“Kalau aku berada di posisimu pada saat itu, aku tidak akan melakukan hal sama seperti yang kau lakukan, Valerie.”Kalimat yang meluncur dari mulut Cedric membuat jantung Valerie berdegup kencang. Wajahnya yang sudah pucat kini bertambah parah. Valerie menggigit bibir bawah dalam diam, tangannya menggenggam kain sprei begitu erat untuk mengungkapkan emosi yang ia rasakan secara tidak langsung.Valerie merasa ketakutannya yang tersembunyi berubah menjadi kenyataan.Walaupun ada keraguan yang bercampur dengan ketakutan yang muncul sesaat, gadis itu memberanikan diri mengangkat wajahnya, ia menatap sosok tampan di depannya untuk sesaat lamanya.“Di mataku, yang kau lakukan itu tidak akan membuat jera orang yang menyakitimu. Untuk benar-benar mengatasinya, Kau perlu memotong permasalahan dari akar-akarnya supaya mereka tidak melompat di depan matamu lagi,” imbuh Cedric lagi, nadanya begitu tenang di mana ketenangannya itu secara tidak langsung membuat Valerie merasakan antisipasi untuk se
Thomas Bowen adalah sahabat dekat dari Joseph Meyer, ayah kandung Valerie. Mereka sudah bersahabat sejak keduanya masuk ke universitas bersama-sama. Dan bersama dengan Thomas, Joseph merintis sebuah perusahaan yang kini menjadi perusahaan utama Keluarga Meyer.Sebagai salah satu founder perusahaan, Thomas memiliki saham yang cukup besar di sana, dan ia juga merupakan pemegang saham terbesar kedua setelah Joseph Meyer. Apabila ayah kandung Valerie tidak menggunakan dana terbanyak ketika merintis perusahaan beberapa tahun lalu, sudah pasti pemegang saham terbesar saat ini adalah Thomas dan perusahaan akan berada dalam naungan nama Keluarga Bowen, terutama ketika konsep dan teknologi berasal dari Thomas sendiri.Valerie pernah bertemu dengan Thomas beberapa kali. Kesan pertamanya terhadap Thomas adalah pria itu merupakan orang yang begitu baik namun memiliki hobi aneh, ia juga terkesan begitu santai serta menjunjung tinggi persahabatannya dengan Joseph. Apabila Cedric tidak memberitahuny
Apabila ada pekerja yang memiliki nasib tragis dengan kesejahteraan di bawah rata-rata, Glory —sistem canggih yang berharap memiliki entitas suatu saat— akan mengacungkan tangan ke atas, sang sistem mengakui kalau ia adalah individu yang dimaksud. Glory tahu betul bagaimana rasanya, karena mendampingi Valerie selama bertahun-tahun bisa dikatakan sebagai pekerjaan yang berbahaya, salah sedikit melangkah maka nyawa kecil sang sistem akan menjadi taruhannya.Valerie Meyer adalah orang yang berbahaya, ia seorang tirani —inkarnasinya di dunia parallel telah membuktikan tabiat tersebut— dan memiliki potensi menjadi seorang penjahat besar —yang tentu saja juga sudah dibuktikan dimana dirinya menjadi teroris di era interstellar dan menghancurkan sebuah negara federasi—Tidak ada orang yang menyangka kalau di balik persona Valerie yang terlihat seperti gadis lemah tersimpan jiwa yang berbahaya seperti itu, bahkan Glory pun juga tidak menyadarinya sampai sang sistem berkali-kali merasakan siksa
