BRAK “Putraku!” teriak Rea “Dimana putraku?” tanya Rea dengan berlari menyusuri mansion Vali dan yang lainnya memaklumi kekhawatiran Rea. Disaat wanita itu berusaha melindungi putrinya malah putranya yang terluka. Pasti kini dia merasa bersalah pada River. Aceline mendengar keributan yang di buat oleh Rea keluar. Aceline berjalan dengan cepat dan segera membawa Rea dalam pelukannya, menghentikan tindakan Rea. “Tenang. Tenang dulu” ucap Aceline Rea terus berontak dalam pelukan sang paman. Vali yang melihat hal itu segera melangkah cepat kearah keduanya. “Biarkan aku yang memeluknya” suara Vali mengudara Aceline mengangguk dan memberikan Rea pada pelukan Vali. Vali dengan sekuat tenaga mencoba menahan rontaan Rea. “Tenanglah sayang. Jika kamu seperti ini, Rain akan takut nantinya” Vali mencoba menenangkan Rea Mendengar kata Rain, Rea mulai berhenti berontak. Dia lupa jika putrinya berada di sini. Putrinya itu sangat perasa, bisa gawat jika dia melihat ibunya dalam mode seperti
Phellan Apollyon adalah raja dari klan penyihir. Raja tamak yang begitu mencintai kekuasaan dan tahta. Phellan sudah hidup selama 200 tahun dan masih menjabar sebagai raja hingga sekarang. Dimana biasanya para raja akan turun tahta di usia 150 tahun karena sudah tua dan menghabiskan sisa hidupnya dengan damai. Phellan yang merasa jika kekuasaan membuatnya bisa melakukan apapun, membuat pria itu tidak ingin turun dari tahtanya. Dia naik tahta di usianya yang 26 tahun setelah membunuh kedua orang tuanya dan kedua saudara laki-lakinya. Karena hal itu, dulu Kerajaan Penyihir Utara sempat goyah. Kepemimpinan yang adil tiba-tiba berubah menjadi tirani. Semua rakyat kerajaan merasa hidup dalam neraka. Tapi untungnya saat itu ada beberapa keluarga bangsawan penyihir yang membantu rakyat biasa untuk bertahan hidup. Diantaranya adalah Keluarga Goulet, De Sade, dan Olden. Ketiga keluarga itu memiliki kekayaan yang bisa di sandingkan dengan keluarga kerajaan. Melihat banyak rakyat yang kelapar
Floricel yang tahu dengan apa yang akan Phelan lakukan, memilih untuk tetap berada di Kerajaan. Keluarganya sendiri lebih memilih untuk pergi. Alasannya karena jika dia pergi dan membawa putrinya, kemungkinannya untuk bertemu Darren sangat besar. Jika di dalam kerajaan maka Floricel akan aman dari Darren dan orang-orang Isabel. Floricel sendiri meminta sang ayah untuk membuat barrier tambahan di pintu masuk kerajaan, dia meminta agar Darren tidak bisa masuk ke dalam. Kayne menyetujui permintaan itu. Itu lah salah satu alasan kenapa Darren tidak pernah bisa menemui anaknya ataupun Floricel. Karena wanitanya menutup semua aksesnya. Dimana seluruh keluarga besar De Sade memilih pergi dengan cara berpencar. Mereka terkenal akan kelihaiannya dalam bersembunyi, membuat Darren kesusahan mencari. *** Di kelahiran Rea, sempat terjadi ledakan mana yang cukup besar. Floricel langsung menyegel mana itu beserta jiwa sang putri dan membuat Floricel mati. Phelan langsung tertarik akan ledakan m
“Apa yang akan kita lakukan sekarang?” tanya Kayne“Maksud kakek?” tanya Rea“Rea, aku yakin kamu sudah tahu siapa musuh kita. Jadi, kakek meminta untuk menyelesaikan ini secepatnya” ucap Kayne“Kamu sudah mendapatkan apa yang di perlukan bukan?” Rea mengangguk“Kita lakukan secepatnya” saut Wendy“Rea, sudah tidak ada waktu untuk mempersiapkan diri. Phellan semakin bergerak liar dan acak. Pria tua itu mulai menyerang untuk mendapatkan Rain”“Lalu?” tanya Vali“Lalu apa lagi? Tentu Rea harus mulai merapalkan mantra yang di perlukan serta mengontrol mananya agar tetap sama” jawab Wendy“Kita lakukan sekarang nek” Rea berdiri dari duduknya“Jaga si kembar selagi aku melakukan pelatihan singkat” Vali mengangguk***“Pejamkan matamu dan taruh tangan sebelah kananmu di atas buku. Lalu fokuskan pikiranmu dengan apa yang ingin kamu lakukan” ucap WendyRea segera memejamkan mata dan mulai melakukan seperti apa yang di ucapkan Wendy. Wanita itu mulai menaruh telapak tangannya di atas buku, lal
