Di luar Reruntuhan istana,
|| Ini sihir yang sangat luar biasa. || Ujar Nina tampak senang. Namun tiba-tiba saja tubuhnya mulai bercahaya.
|| Nina Chan? || Morine terkejut... dan disaat yang bersamaan efek sihir Raksasanya habis. Semua orang menyusut dan kembali ke ukuran semula.
|| Nina Chan? Apa yang terjadi denganmu? || Tanya Ria yang menghampirinya.
|| Aku terlalu banyak menggunakan energi Mana. Saat ini karena tubuhku hanya sebuah astral proyeksi tanpa ada roh iblis kuno yang bersemayam, kekuatan sihirku menjadi terbatas. || Jawab Nina.
|| Kenapa kamu tidak bilang dari tadi? || Ujar Morine tampak mengomelinya..
|| Maafin saya. Tapi, jika tidak kugunakan sihir itu, Raja Iblizo tidak akan kalah. || Jawab Nina dengan gugup...
|| Nina Chan..... Kamu jangan tinggalkan aku. || Tanpa sadar Nijiro menerjang dan memeluknya sembari menangis...
|| Tenanglah aku tidak akan mati. Mungkin untuk sementara ini, aku akan berhiberna
Kembali ke dalam Istana Garla, || Nijiro San... Akhirnya kita bisa bertemu... || Mendengar namanya, Shera terkejut... Tampak dia mulai meneteskan air mata. Namun, diwaktu bersamaan, tiba-tiba Tubuhnya adan Squadnya bersinar.... || Ada apa dengan tubuh ini? || Tanya Silva tampak bingung. || Waktu kalian sudah habis. Kalian akan segera kembali ke dunia kalian... || Jawab Merina. || Tunggu dulu, Shera San. Ada banyak sekali hal yang ingin kutanyakan. Selama ini aku terus mencarimu!! || Ujar Nijiro tampak berusaha menahannya. || Tidak apa-apa, Nijiro San. Mungkin sekarang bukan waktunya kita bertemu. Jika kamu memang ingin mencariku, temuilah aku di Planet Darkobon. Disana, Aku akan menunggumu. || || Kami juga akan menunggumu.. || Ucap Silva. Pada akhirnya Shera dan Squadnya telah menghilang. || Aduh... Padahal ini timing yang tepat... || Gumam Nijiro dengan ekspresi wajah kecewa.. || Sudahlah Nijiro Kun. Mungkin be
Kembali ke ruang bawah Tanah Istana Herby sekitar Pukul 11 Siang waktu setempat, Maha Master disana terlihat sedang menjaga grafik di komputer melihat perkembangan Gelombang otak bersama dengan Erina yang mendampinginya. “(Kapanlah mereka sadar?)” Gumam Erina menatap Grafik dilayar hologram tersebut dengan ekspresi lelah menunggu. Pada Hologram Grafik tiba-tiba muncul Pergerakan Gelombang Otak yang tidak wajar. Melihat keadaan ini Maha Master dengan cepat kembali memeriksa kondisi mereka yang berada di dalam kapsul. Disaat yang bersamaan Tubuh Astral mereka melewati dimensi ruang dan Kembali ke Tubuh mereka masing-masing... “Erina, Tampaknya mereka sudah sadar kembali. Segera nonaktifkan mode hibernasi.” Ujar Maha Master sembari melihat mereka mulai siuman di dalam kapsul tidur. “Uh... Dimana aku?” Ujar Nijiro sembari beranjak dari kasur.. “Kami Pulang..” “Akhirnya kembali ke rumah tercinta.” Terlihat Morine bergegas berdiri dan merega