Pesta amal yang diselenggarakan oleh Hartz menjadi salah satu event yang sangat dinanti-nantikan oleh banyak pihak. Tamu undangan yang datang ke acara tersebut memiliki status dan wibawa yang tinggi di Milford, banyak dari tokoh politik maupun pengusaha besar hadir dalam pesta amal itu, bahkan selebritis yang masuk dalam jajaran tamu undangan pun memiliki reputasi besar sebagai artis papan atas.Di mana ada tokoh terkenal dalam sebuah acara, di sana juga terdapat banyak wartawan yang berjaga di depan hotel tempat acara dilakukan.Kilatan lampu dan jepretan kamera terus bergulir di depan lobi hotel, mengambil gambar tamu yang masuk ke tempat itu. Di luar sana terlihat ada banyak mobil yang mengantarkan tamu penting pun masuk dalam pelataran hotel, sampai beberapa menit ke depan banyak tamu undangan yang telah datang untuk menghadiri acara tersebut.Acara yang diselenggarakan oleh Organisasi Hartz merupakan acara yang besar. Daripada disebut sebagai pesta amal untuk menggalang dana, aca
Lampu dalam ruangan besar meredup dan hanya menyisakan sedikit pencahayaan yang mengarah pada panggung besar di depan sana. Bersamaan dengan redupnya semua lampu dalam ruangan, beberapa lampu besar yang terpasang pada lantai kayu di panggung pun mulai menyala, memberikan penerangan sempurna yang memfokuskan perhatian semua orang pada panggung besar di depan sana. Tidak lama kemudian tirai merah tebal yang tadinya menutupi area panggung pun kini terbuka.Ketika tirai panggung terbuka, seorang wanita yang mengenakan gaun cheongsam warna merah telah berdiri di sana. Wanita itu memiliki paras cantik, tubuhnya semampai dengan lekukan yang bisa diibaratkan seperti gitar spayol. Sepatu hak tinggi yang dikenakannya membuat kaki jenjang wanita itu terlihat semakin panjang. Ia terlihat begitu percaya diri, senyuman kecil pada bibir yang dipoles oleh lipstick warna merah menghiasi wajahnya, bahkan senyumannya melebar kala semua perhatian tertuju padanya.“Saya mengucapkan selamat datang kepada t
“Nomor 35 menawarkan harga 330.000 dollar untuk kalung mutiara pink ini. Apakah ada yang ingin menambahkan lagi??” seru si MC, ia terlihat semakin antusias.Status pria nomor 35 tadi begitu mengintimidasi sampai tidak ada orang yang berani melawannya. Akan tetapi hal itu tidak berlaku pada Valerie, dengan percaya diri gadis itu mengangkat nomor miliknya dan menyerukan harga 400.000 dollar, menambahkan 70.000 dollar secara langsung untuk mengungguli harga yang diberikan oleh pria nomor 35.“400.000 dollar!! Apakah ada yang ingin memberikan tawaran harga yang lebih tinggi lagi?” Si MC kembali melemparkannya kepada tamu undangan.Pria nomor 35 menggeretakkan giginya, tatapannya begitu gelap ketika mengarah kepada Valerie. Namun tatapan itu langsung disembunyikannya setelah ia mendapatkan tatapan tajam dari Cedric yang duduk di sebelah Valerie, Cedric memberikan peringatan kepada pria itu untuk tidak menyentuh Valerie ataupun membuatnya marah. Si pria nomor 35 tidak mengenal Valerie, akan
Setelah barang terakhir yang merupakan sepasang cufflinks berlian hasil karya desainer Italia bernama Menici jatuh ke tangan Valerie, pelelangan untuk acara amal malam ini pun resmi berakhir.Nama Valerie Wyatt nee Meyer menciptakan sebuah ombak besar di kalangan keluarga kelas atas setelah acara pelelangan berakhir. Kali ini bukan karena ia menjadi istri dari pengusaha muda ternama, namun karena aksinya yang menghabiskan 150 juta dollar dengan membeli enam belas dari dua puluh barang yang dilelang malam ini.Banyak orang berpikir Valerie terlalu arogan karena menghamburkan uang sebesar itu, bahkan tidak jarang dari mereka yang berpikir kalau status yang Valerie sandang sekarang ini membuatnya semakin terbang di atas awan sehingga ia tidak memedulikan dirinya telah menyinggung banyak orang karena aksinya barusan. Mereka yang hadir dalam pelelangan itu tidak yakin Valerie bisa mengeluarkan 150 juta dollar dengan mudah, mereka berpikir Cedric pasti marah karena Valerie telah menghambur-