Seperti yang sudah mereka rencanakan, kini mereka telah bersiap untuk menyerang Phelan.“Kalian sudah siap?” tanya WendySemuanya mengangguk. Luci segera membuat portal penghubung ke istana. Keluarga Olden sudah menunggu mereka di bagian belakang istana. Mereka akan menyerang dari dua sisi agar Phelan dan antek-anteknya tidak bisa kabur.Rea yang menggendong Rain mengepalkan tangannya. Wanita itu masih tidak rela putrinya menjadi umpan. Dengan satu tarikan nafas, Rea masuk ke dalam portal..“Ini istananya?” tanya ValiKayne mengangguk. Mereka berjalan kedalam, yang membingungkan kenapa istana ini begitu sepi? Tidak ada penjaga yang berkeliaran di istana.“Apa Phelan sudah tahu kalau kita akan datang?”“Sepertinya begitu.”“Aceline.”Aceline kemudian memejamkan matanya dan mulai fokus mencari keberadaan orang-orang istana.“Istana benar-benar kosong. Tidak ada satupun yang berada di istana.” ucap Aceline“Bagaimana bisa?”3 jam sebelumnya“Yang mulia, saya merasa akan ada yang menyera
“Sial! Kenapa telepati ku tidak berfungsi.” umpat Phelan “Mungkin mereka sudah tahu, Yang Mulia.” wajah Phelan berubah merah menahan emosi “Kita keluar.” titahnya Begitu sampai di luar, matanya langsungh tertuju pada satu objek, yaitu Rain yang sedang menangis. Phelan merasakan mana yang besar dan suci dari tubuh gadis kecil itu. “Aku akan mengambil gadis kecil itu.” ucapnya “Jangan yang mulia. Bisa saja ini jebakan untuk anda.” ucap orang kepercayaan Phelan “Tidak ada siapa-siapa disini. Aku yakin jika mereka tidak sengaja meninggalkannya disini dan mencari kita.” ucap Phelan sama sekali tidak curiga “Tapi yang mulia…” Phelan segera melangkah cepat kearah Rain yang bercucuran air mata. *** “Now.” Begitu aba-aba sudah keluar dan mereka melihat jika Phelan dan orang-orangnya sudah keluar, De Sade dan Olden keluar dari persembunyian mereka. Phelan dan anak buahnya terkejut saat melihat mereka di serang. Phelan tidak merasakan hawa keberadaan mereka saat keluar tadi. “Apa in
Setelah pembantaian keluarga kerajaan, kini ketua semua klan penyihir berkumpul. Mereka membahas apa yang akan mereka lakukan setelah ini. Mengingat kini sudah tidak ada raja yang memimpin mereka dan mereka bebas melakukan apapun. “Kita harus membuat peraturan yang di setujui oleh semua pihak. Jika tidak akan banyak kejahatan, mengingat penyihir saat ini termasuk yang terkuat.” ucap salah satu ketua “Aku setuju. Kita tidak bisa hidup bebas tanpa aturan, karena akan merugikan banyak orang. Para penyihir kuat akan semakin menindas penyihir yang lemah.” Kenyataan itu tidak bisa mereka bantah. Karena kebanyakan yang memiliki mana lemah menjadi pelayan atau hanya sekedar pedagang yang tak jarang di pandang sebelah mata. “Kalau begitu kita angkat saja Raja yang baru. Bukankah anak Floricel cukup kuat, dia bisa menjadi pemimpin kita.” “Aku menolak.” tolak Rea “Kenapa?” “Aku sudah memiliki suami dan lagipula suamiku seorang Alpha Werewolf, kami tidak mungkin tinggal disini dan pack ka
Sesuai dengan kesepakatan, Rea tetap berada di Uhuru. Sudah satu minggu wanita itu disana. Dia mengajari struktur pemerintahan sesuai yang dia ketahui. Nama Kerajaan Utara pun kini di ganti menjadi Uhuru. Para rakyat yang berada di sana pun setuju dengan ide yang di kemukakan oleh Rea. Ada beberapa pihak yang tidak setuju karena bagi mereka darah bangsawan mereka tidak bisa di sama ratakan dengan darah biasa penyihir. Tapi semua itu teratasi karena hampir semua mayoritas menyetujui. Selalu ada pro dan kontra dalam dunia pemerintahan, jadi Rea tidak kaget sama sekali. Reiki pun berada di sana. Dia Rea tugaskan untuk mencari segala informasi dari bangsawan penyihir yang masih kukuh dengan keputusannya. Reiki yang seorang rubah tentu saja sangat mudah mendapatkan semua itu. Dia hanya perlu menyamar menjadi orang yang biasa mereka percaya dan mengorek informasi tanpa perlu ketahuan. *** “Apa yang sudah kamu dapatkan?” tanya Rea “Mereka tetap ingin membelot. Mereka memang mengatakan