Setelah melewati perjalanan yang cukup Panjang, mereka akhirnya sampai dirumah sakit. Disana Maha Master memanggil suster yang ada untuk membawa Nina ke ruang UGD. Saat berada di luar ruangan UGD, “Bagaimana keadaan Nina Chan?” Tanya Nijiro dengan raut wajah penuh kekhawatiran. “Tubuhnya Normal, akan tetapi Gelombang otaknya melemah...” Jawab seorang suster yang memeriksa kondisinya. Kemudian muncul Kepala Perawat di Rumah Sakit... >> Kepala Perawat : Seorang Dokter Pria berseragam medis, berambut pirang panjang diikal, lengkap dengan alat medis. << Dia tampak keluar dari kamar kemudian berbicara dengan Maha Nina Master, Nijiro, Morine, dan Ria. “Bagaimana keadaannya, Dok Jolino?” Tanya Maha Master. >> Dok merupakan singkatan dari dokter, cara bacanya hampir mirip dengan dog :v... Tapi itu bukan dog ya :v << “Menurut hasil pemeriksaan Medis, Master Nina
Di Kantor pusat kota Newtox Land sekitar pukul 14.00 waktu setempat, “Mohon Maaf, Master. Saya mendapat signal darurat dari blok timur kota. Kita dalam masalah serius, ada sekelompok penyusup mulai menyerang Kota Newtox.” “Apa katamu??” Mendengar hal tersebut, Gadis Loli tersebut terkejut.. “Saat ini ada kemungkinan para penyusup sedang menyamar menjadi warga biasa. Pusat Intelijen kita mengatakan kita harus lebih waspada.” “Dari mana para penyusup ini berasal?” Tanya Liana. “Kemungkinan besar mereka penyusup dari Goverment, mereka sedang menyamar sebagai penduduk dan terlihat ada beberapa robot pengawas kita dihancurkan saat menjalani pemeriksaan masuk.” Ujar Hermit sembari memberikan datanya kepada Liana. Gadis Loli itu tampak cemas Ketika membaca data tersebut. “Jadi, apa yang harus kita lakukan?” Tanya Hermit. Mendengar pertanyaannya, Liana menjawab sembari beranjak dari kursi, “Kita harus segera bertindak secepat mungkin u
Di dalam Rumah Sakit Herby, Nina sedang berbaring di kasur lengkap dengan masker oksigennya. Nijiro dan Morine berada di sampingnya hanya bisa menatap wajah cantiknya yang tertidur. Sedangkan Ria tampak sedang melakukan panggilan video dengan Hamon (bawahannya). “(Nina Chan.... Oh... Nina Chan),” Gumam si spikyboy itu sembari memandangnya dengan tampang bejat. xD “Apa anu kau mau kukecilkan?” Morine sepertinya merasa kesal saat melihat ekspresi bejatnya. xD “Jangan please... Nanti Nina Chan gak bisa mendapat cairanku...” Jawab Nijiro dengan kedua tangan melindungi selangkangannya. xD “Jika kamu macam-macam, aku tidak akan segan-segan loh...” Ujar Morine dengan senyuman iblisnya. Suami Nina hanya bisa mengangguk ketakutan. “Ngomong-ngomong, Bagaimana keadaannya sekarang?” Tanya Morine sembari memegang tangannya. “Nina masih belum sadar.” Tampak Nijiro menjadi murung. “Proses penyembuhannya memerlukan waktu yang lama. Sebaiknya K
Suasana di Rumah Sakit Herby terlihat sangat kacau. Sebagian perawat tertembak oleh pistol dari mata-mata. “(Sial kalau terus begini, akan banyak orang yang terluka. Aku tidak bisa membiarkan semua orang terluka seperti ini),” Gumam Morine dengan amarah yang membara. Seketika gadis berambut hijau pendek itu memancarkan energi sihir yang sangat dahsyat membuat seluruh bangunan rumah sakit bergetar. Perlahan-lahan rumah sakitnya mulai menyusut dan akhirnya menjadi kecil, semua suster dan penyusup akhirnya kelihatan. “Ria Chan, Yurine Chan, Meldina, segera ungsikan para Suster dan para Pasien kita. Biar aku sendiri yang menghadapi mereka!” Ketika Morine berbicara penyusup itu mulai menembak ke arahnya. “Awass!!” Teriak Ria yang melihatnya ditembak. “Time Manipulation : Object Slow Motion,” Di waktu yang bersamaan, Yurine memperlambat waktu disekitar. Kemudian dia berlari dan mendorongnya. “Morine Chan, apa kamu baik baik saja?” Tanya Yuri