“Apa yang kalian lakukan di sana?”Pertanyaan itu kembali diutarakan oleh Valerie. Nadanya begitu dingin, emosinya tersebut terefleksi pada sepasang mata biru langitnya yang kini tengah menatap sepasang laki-laki dan perempuan yang ada di depannya.Cedric dan Madison, dua orang teman lama yang katanya mirip seperti pasangan serasi apabila Cedric tidak memilih Valerie menjadi istrinya. Hari itu Valerie mendengar beberapa kali kalau keduanya sangat serasi dan lain sebagainya dari banyak orang, bahkan kebetulan sekali keduanya menghadiri pesta amal ini lalu bertemu. Mata Valerie terasa sakit ketika melihat kedua orang itu berdiri dalam jarak yang cukup dekat seperti sekarang ini.Ikatan tak kasat mata yang mengekangnya pun terlepas, Valerie kembali berjalan mendekat ke arah mereka. Gerakannya tidak terburu-buru, bahkan bisa dikatakan cukup santai seperti orang yang tengah berjalan-jalan sambil melihat sesuatu yang menarik perhatian mereka. Valerie tidak terlihat seperti orang yang memerg
“Cedric, apa kau tahu siapa sopir di mobil box yang mencoba membunuh kita pada waktu itu?” Pada akhirnya Valerie melontarkan pertanyaan itu kepada Cedric, berharap sang pemuda bisa memberinya jawaban.Walaupun sebenarnya Valerie tahu identitas dan motif sang sopir mobil box yang mencoba membunuh mereka —terutama dirinya— pada waktu itu, Valerie ingin tahu jawabannya dari mulut Cedric sendiri. Mengingat Cedric memiliki koneksi yang kuat dan dia bisa dengan mudah mendapatkan informasi yang lebih lengkap dibandingkan dirinya, Valerie memutuskan untuk menanyakan hal itu pada suaminya. Dugaan Valerie tepat, Cedric tidak membuatnya menunggu lama, pemuda itu menganggukkan kepala sebagai jawaban positif.“Aku sudah mengurus semuanya. Orang yang berniat membunuh kita pada waktu itu adalah Bryan Mort, dan motifnya melakukan percobaan pembunuhan adalah uang. William Meyer, kakakmu, menyuruh Mort untuk membunuhmu dengan memberikan imbalan 200.000 dollar. Setelah polisi menangkap Mort di kediaman
“Nggh…”Erangan kecil yang tertahan terdengar dalam ruangan itu. Si pemilik suara yang telah tertidur sejak beberapa hari lalu pun mulai tersadar. Kedua matanya yang tertutup bergerak beberapa saat, kemudian mereka terbuka sedikit demi sedikit dan memperlihatkan sepasang mata biru langit yang begitu cemerlang. Si pemilik mata itu, Valerie, mengerjapkan matanya untuk beberapa saat untuk mengusir rasa lelah yang ia miliki.Pandangannya sedikit buram, membuatnya tidak bisa melihat dalam beberapa detik ke depannya. Hal ini tidak membuat Valerie panik, gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali, dan kurang dari dua menit kemudian perlahan-lahan penglihatannya pulih.Hal pertama yang bisa Valerie lihat adalah warna putih. Warna itu mendominasi tempat di mana Valerie berada, bahkan perabotannya pun juga didominasi oleh warna putih. Aroma alkohol yang Valerie cium membuatnya tahu ada di mana dirinya sekarang. Gadis itu mengangkat tangan kiri, di sana ia menemukan adanya selang IV terhubung
