selama kau tak menggangu pekerjaan kami!”Katanya tanpa berbalik melihat kami. Aku hanya menganggukkan kepalaku sebagai tanda Aku mengerti dengan peringatannya.Aku melihat Arifa dan Aurora yang berdiri di belakangku, lalu kami saling menganggukkan kepala kami, sebelum kami memasuki dapur.“

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-17
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Anna dan Helene

    Hari – 6. Kedua gadis itu menggunakan tanda pengenal di baju mereka, jadi kami bisa mengenali mereka dengan mudah. Gadis yang bernama Anna menganakan pakaian koki berwarna putih yang standar, dia memiliki rambut berwarna hitam yang dikepang menjadi dua bagian yang membuatnya terkesan seperti gadis yang sederhana. Dia tak terlalu tinggi, mungkin hanya sekitar 160 cm, meskipun begitu Aku yakin bahwa dia berusia lebih tua dari pada Aku. Lalu gadis yang bernama Helene itu mengenakan pakaian berwarna hitam yang membuatnya sangat mencolok dibandingkan dengan Koki lainnya yang ada di sini. Apa yang membuatnya lebih mencolok lagi adalah rambut pirang alaminya yang dipotong pendek. Dia memiliki tinggi yang lebih dari pada Anna, mungkin sekitar 3 cm lebih tinggi. Ekspresi wajahnya saat ini berubah menjadi datar, padahal beberapa saat yang lalu dia masih tersenyum bersama Anna. Apakah mungkin kami telah mengganggunya? “Apa kami tak menggangu kalian?” Tanyaku dengan hati-hati. “Tidak masalah

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-17
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Lantai 10

    Hari – 6.Secara mengejutkan, sama sekali tak terlihat seperti apa yang dijelaskan oleh Anna sama sekali. Lantai ini sama sekali tak terlihat seperti lantai 1.Jika lantai 1 dan seterusnya memiliki tampilan yang sangat tradisional di seluruh dindingnya dan hiasannya, tapi lantai ini jelas sekali menampilkan kemewahan yang terdapat pada hotel-hotel bintang 5.Dinding berwarna putih dengan ornamen emas yang menghiasinya, belum lagi lampu-lampu di sini menggunakan pelindung yang terbuat dari emas yang memberikan kesan yang mewah. Bukan hanya itu saja, pintu yang ada di sini juga terkesan sangat mewah dan kokoh, jauh berbeda dengan pintu-pintu yang biasa kami lihat di lantai bawah.Baik Aurora ataupun Arifa sama-sama terkesan dengan pemandangan yang ada di hadapan mereka. Ekspresi mereka jelas mengatakan bahwa mereka tak menduga bahwa ada lantai seperti ini di kamar ini.“Kau berkata bahwa lantai ini tak berbeda dengan lantai 1, tapi dari manapun kau melihatnya, lantai ini jelas sangat be

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-18
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Lantai 10 bagian 2

    Hari – 6.Aku secara tak sadar hampir menyetuh gagang pintu yang ada di hadapanku, tapi tangan Aurora yang memegangiku menghentikan dan menyadarkanku.Aku memandang Aurora dengan wajah terkejut.“Apa kau baik-baik saja?”Tanya Aurora yang nampak khawatir padaku.“Ya, Aku baik-baik saja... tapi ruangan ini.”Aku kembali melihat ke kamar mayat yang ada di hadapanku.“Aku mengerti perasaanmu, tapi kau harus tetap tenang!”Aurora kemudian melihat ke arah sebuah papan peringatan yang ada di samping pintu ruangan itu. Aku secara refleks juga melihat ke arah yang sama dengannya.Di sana tertulis ‘Dilarang masuk bagi siapapun yang tak memiliki izin!’.“Kita dilarang masuk ke tempat ini atau hal yang buruk akan terjadi pada kita.”“Ya, kau benar... maaf.”Aurora kemudian melepaskan tangannya padaku. Aku memegangi pergelangan tangan yang tadi dipegang oleh Aurora. Kalau dia tak menghentikanku tadi, mungkin hal yang buruk akan terjadi padaku. Aku harus berhati-hati lagi.“Apa kalian pernah melih

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-19
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Lantai 10 bagian 3