Kembali ke Rumah Sakit Herby, Setelah Ria, Yurine dan Morine menangkap mereka, Semua pasukan berserta Maha Master akhirnya tiba di lokasi. “Apa yang terjadi dengan Rumah Sakit? Kenapa Rumah sakitnya bisa menghilang?” “Di dalam Rumah sakit tadi ada serangan Teror dari Penyusup Cosmos itu, aku terpaksa harus menyusutkan rumah sakit supaya bisa meminimalisir korban dan memperluas jarak pandang kami.” “Iya. Nanti ketika semua sudah selesai jangan lupa kembalikan ukuran Rumah sakit seperti semula.” “Oke.. Serahkan padaku.” Jawab Morine dengan mengedipkan matanya. “Baiklah, Sekarang bawalah mereka ke penjara.” Perintah Maha Master sembari menunjuk para penyusup sniper yang tak sadarkan diri. “Siap Maha Master...” “Ria, Nijiro, Yurine, Morine, kalian kembalilah ke istana dulu.” “Bagaimana dengan Nina?” Tanya Nijiro sembari menggendongnya. “Bawalah dia bersamamu.” Jawab Maha Master. Di sisi lain, Para Ho
Kembali ke beberapa waktu sebelumnya di Akademis Legends, Para Murid Akademis sedang bertarung sengit dengan para penyusup. “Bagaimana ini? Pasukan Penyusup tampaknya mulai berdatangan dari angkasa dan menyerang Kota.” Ucap Lei terlihat panik. “Serahkan padaku! Sword Art : Hidden Slasher,” Asami dengan sangat cepat berlari dan memberi tebasan kepada Penyusup itu dalam hitungan detik... *Slash... Slash... Slash...* Sebagian dari para Penyusup berhasil dikalahkan. “Aku juga tidak ingin kalah darimu (Asami). Stealth Magic : Hidden Claw Rampage,” Dengan cakar tajamnya, Natasha juga melancarkan serangan dengan kecepatan tinggi dengan Mode invisiblenya (Tubuh Natasha menjadi Tidak terlihat) Ketika menebas musuh. “Lumayan... Mari kita lomba.. Siapa yang mengalahkan musuh yang paling banyak, dia yang terkuat.” Ketika Asami berbicara tiba-tiba ada serangan snipe dari musuh. Gadis samurai itu kelihatan lengah. Di waktu yang bersamaan, Lei juga m
Pada sisi yang berbeda di salah satu kamar istana kerajaan Asnar, ketiga mantan penyihir triduka berbaring di atas kasur jerami. “Ugh....” salah satu dari mereka akhirnya sadar. “Dimana aku?” Gumam mantan penyihir Tyho sembari menggaruk kepalanya. “Aku sudah menunggu kalian. Mantan penyihir Triduka. Ada banyak hal yang ingin kutanyakan.” Ujar Ratu Flamuven yang tampak duduk di samping kasurnya bersama dengan Raja Olma. “Ratu Flamuven, sebaiknya jangan terlalu keras. Dia sebenarnya juga seorang korban, sama seperti kita.” Raja Olma. “Aku paham kok. Tenang saja.” Ratu Flamuven. Di waktu yang bersamaan pula, kedua mantan penyihir triduka lainnya juga sadar. Kembali ke Planet Herby, “Bagaimana kondisi Kalian disana?” Maha Master. “Kami berhasil mengalahkan Raja Iblis Paimon. Semuanya sudah aman.” Jawab Ria melalui panggilan videonya. “Syukurlah. Semua sudah aman. Ngomong-ngomong kapan kalian kembali?” Maha Master. “Untuk itu, mungkin kami akan balik dalam beberapa hari kedepan.