Dalam waktu singkat, luka toreh di kening Cedric yang tadinya masih mengucurkan darah segar kini mulai tersegel, dan tidak menunggu waktu lama luka tersebut mengering —hanya meninggalkan bekas darah. Selain itu, wajah Cedric kembali berseri, suhu tubuhnya juga kembali normal, dengan begini Valerie harap trauma di kepalanya pulih setelah pemuda itu mengonsumsi setengah waktu kehidupan yang Valerie berikan padanya.[Analisa yang sistem ini lakukan sudah selesai. Kesehatan Cedric bertambah dan mencapai 80% setelah mengonsumsi waktu kehidupanmu. Trauma di kepalanya juga berangsur-angsur pulih, begitu pula dengan pendarahan di otaknya mulai menghilang. Kita tinggal menunggu waktu saja sampai dia bangun.]Valerie mengembuskan napas lega, gadis itu menganggukkan kepalanya sebagai balasan singkat atas informasi yang Glory berikan padanya. Kondisi Cedric sudah stabil dan tidak lagi berada dalam bahaya seperti sebelumnya, kali ini Valerie benar-benar merasa puas karena memiliki waktu kehidupan
Setelah keningnya menghantam dashbor dengan keras saat mobil terjun ke sungai, pandangan Valerie menggelap, kesadaran gadis itu menghilang selama tiga menit lamanya. Dalam kurun waktu yang singkat itu, mobil yang ditumpangi oleh Cedric dan Valerie tenggelam ke dasar sungai. Bagian body mobil penyok, area depan—belakang juga ringsek dan hampir tidak berbentuk. Beruntungnya kaca jendela mobil yang telah digantikan dengan kaca anti-peluru tidak pecah, sehingga air dari sungai tidak masuk ke dalam dan masih memberikan udara bagi kedua penumpang yang berada di dalamnya.[Valerie…]Sebuah suara memanggil nama Valerie. Suara itu terdengar panik dan terburu-buru, kepanikan yang dimiliki oleh sang sistem tersebut membuat kesadaran Valerie perlahan-lahan kembali pada tubuhnya.[Valerie, ayo bangun! Valerie!!]Lagi-lagi namanya dipanggil. Valerie mengernyitkan kening, kemudian desisan kecil ikut keluar dari bibirnya. Kedua mata Valerie tertutup mulai bergerak, lalu perlahan-lahan terbuka setelah
“Orang ini benar-benar nekat. Bagaimana mungkin ada orang yang berani melakukan percobaan pembunuhan di tempat ramai seperti ini?!!” Valerie mengatakan apa yang ada dalam pikirannya.Mobil yang mereka tumpangi berusaha untuk menghindari hantaman dari mobil box yang kini melaju di sebelah mereka. Beberapa kali Cedric memutar kemudi dan membantingnya, selain itu dia juga dengan cekatan menghandel gigi perseneling serta rem untuk menopang laju mobil. Melihat keahlian Cedric yang tengah mengemudikan mobil untuk bertahan hidup, Valerie bisa melihat kalau pemuda itu benar-benar ahli, bahkan tidak mustahil juga sebelum ini Cedric pernah melaju dalam trek balapan mobil ketika ia masih remaja.Tubuh gadis itu hampir terbanting kembali kalau bukan karena sabuk pengaman yang dikenakannya. Hantaman yang diberikan oleh mobil box itu diterima telak oleh mobil yang mereka tumpangi, Cedric tidak bisa menghindarinya, akan tetapi ia cukup cerdik untuk menambah laju kecepatan sehingga mobil mereka tidak
Ketika bulan Desember datang, musim dingin juga ikut datang bersamanya. Hampir tiap hari salju turun dari langit, butiran putih salju yang turun membuat warna Kota Milford menjadi lebih monoton dari biasanya, udara dingin pun juga terus menyerang sampai membuat orang enggan untuk keluar rumah atau sekedar menjalankan aktivitas mereka. Meskipun orang-orang ingin sekali meringkuk di bawah selimut untuk mencari kehangatan, di akhir bulan Desember terdapat perayaan akhir tahun dan juga menyambut pergantian tahun yang dinantikan. Banyak orang merasa antusias dengan hal itu.“Tidak terasa pergantian tahun akan segera terjadi,” gumam Valerie. Napasnya menghembuskan kabut tipis di depan, gadis itu beberapa kali bermain-main membuat kabut tipis tersebut, seperti seorang anak kecil yang menemukan mainan baru. “Tahun baru ada di depan mata.”Dengan tubuh yang dibalut oleh jaket tebal warna lavender dan syal hangat terikat di leher, Valerie menjulurkan kedua tangan ke depan. Butiran salju jatuh d