    Hari – 6. “Apa kau lapar, Arifa?” Tanyaku sambil berjalan mendekat ke Arifa. Aku mengembalikan buku-buku yang ada di tangannya, sebelum menjawab pertanyaanku. “Aku sebetulnya tak begitu lapar, jadi Aku bisa melanjutkan mencari buku di sini... jika kau lapar, kau bisa kembali tanpaku, Asraf!” “Mana mungkin Aku meninggalkanmu sendirian di sini!” Kami juga perlu bertemu kembali dengan Aurora yang pergi entah kemana. Karena dia sudah tahu bahwa kami ada di perpustakaan, jadi lebih baik menunggunya datang ke sini dari pada pergi mencarinya. Aku berharap pengumuman tadi membuat Aurora berpikir untuk berkumpul lagi dengan kita. “Kurasa lebih baik kita melanjutkan mencari buku sambil menunggu Aurora ke sini... seharusnya dia kembali ke sini saat dia mendengar pengumuman itu.” Aku kemudian mengambil buku yang ada di rak sebelah Arifa. Seharusnya dia masih belum memeriksa rak ini. “Hn... Aku mengerti.” Dalam diam kami melanjutkan pekerjaan kami, sementara Helene hanya mengamati kami de

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-19
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Masalah Baru (Bagas)

    Hari – 6.Aku kembali bertugas menjaga ruang makan agar tak ada orang yang memasukkan nama siapapun ke dalam kotak itu. Setelah semakin banyak orang yang meninggal di antara kami, jadi semakin sedikit pula orang yang ingin menjaga tempat ini. Bahkan hanya ada Rock dan Rina yang mau menemaniku berjaga di sini.Karena apa yang baru saja terjadi kemarin, hubunganku dengan Rock menjadi sangat buruk hingga kami sama sekali tak berbicara. Begitu juga dengan Rina. Meskipun tak seburuk dengan Rock, tapi masih ada suasana canggung di antara kami hingga membuat kami kesulitan untuk berbicara satu sama lain.Berkat hal itulah tak ada satupun orang yang berbicara di antara kami yang membuat ruangan ini menjadi sangat sunyi.Yah, setidaknya pengumuman makan siang sudah berbunyi, jadi orang-orang pasti akan datang ke sini untuk makan siang dan menghilangkan suasana sunyi yang canggung ini.Orang yang pertama kali datang ke tempat ini secara mengejutkan adalah Adrian dan Michael. Adrian memasang waj

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-20
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Orang hilang (Bagas)

    Hari – 6.“Apa yang sebenarnya terjadi?”Tanya Rina dengan khawatir.“Aku sendiri tak begitu mengerti... Ria memintaku untuk membiarkannya untuk sendirian di kamar, jadi Aku meninggalkannya sendirian, begitu Aku ingin menengok keadaannya, karena sekarang sudah waktunya makan siang, Aku mendapati bahwa kamar yang dia gunakan sudah kosong... Aku juga memeriksa kamar lainnya, tapi Aku tak menemukannya sama sekali.”Aku bisa melihat ekspresi kekhawatiran di wajah Sarah saat ini, bukan hanya dia, tapi Rina dan Arifa juga sama khawatirnya dengan dirinya.“Apa terjadi sesuatu?”Tanya Rock yang menyadari ekspresi khawatir di antara para gadis yang duduk di dekatku.Aku sempat ragu untuk menceritakannya pada Rock, tapi Aku memutuskan untuk mempercayainya dan menceritakan apa yang baru saja terjadi.“Apa kau mengetahui kemana mungkin dia pergi?”Tanya Rock dengan nada khawatir, begitu Aku selesai menceritakan semuanya padanya.Bukan hanya Rock yang nampak khawatir, tapi beberapa orang yang suda

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-21

Bab terbaru

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Kata Penutup

    pertama Author di GoodNovel. Butuh banyak petuangan untuk menyelesaikan Novel yang satu ini, terutama melawan rasa malas. Meskipun cerita utama dari Novel ini sudah berakhir, tapi Author berencana untuk menuliskan cerita pendek yang menceritakan masa lalu dari setiap karakter yang hanya diceritakan sekilas, keseharian Asraf dan yang lainnya di dalam menara yang tak bisa dimasukkan ke dalam cerita utama, lalu kehidupan sehari-hari mereka setelah tinggal di Desa Tanpa Nama. Kemungkinan besar ceritanya akan di Post di Blog pribadi Author dan bukan di platform ini. Jadi silahkan tunggu cerita Author yang selanjutnya. Author juga mau mengucapkan terima kasih kepada Editor yang telah membantu saya, juga pada GoodNovel yang sudah mau menayangkan Novel ini dan terutama pada para pembaca setia yang mau membaca cerita ini sampai habis. Sampai jumpa lagi di karya Saya yang selanjutnya. TTD Author, Ismail Fadillah.