Beberapa saat kemudian, sang Ratu akhirnya tiba di perbatasan Kerajaan Asnar. Tampak kedua pemimpin kerajaan berpapasan. “Sepertinya sebuah badai akan datang. Ada urusan apa Raja Geblistan kemari.” Ratu Flamuven tampak bersikap sangat dingin padanya. “Aku rasa kutukan perang ini akan selalu menghantui bila salah satu dari kita tidak mengalah.” Raja Olma. “...” Ratu Flamuven. “Aku hanya bisa minta maaf. Aku tidak tahu harus bagaimana. Aku sudah terprovokasi oleh penyihir Triduka dan telah menjadi pengikut sesat. Aku sudah banyak membuat kerajaan kalian menderita.” Raja Olma. “...” Ratu Flamuven tampak tidak bisa berkata apa-apa. Dia hanya terdiam saat mendengar pernyataan yang tak terduga darinya. “Aku berharap semoga kerajaan kita bisa segera damai. Aku sudah sadar dan tidak ingin ada lagi perselisihan.” Raja Olma. Kemudian Ratu Flamuven membelakanginya dan berkata dengan penuh emosi, “Aku tidak mengerti apa maksud dari ucapanmu itu. Ingin melakukan perdamaian? Setelah kamu suda
Kembali ke Volcano Bush, Nina telah menggunakan sihir Maha World Holy Cure (🗿)-Nya untuk menyucikan, memurnikan langit dan bumi Asgardian yang telah ternodai oleh si Iblis Paimon.“Bersinarlah!!” Nina.“Nina Chan…” Ujar Nijirou yang merasa khawatir.“Apa yang terjadi?! Tidak mungkin...” Raja Iblis Paimon mulai kewalahan dengan sihir yang dipancarkan Nina.“Sekarang Aldo Kun!” Yurine. Tanpa Babibubebo lagi, Aldo langsung melompat dan menebas Raja Iblis Paimon dengan serangan crictical.“High Enchantment : High Separation Magic!” Di waktu bersamaan setelah Aldo menebas Iblis tersebut, Erina langsung menggunakan sihir pemisah tingkat tinggi untuk menguras energi gelap yang dimilikinya.“ARGGHHH....” Raja Iblis Paimon menjerit kesakitan.Di sisi lain,“Time Manipulation : Fast-Mo.” Yurine menggunakan sihir persepsi waktu kepada Lerry dan Saito. Lerry dan Saito tampak bergerak sangat-sangat cepat.Semua serangan dadakan mereka berhasil membuat Raja Iblis Paimon tersungkur dengan tubuhnya
Di sisi lain, “Bagaimana kondisimu sekarang?” Nijirou. “Aku sudah lebih baik.” Nina tampak sudah mulai lebih fit dari sebelumnya. “Kalau begitu, ayo kita susul mereka.” Windi. “Iya... Tolong Clori.” Nina. “Serahkan padaku.” Clori langsung memberi tumpangan dan langsung terbang. Shuu dan Rocky juga naik ke punggung Clori, sedangkan Sirius, Rai dan Windi terbang mengikutinya. “Morine Chan... Bertahanlah sebentar.” Erina. Morine hanya mengangguk sembari menghilangkan seluruh serangan sihir yang dilancarkan oleh Iblis tersebut. Di waktu yang bersamaan, Liana tampak kembali ke tempat mereka. “Liana Chan!?” Erina. “Ini buruk, jumlah para iblis semakin banyak. Aku tak bisa menyerang mereka sekaligus. Karena setelah mereka kalah, mereka akan membelah diri.” Liana. “Itu tidak penting... Sekarang kita harus cari tahu bagaimana cara untuk mengalahkannya.” Yurine. “Lerry Kun, apakah kamu tahu lebih lanjut dari Raja Iblis Paimon?! Dan juga kenapa Raja Iblis tersebut tidak kunjung kalah?
Kembali ke dunia Imajinasi, ditengah-tengah kerumunan para penduduk dan pendeta dari kerajaan Geblistan... “Nina Chan, gunakan sihir purifiermu! Bebaskan semua orang dari pengaruh sihir penyihir Triduka.” Aldo. Nina yang mendengar aba-aba dari Aldo langsung menghentikan penyembuhan Morine dan beranjak dari sana. “Soul Manipulation : Area Soul Purifier...” Dengan mengangkat kedua tangannya, Nina memancarkan energi sihir di sekitar areanya. Perlahan-demi perlahan para penduduk dan pendeta yang terkena satir penyihir triduka perlahan-lahan mulai mendapatkan kembali kesadarannya. “Nice...” Aldo. “Uh... Kepalaku terasa berat. Dimana aku?!” Ujar penduduk A. “Bagaimana kerajaan Geblistan?!” Ujar Penduduk B. Para penduduk dan pendeta yang ada kelihatan mulai panik. “Semuanya, tenanglah dulu! Kalian semua berada di dunia imajinasiku. Selama kalian disini, kalian akan baik-baik saja.” Ujar Liana sembari menjentikkan jarinya. Kemudian muncul ratusan perahu yang tersebar di antara para pend