“A-apa?” Mulut Valerie terbuka, begitu pula dengan kedua matanya yang membulat sempurna. Apakah yang barusan didengarnya sebuah halusinasi? Valerie tadi mendengar kalau Joseph Meyer akan berurusan dengan polisi, apakah itu benar?Cedric yang melihat istrinya hampir terjungkal akibat keterkejutan yang diterima pun dengan segera menangkap tubuh gadis itu. Satu lengan memeluk pinggang Valerie, lalu dengan cekatan Cedric menarik gadis itu ke arahnya sampai tubuh keduanya menempel pada satu sama lainnya. Napas lega terdengar dari sang pemuda kemudian, matanya yang sedikit menggelap itu berkilau penuh akan kepasrahan. Pemuda itu tidak pernah membayangkan kalau Valerie memiliki kecerobohan seperti ini.Apabila Cedric tidak segera menangkap Valerie dan membantunya, pastinya sekarang ini gadis itu akan jatuh tersungkur di atas tanah berumput yang tumbuh terawat di area taman. Walaupun rumput di sana bisa mengurangi rasa sakit, tetap saja rasa sakit dan bahkan luka akan muncul ketika terjatuh.
Cerita Valerie mengenai Joseph Meyer yang meneleponnya tadi siang dan bagaimana telepon tersebut berjalan hampir satu jam lamanya meluncur begitu saja dari mulut Valerie. Bukan hal umum lagi kalau Joseph tidak menyukai Valerie yang dikiranya adalah anak haramnya, bahkan sebelum ini dia juga tidak memiliki inisiatif untuk menghubungi gadis itu. Namun, ketika dirinya sudah berada di ujung tanduk, hal pertama yang Joseph lakukan setelah hal lainnya tidak berhasil dilakukan adalah mencari Valerie, dan lucunya juga panggilan yang dilakukan pria itu berlangsung cukup lama.“Dan kau tahu, hampir satu jam lamanya dia menyuarakan komplain terus-menerus mengenai Bowen, lalu dia juga mengatakan kalau seharusnya dirinya mendepak Bowen dari perusahaan sejak lama.” Valerie menceritakan kembali apa yang dia tangkap dari telepon Joseph tadi siang. Ia cukup bersemangat ketika melakukannya —berbagi gosip dengan Cedric, terutama dengan Cedric sendiri yang memilih untuk menjadi pendengar setia ceritanya,
[Kakak? Jangan bercanda. Valerie tidak memiliki kakak, terutama setelah fakta mengatakan dia bukanlah bagian dari Keluarga Meyer.]Sebelum Valerie bisa memberikan komentar mengenai hal itu, Glory terlebih dahulu menyuarakan hatinya. Valerie tersenyum kecil, hatinya tidak berombak sedikit pun, bahkan dirinya bisa dikatakan sangat senang serta menunggu untuk melihat sebuah drama terulas di depan matanya. Ia tidak perlu menjadi orang pintar untuk menebak identitas orang yang mengaku sebagai kakaknya, kelihatannya Regina terlalu bodoh sampai dia berlari lagi ke tempat Valerie dan meneriakkan keberadaannya di sana.Apakah gadis itu sudah lupa dengan jebakan gagal yang dirancangnya untuk Valerie tempo hari? Bahkan karena itu Regina harus mengorbankan bidak catur yang telah bersusah payah ia letakkan di samping Valerie. Tidak hanya gagal sebagai hasilnya, Keluarga Meyer pun harus berhadapan dengan Cedric yang ingin membalaskan dendam istrinya.Dan tidak lama setelah hal itu berlalu, Regina t