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Epilog : Desa Tanpa Nama

    Sebulan kemudian.Tak terasa waktu berjalan begitu saja, bahkan pengalaman kami di Menara Tanpa Nama itu mulai terasa seperti mimpi.Menara itu sekarang sudah terbakar dengan hanya menyisakan puing-puing bangunan. Sejujurnya Aku merasa seperti mengalami keajaiban, karena bisa selamat dari api yang dapat membakar semua bagian dari Menara besar itu.Keberuntungan mungkin sedang terjadi pada kami, karena dampak dari terbakarnya menara itu tak meluas sama sekali. Yah, sebetulnya Aku tak tahu itu hanya sekedar keberuntungan semata atau ada semacam kekuatan aneh yang melindungi Desa dari api tersebut.Aku akan berbohong jika mengatakan bahwa Aku tak merasakan apapun saat melihat puing-puing dari Menara itu. Karena meski sebentar, kami telah menghabiskan 10 hari di dalam sana. Dan tempat itu juga menyimpan tubuh teman-teman kami yang telah meninggal. Pada akhirnya sampai akhir kami tak pernah lagi melihat tubuh mereka. Bahkan saat api yang membakar Menara itu te

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Akhir Menara Tanpa Nama (Bagas)

    Hari – 10.Setelah berpisah dengan Asraf, kami semua berjalan menuju pintu keluar dari Menara ini. Kami semua berhenti tepat di depan pintu tersebut, lalu saling melihat ekspresi wajah satu sama lain.“Sebelumnya pintu itu tak bisa terbuka sama sekali, kan?”Tanya Cinta sambil melihat pintu yang ada di hadapannya.“Ya, itu benar... Aku dan Asraf sudah mencoba membukanya.”Jawabku sambil berjalan menuju pintu tersebut, Rock dan Michael juga segera mengikutiku. Kami bertiga kemudian mendorong pintu tersebut. Meskipun berat, tapi kami bisa membuka pintu tersebut, berbeda sekali dengan apa yang terjadi di hari pertama kami datang ke tempat ini.“Pintunya benar-benar terbuka...”Gumam Cinta tak percaya.Aku menutupi wajahku dari sinar matahari yang masuk melalui pintu tersebut. Setelah seminggu lebih tak melihat cahaya matahari, Aku jadi merasa silau dengan cahayanya.“Kita benar-benar sudah bebas.”Aku bisa mendengar gumaman Lisa saat gadis itu berjalan keluar dari Menara ini.“Horeee! Ki

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Percakapan terakhir

    Hari – 10.“Aku benar-benar tak menyangka bahwa Christ akan mengkhianatiku.”Kata Kepala desa sambil melihat kedua orang yang berbadan besar di lantai. Aku bisa melihat ada minuman yang tumpah di lantai, kemungkinan besar mereka diracuni olehnya.“Aku sendiri juga tak menyangka akan hal tersebut.”Balasku dengan jujur. Aku memang tak pernah berencana untuk melibatkannya.“Apakah dia memang menyimpan dendam padaku? Aku tak menyangka bahwa lelaki sepertinya akan menyimpan dendam.”“Itu mungkin salahmu sendiri bahwa kau membunuh salah satu anggota keluarganya.”“Hmm... kurasa kau memang benar.”“Tentu saja Aku benar.”Meskipun dia seharusnya tahu apa yang saat ini sedang kurencanakan, tapi dia tak terlihat panik sama sekali.“Nah, apa sudah kau mengetahui apa yang sedang kurencanakan saat ini?”“Ya, tentu saja.”“Lalu kenapa kau tak melarikan diri?”“Untuk apa? Aku ini sudah tua, bahkan jika kau tak melakukan ini, Aku pada akhirnya akan mati juga.”Kepala desa itu memberikan senyuman ten

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Rencana terakhir

    Hari – 10.“Asraf, apa kau akan melakukan sesuatu yang berbahaya sendirian lagi?”Tanya Sarah yang nampak tak senang dengan apa yang ingin kulakukan.“Ya, kurasa begitu.”Jawabku dengan santai.“Apa kau tak berpikir untuk merubah sifatmu yang satu itu?”Sarah kembali bertanya, tapi dengan nada yang lebih kesal dari sebelumnya.“Untuk saat ini... tidak!”Jawabku tanpa ragu.“Kenapa?”Sarah menghilangkan nada kesalnya dan menggatinya dengan nada sedih.“Tidak ada alasan yang begitu spesial, kurasa Aku hanya bertindak egois.”Aku memberikan senyum lemah saat mengatakan itu.“Apa kau ingat saat Aku berkata ingin merubah tempat ini?”Tanyaku dengan suara lemah, tapi masih dapat terdengar oleh Sarah dan yang lain.“Ya, kau pernah mengatakan itu... kau serius tentang itu, kan?”“Ya, tentu saja... Aku benar-benar berniat untuk melakukannya, tapi untuk melakukan hal tersebut.”“Kau perlu menjadi Kepala desa... betul, kan?”Crona melanjutkan ucapanku dengan nada percaya diri. Aku mengangguk ke

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Berbicara tentang masa depan bagian 3