Kembali ke puncak Volcano Bush, “Soul Manipulation : Mana Hotspot.” Nina mentransfer energi sihirnya pada mereka. “Serang mereka sekarang!” Morine (raksasa). “Oke...” Nijirou (raksasa). Akhirnya pertempuran pun dimulai. “Nijirou Kun, gunakan mode High Fusion... Hentikan dulu pergerakan mereka terlebih dahulu.” Ujar Nina yang nebeng di atas kepalanya. “Iya. Clone Element Form : 16 Power Clone. Intermediate Element Form : Ice Form, Lava Form, Wood Form, Explode Form, Sand Form, Scorch Form, Storm Form.” Pertama-tama Nijirou membuat 16 bunshin yang terdiri dari 2 bunshin berelemen api, 4 bunshin berelemen air, 4 bunshin berelemen tanah, 4 bunshin berelemen angin, dan 2 bunshin berelemen listrik. Kemudian 2 bunshin berelemen air dan 2 bunshin angin bergabung menjadi 2 bunshin berelemen ice, api dan tanah bergabung menjadi elemen lava, air dan tanah bergabung menjadi elemen wood, listrik dan tanah menjadi elemen explode, angin dan tanah menjadi elemen sand, api dan angin menjadi eleme
Kembali ke gerbang utama pada perbatasan Kerajaan Asnar, ada banyak penduduk dan prajurit yang terluka. Mereka tampak sedang dirawat oleh tim medis. “Bagaimana kondisi mereka?” Tanya Ksatria Polizo kepada bawahannya. “Saat ini, para pengembara sedang menghadapi kerajaan Geblistan.” Ujar salah satu prajurit yang melapor. Di waktu yang bersamaan, Ratu Flamuven telah kembali. “Baginda Ratu, apa yang harus kita lakukan?” “Aku rasa kita harus menggunakan senjata itu.” Ujar sang Ratu. “Aku mengerti. Prajurit, siapkan senjata Jupinium sekarang!” Polizo langsung memberikan perintah ke para prajurt. Para prajurit langsung bergegas mempersiapkan senjata tersebut. Namun, disaat menyiapkan senjata tersebut, tiba-tiba saja datang segerombolan iblis yang menghancurkan senjata tersebut. “Ini gawat baginda, jupinium kita sudah hancur!” Ujar salah satu prajurit dengan panik. Melihat hal tersebut, Ratu Flamuven langsung keluar dari benteng dan langsung menyerang mereka dengan sihirnya. “Sudah
Kembali ke perbatasan Volcano Bush, Sang Ratu menarik seluruh pasukannya. Di sana terlihat hanya ada Morine, Yurine, Lerry, Para Homies, Poidon, Selon, dan Grindrot sedang berpapasan dengan prajurit Kerajaan Geblistan yang terlihat sedang dikendalikan. “Jadi, pertama-tama apa yang harus kita lakukan?” Poidon. “Tugas pertama, kita akan coba menggunakan sihir hasrat milik Lerry. Lerry San, gunakan sihirmu untuk menidurkan mereka!” Morine. “Akan kucoba! White Magic : Sleeping Dream.” Lerry tampak menghentikan mode Awaken (betarung)-Nya dan mencoba menggunakan sihir hasrat. Kali ini efek sihir yang dibuat Lerry memberikan pengaruh yang signifikan. Terlihat para prajurit yang dikendalikan tertidur. “Bagus, sekarang kita perlu mengunci pergerakan mereka.” Morine. Grindrot dan Rocky langsung menggunakan sihir pengikat tanah. “Selanjutnya apa yang perlu kita lakukan lagi?” Yurine. “Sekarang kita hanya bisa menunggu Nina dan Nijirou kembali. Hanya Nina yang bisa menetralkan efek sihir t
Sementara itu di posisi yang berbeda, Setelah Nina berkomunikasi dengan arwah tersebut secara telepati cukup lama, perlahan demi perlahan jangka waktu sihir Milky Soul telah berakhir. Area di sekitar tampak kembali seperti semula. Nina juga terlihat meneteskan air mata. “Apa yang terjadi Nina Chan? Kenapa bisa kamu menangis?” Nijirou langsung menghampiri, memeluk dan membelainya. Nina mulai bercerita. “Arwah yang tadi itu dulunya penduduk dari peradaban Antladeton. Sebuah peradaban sub-modern yang sudah ada semenjak 400 tahun yang lalu.” Nina. “400 tahun yang lalu?” Nijirou. “Antladeton merupakan peradaban Semi-Modern yang termaju dari Planet Asgardian. Peradaban ini bahkan sudah menggunakan alat-alat elektronik dasar yang sudah ada pada zaman Sub-Modern.” Nina. >> Peradaban Sub-Modern merupakan peradaban yang mana taraf kehidupan manusia-Nya sudah mengenal teknologi dasar seperti Internet, Mesin-mesin, Komputer, bahkan sudah mengenal teknologi AI (Artificial Intelligence/Kecerd