    Hari – 10.“Tidak ada yang benar-benar kusembunyikan dari kalian tentang sifatku yang asli... Aku memang selalu seperti ini.”Jawabku sambil tersenyum santai.“Apa itu memang benar?”Tapi nampaknya Maria tak percaya dengan perkataanku sedikitpun.“Itu memang yang sebenarnya, kau bisa tanyakan saja pada Bagas... dia sudah mengenalku luar dan dalam, jadi dia seharusnya tahu jika Aku sedang menyembunyikan sifat asliku atau tidak.”Aku melihat ke arah Bagas untuk meminta pendapatnya.“Ya, Aku sudah lama mengenalnya... jadi Aku tahu bahwa dia tidaklah banyak berubah dari sebelum dan sesudah dia datang ke tempat ini.”Jawab Bagas tanpa ragu sama sekali.“Benarkah itu?”Tapi sepertinya Maria meragukan hal tersebut.“Apa yang ingin kau katakan?”Bagas menajamkan pandangannya pada Maria.“Tidakkah kau berpikir bahwa dia sebelum dan sesudah Kakaknya meninggal adalah dua orang yang berbeda?”“Maksudmu?”“Oh, ayolah... Aku tahu bahwa kau sudah menyadarinya... bahwa Asraf yang sebelum dia menjadi

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Berbicara tentang masa depan bagian 2

    Hari – 10.“Jadi apa yang ingin kau lakukan setelah ini, Rock?”Tanya Michael yang sudah mengerti apa yang kami bicarakan, sebelum dia dan Rock bergabung dengan kami.“Kau tahu sudah mengerti bahwa kau tak mungkin terus seperti ini, kan?”Lanjut Michael yang mendesak Rock untuk menjawab pertanyaannya.Rock nampak menggaruk lengan kirinya dengan cangung. Dia sepertinya memang sudah menyadari hal tersebut, tapi sayangnya dia belum bisa menentukan hal yang bisa dia lakukan di luar sana.“Aku selalu berkelahi.”Katanya dengan tiba-tiba.“Hal tersebut membuatku ditakuti oleh banyak orang dan tentu saja mendapat banyak musuh... Aku sendiri tak begitu mengerti kenapa Aku tak bisa menahan diriku, tidak kurasa itu hanya alasanku... Aku hanya bersikap terlalu egois dan tak mau mengerti perasaan orang lain... Aku selalu saja membuat orang-orang di sekitarku kerepotan karena tingkahku yang eg

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Berbicara tentang masa depan

    Hari – 10.“Pertama-tama, mari kita hilangkan suasana kaku di sini dan membicarakan sesuatu dengan lebih santai!”Kataku sambil meregangkan tubuhku agar tubuhku merasa lebih santai.“Kau benar... kita sudah terbebas dari permainan itu, jadi kita lebih baik bersikap lebih santai.”Kata Sarah yang setuju dengan ideku.“Justru itu adalah hal yang kulakukan saat ini... kenapa kalian seperti tidak menyadarinya!”Kata Cinta yang telihat kesal. Tentu saja Aku menyadarinya, jadi seharusnya dia tak perlu marah begitu.“Tenang saja, Cinta... Aku mengerti usaha yang ingin kau lakukan.”Kataku yang membuatnya menoleh ke arahku dengan ekspresi sedikit terkejut.“Eh! Benarkah itu?”Aku menganggukkan kepalaku.“Tentu saja... kau ingin kami melupakan peristiwa buruk yang terjadi di sini, kan? Meski hanya untuk sementara waktu.”Cinta terse

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Pagi yang baru

    Hari – 10.Setelah merapikan tempat tidurku, Aku langsung bergagas mandi dan mengganti pakaianku. Aku sebetulnya cukup menyukai baju baru yang kudapatkan di tempat ini, tapi sepertinya Aku harus meninggalkan baju tersebut di sini, karena setelah diperhatikan ternyata baju itu memiliki noda darah yang sulit dihilangkan. Kemungkinan besar itu adalah bekas pertarungan antara Aku dan Sebastian kemarin. Saat itu dia memiliki banyak noda darah di dirinya, belum lagi dia menggunakan pisau yang basah oleh darah segar.Setelah itu, Aku mengemas kembali barang-barang bawaanku. Aku jadi teringat, Aku membeli obat sebelum ke tempat ini, tapi sepertinya Aku hanya menggunakannya sedikit. Meski begitu Aku memutuskan untuk tetap menyimpannya, karena siapa tahu Aku membutuhkannya.Setelah beres, Aku membawa barang bawaanku keluar kamar. Di saat yang hampir bersamaan, Bagas juga nampak keluar dari kamarnya.“Ah, Asraf... apa kau...”Bagas berhenti bertanya di tengah-tengah, dia kemudian menggelengkan k

DMCA.com Protection Status